Anda di halaman 1dari 49

LOGAM, NON-LOGAM DAN

METALOID
Bab 2 Atom, Molekul dan Ion
LOGAM DAN NON-LOGAM

LOGAM NON-LOGAM
Mengkilap Tidak mengkilap
Penghantar panas dan listrik yang baik Tidak menghantarkan panas yang baik
Dapat ditempa/direnggangkan Tidak dapat ditempa
Pada suhu kamar, berwujud padat Sebagian besar berwujud cair dan gas
kecuali raksa Titik didih dan titik leleh rendah
Memiliki titik didih dan titik leleh tinggi
LOGAM
Logam (bahasa Yunani: Metallon) adalah sebuah unsur
kimia yang siap membentuk ion (kation) dan memiliki 
ikatan logam, dan kadangkala dikatakan bahwa ia mirip
dengan kation di awan elektron.
Metal adalah salah satu dari tiga kelompok unsur yang
dibedakan oleh sifat ionisasi dan ikatan, bersama dengan 
metaloid dan nonlogam
TABEL PERIODIK UNSUR:

IA
LOGAM
VIIIA

IIA IIIA IVA VA VIAVIIA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
IKATAN KIMIA
• Suatu partikel baik berupa ion bermuatan, inti atom dan elektron di
antara mereka, akan membentuk ikatan kimia karena akan
menurunkan energi potensial antara partikel positif dan negatif
• Ada 3 jenis ikatan kimia:
1. Ikatan IONIK
2. Ikatan KOVALEN
3. Ikatan LOGAM
IKATAN LOGAM

Adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya


tarik-menarik yang terjadi antara muatan positif
dari ion-ion logam dan muatan negatif dari
elektron-elektron yang bebas bergerak.
Atom-atom logam dapat diibaratkan seperti bola
pingpong yang terjejal rapat satu sama lain
IKATAN LOGAM
Atom logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga sangat mudah
untuk dilepaskan dan membentuk ion positif.
Maka dari itu kulit terluar atom logam relatif longgar (terdapat banyak
tempat kosong) sehingga elektron dapat berpindah dari 1 atom ke atom
lain.
Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron
valensi logam mengalami delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana
elektron valensi tersebut tidak tetap posisinya pada 1 atom, tetapi
senantiasa berpindah-pindah dari 1 atom ke atom lain.
Elektron-elektron valensi tersebut berbaur membentuk awan elektron
SIFAT-SIFAT LOGAM

1. Berupa zat padat pada suhu kamar, akibat adanya gaya tarik-menarik
yang cukup kuat antara elektron valensi (dalam awan elektron) dan
ion positif logam.
2. Dapat ditempa (tidak rapuh), dapat dibengkokkan dan dapat
direntangkan menjadi kawat. Hal ini akibat kuatnya ikatan logam
sehingga atom-atom logam hanya bergeser sedangkan ikatannya tidak
terputus.
3. Penghantar / konduktor listrik yang baik, akibat adanya elektron
valensi yang dapat bergerak bebas dan berpindah-pindah. Hal ini
terjadi karena sebenarnya aliran listrik merupakan aliran elektron
SIFAT KIMIA LOGAM

Logam biasanya cenderung untuk membentuk kation


 dengan menghilangkan elektronnya, kemudian bereaksi
dengan oksigen di udara untuk membentuk oksida basa.
Contohnya:
4 Na + O2 → 2 Na2O (natrium oksida)
2 Ca + O2 → 2 CaO (kalsium oksida)
4 Al + 3 O2 → 2 Al2O3 (aluminium oksida)
SIFAT KIMIA LOGAM

Logam-logam transisi seperti besi, tembaga, seng, dan nikel,


membutuhkan waktu lebih lama untuk teroksidasi.
Lainnya, seperti palladium, platinum dan emas, tidak bereaksi dengan
udara sama sekali.
Beberapa logam seperti aluminium, magnesium, beberapa macam baja,
dan titanium memiliki semacam "pelindung" di bagian paling luarnya,
sehingga tidak dapar dimasuki oleh molekul oksigen.
Proses pengecatan, anodisasi atau plating pada logam biasanya
merupakan langkah-langkah terbaik untuk mencegah korosi
SIFAT FISIKA LOGAM

Logam pada umumnya mempunyai angka yang tinggi dalam 


konduktivitas listrik, konduktivitas termal, mengkilap dan massa
jenis.
Logam yang mempunyai massa jenis, tingkat kekerasan, dan
titik lebur yang rendah (contohnya logam alkali dan logam
alkali tanah) biasanya bersifat sangat reaktif.
Jumlah elektron bebas yang tinggi di segala bentuk logam padat
menyebabkan logam tidak pernah terlihat transparan.
SIFAT FISIKA LOGAM

Mayoritas logam memiliki massa jenis yang lebih


tinggi daripada nonlogam.
Meski begitu, variasi massa jenis ini perbedaannya
sangat besar, mulai dari litium sebagai logam
dengan massa jenis paling kecil sampai osmium
 dengan logam dengan massa jenis paling besar.
SIFAT FISIKA LOGAM

MENGKILAP
Di dalam ikatan logam, terdapat elektron-elektron bebas.
Sewaktu cahaya jatuh pada permukaan logam, maka elektron-elektron
bebas akan menyerap energi cahaya tersebut.
Elektron-elektron akan melepas kembali energi tersebut dalam bentuk
radiasi elektromagnetik dengan frekuensi yang sama dengan frekuensi
cahaya awal.
Oleh karena frekuensinya sama, maka kita melihatnya sebagai pantulan
cahaya yang datang.
Pantulan cahaya tersebut memberikan permukaan logam tampak
LOGAM BERASAL DARI ANGKASA

Logam di alam semesta dibuat dan dihasilkan dalam inti


bintang-bintang raksasa.
Akan tetapi sistem tata surya kita tidak memiliki struktur yang
cocok untuk menghasilkan besi secara mandiri.
Besi hanya dapat dibuat dan dihasilkan dalam bintang-bintang
yang jauh lebih besar dari matahari, yang suhunya mencapai
beberapa ratus juta derajat.
LOGAM BERASAL DARI ANGKASA

Ketika jumlah besi telah melampaui batas tertentu dalam sebuah


bintang, bintang tersebut tidak mampu lagi menanggungnya,
dan akhirnya meledak melalui peristiwa yang disebut "nova"
atau "supernova".
Akibat dari ledakan ini, meteor-meteor yang mengandung besi
bertaburan di seluruh penjuru alam semesta dan mereka
bergerak melalui ruang hampa hingga mengalami tarikan oleh
gaya gravitasi benda angkasa
NON-LOGAM
Nonlogam adalah kelompok unsur kimia yang bersifat elektronegatif,
yaitu lebih mudah menarik elektron valensi dari atom lain dari pada
melepaskannya.
Nonlogam adalah halogen, gas mulia, dan unsur berikut: hidrogen (H), 
karbon (C), nitrogen (N), oksigen (O), fosfor (P), belerang (S), dan 
selenium (Se).
Sebagian besar nonlogam ditemukan pada bagian kanan atas tabel
periodik, kecuali hidrogen yang terletak pada bagian kiri atas bersama 
logam alkali.
Tidak seperti logam yang merupakan konduktor listrik, nonlogam
TABEL PERIODIK UNSUR:
NON-LOGAM

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
NON-LOGAM
Nonlogam dapat membentuk ikatan ion dengan menarik elektron dari
logam, atau ikatan kovalen dengan nonlogam lainnya. 
Oksida nonlogam bersifat asam.
Walaupun hanya terdiri dari 12 unsur, dibandingkan dengan lebih dari 80
lebih jenis logam, nonlogam merupakan penyusun sebagian besar isi 
bumi, terutama lapisan luarnya. 
Makhluk hidup tersusun hampir semuanya dari nonlogam.
Banyak nonlogam yang berbentuk diatomik (hidrogen, nitrogen,
oksigen, fluor, klor, brom, dan yodium), sedangkan sisanya adalah 
poliatomik
IKATAN KOVALEN

• Jika kita membuka literatur kimia berupa handbook


atau ensiklopedi maka akan didapati sebagian besar
senyawa kimia yang ada di alam berupa senyawa
kovalen (non-logam)
• Senyawa kovalen mengambil porsi terbesar dan yang
utama dalam model ikatan kimia antar unsur-unsur di
alam
PEMBENTUKAN IKATAN
KOVALEN
PEMBENTUKAN IKATAN
KOVALEN

• Dalam model ikatan kovalen, atom mencapai konfigurasi


elektron kulit terluar penuh (seperti gas mulia) namun
elektron yang dipakai bersama dihitung secara keseluruhan
sebagai milik masing-masing
• Pasangan elektron sunyi (tidak berikatan) adalah pasangan
elektron yang tidak dipakai bersama dalam ikatan
• Orde ikatan menunjukkan jumlah pasangan elektron yang
digunakan bersama antara dua atom yang berikatan
ENERGI IKATAN
HUBUNGAN ORDE IKATAN, PANJANG IKATAN DAN
ENERGI IKATAN
Panjang Rata-rata Energi Ikatan
Ikatan Orde Ikatan
(pm) (kJ/mol)
C–O 1 143 358
C=O 2 123 745
C≡O 3 113 1070
C–C 1 154 347
C=C 2 134 614
C≡C 3 121 839
N–N 1 146 160
N=N 2 122 418
N≡N 3 110 945
SIFAT IKATAN KOVALEN
SIFAT IKATAN KOVALEN
IKATAN ANTARA LOGAM DAN
NON-LOGAM
• Logam dan non-logam membentuk IKATAN IONIK
1. Ikatan ini terjadi ketika ada perbedaan tendensi yang sangat besar dari atom
untuk melepas atau menangkap elektron
2. Perbedaan terjadi antara logam yang reaktif (gol 1A) dan non logam (gol 7A
dan 6A atas)
3. Atom logam (IE rendah) kehilangan satu atau dua elektron valensi, sementara
atom non logam (EA sangat negatif) menangkap elektron
4. Terjadi transfer elektron antara logam dan non logam membentuk ion dengan
konfigurasi gas mulia
5. Gaya elektrostatik antar ion positif dan negatif membentuk susunan padatan
ionik dengan rumus kimia menunjukkan rasio kation terhadap anion (rumus
empiris)
SIFAT-SIFAT IKATAN IONIK

1. Keras
2. Kaku
3. Rapuh
METALOID
Metaloid (bahasa Yunani: metallon - logam, eidos - mirip) adalah kelompok 
unsur kimia yang memiliki sifat antara logam dan non-logam.
Metaloid sulit dibedakan dengan logam, perbedaan utamanya adalah bahwa
umumnya metaloid adalah semikonduktor sedangkan logam adalah konduktor
. Ada 6 unsur yang dikelompokkan sebagai metaloid, yaitu boron (B), silikon
 (Si), germanium (Ge),arsen (As), antimon (Sb), dan telurium (Te)
Dalam tabel periodik, metaloid membentuk garis diagonal dari boron ke
telurium.
Unsur-unsur di kanan atas garis ini termasuk non-logam sedangkan yang
berada di kiri bawah adalah logam.
TABEL PERIODIK UNSUR:
METALOID

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
TABEL PERIODIK UNSUR:
LOGAM-METALOID-NONLOGAM

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
LOGAM AKTIF

Unsur-unsur dalam golongan yang sama Tabel


Periodik cenderung memiliki sifak fisika dan kimia
yang mirip
Golongan 1A disebut LOGAM ALKALI
Logam alkali itu lunak, mengkilap, dan padatan
yang sangat reaktif
TABEL PERIODIK UNSUR:
LOGAM ALKALI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
LOGAM AKTIF

Kimia dari logam alkali sangat mirip


Masing-masing siap melepaskan satu elektron
untuk membentuk kation
Masing-masing bereaksi dengan cara yang sama
dengan hidrogen, sulfur dan halogen
LOGAM AKTIF
LOGAM AKTIF

Logam alkali melakukan reaksi yang agak


berbeda dengan gas oksigen.
Ini adalah hasil dari perbedaan reaktivitas.
Logam alkali yang lebih berat
lebih reaktif, karena mereka lebih
rendah energi ionisasinya
LOGAM AKTIF

Litium bereaksi dengan gas oksigen


untuk membentuk litium oksida
LOGAM AKTIF

Sodium, dengan energi ionisasinya yang


rendah, bereaksi dengan gas oksigen
membentuk sodium peroksida
LOGAM AKTIF

Potasium, dengan energi ionisasinya yang


rendah, bereaksi dengan gas oksigen
membentuk potasium peroksida.
LOGAM AKTIF

Logam ALKALI TANAH (Golongan 2A)


menunjukkan sifat fisika dan perilaku kimia
yang mirip, meskipun tidak sebanyak yang
dilakukan logam alkali
Semuanya melepaskan DUA elektron
Logam alkali tanah yang lebih berat
lebih reaktif, karena mereka lebih
rendah energi ionisasinya
NON-LOGAM PILIHAN

HIDROGEN
Dalam golongannya ia berbeda sendiri
 Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen tidak berwarna, tidak
berbau, bersifat non-logam, bervalensi tunggal, dan merupakan 
gas diatomik yang sangat mudah terbakar
Hidrogen juga adalah unsur paling melimpah dengan
persentase kira-kira 75% dari total massa unsur alam semesta

NGC 604, sebuah daerah yang terdiri dari hidrogen yang


terionisasi di Galaksi Triangulum
NON-LOGAM PILIHAN

GRUP OKSIGEN (6A atau 16)


Cenderung menarik dua elektron membentuk anion
Terdapat metaloid (telarium) dan logam (polonium)
Sifat-sifatnya:
NON-LOGAM PILIHAN

OKSIGEN
Memainkan peran penting dalam kimia dari
golongan lain dalam Tabel Periodik
Oksida dari unsur logam adalah BASA
Okida dari unsur non-logam adalah ASAM
NON-LOGAM PILIHAN

GRUP HALOGEN (7A atau 17)


Cenderung menarik satu elektron membentuk anion
Secara umum, khususnya FLOUR, sangat baik untuk menghilangkan
elektron dari jenis lain
Karenanya, sering digunakan sebagai OKSIDAN INDUSTRI
Sifat-sifatnya:
NON-LOGAM PILIHAN

GRUP GAS MULIA (8A atau 18)


Unik karena berada sebagai atom terisolasi
Disebut mulia karena unsur-unsur ini sangat stabil (sangat
sukar bereaksi). Tidak ditemukan satupun senyawa alami dari
gas mulia.
Menurut Lewis, kestabilan gas mulia tersebut disebabkan
konfigurasi elektronnya yang terisi penuh, yaitu konfigurasi 
oktet (duplet untuk Helium).
Kestabilan gas mulia dicerminkan oleh energi ionisasinya yang
sangat besar, dan afinitas elektronnya yang sangat rendah
(bertanda positif)
NON-LOGAM PILIHAN

GRUP GAS MULIA (8A atau 18)


Para ahli zaman dahulu yakin bahwa unsur-unsur gas mulia
benar-benar inert.
Pendapat ini dipatahkan, setelah pada tahun 1962, Neil Bartlett,
seorang ahli kimia dari Kanada berhasil membuat senyawa
xenon, yaitu XePtF6.
Sejak itu, berbagai senyawa gas mulia berhasil dibuat.
Gas mulia adalah gas yang mempunyai sifat lengai, tidak
reaktif, dan susah bereaksi dengan bahan kimia lain.
Gas mulia banyak digunakan dalam sektor perindustrian
NON-LOGAM PILIHAN

GRUP GAS MULIA (8A atau 18)


Sifat-sifatnya:

Anda mungkin juga menyukai