Anda di halaman 1dari 65

Logam

unsur, senyawa atau paduan yang


merupakan penghantar listrik dan panas
yang baik

Dalam kimia, sebuah logam (bahasa


Yunani: μέταλλον, metallon;[1] bahasa
Inggris: metal[2]) adalah material (sebuah
unsur, senyawa, atau paduan) yang
biasanya keras tak tembus cahaya,
berkilau, dan memiliki konduktivitas
listrik dan termal yang baik. Logam
umumnya liat—yaitu dapat ditempa atau
ditekan permanen hingga berubah
bentuk tanpa patah atau retak—dan juga
fusibel (bisa dilelehkan) dan ulet (dapat
ditarik hingga membentuk kawat
halus).[3] Sekitar 91 dari 118 unsur dalam
tabel periodik adalah logam; sisanya
adalah nonlogam atau metaloid.
Beberapa unsur menunjukkan sifat baik
logam dan nonlogam sekaligus.

Kristal gallium

Astrofisikawan menggunakan istilah


"metal" untuk menjelaskan secara
kolektif seluruh unsur selain hidrogen
dan helium, dua unsur paling sederhana,
dalam suatu bintang. Bintang memfusi
atom-atom yang lebih kecil, sebagian
besar terdiri dari hidrogen dan helium,
untuk membuat atom yang lebih besar
selama masa hidupnya. Dalam
pengertian itu, metalisitas suatu objek
adalah proporsi dari materi yang
menyusun seluruh unsur kimia yang lebih
berat, tidak hanya logam-logam
tradisional.[4]

Banyak unsur dan senyawa yang tidak


diklasifikasikan secara normal sebagai
logam menjadi logam pada tekanan
tinggi; ini terbentuk sebagai alotropi
metalik dari non logam.

Struktur dan ikatan

hcp and fcc close-packing of spheres

Atom zat logam biasanya tersusun


dalam salah satu dari tiga struktur kristal
umum, antara lain body-centered cubic
(bcc), face-centered cubic (fcc), dan
hexagonal close-pack (hcp). Dalam bcc,
masing-masing atom terletak di pusat
kubus dikelilingi atom lainnya. Dalam fcc
dan hcp, masing-masing atom dikelilingi
oleh duabelas atom lainnya, tetapi
susunan lapisannya berbeda. Beberapa
logam mengadopsi struktur yang
berbeda, tergantung pada suhu.[5]

Atom logam mudah kehilangan elektron


kelopak terluarnya, menghasilkan awan
elektron bebas yang mengalir dalam
pengaturan sifatnya yang padat. Hal ini
menyebabkan kemampuan zat logam
menjadi mudah menghantarkan panas
dan listrik. Jika aliran elektron ini terjadi,
karakteristik padat dari logam dihasilkan
oleh interaksi elektrostatis di antara
masing-masing atom dan awan elektron.
Ikatan jenis ini disebut ikatan logam.[6]

Sifat-sifat

Kimia

Logam biasanya cenderung membentuk


kation melalui mekanisme kehilangan
elektron,[6] bereaksi dengan oksigen di
udara membentuk oksida melalui
beragam skala waktu (besi berkarat
setelah bertahun-tahun, sementara
kalium terbakar dalam hitungan detik.
Contoh:
4 Na + O2 → 2 Na2O (natrium oksida)
2 Ca + O2 → 2 CaO (kalsium oksida)
4 Al + 3 O2 → 2 Al2O3 (aluminium
oksida).

Logam transisi (seperti besi, tembaga,


seng, dan nikel) lebih lambat teroksidasi
karena mereka membentuk lapisan
pasivasi oksidanya yang melindungi
bagian dalam logam. Lainnya, seperti
paladium, platina dan emas, tidak
bereaksi sama sekali dengan atmosfer.
Beberapa logam membentuk lapisan
oksida penghalang pada permukaannya
yang tidak dapat ditembus lebih jauh
oleh molekul-molekul oksigen, sehingga
dapat mempertahankan kilau dan
konduktivitasnya selama beberapa
dekade (seperti aluminium, magnesium,
beberapa jenis baja, dan titanium).
Oksida logam umumnya bersifat basa,
berlawanan dengan nonlogam, yang
bersifat asam. Pengecualian berlaku
untuk oksida dengan tingkat oksidasi
sangat tinggi seperti CrO, Mn, dan OsO,
yang bereaksi sangat asam.

Pengecatan, penganodaan (anodising)


atau penyepuhan logam adalah cara
yang baik untuk mencegah korosi.
Namun, logam yang lebih reaktif dalam
deret elektrokimia harus dipilih untuk
penyalutan, terutama jika dipilih serpihan
penyalut. Air dan dua logam membentuk
sel elektrokimia, dan jika penyalut kurang
reaktif daripada yang disalut, penyalut
sejatinya telah memicu korosi.

Fisika

Kristal galium

Logam secara umum memiliki


konduktivitas listrik tinggi, konduktivitas
termal tinggi, dan densitas yang tinggi
pula. Umumnya mereka lentur dan liat,
berubah bentuk di bawah tekanan tanpa
terbelah.[6] Dalam hal sifat optiknya,
logam mengkilat dan berkilau. Lembaran
logam dengan ketebalan di bawah
beberapa mikrometer terlihat opak, tetapi
kertas emas meneruskan sinar hijau.

Meskipun sebagian besar logam


memiliki densitas yang lebih tinggi
daripada kebanyakan nonlogam,[6]
terdapat rentang variasi yang lebar
dalam hal densitas mereka. Litium
adalah unsur padat yang paling rendah
densitasnya, sementara osmium adalah
yang paling tinggi. Logam alkali dan
alkali tanah pada golongan 1 dan 2
dirujuk sebagai logam ringan karena
mereka memiliki densitas rendah,
kekerasan rendah, dan titik lebur yang
rendah pula.[6] Tingginya densitas
sebagian besar logam karena ketatnya
kisi kristal struktur logam mereka.
Kekuatan ikatan logam untuk logam yang
berbeda mencapai maksimum di sekitar
pusat deret logam transisi, karena unsur-
unsur tersebut memiliki sejumlah besar
elektron terdelokalisasi dalam ikatan
logam jenis ikatan ketat. Namun, faktor
lain (seperti jari-jari atom, muatan inti,
jumlah orbital ikatan, tumpangsuh energi
orbital dan bentuk kristal) juga terlibat.[6]
Listrik

Pengisian tingkat elektron dalam berbagai jenis bahan pada kesetimbangan. Garis vertikal adalah energi, sementara
horizontal adalah rapat keadaan elektron untuk energi tertentu dalam bahan terdaftar. Bagian yang diarsir mengikuti
distribusi Fermi-Dirac (hitam = seluruh keadaan terisi, putih = tidak ada yang terisi). Dalam logam dan semilogam,
tingkat Fermi EF bergantung pada bagian dalam sekurang-kurangnya satu pita. Dalam insulator dan semikonduktor,
tingkat Fermi berada di celah pita; namun dalam semikonduktor pita cukup dekat dengan tingkat Fermi untuk menjadi
terpopulasi termal dengan elektron atau lubang.

Konduktivitas termal dan listrik logam


berangkata dari kenyataan bahwa
elektron terluar mereka terdelokalisasi.
Situasi ini dapat divisualisasikan dengan
memperhatikan struktur atom logam
sebagai suatu koleksi atom yang
terbenam dalam lautan elektron yang
bergerak cepat. Konduktivitas listrik
logam, seperti halnya kapasitas bahang
dan konduktivitas panas, dapat dihitung
menurut model elektron bebas, yang
tidak memperhatikan struktur detail kisi
ion.

Ketika mempertimbangkan struktur pita


elektron dan energi ikatan suatu logam,
perlu diperhatikan potensial positif yang
disebabkan oleh pengaturan spesifik inti
ion—yang muncul periodik dalam kristal.
Konsekuensi paling penting dari
potetensial periodik adalah pembentukan
celah pita kecil pada perbatasan zona
Brillouin. Secara matematis, potensial inti
ion dapat dihitung melalui beragam
model, yang paling sederhana adalah
model elektron hampir bebas.

Mekanis

Sifat mekanis metal meliputi duktilitas,


yaitu kapasitas mereka dalam deformasi
plastis. Deformasi elastis dapat balik
pada logam dapat dijelaskan oleh
Hukum Hooke untuk memulihkan gaya,
sementara tegangan berbanding lurus
dengan regangan. Gaya yang lebih besar
daripada batas elastis, atau panas, dapat
menyebabkan deformasi permanen (tak
dapat balik) pada objek, yang dikenal
sebagai deformasi plastis atau
plastisitas. Perubahan tak dapat balik
dalam susunan atom dapat terjadi
sebagai akibat dari:

Aksi suatu gaya yang diaplikasikan


(atau usaha). Gaya yang diaplikasikan
dapat berupa gaya tarik, gaya tekan,
pemotongan, pembengkokan atau
gaya torsi (pelintir).
Perubahan suhu (panas). Perubahan
suhu dapat mempengaruhi mobilitas
cacat struktural seperti batas butir,
kekosongan titik, dislokasi garis atau
ulir, kesalahan penumpukan dan twins
baik dalam padatan kristal maupun
non-kristal. Pergerakan atau
perpindahan cacat tersebut diaktifkan
secara termal, dan karenanya dibatasi
oleh laju difusi atom.

Logam panas dari pandai besi.

Aliran kental di dekat batas butir,


misalnya, dapat menyebabkan gelinciran
internal, rayapan dan kelelahan pada
logam. Hal ini juga dapat berkontribusi
terhadap perubahan signifikan pada
struktur mikro seperti pertumbuhan butir
dan densifikasi lokal karena
penghilangan porositas intergranular.
Dislokasi sekrup bisa menggelincir ke
arah bidang kisi yang berisi dislokasi,
sementara kekuatan pendorong utama
untuk "pendakian dislokasi" adalah
gerakan atau difusi kekosongan melalui
kisi kristal.

Selain itu, sifat nondireksional ikatan


logam juga dianggap berkontribusi
secara signifikan terhadap daktilitas
sebagian besar padatan logam. Bila
bidang ikatan ionik menggeser satu
sama lain, perubahan resultan pada
lokasi pergeseran ion dengan muatan
yang sama ke dalam proksimitas dekat
mengakibatkan pembelahan kristal;
pergeseran seperti itu tidak teramati
pada kristal berikatan kovalen di mana
terjadi fraktur dan fragmentasi kristal.[7]

Logam paduan
Logam paduan adalah campuran dari
dua atau lebih unsur di mana komponen
utamanya adalah logam. Sebagian besar
logam murni terlalu lunak, rapuh atau
reaktif secara kimia untuk penggunaan
praktis. Menggabungkan rasio logam
yang berbeda sebagai logam paduan
memodifikasi sifat logam murni untuk
menghasilkan karakteristik yang
diinginkan. Tujuan pembuatan logam
paduan umumnya membuat mereka
kurang rapuh, lebih keras, tahan terhadap
korosi, atau memiliki warna dan
keharuman yang diinginkan. Dari semua
paduan logam yang digunakan saat ini,
paduan besi (baja, baja nirkarat, besi
tuang, baja perkakas, baja paduan)
merupakan proporsi terbesar baik secara
kuantitas maupun nilai komersial. Besi
yang dipadu dengan berbagai proporsi
karbon memberi baja berkadar karbon
rendah, menengah dan tinggi, dengan
peningkatan level karbon mengurangi
keuletan dan ketangguhan. Penambahan
silikon akan menghasilkan besi cor,
sedangkan penambahan kromium, nikel
dan molibdenum pada baja karbon (lebih
dari 10%) menghasilkan baja nirkarat.
Paduan logam penting lainnya adalah
aluminium, titanium, tembaga dan
magnesium. Paduan tembaga yang
sudah dikenal sejak prasejarah perunggu
memberi nama untuk Zaman Perunggu
dan memiliki banyak aplikasi saat ini,
yang terpenting adalah kabel listrik.
Paduan dari tiga logam lainnya telah
dikembangkan akhir-akhir ini; karena
reaktivitas kimianya, mereka
memerlukan proses ekstraksi elektrolitik.
Paduan aluminium, titanium dan
magnesium berharga kareana rasio
kekuatan-terhadap-beratnya yang tinggi;
magnesium juga bisa memberikan
perisai elektromagnetik. Bahan-bahan ini
ideal untuk situasi di mana rasio
kekuatan-terhadap-berat yang tinggi lebih
penting daripada biaya material, seperti
di ruang angkasa dan beberapa aplikasi
otomotif.

Logam paduan yang dirancang khusus


untuk aplikasi yang sangat berat, seperti
mesin jet, dapat mengandung lebih dari
sepuluh unsur.

Kategori

"Guard rail" atau Pagar pengaman Jalan.


Logam dasar

Dalam kimia, istilah logam dasar


digunakan secara informal untuk
mengacu pada logam yang mudah
teroksidasi atau berkarat, dan mudah
bereaksi dengan asam klorida encer
(HCl) membentuk hidrogen. Contohnya
termasuk besi, nikel, timbal dan seng.
Tembaga dianggap sebagai logam dasar
karena relatif mudah teroksidasi,
meskipun tidak bereaksi dengan HCl.
Logam dasar biasanya digunakan dalam
kondisi yang berlawanan dengan logam
mulia.
Dalam alkimia, logam dasar adalah
logam biasa dan murah, berlawanan
dengan logam berharga, terutama emas
dan perak. Tujuan lama para alkemis
adalah transmutasi logam dasar menjadi
logam berharga.

Dalam numismatik, koin di masa lalu


mendapatkan nilainya terutama dari
kandungan logam berharga. Sebagian
besar mata uang modern adalah mata
uang fiat, yang memungkinkan koin
dibuat dari logam dasar.
Logam Ferro

Logam ferro adalah logam paduan


dengan unsur besi sebagai penyusun
utama dibandingkan dengan jenis logam
lainnya. Di permukaan Bumi, bahan
pembuatan logam ferro tersedia dengan
jumlah yang melimpah. Proses
penambangan serta pengolahan bahan
pembuatan logam ferro membutuhkan
biaya yang tidak mahal. Keunggulan dari
logam ferro adalah memiliki sifat-sifat
mekanik maupun fisik yang kuat.
Sedangkan kelemahannya adalah mudah
mengalami korosi.[8]
Istilah "ferro" berasal dari bahasa Latin
yang berarti "mengandung zat besi". Ini
bisa termasuk besi murni, seperti besi
tempa, atau paduan seperti baja. Logam
besi sering bersifat magnetis, tetapi tidak
eksklusif.

Besi

Besi Tuang (Fe + 4%C). Sifat: rapuh,


tidak dapat ditempa, baik untuk
dituang. Penggunaan: alas mesin,
badan ragum, blok silinder.
Besi tempa (99%Fe). Sifat: liat, dapat
ditempa, tidak dapat dituang.
Penggunaan: rantai jangkar, kait keran.
Baja
Baja Karbon Rendah (BCR). Kadar
karbon: 0 – 0,3% sifat:dapat ditempa,
liat. Penggunaan: mur, sekrup
Baja Karbon Sedang (BCS). Kadar
karbon: 0,3 – 0,45% sifat: lebih kenyal
dan keras. Penggunaan: benda kerja
tempa berat, poros.
Baja Karbon Tinggi (BCT). kadar
karbon: 0,45 – 1,7% sifat: dapat
ditempa, dapat disepuh keras.
Penggunaan: kikir, pahat, gergaji
Baja Karbon Tinggi dengan Campuran.
Baja karbon tinggi ditambah Nikel,
Kobal,Krom atau tungsten. Sifat: rapuh
tetapi tahan terhadap suhu tinggi.
Penggunaan: mesin bubut dan alat-alat
permesinan lainnya.

Logam non-ferro

Logam non-ferro adalah logam paduan


yang tidak mengandung unsur besi dan
karbon. Jenis logam non-ferro meliputi
logam berat, logam ringan, logam mulia,
logam refraktori, dan logam radio aktif.[9]

Logam mulia

Logam mulia adalah logam yang tahan


terhadap korosi atau oksidasi, tidak
seperti sebagian besar logam dasar.
Mereka cenderung juga merupakan
logam berharga, sering kali karena
kelangkaannya. Contohnya antara laain
emas, platina, perak, rodium, iridium, dan
paladium.

Logam berharga

Bongkahan emas

Suatu logam berharga adalah unsur kimia


metalik yang langka dengan nilai
ekonomi tinggi.

Secara kimia, logam berharga kurang


reaktif daripada sebagian besar unsur,
memiliki kilau tinggi dan konduktivitas
listrik yang tinggi. Dalam sejarah, logam
berharga penting sebagai mata uang,
tetapi saat ini hanya dianggap sebagai
komoditas investasi dan industri. Emas,
perak, platina dan paladium masing-
masing mempunyai kode mata uang ISO
4217. Logam berharga yang paling
dikenal adalah emas dan perak.
Sementara keduanya memiliki
penggunaan indusri, mereka lebih dikenal
dalam bidang seni, perhiasan, ddan koin.
Logam berharga lainnya termasuk dalan
logam golongan platina: rutenium,
rodium, paladium, osmium, iridium, dan
platina, dengan platina adalah yang
paling banyak diperdagangkan.
Permintaan logam berharga didorong
tidak hanya berdasarkan penggunaan
praktisnya, tetapi juga perannya sebagai
investasi dan penyimpan nilai (bahasa
Inggris: store of value). Paladium pernah,
sekitar musim panas 2006, bernilai
sedikit di bawah setengah harga emas,
dan platina sekitar dua kali harga emas.
Perak secara substansial tidak terlampau
mahal, tetapi sering kali secara
tradisional dianggap sebagai logam
berharga karena perannya sebagai koin
dan perhiasan.
Logam berat

Logam berat adalah semua logam atau


metaloid yang relatif padat. Definisi yang
lebih spesifik telah diajukan, tetapi tidak
satupun memperoleh persetujuan luas.
Beberapa logam berat memiliki
penggunaan ceruk, atau dinyatakan
beracun; beberapa esensial dalam
jumlah renik.

Ekstraksi
Logam sering kali diekstraksi dari bumi
yang berarti menambang bijih yang kaya
dengan sumber daya unsur yang
dimaksud, seperti bauksit. Lokasi bijih
ditentukan dengan teknik prospekting,
diikuti dengan eksplorasi dan pengujian
deposit. Sumber daya mineral umumnya
dibagi ke dalam tambang permukaan,
yang ditambang dengan ekskavasi
menggunakan alat berat, dan tambang
bawah tanah.

Setelah bijih ditambang, logam harus


diekstraksi, biasanya menggunakan
reduksi kimia atau elektrolitik.
Pirometalurgi menggunakan suhu tinggi
untuk mengubah bijih menjadi bahan
baku, sementara hidrometalurgi
menerapkan kimia berbasis air untuk
tujuan yang sama. Metode yang
digunakan bergantung pada jenis logam
dan kontaminannya.
Jika bijih ligam berupa senyawa ionik
antara logam dan nonlogam, bijih
tersebut biasanya harus dilebur—
dipanaskan dengan penambahan
reduktor—untuk mengekstrak logam
murni. Banyak logam umu, seperti besi,
dilebur menggunakan karbon sebagai
reduktor. Beberapa logam seperti
aluminium dan natrium, tidak memiliki
reduktor praktis yang dijual bebas,
sehingga diekstraksi menggunakan
teknik elektrolisis.[10][11]

Bijih sulfida tidak direduksi langsung


menjadi logam tetapi dipanggang di
udara terbuka untuk mengubahnya
menjadi oksida.
Daur ulang
Permintaan untuk logam terkait erat
dengan pertumbuhan ekonomi. Selama
abad ke-20, ragam penggunaan logam di
masyarakat meningkat tajam. Saat ini,
perkembangan negara-negara besar,
seperti China dan India, dan kemajuan
teknologi, mendorong permintaan yang
semakin banyak. Hasilnya adalah
aktivitas pertambangan semakin meluas,
dan semakin banyak stok logam dunia di
atas tanah yang digunakan, sementara
yang di bawah tanah sebagai cadangan
yang tidak digunakan. Contohnya adalah
stok tembaga bekas. Antara tahun 1932
dan 1999, tembaga yang digunakan di AS
meningkat dari 73 g menjadi 238 g per
orang.[12]

Logam secara inheren dapat didaur


ulang, jadi pada prinsipnya, dapat
digunakan berulang-ulang,
meminimalkan dampak negatif
lingkungan dan menghemat energi.
Misalnya, 95% energi yang digunakan
untuk membuat aluminium dari bijih
bauksit diselamatkan dengan
menggunakan bahan daur ulang.[13]
Tingkat daur ulang logam umumnya
rendah. Pada tahun 2010, International
Resource Panel, yang diselenggarakan
oleh United Nations Environment
Programme (UNEP) menerbitkan laporan
tentang stok logam yang ada di
masyarakat[14] dan tingkat daur
ulangnya.[12]

Penulis laporan tersebut mengamati


bahwa stok logam di masyarakat dapat
berfungsi sebagai tambang raksasa di
atas tanah. Mereka memperingatkan
bahwa tingkat daur ulang beberapa
logam langka yang digunakan dalam
aplikasi seperti ponsel, kemasan baterai
untuk mobil hibrida dan sel bahan bakar
sangat rendah

Penulis laporan tersebut mengamati


bahwa stok logam di masyarakat dapat
menjadi tambang raksasa di atas tanah.
Mereka memperingatkan bahwa tingkat
daur ulang beberapa logam langka yang
digunakan dalam aplikasi seperti telepon
seluler, kemasan baterai untuk mobil
hibrida dan sel bahan bakar sangat
rendah sehingga jika tingkat daur ulang
pada masa depan tidak ditingkatkan
secara dramatis, maka logam kritis ini
akan menjadi tidak tersedia untuk
digunakan dalam teknologi modern.

Metalurgi
Metalurgi merupakan domain dari ilmu
bahan yang mempelajari perilaku fisika
dan kimia unsur logam, senyawa
intermetalik mereka, dan campurannya
yang disebut logam paduan.
Aplikasi
Beberapa logam dan paduan logam
memiliki kekuatan struktural per satuan
massa yang tinggi, menjadikannya bahan
yang berguna untuk membawa muatan
besar atau menahan kerusakan akibat
benturan. Paduan logam dapat
direkayasa untuk memiliki ketahanan
tinggi terhadap pergeser, torsi dan
deformasi. Namun logam yang sama
juga rentan terhadap kerusakan akibat
kelelahan akibat penggunaan berulang
atau dari kegagalan tekanan mendadak
saat kapasitas beban terlampaui.
Kekuatan dan ketahanan logam telah
menyebabkan penggunaan seringnya
pada konstruksi bangunan dan jembatan
bertingkat tinggi, serta kebanyakan
kendaraan, peralatan, perkakas, pipa,
tanda non-iluminasi dan jalur rel.

Dua logam struktural yang paling umum


digunakan, besi dan aluminium, juga
merupakan logam paling melimpah di
kerak bumi.[15]

Umumnya, logam bermanfaat bagi


manusia, karena penggunaannya di
bidang industri, pertanian, dan
kedokteran.[16] Contohnya, raksa yang
digunakan dalam proses kloralkali.[16]
Proses kloralkali merupakan proses
elektrolisis yang berperan penting dalam
industri manufaktur dan pemurnian zat
kimia.[16] Beberapa zat kimia yang dapat
diperoleh dengan proses kloralkali
adalah natrium, kalsium, magnesium,
aluminium, tembaga, seng, perak,
hidrogen, klor, fluor, natrium hidroksida,
kalium dikromat, dan kalium
permanganat.[16]

Elektrolisis larutan NaCl menghasilkan


natrium hidroksida di katode (kutub
positif) dan gas klor di anode (kutub
negatif).[16] Pada industri angkasa luar
dan profesi kedokteran dibutuhkan
bahan yang kuat, tahan karat, dan
bersifat noniritin, seperti paduan
titanium.[16] Sebagian jenis logam
merupakan unsur penting karena
dibutuhkan dalam berbagai fungsi
biokimia.[16] Pada zaman dahulu, logam
tertentu, seperti tembaga, besi, dan
timah digunakan untuk membuat
peralatan, perlengkapan mesin, dan
senjata.[16]

Logam adalah konduktor yang baik,


membuatnya berharga dalam peralatan
listrik dan untuk membawa arus listrik
dari kejauhan dengan sedikit energi yang
hilang. Jaringan listrik mengandalkan
kabel logam untuk mendistribusikan
listrik. Sistem kelistrikan rumah sebagian
besar dihubungkan dengan kabel
tembaga memanfaatkan sifat
hantarannya yang baik.

Konduktivitas termal logam berguna


untuk wadah untuk memanaskan bahan
di atas api. Logam juga digunakan untuk
pembuang panas (bahasa Inggris: heat
sink) untuk melindungi peralatan sensitif
dari pelewatpanasan (bahasa Inggris:
overheating.

Reflektivitas tinggi beberapa logam


penting dalam konstruksi cermin,
termasuk instrumen astronomi presisi.
Sifat terakhir ini juga bisa membuat
perhiasan metalik menarik secara
estetika.
Beberapa logam memiliki kegunaan
khusus; logam radioaktif seperti uranium
dan plutonium digunakan pada
pembangkit listrik tenaga nuklir untuk
menghasilkan energi melalui fisi nuklir.
Raksa adalah cairan pada suhu kamar
dan digunakan dalam saklar untuk
menyelesaikan rangkaian saat mengalir
di atas kontak saklar. Logam paduan
bentuk memori digunakan untuk aplikasi
seperti pipa, pengencang dan vaskular
stent.

Logam dapat didoping dengan molekul


asing—organik, anorganik, biologis dan
polimer. Doping ini mengandung logam
dengan sifat baru yang disebabkan oleh
adanya molekul tamu. Aplikasi dalam
katalisis, obat-obatan, sel elektrokimia,
korosi dan lainnya telah
dikembangkan.[17]

Perdagangan

Impor bijih dan logam dunia tahun 2005

Bank Dunia melaporkan bahwa China


adalah top importir bijih dan logam pada
tahun 2005, diikuti Amerika Serikat dan
Jepang.[18]
Sejarah
Sifat logam telah membuat manusia
terpesona selama berabad-abad, karena
bahan-bahan ini memberi orang alat yang
tak tertandingi baik dalam perang
maupun dalam persiapan dan
pemrosesannya. Emas dan perak murni
dikenal manusia sejak Zaman Batu.
Timbal dan perak dilebur dari bijih
mereka pada awal milenium
keempat SM.[19]

Penulis bahasa Latin dan Yunani kuno


seperti Theophrastus, Pliny the Elder
dalam Natural History, atau Pedanius
Dioscorides, tidak mencoba untuk
mengklasifikasikan logam. Orang-orang
Eropa kuno tidak pernah mencapai
konsep "logam" sebagai zat elementer
yang berbeda dengan sifat kimia dan
fisik tetap. Setelah Empedocles, semua
zat di dalam lingkungan sublunar
diasumsikan memiliki variasi dalam
unsur klasik penyusunnya yaitu bumi, air,
udara dan api. Setelah Pythagoras, Plato
berasumsi bahwa unsur-unsur ini dapat
dikurangi lebih jauh ke bidang bentuk
geometris (segitiga dan persegi) ruang
pembatas dan yang berhubungan
dengan polihedra reguler di bumi:kubus,
air:ikosahedron, udara:oktahedron,
api:tetrahedron. Namun, perpanjangan
filosofis ini tidak menjadi sepopuler
empat elemen sederhana, setelah ditolak
oleh Aristoteles. Aristoteles juga
menolak teori atom Democritus, karena
ia mengklasifikasikan keberadaan vakum
yang tersirat yang diperlukan untuk gerak
sebagai sebuah kontradiksi (vakum
menyiratkan tidak ada, karena itu tidak
dapat ada). Aristoteles memang,
bagaimanapun, memperkenalkan
kualitas antagonis yang mendasarinya
(atau kekuatan) kering vs basah dan
dingin vs panas ke dalam komposisi
masing-masing dari keempat elemen
tersebut. Kata "logam" awalnya berarti
"ranjau" dan baru kemudian
mendapatkan makna umum produk dari
bahan yang diperoleh di tambang. Pada
abad pertama Masehi, hubungan antara
planet dan logam yang ada diasumsikan
sebagai Emas:Matahari, Perak:Bulan,
Elektrum:Jupiter, Besi:Mars,
Tembaga:Venus, Timah:Merkurius,
Timbal:Saturnus. Setelah elektrum
terungkap merupakan kombinasi antara
perak dan emas, hubungan timah:Jupiter
dan raksa:Merkurius digantikan ke urutan
sebelumnya.[20]

Alkimiawan Arab dan abad pertengahan


percaya bahwa semua logam, dan
faktanya, semua materi sublunar, secara
tersusun dari prinsip belerang yang
membawa sifat mudah terbakar, dan
prinsip raksa, ibu dari semua logam, yang
membawa sifat likuiditas atau fusibilitas,
dan volatilitas. Prinsip-prinsip ini tidak
selalu merupakan zat yang umum
belerang dan raksa yang ditemukan di
kebanyakan laboratorium. Teori ini
memperkuat keyakinan bahwa semua
logam ditakdirkan untuk menjadi emas di
perut bumi melalui kombinasi panas,
pencernaan, waktu, dan penghapusan
kontaminan yang tepat, yang
kesemuanya dapat dikembangkan dan
dipercepat melalui pengetahuan dan
metode alkimia. Paracelsus
menambahkan prinsip ketiga garam,
pembawa sifat nonvolatil dan tahan api,
dalam doktrin tria prima-nya. Teori-teori
ini mempertahankan empat unsur klasik
yang mendasari komposisi belerang,
raksa dan garam.

Teks sistematis pertama tentang seni


pertambangan dan metalurgi adalah De
la Pirotechnia oleh Vannoccio
Biringuccio, yang memperlakukan
pemeriksaan, penggabungan, dan pandai
logam. Enam belas tahun kemudian,
Georgius Agricola menerbitkan De Re
Metallica pada tahun 1555, sebuah
laporan yang jelas dan lengkap mengenai
profesi pertambangan, metalurgi, seni
dan sains, serta memenuhi syarat
sebagai risalah terbesar industri kimia
sepanjang abad keenam belas. Dia
memberikan deskripsi berikut tentang
logam di De Natura Fossilium (1546).

Logam adalah badan mineral,


yang sifatnya cair atau agak
keras. Logam keras dapat
dilelehkan oleh panasnya api,
tapi ketika sudah mendingin
lagi dan kehilangan semua
panas, akan menjadi keras
kembali dan melanjutkan
bentuknya terakhirnya. Dalam
hal ini, ia berbeda dari batu
yang meleleh di dalam api,
karena meskipun batu
mendapatkan kembali
kekerasannya, tetapi ia
kehilangan bentuk dan sifatnya
yang murni. Secara tradisional
ada enam jenis logam, yaitu
emas, perak, tembaga, besi,
timah dan timbal. Ada yang
benar-benar lain, quicksilver
adalah logam, meskipun
alkimiawan tidak setuju
dengan kita tentang masalah
ini, begitu pula dengan bismut.
Penulis Yunani kuno
tampaknya masa bodoh
terhadap bismut, oleh karena
itu Ammonius dengan tepat
menyatakan bahwa ada
banyak spesies logam, hewan,
dan tumbuhan yang tidak kita
kenal. Stibium ketika
dilelehkan di dalam wadah dan
disuling memiliki hak untuk
dianggap sebagai logam
sebagaimana diberikan kepada
timbal oleh para penulis.
Setiap logam memiliki
bentuknya sendiri yang
diawetkan saat dipisahkan
dari logam yang dicampur
dengannya. Oleh karena itu
baik elektrum maupun
Stannum [bukan berarti timah
yang kita kenal saat ini] itu
sendiri bukan merupakan
logam asli, melainkan paduan
dua logam. Elektrum adalah
paduan emas dan perak,
sedangkan Stannum paduan
timbal dan perak. Namun jika
perak dipisahkan dari
elektrum, maka yang
tertinggal adalah emas dan
bukan elektrum; jika perak
diambil dari Stannum, maka
yang tertinggal adalah timbal
dan bukan Stannum.
Bagaimanapun, apakah
kuningan ditemukan sebagai
logam asli atau tidak, tidak
dapat dipastikan dengan pasti.
Kita hanya tahu kuningan
buatan, yang terdiri dari
tembaga yang diwarnai
dengan warna mineral
kalamin. Namun jika ada yang
harus digali, itu akan menjadi
logam yang tepat. Tembaga
hitam dan putih sepertinya
berbeda dari jenis merah.
Logam, oleh karena itu, pada
dasarnya padat, seperti yang
telah saya nyatakan, atau
cairan, seperti pada kasus unik
dari quicksilver. Tapi cukup
sekarang soal jenisnya yang
sederhana.[21]

Lihat pula
Logam amorf
ASM International (organisasi)
Keuletan (fisika)
Lapisan medan listrik
Pencurian logam
Pengolahan logam
Sifat logam, metaloid dan nonlogam
Metalurgi
Padat
Transisi spin
Baja
Baja struktural
Logam transisi
Bijih

Referensi
1. μέταλλον (http://www.perseus.tufts.edu/
hopper/text?doc=Perseus%3Atext%3A19
99.04.0057%3Aentry%3Dme%2Ftallon)
Henry George Liddell, Robert Scott, A
Greek-English Lexicon, on Perseus Digital
Library

2. metal (http://oxforddictionaries.com/defi
nition/metal?q=metal) , on Oxford
Dictionaries
3. metal (http://www.britannica.com/EBchec
ked/topic/377422/metal) . Encyclopædia
Britannica

4. John C. Martin. "What we learn from a


star's metal content" (https://web.archive.
org/web/20160629210059/https://edocs.
uis.edu/jmart5/www/rrlyrae/metals.ht
m) . New Analysis RR Lyrae Kinematics in
the Solar Neighborhood. Diarsipkan dari
versi asli (https://edocs.uis.edu/jmart5/w
ww/rrlyrae/metals.htm) tanggal 2016-06-
29. Diakses tanggal September 7, 2005.

5. Holleman, A. F.; Wiberg, E. "Inorganic


Chemistry" Academic Press: San Diego,
2001. ISBN 0-12-352651-5.
6. Mortimer, Charles E. (1975). Chemistry: A
Conceptual Approach (https://archive.or
g/details/chemistryconcept00mort)
(edisi ke-3rd). New York:: D. Van Nostrad
Company.

7. "Ductility – strength of materials" (http://


www.engineersedge.com/material_scienc
e/ductility.htm) , engineersedge.com

8. Manurung, V.A.T., Wibowo, Y.T.J., dan


Baskoro, S.Y. (2020). Panduan Metalografi
(https://lppm.polman.astra.ac.id/wp-cont
ent/uploads/2020/08/Panduan-Metalogra
fi.pdf) (PDF). Jakarta: LP2M Politeknik
Manufaktur Astra. hlm. 1. ISBN 978-602-
71320-9-2.
9. Purwanto, R. E., Murdani, A., dan
Nurchajat (2016). Teknologi Bahan 1:
Teori (https://www.researchgate.net/profil
e/Raden-Purwanto/publication/31856137
3_Teknologi_Bahan_I/links/597045bfa6fd
ccc6c96c20ac/Teknologi-Bahan-I.pdf)
(PDF). Malang: Polinema Press. hlm. 5.

ISBN 978-602-19379-5-2.

10. "Los Alamos National Laboratory –


Sodium" (http://periodic.lanl.gov/11.shtm
l) . Diakses tanggal 2007-06-08.

11. "Los Alamos National Laboratory –


Aluminum" (http://periodic.lanl.gov/13.sht
ml) . Diakses tanggal 2007-06-08.
12. The Recycling Rates of Metals: A Status
Report (http://www.unep.org/resourcepan
el/Publications/tabid/54044/Default.asp
x) Diarsipkan (https://wayback.archive-it.
org/all/20121111132915/http://www.une
p.org/resourcepanel/Publications/tabid/5
4044/Default.aspx) 2012-11-11 di
Archive-It 2010, International Resource
Panel, United Nations Environment
Programme

13. Tread lightly: Aluminium attack (https://w


ww.theguardian.com/environment/2008/f
eb/22/pledges.waste) Carolyn Fry,
Guardian.co.uk, 22 February 2008.
14. Metal Stocks in Society: Scientific
Synthesis (http://www.unep.org/resource
panel/Publications/tabid/54044/Default.a
spx) Diarsipkan (https://wayback.archive
-it.org/all/20121111132915/http://www.u
nep.org/resourcepanel/Publications/tabi
d/54044/Default.aspx) 2012-11-11 di
Archive-It 2010, International Resource
Panel, United Nations Environment
Programme

15. Frank Kreith and Yogi Goswami, ed.


(2004), The CRC Handbook of Mechanical
Engineering (edisi ke-2nd), Boca Raton,
hlm. 12-2

16. Bondy, S.C., and Prasad, K.N. (1988),


Metal Neurotixcity, Boca Raton, Fla : CRC
Press
17. Avnir, David (2014). "Molecularly doped
metals". Acc. Chem. Res. 47: 579–592.
doi:10.1021/ar4001982 (https://doi.org/1
0.1021%2Far4001982) .

18. "Structure of merchandise imports" (htt


p://siteresources.worldbank.org/DATAST
ATISTICS/Resources/table4_5.pdf) (PDF),
worldbank.org

19. Der Große Brockhaus (dalam bahasa


German). 7: L-MIJ (edisi ke-Sixteenth,
altogether newly prepared). Wiesbaden:
Bibliographisches Institut & F. A.
Brockhaus. 1955. hlm. 715.

20. John Maxson Stillman, The Story of Early


Chemistry D. Appleton (1924)
21. Georgius Agricola, De Re Metallica (http://
www.gutenberg.org/files/38015/38015-h/
38015-h.htm) (1556) Tr. Herbert Clark
Hoover & Lou Henry Hoover (1912);
Footnote quoting De Natura Fossilium
(1546), p. 180

Pranala luar
Wikisource memiliki artikel dalam an
1879 American Cyclopædia tentang
about Logam.

Definisi kamus logam di Wiktionary


Media terkait logam di Wikimedia
Commons

Diperoleh dari
"https://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Logam&oldid=23163598"
Halaman ini terakhir diubah pada 25 Maret 2023,
pukul 05.55. •
Konten tersedia di bawah CC BY-SA 3.0 kecuali
dinyatakan lain.

Anda mungkin juga menyukai