Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 5:

Renti Resmita
Meta Sismi.S
Oslo Jefrico s
Galuh Setiya U
Ary Priambodo
Letak unsur logam dalam sistem
periodik
 Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), sifat logam
berkurang sedangkan sifat non logam bertambah.
 Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), sifat logam
bertambah sedangkan sifat non logam berkurang.
 Unsur logam terletak pada bagian kiri-bawah dalam
sistem periodik unsur, sedangkan unsur non logam
terletak pada bagian kanan-atas.
 Unsur yang paling bersifat non logam adalah unsur-
unsur yang terletak pada golongan VIIA, bukan
golongan VIIIA.
 Unsur-unsur yang terletak pada daerah peralihan
antara unsur logam dengan non logam disebut unsur
Metaloid ( Nb: unsur yang mempunyai sifat logam dan
sekaligus non logam ). Misalnya : boron dan silikon
Tabel Periodik: Logam dan Non
Logam
IKATAN LOGAM

Atom logam dapat berikatan sambung menyambung ke


segala arah sehingga menjadi molekul yang sangat besar.

AKIBATNYA

Atom tersebut terikat kuat dan menjadikan logam


berwujud padat (kecuali Hg cair) dan umumnya keras.
Bagaimana Ikatan Logam Terbentuk ???

Mekanisme pembentukan ikatan logam belum diketahui


secara pasti.

Atom logam cenderung melepaskan elektron valensinya


(agar sesuai dengan aturan oktet), maka atom logam
mampu melepaskan satu, dua, tiga atau empat
elektronnya, tetapi tidak ada yang menerimanya.
ADA 3 TEORI (PENDEKATAN) YANG
MENJELASKAN TENTANG IKATAN LOGAM :
1. Teori Drude dan Lorentz
Menyatakan bahwa dalam kristal logam terdapat elektron
yang bergerak bebas. Atom melepaskan elektron
valensinya sehingga terbentuk ion positif (kation) yang
dikelilingi oleh banyak elektron.

Faktanya :
Dari sifat hantaran logam dimana sebatang logam dapat
menghantarkan listrik karena elektron dapat mengalir dari
satu ujung ke ujung lain bila diberi tegangan listrik.
2. Pendekatan Teori Ikatan Valensi
Logam dalam keadaan padat mempunyai bilangan
koordinasi (BK) yang cukup besar artinya satu atom
berikatan dengan banyak atom tetangganya. Oleh karena
itu elektron valensi atom logam dapat membentuk
pasangan terikat dengan elektron valensi atom lain
didekatnya tetapi sifatnya tidak tetap dan hanya sesaat
untuk kemudian terikat kembali dengan atom tetangga
yang lainnya.
3. Pendekatan Teori Orbital Molekul (TOM)
Menurut TOM dalam senyawa hanya ada orbital
molekul (tidak ada orbital atom), oleh karena itu dalam
logam yang berupa molekul raksasa terdapat molekul
raksasa karena semua elektron atom logam berada
dalam orbital molekul
Akibatnya :
Atom – atom tersebut terikat kuat satu sama lain.
Contoh ikatan logam

 ikatan logam pada Natrium (Ev: 11)


 ikatan logam pada Magnesium (Ev:12)
 ikatan logam gol. Transisi
Misal: Ag (Ev: 47)
 Ikatan pada leburan logam
Titik didih: ikatan menjadi rusak
Titik Leleh: ikatan menjadi longgar
SIFAT LOGAM :

KILAU LOGAM / BERKILAU


Hal ini dapat disebabkan karena foton – foton dengan
frekwensi tertentu dapat memvibrasikan elektron dalam
logam.
Elektron tersebut dapat menyerap sinar dalam spektrum
tampak dan kemudian dipancarkan kembali dalam bentuk
sinar tampak.
Peristiwa inilah yang dapat menyebabkan logam dapat
BERKILAU.
LOGAM DAPAT DITEMPA, DICETAK DAN
DILENGKUNGKAN.
Atom logam berikatan kuat dengan atom sekitarnya. Jika
diberi tekanan maka selapis atom itu dapat bergeser
kedudukannya dan kemudian dapat berikatan lagi dengan
atom yang disampingnya.
AKIBATNYA
Logam dapat ditempa, dicetak dan dilekungkan sesuai
keinginan.
PENYEBABNYA
Sifat kemobilan dari ikatann antara atom – atom logam
memungkinkan terjadinya perubahan bentuk tanpa mengalami
kerusakan ikatan.
DAYA HANTAR ARUS LISTRIK DAN PANAS
Arus listrik yang berjalan melalui suatu logam merupakan
gerakan elektron yang mengalir dari satu ujung ke ujung
lain yang berarti logam memiliki elektron yang bersifat
dapat bergerak bebas dari satu ujung ke ujung yang lain.
SEHINGGA
Logam dapat menghantarkan arus listrik dan panas
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai