1s. Ada 10 jenis logam yang termasuk dalam unsur transisi ini. Kelimpahan unsur transisi periode 4 di
alam dan manfaatnya yaitu: 1. Scandium (Sc). Logam ini ditemukan pada mineral torvetit. Skandium
dibuat dengan elektrolisis cairan ScCl3 yang dicampur kloridaklorida lain. Manfaat unsur ini
utamanya ketika dipaukan logam lain. Misalnya paduan alumunium - skandium dipakai pada industri
aeroangkasa dan peralatan sukan. 2. Titanium (Ti). Ditemukan pada mineral rutil yang di di bijih besi
sebagai ilmenit dan ferrotitanate. Titanium terdapat pula pada karang, silikat, bauksit, batubara, dan
tanah liat. Titanium dibuat dengan Metode Kroll yang banyak menggunakan klor dan karbon.
Titanium dipaai pada badan pesawat terbang dan pesawat supersonik. Pada suhu tingga, kekuatan
titanium cenderung stabil. 3. Vanadium (V). Vanadium terdapat pada senyawa karnotit dan vanadinit.
Frevonadium (logam campuran dengan besi) dihasilkan dari reduksi V2O5 dengan campuran silikon
(Si) dan besi (Fe). Vanadium kerap dipergunakan untuk membuat peralatan dengan kekuatan dan
kelenturan tinggi. Contohnya per mobil dan alat mesin berkecepatan tinggi. 4. Kromium (Cr). Unsur
ini ditemukan pada krommit dan sejumlah kecil kromoker. Logam krom dibuat menurut proses
goldschmidt dengan jalan mereduksi Cr2O3 dengan logam aluminium. Krom sering digunakan untuk
mengeraskan baja, pembuatan baja tahan karat, hinga membentuk banyak aloi (logam campuran)
yang bermanfaat. 5. Mangan (Mn). Mangan bisa ditemukan pada biji berupa pirulosit dan rodokrosit.
Pembuatan feromangan dilakukan dengan mereduksi MnO2 dengan campuran besi oksida dan
karbon. Mangan dipakai pada produksi baja yang berguna saat pemurnian besi. Selain itu digunakan
pula untuk mengeraskan baja. 6. Besi (Fe). Besi jarang ditemui secara bebas di bumi, namun berada
dalam wujud bijih besi, seperti hematite, siderite, dan magnetite. Besi dibuat menggunakan bijih besi
dengan cara mereduksi bijih dalam tanur (tungku). Besi digunakan dalam bahan cat seperti cat
minyak, cat air, atau cat tembok. Dapat pula unsur ini untuk bahan tinta atau mengkilapkan kaca. 7.
Nikel (Ni). Nikel bisa ditemui sebagai senyawa, seperti sulfida, arsen, dan silikat. Nikel sering
ditemukan pada komponen pemanas listrik sebagai logam campuran. Nikel juga untuk aliase seperti
pada baja stainless, monel, alnico, dan nikrom 8. Tembaga (Cu). Unsur ini dapat ditemukan pda Pirit
tembaga, bornis, kuprit, melakonit, dan malasit. Tembaga diperoleh dari bijih kalkopirit CuFeS2
melalui tahapan pengapungan, pemangganggan, reduksi, dan elektrolisis. Tembaga kerap digunakan
sebagai kabel jaringan listrik. Pipa ledeng juga sebagian memakai bahan dari campuran tembaga. 9.
Seng (Zn). Unsur tersebut ditemukan di alam sebagai senyawa sulfida seperti seng blende, senyawa
karbonat kelamin, dan senyawa silikat seperti hamimorfit. Pembuatan logam seng dilakukan dengan
memanggang seng sulfida (ZnS) lalu oksida seng direduksi dengan karbon pijar. Seng digunakan
dalam pelapisan besi dan baja sebagai pencegah karat. 10. Kobalt (Co). Kobalts di alam ditemuakan
sebagai arsenda dari Fe, Co, Ni dan dikenal sebagai smaltit, kobaltit, dan eritrit. Unsur Kobalt ketika
hujan hidroksida hujan, akan timbul (NaOCl). Kobalt dipakai dalam pembuatan alnico dengan
menyampurnya dengan besi, nikel dan logam lain. Paduan kobalt, kromium, dan wolfram bisa
dimanfaatkan dalam peralatan berat, peralatan bersuhu tinggi, peralatan yang berkecepatan tinggi.
Sifat Unsur transisi periode memiliki beberapa sifat fisika yang melekat padanya. Dalam modul
Kimia dari Kemdikbud (2020) berikut jabarannya: 1. Bersifat logam Semua unsur transisi periode 4
adalah logam dengan elektron-elektron berpasangan, kecuali pada logam seng. Keadaan ini membuat
kisi kristal logam dalam unsur ini lebih susah dirusah daripada kisi kristal logam golongan utama.
Logam-logam transisi bersifat keras dan memiliki daya hantar listrik yang lebih baik dari logam pada
golongan utama. 2. Memiliki titik leleh dan titik didih tinggi Keunggulan ini disebabkan ikatan
antaratompada logam di unsur tersebut lebih kuat. Dari 9 logam pada unsur transisi periode 4, hanya
seng yang titik leleh dan titik didihnya paling rendah. Hal itu dipicu keadaan pada seng yang orbital d-
nya telah terisi penuh dan menyebabkan antaratom sen tidak bisa membentuk ikatan kovalen. 3.
Memiliki sifat magnetik Dalam unsur transisi periode 4, logam-logamnya bersifat magnetik. Sifat
magnetik ini dapat berupa paramagnetik, diamagnetik, dan feromagnetik. 4. Jari-jari atom lebih besar
dan tidak teratur dari kiri ke kanan. Keadaan ini dipengaruhi banyaknya elektron 3d yang saling tolak-
menolak sehingga memperkecil gaya tarik inti atom terhadap elektron. Elektron pun akan lebih
menjauhi inti atom dan jari-jari atomnya lebih besar 5. Ion berwarna Hampir samanya tingkat energi
elektron pada unsur transisi, memicu munculnya warna pada ion-inon logam transisi. Elektron akan
bergerak pada tingkat lebih tinggi dengan menyerap sinar tampak. Sementara jika dilihat dari sisi
kimia, sifat unsur transisi periode 4 yaitu: 1. Memiliki harga potensial di elektroda negatif, kecuali
pada Cu. 2. Semua unsur transisi bida membentuk ion kompleks. Ion kompleks adalah struktur yang
menunjukkan kation logam dikelilingi dua atau lebih anion atau molekul netrak yang dinamakan
ligan.
Baca selengkapnya di artikel "Sifat Kimia Unsur Transisi Periode 4: Proses Pembuatan dan
Manfaat", https://tirto.id/gizl
Definisi unsur transisi juga bisa terkait akan sebuah unsur yang
tidak mempunyai subkulit yang tidak terisi penuh. Dengan kata lain
unsur ini bisa membentuk kation dengan subkulit yang tidak terisi
penuh.
Agar lebih tahu, ada baiknya kita simak sifat unsur transisi sebagai
berikut.
Bersifat Logam
Semua unsur transisi, terkhusus periode 4, merupakan logam
dengan elektron-elektron yang terkait satu dengan lain
(berpasangan), kecuali pada jenis logam dan seng. Periode 4 ini
meliputi jenis scandium, titanium, vanadium, Kromium, Mangan,
Besi, Nikel, Tembaga, Seng, dan Kobalt.
Keadaan tersebut menjadikan kisi kristal logam dalam unsur transisi
ini lebih susah mengalami kerusakan ketimbang dengan kisi kristal
logam golongan utama. Ketimbang dengan logam yang termasuk
golongan utama, unsur transisi mempunyai sifat yang keras dan
memiliki daya hantar yang jauh lebih baik.
Bersifat Kemagnetan
Selanjutnya, yang menjadi sifat dari logam transisi adalah memiliki
sifat magnetik. Sifat magnetic ini meliputi paramagnetik,
feromagnetik, atau diamagnetik.
Jari-Jari Atom Tidak Teratur dari Kiri ke Kanan dan Lebih Besar
Kondisi ini sedikit banyak terpengaruh dari adanya elektron 3d yang
saling tolak-menolak. Hal itu menjadikan kecilnya gaya tarik inti
atom terhadap elektron. Nantinya, elektron juga akan lebih
menjauh dari inti atom dan menjadikan jari-jari atomnya lebih
besar.
Unsur periode 4 adalah unsur-unsur kimia pada baris (atau periode) keempat tabel periodik.
Tabel periodik disusun berdasarkan baris untuk menggambarkan tren keberulangan (periodik)
perilaku kimia unsur-unsur seiring dengan kenaikan nomor atom: baris baru dimulai ketika
perilaku kimia mulai berulang, artinya bahwa unsur-unsur dengan perilaku yang sama jatuh pada
kolom yang sama.
Periode 4 mengandung 18 unsur, dimulai dari kalium dan diakhiri oleh kripton. Sesuai kaidah,
unsur-unsur periode 4 mengisi terlebih dahulu kulit 4s, disusul kulit 3d dan 4p, urutannya seperti
itu. Namun, terdapat perkecualian, misalnya kromium.
Sifat-sifat[sunting | sunting sumber]
Setiap unsur tunggal adalah stabil,[1] dan banyak terdapat dalam kerak dan/atau inti bumi; ini
adalah periode terakhir tanpa kehadiran unsur tak stabil. Banyak logam transisi pada periode 4
yang luar biasa kuat, sehingga banyak digunakan dalam industri, terutama besi. Tembaga
adalah satu dari tiga logam yang tidak berwarna perak atau abu-abu, dua lainnya
adalah emas dan sesium. Tiga unsur yang berurutan dikenal beracun, dengan arsen sebagai
salah satu racun yang paling terkenal, selenium yang beracun bagi manusia jika dalam kadar
besar, dan bromin, cairan yang sangat beracun. Banyak unsur penting bagi keberlangsungan
hidup manusia, seperti kalsium sebagai pembentuk tulang dan gigi.[2]
Kalium
Kalsium
Skandium
Titanium
Vanadium
Kromium
Mangan
Besi
Kobalt
Nikel
Tembaga
Seng
Galium
Germanium
Arsenik
Selenium
Bromin
Kripton
Nonlogam
34 Se Selenium [Ar] 3d10 4s2 4p4
poliatomik
l
b
s
Logam Nonlogam
Metaloid
Logam alkali Logam alkali tanah Lantanida Aktinida Logam transisi Logam pasca-transisi Nonlogam poliatomik Nonlogam
Kalsium[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Kalsium
Titanium[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Titanium
Titanium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Ti dan nomor atom 22. Titanium adalah unsur dalam periode 4, antara skandium
dan vanadium. Titanium merupakan salah satu logam dengan massa jenis paling ringan
sekaligus salah satu logam paling kuat dan paling tahan karat, sehingga banyak memiliki
aplikasi, terutama dalam logam paduan dengan unsur lain, seperti besi. Oleh karena sifat-
sifat tersebut di atas, ia banyak digunakan dalam pesawat terbang, stik golf, dan objek-objek
lain yang memerlukan kekuatan, tetapi sekaligus harus ringan.
Vanadium[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Vanadium
Kromium[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Kromium
Mangan[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Mangan
Besi[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Besi
Besi adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Fe dan nomor
atom 26. Besi adalah unsur dalam periode 4, antara mangan dan kobalt. Besi mungkin
adalah unsur periode 4 yang paling terkenal, menjadikannya unsur yang paling jamak di
bumi dan merupakan komponen utama baja. Besi-56 memiliki kerapatan energi terendah di
antara isotop semua unsur, artinya bahwa ia adalah unsur paling masif yang dapat
dihasilkan dalam bintang raksasa. Besi juga memiliki beberap aplikasi dalam tubuh manusia;
sebagian dari hemoglobin adalah besi.
Kobalt[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Kobalt
Nikel[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Nikel
Tembaga[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Tembaga
Germanium[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Germanium
Arsenik[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Arsenik
Selenium[sunting | sunting sumber]
Bromin[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Bromin
Kripton[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Kripton