Anda di halaman 1dari 16

Kelimpahan dan manfaat Pada unsur transisi periode 4, elektron valensinya berada pada subkulit nd n-

1s. Ada 10 jenis logam yang termasuk dalam unsur transisi ini. Kelimpahan unsur transisi periode 4 di
alam dan manfaatnya yaitu: 1. Scandium (Sc). Logam ini ditemukan pada mineral torvetit. Skandium
dibuat dengan elektrolisis cairan ScCl3 yang dicampur kloridaklorida lain. Manfaat unsur ini
utamanya ketika dipaukan logam lain. Misalnya paduan alumunium - skandium dipakai pada industri
aeroangkasa dan peralatan sukan. 2. Titanium (Ti). Ditemukan pada mineral rutil yang di di bijih besi
sebagai ilmenit dan ferrotitanate. Titanium terdapat pula pada karang, silikat, bauksit, batubara, dan
tanah liat. Titanium dibuat dengan Metode Kroll yang banyak menggunakan klor dan karbon.
Titanium dipaai pada badan pesawat terbang dan pesawat supersonik. Pada suhu tingga, kekuatan
titanium cenderung stabil. 3. Vanadium (V). Vanadium terdapat pada senyawa karnotit dan vanadinit.
Frevonadium (logam campuran dengan besi) dihasilkan dari reduksi V2O5 dengan campuran silikon
(Si) dan besi (Fe). Vanadium kerap dipergunakan untuk membuat peralatan dengan kekuatan dan
kelenturan tinggi. Contohnya per mobil dan alat mesin berkecepatan tinggi. 4. Kromium (Cr). Unsur
ini ditemukan pada krommit dan sejumlah kecil kromoker. Logam krom dibuat menurut proses
goldschmidt dengan jalan mereduksi Cr2O3 dengan logam aluminium. Krom sering digunakan untuk
mengeraskan baja, pembuatan baja tahan karat, hinga membentuk banyak aloi (logam campuran)
yang bermanfaat. 5. Mangan (Mn). Mangan bisa ditemukan pada biji berupa pirulosit dan rodokrosit.
Pembuatan feromangan dilakukan dengan mereduksi MnO2 dengan campuran besi oksida dan
karbon. Mangan dipakai pada produksi baja yang berguna saat pemurnian besi. Selain itu digunakan
pula untuk mengeraskan baja. 6. Besi (Fe). Besi jarang ditemui secara bebas di bumi, namun berada
dalam wujud bijih besi, seperti hematite, siderite, dan magnetite. Besi dibuat menggunakan bijih besi
dengan cara mereduksi bijih dalam tanur (tungku). Besi digunakan dalam bahan cat seperti cat
minyak, cat air, atau cat tembok. Dapat pula unsur ini untuk bahan tinta atau mengkilapkan kaca. 7.
Nikel (Ni). Nikel bisa ditemui sebagai senyawa, seperti sulfida, arsen, dan silikat. Nikel sering
ditemukan pada komponen pemanas listrik sebagai logam campuran. Nikel juga untuk aliase seperti
pada baja stainless, monel, alnico, dan nikrom 8. Tembaga (Cu). Unsur ini dapat ditemukan pda Pirit
tembaga, bornis, kuprit, melakonit, dan malasit. Tembaga diperoleh dari bijih kalkopirit CuFeS2
melalui tahapan pengapungan, pemangganggan, reduksi, dan elektrolisis. Tembaga kerap digunakan
sebagai kabel jaringan listrik. Pipa ledeng juga sebagian memakai bahan dari campuran tembaga. 9.
Seng (Zn). Unsur tersebut ditemukan di alam sebagai senyawa sulfida seperti seng blende, senyawa
karbonat kelamin, dan senyawa silikat seperti hamimorfit. Pembuatan logam seng dilakukan dengan
memanggang seng sulfida (ZnS) lalu oksida seng direduksi dengan karbon pijar. Seng digunakan
dalam pelapisan besi dan baja sebagai pencegah karat. 10. Kobalt (Co). Kobalts di alam ditemuakan
sebagai arsenda dari Fe, Co, Ni dan dikenal sebagai smaltit, kobaltit, dan eritrit. Unsur Kobalt ketika
hujan hidroksida hujan, akan timbul (NaOCl). Kobalt dipakai dalam pembuatan alnico dengan
menyampurnya dengan besi, nikel dan logam lain. Paduan kobalt, kromium, dan wolfram bisa
dimanfaatkan dalam peralatan berat, peralatan bersuhu tinggi, peralatan yang berkecepatan tinggi.
Sifat Unsur transisi periode memiliki beberapa sifat fisika yang melekat padanya. Dalam modul
Kimia dari Kemdikbud (2020) berikut jabarannya: 1. Bersifat logam Semua unsur transisi periode 4
adalah logam dengan elektron-elektron berpasangan, kecuali pada logam seng. Keadaan ini membuat
kisi kristal logam dalam unsur ini lebih susah dirusah daripada kisi kristal logam golongan utama.
Logam-logam transisi bersifat keras dan memiliki daya hantar listrik yang lebih baik dari logam pada
golongan utama. 2. Memiliki titik leleh dan titik didih tinggi Keunggulan ini disebabkan ikatan
antaratompada logam di unsur tersebut lebih kuat. Dari 9 logam pada unsur transisi periode 4, hanya
seng yang titik leleh dan titik didihnya paling rendah. Hal itu dipicu keadaan pada seng yang orbital d-
nya telah terisi penuh dan menyebabkan antaratom sen tidak bisa membentuk ikatan kovalen. 3.
Memiliki sifat magnetik Dalam unsur transisi periode 4, logam-logamnya bersifat magnetik. Sifat
magnetik ini dapat berupa paramagnetik, diamagnetik, dan feromagnetik. 4. Jari-jari atom lebih besar
dan tidak teratur dari kiri ke kanan. Keadaan ini dipengaruhi banyaknya elektron 3d yang saling tolak-
menolak sehingga memperkecil gaya tarik inti atom terhadap elektron. Elektron pun akan lebih
menjauhi inti atom dan jari-jari atomnya lebih besar 5. Ion berwarna Hampir samanya tingkat energi
elektron pada unsur transisi, memicu munculnya warna pada ion-inon logam transisi. Elektron akan
bergerak pada tingkat lebih tinggi dengan menyerap sinar tampak. Sementara jika dilihat dari sisi
kimia, sifat unsur transisi periode 4 yaitu: 1. Memiliki harga potensial di elektroda negatif, kecuali
pada Cu. 2. Semua unsur transisi bida membentuk ion kompleks. Ion kompleks adalah struktur yang
menunjukkan kation logam dikelilingi dua atau lebih anion atau molekul netrak yang dinamakan
ligan.

Baca selengkapnya di artikel "Sifat Kimia Unsur Transisi Periode 4: Proses Pembuatan dan
Manfaat", https://tirto.id/gizl

Macam-Macam Sifat Unsur Transisi


Logam transisi ini juga merupakan salah satu unsur kimia yang
mempunyai elektron valensi. Dimana elektron tersebut bisa
berpartisipasi dalam pembentukan ikatan kimia dalam dua kulit,
bukan hanya satu saja.

Sedangkan istilah transisi tidak mempunyai pengertian tertentu.


Hak tersebut hanyalah istilah untuk mempermudah membedakan
dari kesamaan struktur atom serta sifat yang terkandung dari
unsur-unsur tersebut.

Definisi unsur transisi juga bisa terkait akan sebuah unsur yang
tidak mempunyai subkulit yang tidak terisi penuh. Dengan kata lain
unsur ini bisa membentuk kation dengan subkulit yang tidak terisi
penuh.

Agar lebih tahu, ada baiknya kita simak sifat unsur transisi sebagai
berikut.

Bersifat Logam
Semua unsur transisi, terkhusus periode 4, merupakan logam
dengan elektron-elektron yang terkait satu dengan lain
(berpasangan), kecuali pada jenis logam dan seng. Periode 4 ini
meliputi jenis scandium, titanium, vanadium, Kromium, Mangan,
Besi, Nikel, Tembaga, Seng, dan Kobalt.
Keadaan tersebut menjadikan kisi kristal logam dalam unsur transisi
ini lebih susah mengalami kerusakan ketimbang dengan kisi kristal
logam golongan utama. Ketimbang dengan logam yang termasuk
golongan utama, unsur transisi mempunyai sifat yang keras dan
memiliki daya hantar yang jauh lebih baik.

Baca Juga: Sifat Periodik Unsur, Perubahan Sifat Berdasarkan


Letak Sistem Periodik

Sifat unsur transisi ini adalah lantaran logam transisi membagi


elektronnya pada subkulit d dan s. Pada akhirnya mereka
membentuk ikatan yang kuat.

Bersifat Kemagnetan
Selanjutnya, yang menjadi sifat dari logam transisi adalah memiliki
sifat magnetik. Sifat magnetic ini meliputi paramagnetik,
feromagnetik, atau diamagnetik.

Paramagnetik merupakan sifat di mana atom, molekul, dan ion


memiliki daya tarik oleh medan magnet. Sementara ion, atom, dan
molekul yang tidak bisa ditarik oleh magnet adalah sifat
diamagnetik.

Titik Didih dan Titik Leleh yang Tinggi


Sifat unsur transisi selanjutnya adalah tingginya titik didih dan titik
leleh. Hal ini bersumber dari adanya ikatan antar atom pada logam
di dalam unsur tersebut yang lebih kuat.

Di dalam periode 4 misalnya, hanya ada seng yang memiliki titik


didih dan titik leleh yang paling rendah. Hal tersebut terjadi karena
kondisi seng yang orbital d-nya sudah terisi penuh serta memicu
antar atom seng sangat sulit untuk membentuk ikatan kovalen.

Membentuk Ion atau Senyawa-Senyawa Berwarna


Penyebab munculnya warna-warna ion pada golongan unsur transisi
adalah lantaran tingkat energi elektron yang tidak jauh beda.
Kejadian tersebut berasal dari elektron yang mudah bergerak ke
medan yang lebih tinggi dengan mengabsorpsi sinar tampak.
Dalam sifat unsur transisi, subkulit 3d yang masih longgar (belum
terisi penuh) akan melakukan penyerapan energi cahaya. Hal
tersebut menjadikan elektronnya tereksitasi dan kemudian
memancarkan energi cahaya dengan warna yang selaras dengan
warna cahaya yang bisa mereka pantulkan ketika kembali ke dalam
kondisi dasarnya.

Sebagai contohnya, kita bisa melihat Ti4+ tidak berwarna, Co2+


berwarna merah muda, Ti2+ berwarna ungu, dan yang lainnya.

Jari-Jari Atom Tidak Teratur dari Kiri ke Kanan dan Lebih Besar
Kondisi ini sedikit banyak terpengaruh dari adanya elektron 3d yang
saling tolak-menolak. Hal itu menjadikan kecilnya gaya tarik inti
atom terhadap elektron. Nantinya, elektron juga akan lebih
menjauh dari inti atom dan menjadikan jari-jari atomnya lebih
besar.

Sifat Unsur Transisi Mempunyai Bilangan Oksidasi


Sifat selanjutnya yakni logam transisi memiliki bilangan oksidasi.
Bilangan tersebut misalnya seperti +2, +3, atau +4. Tidak sama
dengan jenis golongan utama IA dan IIA yang hanya mempunyai 2
bilangan oksidasi yakni, +1 dan +2.

Membentuk Ion Kompleks


Semua unsur yang termasuk logam transisi dapat membentuk ion
kompleks. Ion kompleks sendiri merupakan struktur yang
menunjukkan kation logam yang diselimuti dua atau lebih anion
atau molekul netral, biasa dikenal dengan nama ligan.

Unsur periode 4 adalah unsur-unsur kimia pada baris (atau periode) keempat tabel periodik.
Tabel periodik disusun berdasarkan baris untuk menggambarkan tren keberulangan (periodik)
perilaku kimia unsur-unsur seiring dengan kenaikan nomor atom: baris baru dimulai ketika
perilaku kimia mulai berulang, artinya bahwa unsur-unsur dengan perilaku yang sama jatuh pada
kolom yang sama.
Periode 4 mengandung 18 unsur, dimulai dari kalium dan diakhiri oleh kripton. Sesuai kaidah,
unsur-unsur periode 4 mengisi terlebih dahulu kulit 4s, disusul kulit 3d dan 4p, urutannya seperti
itu. Namun, terdapat perkecualian, misalnya kromium.

Sifat-sifat[sunting | sunting sumber]
Setiap unsur tunggal adalah stabil,[1] dan banyak terdapat dalam kerak dan/atau inti bumi; ini
adalah periode terakhir tanpa kehadiran unsur tak stabil. Banyak logam transisi pada periode 4
yang luar biasa kuat, sehingga banyak digunakan dalam industri, terutama besi. Tembaga
adalah satu dari tiga logam yang tidak berwarna perak atau abu-abu, dua lainnya
adalah emas dan sesium. Tiga unsur yang berurutan dikenal beracun, dengan arsen sebagai
salah satu racun yang paling terkenal, selenium yang beracun bagi manusia jika dalam kadar
besar, dan bromin, cairan yang sangat beracun. Banyak unsur penting bagi keberlangsungan
hidup manusia, seperti kalsium sebagai pembentuk tulang dan gigi.[2]

Tren periodik[sunting | sunting sumber]

Kalium

Kalsium

Skandium

Titanium

Vanadium
Kromium

Mangan

Besi

Kobalt

Nikel

Tembaga
Seng

Galium

Germanium

Arsenik

Selenium

Bromin
Kripton

Daftar unsur[sunting | sunting sumber]


Unsur kimia Golongan Konfigurasi elektron

19 K Kalium Logam alkali [Ar] 4s1

20 Ca Kalsium Logam alkali tanah [Ar] 4s2

21 Sc Skandium Logam transisi [Ar] 3d1 4s2

22 Ti Titanium Logam transisi [Ar] 3d2 4s2

23 V Vanadium Logam transisi [Ar] 3d3 4s2

24 Cr Kromium Logam transisi [Ar] 3d5 4s1 (*)

25 Mn Mangan Logam transisi [Ar] 3d5 4s2

26 Fe Besi Logam transisi [Ar] 3d6 4s2

27 Co Kobalt Logam transisi [Ar] 3d7 4s2

28 Ni Nikel Logam transisi [Ar] 3d8 4s2

29 Cu Tembaga Logam transisi [Ar] 3d10 4s1 (*)


Unsur kimia Golongan Konfigurasi elektron

30 Zn Seng Logam transisi [Ar] 3d10 4s2

31 Ga Galium Logam miskin [Ar] 3d10 4s2 4p1

32 Ge Germanium Metaloid [Ar] 3d10 4s2 4p2

33 As Arsenik Metaloid [Ar] 3d10 4s2 4p3

Nonlogam
34 Se Selenium [Ar] 3d10 4s2 4p4
poliatomik

35 Br Bromine Nonlogam diatomik [Ar] 3d10 4s2 4p5

36 Kr Kripton Gas mulia [Ar] 3d10 4s2 4p6

(*) Perkecualian pada aturan Madelung

Legenda warna latar belakang

 l
 b
 s
Logam Nonlogam
Metaloid
Logam alkali Logam alkali tanah Lantanida Aktinida Logam transisi Logam pasca-transisi Nonlogam poliatomik Nonlogam

Unsur blok-s[sunting | sunting sumber]


Kalium[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Kalium
Kalium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang K dan nomor
atom 19. Kalium adalah sebuah logam alkali, yang ditempatkan di bawah natrium dan di
atas rubidium, dan merupakan unsur pertama dari periode 4.[3] Ia merupakan salah satu
unsur palilng reaktif dalam tabel periodik, sehingga biasanya hanya dijumpai dalam
bentuk senyawa. Ia cenderung teroksidasi dengan cepat di udara, sehingga bereaksi sangat
cepat dengan oksigen ketika baru terpapar udara. Ketika baru terpapar, ia berwarna agak
keperakan, tetapi dengan cepat memudar akibat bereaksi dengan udara. Logam ini cukup
lunak untuk dipotong menggunakan pisau, dan merupakan unsur kedua dengan massa
jenis paling ringan.[4] Kalium mempunyai titik lebur relatif rendah; ia akan meleleh hanya
dengan meletakkannya di bawah api kecil.[5] Kalium juga memiliki massa jenis yang lebih
kecil daripada air, sehingga dapat mengapung di air.[6]

Kalsium[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Kalsium

Kalsium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki


lambang Ca dan nomor atom 20. Kalsium adalah unsur kedua dalam periode 4, antara
kalium dan skandium. Sebagai sebuah logam alkali tanah, kalsium tidak pernah ditemukan
di alam karena reaktivitas tingginya antara aku dengan kamu dan kamu dengan air.[7] Unsur
tersebut merupakan salah satu unsur yang paling dikenal dan peran biologi paling dikenal
dalam seluruh hewan dan beberapa tumbuhan, penyusun tulang dan gigi, dan digunakan
dalam beberapa aplikasi sel, seperti sinyal untuk proses seluler. Kalsium dianggap
sebagai mineral yang paling melimpah dalam massa tubuh.[8]

Unsur blok-d[sunting | sunting sumber]


Skandium[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Skandium

Skandium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki


lambang Sc dan nomor atom 21. Skandium adalah unsur ketiga dalam periode 4, antara
kalsium dan titanium, dan merupakan logam transisi pertama dalam tabel periodik.
Skandium cukup banyak terdapat di alam, tetapi sulit dijumpai karena merupakan yang
banyak terdapat dalam senyawa tanah jarang, yang mana sulit diisolasi unsur-unsurnya.
Skandium memiliki sedikit aplikasi komersial karena fakta-fakta tersebut di atas, dan aplikasi
utama saat ini hanyalah sebagai bahan logam paduan dengan aluminium.

Titanium[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Titanium
Titanium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Ti dan nomor atom 22. Titanium adalah unsur dalam periode 4, antara skandium
dan vanadium. Titanium merupakan salah satu logam dengan massa jenis paling ringan
sekaligus salah satu logam paling kuat dan paling tahan karat, sehingga banyak memiliki
aplikasi, terutama dalam logam paduan dengan unsur lain, seperti besi. Oleh karena sifat-
sifat tersebut di atas, ia banyak digunakan dalam pesawat terbang, stik golf, dan objek-objek
lain yang memerlukan kekuatan, tetapi sekaligus harus ringan.

Vanadium[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Vanadium

Vanadium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki


lambang V dan nomor atom 23. Vanadium adalah unsur dalam periode 4, antara titanium
dan krom. Vanadium tidak pernah dijumpai dalam bentuk murni di alam, tetapi umum
ditemukan dalam bentuk senyawa. Vanadium mirip dengan titanium dalam beberapa hal,
seperti sangat tahan karat, tetapi, tidak seperti titanium, ia teroksidasi di udara bahkan pada
suhu ruang. Seluruh senyawa vanadium memiliki sekurang-kurangnya beberapa tingkat
toksisitas, dan beberapa di antaranya sangat toksik.

Kromium[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Kromium

Kromium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki


lambang Cr dan nomor atom 24. Kromium adalah unsur dalam periode 4, antara vanadium
dan mangan. Kromium, seperti titanium dan vanadium sebelumnya, sangat tahan terhadap
korosi, dan oleh sebab itu menjadi salah satu komponen utama baja nirkarat. Kromium juga
memiliki banyak senyawa berwarna, dan oleh karena itu sangat jamak digunakan dalam
pigmen, seperti hijau krom.

Mangan[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Mangan

Mangan adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki


lambang Mn dan nomor atom 25. Mangan adalah unsur dalam periode 4, antara kromium
dan besi. Mangan sering dijumpai dalam bentuk bebas di alam, tetapi juga ditemukan dalam
kombinasi dengan besi. Mangan, seperti kromium sebelumnya, adalah komponen penting
dalam baja nirkarat, mencegah besi berkarat. Mangan juga sering digunakan dalam pigmen,
lagi-lagi seperti kromium. Mangan juga beracun; jika terhirup dalam kadar yang mencukupi,
dapat menyebabkan kerusakan saraf permanen.

Besi[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Besi
Besi adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Fe dan nomor
atom 26. Besi adalah unsur dalam periode 4, antara mangan dan kobalt. Besi mungkin
adalah unsur periode 4 yang paling terkenal, menjadikannya unsur yang paling jamak di
bumi dan merupakan komponen utama baja. Besi-56 memiliki kerapatan energi terendah di
antara isotop semua unsur, artinya bahwa ia adalah unsur paling masif yang dapat
dihasilkan dalam bintang raksasa. Besi juga memiliki beberap aplikasi dalam tubuh manusia;
sebagian dari hemoglobin adalah besi.

Kobalt[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Kobalt

Kobalt adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Co dan nomor


atom 27. Kobalt adalah unsur dalam periode 4, antara besi dan nikel. Kobalt banyak
digunakan dalam pigmen, karena banyak senyawa kobalt berwarna biru. Kobalt juga
merupakan komponen inti dari banyak aloy magnetis dan berkekuatan tinggi. Satu-satunya
isotop stabil, kobalt-59, merupakan komponen penting vitamin B-12, sementara kobalt-60
adalah komponen limbah nuklir dan dapat berbahaya dalam jumlah besar karena sifat
radioaktifnya.

Nikel[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Nikel

Nikel adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ni dan nomor


atom 28. Nikel adalah unsur dalam periode 4, antara kobalt dan tembaga. Nikel jarang
terdapat dalam kerak bumi, terutama karena kenyataan bahwa ia bereaksi dengan oksigen
di udara, dengan sebagian besar nikel di bumi berasal dari meteorit besi nikel. Namun, nikel
sangat melimpah di inti bumi; bersama dengan besi ia merupakan salah satu dari dua
komponen utama. Nikel adalah komponen utama dalam besi nirkarat, dan dalam
banyak superaloy.

Tembaga[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Tembaga

Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki


lambang Cu dan nomor atom 29. Tembaga adalah unsur dalam periode 4, antara nikel dan
seng. Tembaga adalah salah satu dari sedikit logam yang tidak berwarna putih atau abu-
abu, lainnya adalah emas dan sesium. Tembaga telah banyak dimanfaatkan oleh manusia
selama ribuan tahun untuk memberi warna kemerahan pada banyak objek, dan bahkan
merupakan nutrisi penting bagi manusia, meskipun beracun jika terlalu banyak. Tembaga
juga banyak digunakan sebagai pengawet kayu atau fungisida.
Seng[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Seng

Seng adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Zn dan nomor


atom 30. Seng adalah unsur dalam periode 4, di antara tembaga dan galium. Seng adalah
salah satu komponen utama kuningan, yang telah digunakan sejak abad ke-10 sebelum
masehi. Seng juga sangat penting bagi manusia; hampir 2 miliar orang di dunia menderita
kekurangan seng. Namun, overdosis seng dapat menyebabkan defisiensi tembaga. Seng
sering digunakan dalam baterai, sebut saja baterai karbon-seng, dan unsur penting dalam
banyak metode pelapisan, karena seng sangat tahan korosi.

Unsur blok-p[sunting | sunting sumber]


Galium[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Galium

Galium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ga dan nomor


atom 31. Galium adalah unsur dalam periode 4, antar seng dan germanium. Galium adalah
unsur penting karena memiliki titik lebur sekitar 303 K, sekitar suhu kamar. Sebagai contoh,
ia akan memadat pada musim semi, tetapi akan mencair pada musim panas. Galium
merupakan komponen penting dalam logam paduan galinstan, bersama dengan timah.
Galium juga dapat dijumpai dalam semikonduktor.

Germanium[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Germanium

Germanium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki


lambang Ge dan nomor atom 32. Germanium adalah sebuah unsur dalam periode 4, antara
gallium dan arsenik. Germanium, seperti silikon di atas, adalah komponen penting
dalam semikonduktor dan banyak digunakan dalam dioda dan transistor, sering kali
kombinasi dengan arsenik. Germanium jarang ditemukan di bumi, oleh karenanya termasuk
yang terakhir ditemukan. Germanium, dalam senyawa, dapat mengiritasi mata, kulit, atau
lambung.

Arsenik[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Arsenik

Arsenik adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki


lambang As dan nomor atom 33. Arsenik adalah sebuah unsur dalam periode 4, antara
germanium dan selenium. Arsenik, seperti telah disinggung sebelumnya, sering digunakan
untuk semikonduktor dalam paduannya dengan germanium. Arsenik, dalam bentuk murni
dan beberapa aloy, sangat beracun bagi seluruh kehidupan multisel, dan oleh karenanya
merupakan komponen yang umum digunakan dalam pestisida. Arsenik juga digunakan
dalam beberapa pigmen sebelum toksisitasnya terungkap.

Selenium[sunting | sunting sumber]

Selenium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki


lambang Se dan nomor atom 34. Selenium adalah sebuah unsur dalam periode 4, antara
arsenik dan bromin. Selenium adalah nonlogam pertama dalam periode 4, dengan sifat yang
mirip dengan belerang. Selenium cukup jarang dijumpai di alam dalam bentuk murni,
kebanyakan ditemukan dalam mineral seperti pirit, dan bahkan inipun cukup jarang.
Selenium diperlukan oleh manusia dalam kadar renik, tetapi unsur ini toksik dalam kadar
besar.

Bromin[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Bromin

Bromin adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Br dan nomor


atom 35. Bromin adalah sebuah unsur dalam periode 4, antara selenium dan kripton. Bromin
adalah sebuah halogen, tidak pernah ada dalam bentuk murni di alam. Bromin berbentuk
cair dalam temperatur kamar, mendidih pada temperatur sekitar 330 K. Bromin juga cukup
toksik dan korosif, tetapi ion bromida, yang relatif inert, dapat dijumpai dalam halit, atau
garam meja. Bromin sering digunakan sebagai penahan api karena banyak senyawa dapat
dibuat untuk membebaskan atom bromin bebas.

Kripton[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Kripton

Kripton adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Kr dan nomor


atom 36. Kripton adalah sebuah gas mulia yang ditempatkan di bawah argon dan di
atas xenon. Sebagai gas mulia, kripton jarang berinteraksi dengan dirinya sendiri maupun
dengan unsur lain; meskipun beberapa senyawa kripton telah terdeteksi, seluruhnya tidak
stabil dan meluruh dengan cepat. Oleh karenanya, kripton sering digunakan dalam lampu
pendar. Kripton, seperti gas mulia lainnya, juga digunakan dalam penerangan karena ia
memiliki banyak garis spektrum dan alasan-alasan di atas.

Peran biologis[sunting | sunting sumber]


Kalium penting bagi kehidupan. Ion kalium dijumpai dalam seluruh sel. Ia diperlukan untuk
mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit. Sel tanaman sangat kaya kalium,
yang mereka dapat dari tanah. Lahan pertanian, yang dipanen setiap tahun, perlu
dikembalikan kandungan kaliumnya dengan penambahan pupuk berbasis kalium. Rata-rata
manusia mengkonsumsi sampai dengan 7 gram kalium per hari, dan menyimpan sekitar 140
gram dalam sel tubuh. Diet sehat normal mengandung kalium, tetapi beberapa makanan
seperti kopi instan, sarden, kacang, kismis, kentang, cokelat memiliki kandungan kalium di
atas rata-rata. Isotop alami kalium-40 bersifat radioaktif dan, meskipun tingkat radiasinya
rendah, merupakan salah satu penyebab alami mutasi genetik pada manusia.[9]
Kalsium penting bagi seluruh bentuk kehidupan, terutama untuk pertumbuhan dan
kesehatan tulang dan gigi. Kalsium fosfat adalah komponen utama tulang. Rata-rata
manusia mengandung sekitar 1 kilogram kalsium. Anak-anak dan wanita hamil dianjurkan
mengonsumsi makanan yang kaya kalsium, seperti susu dan produk susu, sayuran berdaun
hijau, ikan dan kacang serta biji-bijian.[10]
Peran biologis skandium tidak diketahui. Unsur ini diduga karsinogen.[11]
Peran biologis titanium tidak diketahui. Unsur ini tak beracun. Debu halus titanium
dioksida diduga karsinogen.[12]
Vanadium penting bagi beberapa spesies, termasuk manusia, meskipun kebutuhannya
sangat kecil. Manusia hanya mengasup sekitar 0,01 miligram per hari, dan ini sudah
melebihi kebutuhan harian tubuh manusia. Dalam beberapa senyawa vanadium dapat
bersifat racun.[13]
Krom atau kromium merupakan unsur renik yang penting bagi manusia karena membantu
pemanfaatan glukosa tubuh. Namun, unsur ini beracun jika berlebih. Asupan harian sekitar 1
miligram per hari. Makanan seperti ragi bir, wheat germ dan ginjal kaya akan kromium.[14]
Mangan adalah unsur esensial dalam organisme hidup. Banyak jenis enzim mengandung
mangan. Sebagai contoh, enzim yang bertindak mengubah
molekul air menjadi oksigen selama fotosintesis mengandung empat atom mangan.
Beberapa lahan berkadar mangan rendah, sehingga perlu ditambahkan pupuk dan diberikan
sebagai suplemen pakan bagi hewan pemakan rumput. Rata-rata tubuh manusia
mengandung 12 miligram mangan. Asupan mangan per hari sekitar 4 miligram dari makanan
seperti kacang, dedak, sereal utuh (wholegrain cereals), teh dan peterseli. Tanpa
mangan, tulang menjadi keropos dan mudah retak. Mangan juga esensial dalam
utilisasi vitamin B1.[15]
Besi adalah unsur esensial bagi segala bentuk kehidupan dan tak beracun. Rata-rata
manusia mengandung sekitar 4 gram besi. Sebagian besar berada dalam hemoglobin,
dalam darah. Hemoglobin mengangkut oksigen dari paru-paru menuju sel, tempat oksigen
digunakan untuk respirasi jaringan. Manusia membutuhkan 10–18 miligram besi setiap
harinya. Kekurangan besi akan menyebabkan anemia. Makanan seperti hati,
ginjal, molases, ragi bir, kokoa dan liquorice mengandung banyak besi.[16]
Kobalt adalah unsur renik esensial, dan pembentuk bagian aktif vitamin B12. Jumlah yang
dibutuhkan manusia sangat kecil, dan tubuh hanya mengandung sekitar 1 miligram. Garam
kobalt dapat diberikan kepada hewan tertentu dalam dosis kecil untuk mengobati defisiensi
mineral. Dalam dosis besar, kobalt bersifat karsinogenik.
Kobalt-60 adalah isotop radioaktif. Ini merupakan sumber sinar-gama yang penting. Ia
banyak digunakan dalam pengobatan kanker, sebagai penjejak dan untuk radioterapi.[17]
Peran biologi nikel tidak menentu. Ia dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman tetapi
telah menunjukkan bahwa ia penting bagi beberapa spesies. Beberapa senyawa nikel dapat
menyebabkan kanker jika debunya terhirup, dan beberapa orang alergi jika kontak dengan
logam ini. Nikel tidak dapat sepenuhnya dihindari. Manusia mengkonsumsi senyawa nikel
bersamaan dengan makanan. Ini adalah unsur esensial bagi beberapa kacang-kacangan,
seperti navy bean yang digunakan untuk kacang panggang.[18]
Tembaga adalah unsur esensial. Manusia dewasa memerlukan sekitar 1,2 miligram
tembaga per hari, untuk membantu enzim memindahkan energi dalam sel. Overdosis
tembaga bersifat racun. Kelainan genetika, seperti penyakit Wilson dan penyakit Menkes,
dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menggunakan tembaga secara benar. Tidak
seperti mamalia, yang menggunakan besi (dalam hemoglobin) untuk transportasi oksigen ke
seluruh tubuh, beberapa krustasea menggunakan kompleks tembaga.[19]
Seng penting untuk seluruh makhluk hidup, membentuk titik-titik aktif dalam lebih dari 20
metalo-enzim. Rata-rata tubuh manusia mengandung sekitar 2,5 gram dan mengasup
sekitar 15 miligram per hari. Beberapa makanan memiliki kadar seng di atas rata-rata, di
antaranya ikan hering, daging sapi, daging domba, biji bunga matahari dan keju. Seng dapat
menjadi karsinogenik jika berlebih. Menghirup seng(II) oksida yang baru terbentuk, dapat
mengakibatkan suatu gejala yang disebut ‘gemetar oksida’ (oxide shakes) atau 'menggigil
seng' (zinc chills).[20]
Galium tidak diketahui mempunyai peran biologis apapun. Unsur ini tak beracun.[21]
Germanium tidak diketahui mempunyai peran biologis apapun. Unsur ini tak beracun.
Senyawa germanium tertentu memiliki efek racun rendah pada mamalia, sementara daya
racunnya efektif melawan beberapa bakteri. Ini memicu beberapa ilmuwan meneliti potensi
manfaat unsur ini untuk obat-obatan.[22]
Beberapa ilmuwan berpikir bahwa arsen merupakan unsur esensial dalam makanan dalam
dosis yang amat sangat kecil. Dalam dosis kecil, arsen bersifat toksik dan
diduga karsinogen. Sekali masuk kedalam tubuh, arsen terikat dengan atom-atom dalam
rambut, sehingga analisis sampel rambut dapat menunjukkan paparan arsenik pada
seseorang. Beberapa makanan, seperti udang, mengandung kadar arsenik yang
mengejutkan, tetapi dalam bentuk yang kurang berbahaya yaitu arsen organik.[23]
Selenium adalah unsur renik esensial untuk beberapa spesies, termsuk manusia. Tubuh
manusia mengandung sekitar 14 miligram, dan setiap sel dalam tubuh manusia
mengandung lebih dari satu juta atom selenium. Kekurangan selenium dapat menyebabkan
masalah kesehatan, tetapi terlalu banyak juga berbahaya. Dalam dosis berlebih, selenium
bersifat karsinogenik dan teratogenik (mengganggu perkembangan embrio atau janin).[24]
Bromin hadir dalam jumlah kecil, sebagai bromida, dalam semua makhluk hidup. Namun,
belum diketahui peran biologisnya bagi manusia. Bromin memiliki efek iritasi pada mata dan
tenggorokan, dan menghasilkan rasa nyeri jika terkena kulit.[25]
Kripton tidak diketahui memiliki peran biologis.

Anda mungkin juga menyukai