Anda di halaman 1dari 4

UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT

Mata Pelajaran Kimia

Kelompok 5
Kelas XII IPA 5
Anggota :
1. Dinda Mariah Siti Fatimah
2. Ai Maryati
3. Shinta Fariqoh
4. Sulpi Multi’ah
5. Novi Tina Suhanda
6. M. Tubagus B.
7. Karsep Maulana I.

SMA NEGERI 1 CARIU

Tahun Ajaran 2022/2023


Unsur-Unsur Logam Transisi Periode 4

Unsur transisi periode keempat umumnya memiliki elektron valensi pada subkulit 3dyang
belum terisi penuh (kecuali unsur Seng (Zn) pada Golongan IIB). Unsur-unsurtransisi periode
keempat yaitu Skandium (Sc), Titanium (Ti), Vanadium (V), Kromium(Cr), Mangan (Mn), Besi
(Fe), Kobalt (Co), Nikel (Ni), Tembaga (Cu) dan Seng (Zn).

2. Sifat-Sifat Unsur Transisi Periode 4

Unsur transisi adalah unsur-unsur dan konfigurasi elektronnya berakhir padasubkulit d


dan subkulit f. Unsur transisi yang elektron terakhirnya berada pada subkulit disebut
dikelompokkan sebagai unsur transisi luar, sedangkan unsur transisi yang elektronterakhirnya
berada pada subkulit f disebut sebagai unsur transisi dalam. Berikut ini adalahsifat fisik dan
kimia unsur transisi periode 4.

A. Sifat Fisis

1. Sifat LogamKecuali seng

logam-logam transisi memiliki elektron-elektron yangberpasangan. Hal ini lebih


memungkinkan terjadinya ikatan-ikatan logam danikatan kovalen antar atom logam transisi.
Ikatan kovalen tersebut dapat terbentukantara elektron-elektron yang terdapat pada orbital d.
Dengan demikian, kisi kristallogam-logam transisi lebih sukar dirusak dibanding kisi kristal
logam golonganutama. Itulah sebabnya logam-logam transisi memiliki sifat keras, kerapatan
tinggidan daya hantar listrik yang lebih baik dibanding logam golongan utama.

2. Titik Leleh dan Titik Didih

Unsur unsur transisi umumnya memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggikarena
ikatan antar atom logam pada unsur transisi lebih kuat. Titik leleh dan titikdidih seng jauh lebih
rendah dibanding unsur transisi periode keempat lainnyakarena pada seng orbital d-nya telah
terisi penuh sehingga antar atom seng tidakdapat membentuk ikatan kovalen.

3. Sifat Magnetik

● Paramagnetik, yaitu atom, molekul, atau ion sedikit dapat ditarik oleh medanmagnet
karena ada elektron yang tidak berpasangan pada orbital d-nya.

● Diamagnetik, yaitu atom, molekul, atau ion dapat ditolak medan magnet karenaseluruh
elektron pada orbital d-nya berpasangan.

● Feromagnetik, yaitu kondisi sama dengan paramagnetik hanya saja dalamkeadaan


padat.Logam Sc, Ti, V, Cr, dan Mn bersifat paramagnetik, sedangkan Cu dan Znbersifat
diamagnetik. Untuk Fe, Co, dan Ni bersifat feromagnetik.
4. Jari-jari atom

Keadaan ini dipengaruhi banyaknya elektron 3d yang saling tolak-menolak sehingga


memperkecil gaya tarik inti atom terhadap elektron. Elektron pun akan lebih menjauhi inti atom
dan jari-jari atomnya lebih besar.

5. Ion Berwarna

Tingkat energi elektron pada unsur-unsur transisi yang hampir samamenyebabkan


timbulnya warna pada ion-ion logam transisi. Hal ini terjadi karenaelektron dapat bergerak ke
tingkat yang lebih tinggi dengan mengabsorpsi sinartampak. Pada golongan transisi, subkulit 3d
yang belum terisi penuh menyebabkanelektron pada subkulit itu menyerap energi cahaya,
sehingga elektronnya tereksitasidan memancarkan energi cahaya dengan warna yang sesuai
dengan warna cahayayang dapat dipantulkan pada saat kembali ke keadaan dasar. Misalnya Ti2+
berwarna ungu, Ti4+ tidak berwarna, Co2+ berwarna merah muda, Co3+ berwarnabiru, dan lain
sebagainya.

B. Sifat Kimia

1. Kereaktifan

Dari data potensial elektroda, unsur-unsur transisi periode keempat memilikiharga


potensial elektroda negatif kecuali Cu (E° = + 0,34 volt). Ini menunjukkanlogam-logam tersebut
dapat larut dalam asam kecuali tembaga. Kebanyakanlogam transisi dapat bereaksi dengan
unsur-unsur nonlogam, misalnya oksigen,dan halogen.

2Fe(s) + 3O2(g) → 2Fe2O3(s)

Skandium dapat bereaksi dengan air menghasilkan gas hidrogen.

2Se(s) + 6H2O(l) → 3H2(g) + 2Sc(OH)3(aq)

2.Pembentukan Ion Kompleks

Semua unsur transisi dapat membentuk ion kompleks, yaitu suatu strukturdimana kation
logam dikelilingi oleh dua tau lebih anion atau molekul netral yangdisebut ligan. Antara ion
pusat dengan ligan terjadi ikatan kovalen koordinasi,dimana ligan berfungsi sebagai basa lewis
(penyedia pasangan elektron). Contoh:[Cu(H2O)4]2+, [Fe(CN)6]43, [Cr(NH3)4 Cl2]+

3. Ion Unsur Transisi Berwarna

Umumnya ion unsur transisi berwarna karena ion unsur transisi mempunyaielektron yang
tidak berpasangan pada subkulit 3d dan elektron-elektron ituterpecah dengan tingkat energi yang
berbeda. Elektron-elektron itu tereksitasidari tingkat energi yang lebih rendah ke tingkat energi
yang lebih tinggi denganmenyerap energi, dan memancarkan energi cahaya dengan warna yang
sesuaidengan warna cahaya yang dapat dipantulkan pada saat kembali ke keadaandasar.
Misalnya Ti2+ berwarna ungu, Ti4+ tidak berwarna, Co2+ berwarna merahmuda, Co3+
berwarna biru. Adapun pada ion zink tidak berwarna, karena orbitald sudah penuh elektron
sehingga tidak terjadi perpindahan energi.

4. Mempunya Berbagai Macam Bilangan Oksidasi

Unsur transisi memiliki pada orbital d. Energi elektron dalam orbital d hampirsama besar.
Untuk mencapai kestabilan unsur-unsur ni membentuk ion dengancara melepaskan elektron
dalam jumlah yang berbeda. Oleh karena ituunsur-unsur ini mempunyai dua macam bilangan
oksidasi atau lebih dalam senyawanya.

Anda mungkin juga menyukai