PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Alam semesta ini kaya akan kandungan unsur-unsur kimia. Hingga saat ini, unsur-unsur
kimia berjumlah sekitar 114 unsur yang dikelompokan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam
golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Selain itu, unsur-unsur kimia
dapat dikelompokan menjadi unsur logam, nonlogam, semilogam dan gas mulia.
Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melimpah.sumber unsur-unsur kimia terdapat
di kerak bumi, dasar laut dan atmosfer baik dalam bentuk unsur bebas (Pt, Au,C, N2, O2 dan
gas-gas mulia), senyawa maupun campurannya.
Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua benda yang ada di
alam ini mengandung unsur kimia. Tak bisa dipungkiri, selain memberikan manfaat, beberapa
unsur kimia memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Melalui makalah
ini kami harapkan pembaca dapat memahami dan mengetahui kimia unsur lebih spesifik lagi.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan diatas, penulis bertujuan melakukan suatu
pengkajian dan pembahasan tentang :
1. Dapat memahami sifat fisis unsur-unsur periode ke empat.
2. Dapat memahami sifat kimia unsur-unsur periode ke empat.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam kimia terdapat unsur golongan transisi periode 4 dalam Sistem Periodik Unsur
(SPU). Letak unsur tersebut berada pada blok d. Unsur golongan transisi semuanya berbentuk
logam, sehingga disebut pula golongan logam transisi periode 4.
Unsur transisi adalah unsur - unsur dan konfigurasi elektronnya berakhir pada subkulit d
dan subkulit f. Apabila unsur transisi memiliki elektron terakhir pada subkulit d maka
dikelompokkan sebagai unsur transisi luar. Sebaliknya, jika unsur transisi tersebut elektron
terakhirnya ada di subkulit f maka masuk dalam kelompok unsur transisi dalam.
Kelimpahan dan manfaat Pada unsur transisi periode 4, elektron valensinya berada pada
subkulit nd n-1s. Ada 10 jenis logam yang termasuk dalam unsur transisi ini. Kelimpahan
unsur transisi periode 4 di alam dan manfaatnya yaitu:
1. Scandium (Sc). Logam ini ditemukan pada mineral torvetit. Skandium dibuat dengan
elektrolisis cairan ScCl3 yang dicampur kloridaklorida lain. Manfaat unsur ini utamanya
ketika dipaukan logam lain. Misalnya paduan alumunium - skandium dipakai pada industri
aeroangkasa dan peralatan sukan.
2. Titanium (Ti). Ditemukan pada mineral rutil yang di di bijih besi sebagai ilmenit dan
ferrotitanate. Titanium terdapat pula pada karang, silikat, bauksit, batubara, dan tanah liat.
Titanium dibuat dengan Metode Kroll yang banyak menggunakan klor dan karbon. Titanium
dipaai pada badan pesawat terbang dan pesawat supersonik. Pada suhu tingga, kekuatan
titanium cenderung stabil.
3. Vanadium (V). Vanadium terdapat pada senyawa karnotit dan vanadinit. Frevonadium
(logam campuran dengan besi) dihasilkan dari reduksi V2O5 dengan campuran silikon (Si)
dan besi (Fe). Vanadium kerap dipergunakan untuk membuat peralatan dengan kekuatan dan
kelenturan tinggi. Contohnya per mobil dan alat mesin berkecepatan tinggi.
4. Kromium (Cr). Unsur ini ditemukan pada krommit dan sejumlah kecil kromoker. Logam
krom dibuat menurut proses goldschmidt dengan jalan mereduksi Cr2O3 dengan logam
aluminium. Krom sering digunakan untuk mengeraskan baja, pembuatan baja tahan karat,
hinga membentuk banyak aloi (logam campuran) yang bermanfaat.
5. Mangan (Mn). Mangan bisa ditemukan pada biji berupa pirulosit dan rodokrosit.
Pembuatan feromangan dilakukan dengan mereduksi MnO2 dengan campuran besi oksida
dan karbon. Mangan dipakai pada produksi baja yang berguna saat pemurnian besi. Selain itu
digunakan pula untuk mengeraskan baja.
6. Besi (Fe). Besi jarang ditemui secara bebas di bumi, namun berada dalam wujud bijih besi,
seperti hematite, siderite, dan magnetite. Besi dibuat menggunakan bijih besi dengan cara
1
mereduksi bijih dalam tanur (tungku). Besi digunakan dalam bahan cat seperti cat minyak,
cat air, atau cat tembok. Dapat pula unsur ini untuk bahan tinta atau mengkilapkan kaca.
7. Nikel (Ni). Nikel bisa ditemui sebagai senyawa, seperti sulfida, arsen, dan silikat. Nikel
sering ditemukan pada komponen pemanas listrik sebagai logam campuran. Nikel juga untuk
aliase seperti pada baja stainless, monel, alnico, dan nikrom
8. Tembaga (Cu). Unsur ini dapat ditemukan pda Pirit tembaga, bornis, kuprit, melakonit, dan
malasit. Tembaga diperoleh dari bijih kalkopirit CuFeS2 melalui tahapan pengapungan,
pemangganggan, reduksi, dan elektrolisis. Tembaga kerap digunakan sebagai kabel jaringan
listrik. Pipa ledeng juga sebagian memakai bahan dari campuran tembaga.
9. Seng (Zn). Unsur tersebut ditemukan di alam sebagai senyawa sulfida seperti seng blende,
senyawa karbonat kelamin, dan senyawa silikat seperti hamimorfit. Pembuatan logam seng
dilakukan dengan memanggang seng sulfida (ZnS) lalu oksida seng direduksi dengan karbon
pijar. Seng digunakan dalam pelapisan besi dan baja sebagai pencegah karat.
10. Kobalt (Co). Kobalts di alam ditemuakan sebagai arsenda dari Fe, Co, Ni dan dikenal
sebagai smaltit, kobaltit, dan eritrit. Unsur Kobalt ketika hujan hidroksida hujan, akan timbul
(NaOCl). Kobalt dipakai dalam pembuatan alnico dengan menyampurnya dengan besi, nikel
dan logam lain. Paduan kobalt, kromium, dan wolfram bisa dimanfaatkan dalam peralatan
berat, peralatan bersuhu tinggi, peralatan yang berkecepatan tinggi.
Berikut sifat sifat fisis yang melekat pada unsur unsur transisi periode 4 adalah sebagai
berikut.
a) Bersifat logam Semua unsur transisi periode 4 adalah logam dengan elektron-elektron
berpasangan, kecuali pada logam seng. Keadaan ini membuat kisi kristal logam dalam
unsur ini lebih susah dirusah daripada kisi kristal logam golongan utama. Logam-logam
transisi bersifat keras dan memiliki daya hantar listrik yang lebih baik dari logam pada
golongan utama.
b) Memiliki titik leleh dan titik didih tinggi Keunggulan ini disebabkan ikatan
antaratompada logam di unsur tersebut lebih kuat. Dari 9 logam pada unsur transisi
periode 4, hanya seng yang titik leleh dan titik didihnya paling rendah. Hal itu dipicu
keadaan pada seng yang orbital d-nya telah terisi penuh dan menyebabkan antaratom sen
tidak bisa membentuk ikatan kovalen.
d) Jari-jari atom lebih besar dan tidak teratur dari kiri ke kanan. Keadaan ini dipengaruhi
banyaknya elektron 3d yang saling tolak-menolak sehingga memperkecil gaya tarik inti
1
atom terhadap elektron. Elektron pun akan lebih menjauhi inti atom dan jari-jari atomnya
lebih besar
e) Ion berwarna Hampir samanya tingkat energi elektron pada unsur transisi, memicu
munculnya warna pada ion-inon logam transisi. Elektron akan bergerak pada tingkat
lebih tinggi dengan menyerap sinar tampak.
b. Sifat-sifat Kimia
a) Sifat Logam
Semua unsur transisi periode keempat bersifat logam. Harga energi ionisasi yang relatif
rendah (kecuali Zn yang agak tinggi) mempermudah pembentukan ion positif. Demikian
juga, harga titik didih dan titik lelehnya relatif tinggi (kecuali seng yang membentuk titik
didih dan titik leleh relatif rendah).
b) Bilangan Oksidasi
Senyawa-senyawa unsur transisi di alam ternyata mempunyai bilangan oksidasi lebih dari
satu. Adaya bilangan oksidasi lebih dari satu ini disebabkan mudahnya melepaskan
electron valensi. Dengan demikian, energi ionisasi pertama, kedua dan seterusnya
memiliki harga yang relative lebih kecil disbanding unsur golongan utama.
1
c) Konfigurasi Elektron Unsur Transisi
Berdasarkan aturan membangun dari Aufbau, pengisian electron dalam orbital di mulai
terjadi setelah electron menghuni orbital 4s2 atau setelah atom kalsium, 20Ca:[Ar] 4s2. Oleh
karena itu, unsur-unsur transisi di mulai pada periode keempat dalam table periodic, sesuai
dengan bilangan kuantum utama terbesar (4s 3d). Oleh karena orbital di maksimum dihuni
oleh sepuluh electron makan akan terdapat sepuluh unsur pada periode keempat, yaitu mulai
dari Sc dengan konfigurasi electron [Ar] 3d1 4s2 sampai dengan Zn dengan konfigurasi
electron [Ar] 3d10 4s2. Konfigurasi electron unsur-unsur transisi periode keempat dapat
dilihat pada table.
1
Menurut aturan Aufbau, konfigurasi elektron krom adalah [Ar]3d4 4s2, tetapi faktanya
bukan demikian melainkan [Ar]3d5 4s1. Demikian juga pada konfigurasi elektron atom
tembaga, yaitu [Ar]3d10 4s1. Hal ini disebabkan oleh kestabilan subkulit d yang terisi penuh
atau setengah penuh mempunyai tingkat energi elektron yang lebih rendah dari seharusnya.
Untuk mencapai kestabilan, unsur – unur ini membentuk ion dengan cara melepaskan
elektron dalam jumlah yang berbeda. Oleh karena itu unsur – unsur ini mempunyai dua
macam biloks atau lebih dalam senyawanya.
1
Catatan:
3. Jika s + d = 11 golongan, IB
Unsur-unsur transisi periode keempat mempunyai beragam warna. Karena dalam bentuk
unsur, warnanya berada pada bentuk ini. Begitu juga dalam bentuk ion, warnya unsur nya
berubah drastis. Sebenarnya warna unsur-unsur transisi sangat banyak, tetapi untuk ada juga
unsur-unsur transisi periode keempat ini yang dalam bentuk unsur dan ion tidak berwarna.
Syarat unsur-unsur transisi berwarna:
Subkulit 3d-nya harus berisi, tidak boleh kosong Lho, lalu kenapa ada yang tidak
berwarna? Begini:
Tidak berwarna karena subkulid 3d-nya penuh dan kosong. Jadi, kalau elektron di
subkulid 3d penuh dan kosong, tidak berwarna dong Namun, ada beberapa unsur-
unsur periode keempat dalam bentuk ion yang subkuit 3d-nya kosong dan berisi
(3d0) mempunyai warna serta tidak berwarna, yaitu:
1
e) Sifat Kemagnetan
Adanya elektron-elektron yang tidak berpasangan pada sub kulit d menyebabkan unsur-
unsur transisi bersifat paramagnetic (dapat ditarik oleh medan magnet) seperti : Sc, Ti, V, Crdan Mn. Makin
banyak electron yang tidak berpasangan, maka makin kuat pula
sifat paramagnetknya. Unsur yang memiliki elektron berpasangan (Zn dan Cu) bersifat
diamagnetic (tidak tertarik oleh medan magnet. Unsur Fe, Co, Ni bersifat Ferromagnetik
meski logam ini dijauhi oleh medan magnet, tetapi induksi magnet logam ini tidak hilang.
f) Ion Kompleks
Ion kompleks adalah ion yang terdiri atas atom pusat dan ligan. Biasanya atom
pusatmerupakan logam transisi yang bersifat elektropositif dan dapat menyediakan orbital
kosongsebagai tempat masuknya ligan. Contohnya ion besi (III) membentuk ion kompleks
[Fe(CN)6]. Ligan yang merupakan basa Lewis sekurang-kurangnya harus mempunyai
sepasangelektron bebas dalam orbital ikatan.
Perbandingan besarnya ligan dan atom pusat menentukan jumlah ligan maksimum yang
dapat diikat. Jumlah ikatan kovalen koordinasi yang dapatterbentuk pada pembentukan
kompleks disebut bilangan koordinasi dari ion pusat. Contohnyaion Cu2+ mempunyai
bilangan koordinasi 4 dalam [Cu(H2O)4]2+, [Cu(NH3)4]2+, dan dalam[CuCl4]2¯. Ion Fe3+
mempunyai bilangan koordinasi 6 dalam [Fe(H2O)6]3+, [FeF6]3, dandalam [Fe(CN)6]3¯.
Adapun Ag+ mempunyai bilangan koordinasi 2 dalam [Ag(NH3)2]+,dan dalam [Ag(CN)2]¯.
1
Aturan penamaan senyawa koordinasi:
Berikut merupakan tata nama senyawa atau ion kompleks menurut IUPAC
1) Penamaan Ligan.
a. Beberapa ligan diberi nama khusus
Contoh
NH3 = amin NO = nitrosil
H2O = aqua CO = karbonil b.
b. Logam anion diberi nama yang umum dan diberi akhiran -o
Contoh
F¯ = fluoro CN¯ = siano
Cl¯ = kloro OH¯ = hidrokso
Br¯ = bromo CO32¯ = karbonato
CH3COO¯ = asetato
C2O42¯ = oksalato
c. Alkil diberi nama seperti tata nama alkana
Contoh
CH3 = metil C6H5 = fenil
d. Ligan yang menggunakan nama biasa tanpa diberi spasi
Contoh
(CH3)2SO4 = dimetilsulfatsidaC5N2N = piridin(C6H5)3P = trifenilfosfine. Ligan N2
dan O2 disebut dinitrogen dan dioksigen
2) Untuk menyebut banyaknya ligan yang sejenis digunakan awalan Yunani (misalnya di,
tri, tetra, penta, heksa
3) Nama atom pusat diikuti bilangan oksidasinya yang ditulis dengan angka romawi.4)
4) Untuk kompleks berupa kation atau molekul netral maka nama atom pusat tidak
berubah.Adapun senyawa berupa anion kompleks negatif maka nama atom pusat diakhiri
dengan at
Contoh
Kompleks kation:
[Cu(NH3)4]2+ = ion tetraamin tembaga (II)[Ag(NH3)2]+ = ion diamin perak (I)
[Co(NH3)4Cl2]+ = ion tertraamin diklorokobalt (III)
Kompleks netral:
[Co(NH3)4(H2O)CN]Cl2 = tetraamin aquasianokobalt (II) klorida[Co(NH3)5CO3]Cl =
pentaamin karbonatokobalt (II) Klorida
Unsur transisi periode keempat merupakan unsur-unsur yang memiliki banyak kegunaan dan
menjadi berikut kegunaan unsur transisi periodik ke-4 dalam kehidupan
a. Scandium(Sc)
Skandium digunakan untuk memproduksi lampu intensitas tinggi dan isotop radioaktifnya
digunakan sebagai agen pelacak dalam kilang minyak mentah. Scandium ioda yang
ditambahkan ke lampu uap merkuri memberikan pancaran sinar mirip matahari yang efisien,
yang penting untuk penerangan ruangan atau TV berwarna pada malam hari.
1
b. Titanium (Ti)
c. Vanadium(V)
Vanadium banyak digunakan dalam produksi logam tahan karat dan peralatan yang
digunakan dalam kecepatan tinggi
d. Kromiun (Cr)
1
campuran di alam. Elemen bebasnya, diproduksi dari peleburan reduktif,
adalah logam berwarna abu-abu perak yang keras dan berkilau. Kobalt banyak ditemukan
di Kalimantan dan Sulawesi. Kobalt menjadi salah satu bahan dasar
pembuatan baterai untuk kendaraan listrik dan alat-alat berbasis elektronik lainnya.
h. Nikel (Ni)
Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki
simbol Ni dan nomor atom 28. Nikel adalah logam berwarna putih keperak–perakan sedikit
semburat keemasan. Nikel termasuk logam transisi, dan memiliki sifat keras serta ulet. Nikel
juga tergolong dalam grup logam besi-kobalt, yang dapat menghasilkan paduan yang sangat
berharga. Nikel murni berbentuk bubuk untuk memaksimalkan luas permukaan reaktif,
memiliki aktivitas kimia yang signifikan, tetapi potongan yang besar lambat bereaksi dengan
udara dalam kondisi normal karena lapisan teroksidasi terbentuk di permukaan dan mencegah
korosi lebih lanjut (pasivasi). Meski begitu, nikel murni hanya ditemukan di kerak
bumi dalam jumlah kecil, biasanya di batuan ultrabasa, dan di dalam meteorit besi atau siderit
yang tidak terpapar oksigen saat berada di luar atmosfer Bumi. Nikel di dalam meteorit
ditemukan bersama dengan besi, yang berasal dari supernova. Campuran besi–nikel
diperkirakan menyusun inti luar dan inti dalam bumi.
Nikel adalah logam sangat berguna yang dimanfaatkan di mana-mana. Nikel keras namun
bisa dibentuk, tahan karat, dan sifat mekanis serta fisiknya tetap bertahan biarpun terpapar
suhu ekstrem. Nikel bermutu tinggi kami berguna untuk pelapisan dan baterai.
i. Tembaga (Cu)
Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu
dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum. Tembaga merupakan
konduktor panas dan listrik yang baik. Selain itu unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali.
Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa
Latin Cuprum.Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang baik. Selain
itu unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali. Tembaga murni sifatnya halus dan lunak,
dengan permukaan berwarna jingga kemerahan. Tembaga dicampurkan dengan timah untuk
membuat perunggu.
Ion Tembaga(II) dapat berlarut ke dalam air, di mana fungsi mereka dalam konsentrasi tinggi
adalah sebagai agen anti bakteri, fungisi, dan bahan tambahan kayu.
Tembaga (Cuprum) memperoleh namanya dari bahasa Latin, Cyprium, yang berasal dari
nama pulau Siprus di mana ia pertama kali dihasilkan. Cyprium kemudian disingkat menjadi
Cuprum.
j. Seng (Zn)
Seng (Zn) merupakan unsur umum di alam yang termasuk ke dalam golongan unsur hara
mikro, yaitu unsur hara yang diperlukan dalam jumlah yang sedikit. Seng merupakan logam
putih kebiruan berkilau yang cukup reaktif apabila bereaksi dengan oksigen dan merupakan
jenis logam yang tidak mudah teruraikan di udara.
Seng, zinkum (bahasa Latin: zincum), zink (bahasa Belanda: zink), atau timah sari adalah
sebuah unsur kimia dengan lambang Zn dan nomor atom 30. Seng adalah logam yang sedikit
rapuh pada suhu kamar dan memiliki penampilan keabu-abuan keperakan ketika oksidasi
dihilangkan. Ia merupakan unsur pertama dalam golongan 12 (IIB) dari tabel periodik.
1
B. KEGUNAAN DAN DAMPAK PENGGUNAAN UNSUR/SENYAWA
1.Kegunaan Unsur/Senyawa
“Unsur secara umum merupakan suatu zat murni yang tidak lagi bisa diuraikan ke bentuk
yang lainnya.”
a. Nonlogam
Berikut ini beberapa unsur-unsur kimia yang termasuk ke dalam jenis nonlogam, di
antaranya:
1. Oksigen
Oksigen sendiri terdapat dalam bentuk gas oksigen di alam, yang di mana gas oksigen
ini diperlukan dalam proses metabolisme tubuh dan juga pembakaran. pada bidang industri,
oksigen digunakan sebagai zat pengoksidasi dan juga sebagai bahan baku pembuatan
senyawa-senyawa.Selain itu, oksigen juga digunakan oleh antariksawan, penyelam, dan
penderita penyakit tertentu untuk bantuan pernapasan. Oksigen juga digunakan sebagai bahan
bakar roket untuk mendorong pesawat ruang angkata, yaitu dengan campuran nitrogen cair
dan gas oksigen.
“Oksigen sendiri berbentuk gas oksigen yang terdapat di alam yang bisa digunakan di
berbagai bidang kehidupan manusia.”
2. Nitrogen
Unsur nitrogen ini umumnya digunakan sebagai pembuatan pupuk, yaitu pupuk urea
atau CO(NH2)2, pupuk ZA atau (NH4)2SO4, pupuk amonia atau NH3, dan pupuk amonium
nitrat atau NH4NO3. Pembuatan gas nitrogen di dalam laboratorium dilakukan dengan
mengurai amonium nitrit melalui sebuah pemanasan. Sedangkan, pada skala industri gas
nitrogen ini diperoleh dengan distilasi bertingkat udara cair. Nitrogen juga digunakan sebagai
bahan baku pembuatan amonia pada skala industri, yang di mana amonia ini digunakan
sebagai bahan pengawet dalam makanan kemasan.
3. Karbon
Karbon merupakan unsur uyang menyusun pensil, arang, dan juga intan, di mana
bentuk yang berbeda dari unsur yang sama disebut dengan alotrop. Meski memiki unsur
penyusun yang sama, ketiga benda tersebut memiliki sifat yang sangat berbeda. Intan bisa
kita gunakan sebagai perhiasan, mata bor, alat pemotong kaca, dan juga ampelas benda yang
sangat keras Sementara arang dapat kita gunakan untuk mengadsorpsi zat warna dan bahan
polutan dalam pengolahan air karena memiliki sifat mengadsorpsi.
4. Fosfor
1
Adjarian, fosfor sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu fosfor putih dan fosfor merah.
Fosfor putih dibuat dengan memanaskan batuan fosfat, kokas, dan juga pasir, sementara
fosfor merah dibuat dengan memanaskan fosfor putih pada suhu 240o C. Fosfor putih biasa
digunakan untuk membuat asam fosfat, sementara fosfor merah digunakan untuk membuat
korek api berjenis safety matches.
5. Sulfur
Sulfur atau belerang merupakan mineral yang terdapat di alam, seperti gips dan pirit,
serta ada juga sulfur yang berbentuk gas, seperti H2s dan SO2. Sulfur sendiri digunakan untuk
pembuatan pupuk, insektisida, fungisida, dan juga beberapa jenis peledak.
b. Logam
Besi termasuk ke dalam unsur logam yang bisa digunakan sebagai konstruksi
bangunan.Unsur-unsur kimia sebagian besar merupakan logam, seperti besi, timah, dan
aluminium. Besi merupakan logam yang banyak digunakan dalam pembuatan baja, di mana
baja yang dihasilkan bisa digunakan untuk perkakas dapur, industri kendaraan, konstruksi
bangunan, dan lain sebagainya.
“Sulfur juga bisa digunakan dalam pembuatan asam sulfat yang diperoleh melalui proses
kontak dengan menggunakan katalis vanadium oksida.”
Aluminium digunakan sebagai bahan baku dalam pembuat bak truk, komponen
kendaraan bermotor, badan pesawat terbang, dan lain sebagainya. Selain itu ada benda lain
yang juga memanfaatkan aluminium juga, sepertu kemasan berbagaI jenis produk makanan,
kabel listrik, barang kerajinan, dan perabotan rumah tangga. Selain dalam bentuk logam,
aluminium ini juga banyak digunakan dalam bentuk senyawanya juga, seperti tawas dan
alumina. Tawas ini biasa digunakan untuk menjernihkan pengolahan air minum, sementara
alumina digunakan sebagai bahan dasar pembuatan aluminium, pasta gigi, keramik, dan
gelas.
Nikel juga termasuk unsur logam yang banyak digunakan untuk melapisi barang yang
terbuat dari besi, tembaga, dan baja. Hal ini karena nikel memiliki sifat keras, mudah
mengilap, dan tahan terhadap korosi.
2. Dampak halogen
Unsur halogen, misalnya fluorin. Adanya komponen fluorin dalam air minum melebihi
2 ppm dapat menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi.
1
3. Dampak alkali Unsur logam alkali, misalnya rubidium (Rb). Rubidium mudah
bereaksi dengan kelembaban kulit untuk membentuk rubidium hedroxid, yang
menyebabkan luka bakar dari mata dan kulit.
5. Dampak aluminium
Terlalu banyak asupan aluminium dapat memberikan efek negative yang dapat merusak
otak (menyebabkan Alzheimer), menyebabkan kerusakan DNA,disfungsi ginjal, serta
diduga dapat memicu kanker payudara.
6. Dampak karbon
Gas karbon monoksida(CO) dalam jumlah banyak (konsentrasi tinggi) dapat
menyebabkan gangguan kesehatan bahkan juga dapat menimbulkan kematian.
7. Dampak silikon
Silikon memiliki dampak, baik positif maupun negatif. Namun,seringkali dampak
negatif yang dirasakan oleh para wanita yang bagian tubuhnya di silicon. Adapun
dampak negatifnya yaitu : - Reaksi yang timbul dapat berupa alergi - Menyebabkan
penyumbatan pada pembuluh darah - Menimbulkan rasa sakit yang berkepanjangan -
Kulit memerah - Kanker - Beresiko pada ginjal - Dapat menyebabkan kematian
8. Dampak belerang
Belerang bersifat mudah terbakar dan menghasilkan gas belerang dioksida (SO2). Gas
ini dapat menyesakan pernapasan dan menyebabkan batuk. Dalam jumlah besar,
belerang dioksida dapat merusak pernapasan dan menimbulkan radang tenggorokan
serta kerusakan paru-paru, bahkan dapat menyebabkan kematian.
9. Dampak krom
Krom dapat menyebabkan kanker paru-paru, kerusakan hati (liver), dan ginjal. Jika
kontak dengan kulit menyebabkan iritasi dan jika tertelan dapat menyebabkan sakit
perut dan muntah. 10. Dampak tembaga Batas maksimum logam tembaga dalam air
adalah 1 bpj. Air yang mengandung tembaga dengan kadar yang melebihi batas
maksimum yang diperbolehkan dapat menimbulkan dampak berupa kerongkongan
terasa kering, mual-mual, diare yang terus-menerus, dan iritasi pada lambung.
10.Dampak seng
a) Jika kekurangan zat ini dalam tubuh, dapat menyebabkan kecepatan pertumbuhan
menurun, nafsu makan dan masukan makanan menurun, gangguan sistem kekebalan
tubuh, perlambatan pematangan seksual dan impotensi.
b) Dosis konsumsi seng (Zn) sebanyak 2 gram atau lebih dapat menyebabkan muntah,
diare, demam, kelelahan yang sangat, anemia, dan gangguan reproduksi. Suplemen
seng bisa menyebabkan keracunan, begitupun makanan yang asam dan disimpan dalam
kaleng yang dilapisi.
1
11. Dampak besi
Selain mempunyai banyak manfaat, besi juga dapat membahayakan manusia jika besi
tersebut udah berkarat, misalnya saat kita tertusuk besi yang berkarat, maka ada
kemungkinan kita akan terkena tetanus. Zat besi juga dapat membahayakan tubuh dan
menyebabkan keracunan jika dikonsumsi terlalu banyak.
1
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Unsur transisi adalah unsur yang dapat menggunakan elektron pada kulit terluar dan
kulit pertama terluar untuk berikatan dengan unsur-unsur yang lain. Unsur transisi periode
keempat terdiri dari sepuluh unsur, yaitu Skandium (Sc), Titanium (Ti), Vanadium (V),
Kromium (Cr), Mangan (Mn), Besi (Fe), Kobalt (Co), Nikel (Ni), Tembaga (Cu), dan Seng
(Zn).
· Memiliki elektron tidak berpasangan yang mengakibatkan titik didih atau titik leleh tinggi,
bersifat paramagnetik,berwarna dan bersifat katalis.
Kegunaan unsure-unsur periode keempat :
a. Skandium digunakan pada lampu intensitas tinggi
b. Titanium digunakan pada industri pesawat terbang dan industri kimia.
c. Vanadium digunakan untuk membuat per mobil dan sebagai katalis pembuatan belerang.
d. Kromium digunakan untuk bahan pembuatan baja, nikrom, stanless steel.
e. Mangan digunakan untuk bahan pembuatan baja, manganin dalam pembuatan alat-alat
listrik dan sebagai alloy mangan-besi atau ferromanganese.
f. Besi digunakan untuk pembuatan baja, perangkat elektronik, memori komputer, dan pita
rekaman.
g. Kobalt digunakan untuk membuat aliansi (paduan logam)
h. Nikel digunakan untuk melapisi logam supaya tahan karat dan paduan logam
i. Tembaga digunakan untuk kabel – kabel, pipi – pipa, kaleng makanan dan untuk alat-alat
elektronik.
j. Seng digunakan sebagai logam pelapis antikarat, paduan logam, pembuatan bahan cat
putih, dan antioksidan dalam pembuatan ban mobil.
3.2 Saran
Manfaatkanlah unsur transisi periode keempat yang ada di bumi dengan sebaik-baiknya
dan tidak berlebihan karena dapat menimbulkan dampak negatif juga serta jangan
disalahgunakan dalam penggunaannya.