Anda di halaman 1dari 11

Unsur transisi periodik 4

Disusun oleh:
Sopyan Marwan
XII IPA 4
Pengertia
n
Unsur periode 4 adalah unsur-unsur kimia pada baris (atau periode) keempat
tabel periodik. Tabel periodik disusun berdasarkan baris untuk
menggambarkan tren keberulangan (periodik) perilaku kimia unsur-unsur
seiring dengan kenaikan nomor atom: baris baru dimulai ketika perilaku
kimia mulai berulang, artinya bahwa unsur-unsur dengan perilaku yang sama
jatuh pada kolom yang sama.
Tabel unsur periodik 4
Sifat
fisis
1. Bersifat logam

Semua unsur transisi periode 4 adalah logam dengan elektron-elektron berpasangan, kecuali pada logam
seng. Keadaan ini membuat kisi kristal logam dalam unsur ini lebih susah dirusah daripada kisi kristal
logam golongan utama. Logam-logam transisi bersifat keras dan memiliki daya hantar listrik yang lebih
baik dari logam pada golongan utama.

2. Memiliki titik leleh dan titik didih tinggi

Keunggulan ini disebabkan ikatan antaratompada logam di unsur tersebut lebih kuat. Dari 9 logam pada
unsur transisi periode 4, hanya seng yang titik leleh dan titik didihnya paling rendah. Hal itu dipicu
keadaan pada seng yang orbital d-nya telah terisi penuh dan menyebabkan antaratom sen tidak bisa
3. Memiliki sifat magnetik

Dalam unsur transisi periode 4, logam-logamnya bersifat magnetik. Sifat


magnetik ini dapat berupa paramagnetik, diamagnetik, dan feromagnetik.

4. Jari-jari atom lebih besar dan tidak teratur dari kiri ke kanan.

Keadaan ini dipengaruhi banyaknya elektron 3d yang saling tolak-menolak


sehingga memperkecil gaya tarik inti atom terhadap elektron. Elektron
pun akan lebih menjauhi inti atom dan jari-jari atomnya lebih besar

5. Ion berwarna

Hampir samanya tingkat energi elektron pada unsur transisi, memicu


munculnya warna pada ion-inon logam transisi. Elektron akan bergerak
pada tingkat lebih tinggi dengan menyerap sinar tampak.
Sifat kimia

Sementara jika dilihat dari sisi kimia, sifat unsur transisi periode 4
yaitu:

1. Memiliki harga potensial di elektroda negatif, kecuali pada Cu.

2. Semua unsur transisi bida membentuk ion kompleks. Ion


kompleks adalah struktur yang menunjukkan kation logam
dikelilingi dua atau lebih anion atau molekul netrak yang
dinamakan ligan.
Unsur dan kegunaan
Pada unsur transisi periode 4, elektron valensinya berada pada subkulit nd n-1s. Ada 10 jenis
logam yang termasuk dalam unsur transisi ini. Kelimpahan unsur transisi periode 4 di alam dan
manfaatnya yaitu:

1. Scandium (Sc). Logam ini ditemukan pada mineral torvetit. Skandium dibuat dengan
elektrolisis cairan ScCl3 yang dicampur kloridaklorida lain.
Manfaat unsur ini utamanya ketika dipaukan logam lain. Misalnya paduan alumunium -
skandium dipakai pada industri aeroangkasa dan peralatan sukan.

2. Titanium (Ti). Ditemukan pada mineral rutil yang di di bijih besi sebagai ilmenit dan
ferrotitanate. Titanium terdapat pula pada karang, silikat, bauksit, batubara, dan tanah liat.
Titanium dibuat dengan Metode Kroll yang banyak menggunakan klor dan karbon.
Titanium dipaai pada badan pesawat terbang dan pesawat supersonik. Pada suhu tingga, kekuatan
titanium cenderung stabil.
3. Vanadium (V). Vanadium terdapat pada senyawa karnotit dan vanadinit. Frevonadium (logam
campuran dengan besi) dihasilkan dari reduksi V2O5
dengan campuran silikon (Si) dan besi (Fe).
Vanadium kerap dipergunakan untuk membuat peralatan dengan kekuatan dan kelenturan tinggi.
Contohnya per mobil dan alat mesin berkecepatan tinggi.

4. Kromium (Cr). Unsur ini ditemukan pada krommit dan sejumlah kecil kromoker. Logam krom
dibuat menurut proses goldschmidt dengan jalan mereduksi Cr2O3 dengan logam aluminium.
Krom sering digunakan untuk mengeraskan baja, pembuatan baja tahan karat, hinga membentuk
banyak aloi (logam campuran) yang bermanfaat.

5. Mangan (Mn). Mangan bisa ditemukan pada biji berupa pirulosit dan rodokrosit. Pembuatan
feromangan dilakukan dengan mereduksi MnO2 dengan campuran besi oksida dan karbon.
Mangan dipakai pada produksi baja yang berguna saat pemurnian besi. Selain itu digunakan pula
untuk mengeraskan baja.
6. Besi (Fe). Besi jarang ditemui secara bebas di bumi, namun
berada dalam wujud bijih besi, seperti hematite, siderite, dan
magnetite. Besi dibuat menggunakan bijih besi dengan cara
mereduksi bijih dalam tanur (tungku).Besi digunakan dalam
bahan cat seperti cat minyak, cat air, atau cat tembok. Dapat pula
unsur ini untuk bahan tinta atau mengkilapkan kaca.

7. Nikel (Ni). Nikel bisa ditemui sebagai senyawa, seperti sulfida,


arsen, dan silikat.
Nikel sering ditemukan pada komponen pemanas listrik sebagai
logam campuran. Nikel juga untuk aliase seperti pada baja
stainless, monel, alnico, dan nikrom
8. Tembaga (cu). unsur ini dapat ditemukan pda pirit tembaga, bornis, kuprit, melakonit, dan
malasit. tembaga diperoleh dari bijih kalkopirit cufes2 melalui tahapan pengapungan,
pemangganggan, reduksi, dan elektrolisis.
tembaga kerap digunakan sebagai kabel jaringan listrik. pipa ledeng juga sebagian memakai
bahan dari campuran tembaga.

9. Seng (zn). unsur tersebut ditemukan di alam sebagai senyawa sulfida seperti seng blende,
senyawa karbonat kelamin, dan senyawa silikat seperti hamimorfit. pembuatan logam seng
dilakukan dengan memanggang seng sulfida (zns),lalu oksida seng direduksi dengan karbon pijar.
Seng digunakan dalam pelapisan besi dan baja sebagai pencegah karat.

10. Kobalt (co). kobalts di alam ditemuakan sebagai arsenda dari fe, co, ni dan dikenal sebagai
smaltit, kobaltit, dan eritrit. unsur kobalt ketika hujan hidroksida hujan, akan timbul (naocl).
Kobalt dipakai dalam pembuatan alnico dengan menyampurnya dengan besi, nikel dan logam
lain. paduan kobalt, kromium, dan wolfram bisa dimanfaatkan dalam peralatan berat, peralatan
bersuhu tinggi, peralatan yang berkecepatan tinggi.

Anda mungkin juga menyukai