Anda di halaman 1dari 6

UNSUR-UNSUR GOLONGAN TRANSISI

PERIODE EMPAT

Unsur periode 4 adalah unsur-unsur kimia pada baris (atau


periode) keempat tabel periodik.

perilaku kimia unsur-unsur seiring dengan kenaikan nomor


atom: baris baru dimulai ketika perilaku kimia mulai berulang,
artinya bahwa unsur-unsur dengan perilaku yang sama jatuh
pada kolom yang sama.
Kelimpahan Dan Manfaat
Pada unsur transisi periode 4, elektron valensinya berada pada
subkulit nd n-1s. Ada 10 jenis logam yang termasuk dalam unsur
transisi ini. Kelimpahan unsur transisi periode 4 di alam dan
manfaatnya yaitu:

1. Scandium (Sc)
Logam ini ditemukan pada mineral torvetit. Skandium dibuat dengan elektrolisis
cairan ScCl3 yang dicampur kloridaklorida lain.
Manfaat unsur ini utamanya ketika dipaukan logam lain. Misalnya paduan
alumunium - skandium dipakai pada industri aeroangkasa dan peralatan sukan.

2. Titanium (Ti). Ditemukan pada mineral rutil yang di di bijih besi sebagai ilmenit dan
ferrotitanate. Titanium terdapat pula pada karang, silikat, bauksit, batubara, dan
tanah liat. Titanium dibuat dengan Metode Kroll yang banyak menggunakan klor
dan karbon.
Titanium dipaai pada badan pesawat terbang dan pesawat supersonik. Pada suhu
tingga, kekuatan titanium cenderung stabil.
3 . Vanadium (V). Vanadium terdapat pada senyawa karnotit dan vanadinit.
Frevonadium (logam campuran dengan besi) dihasilkan dari reduksi V2O5 dengan
campuran silikon (Si) dan besi (Fe).
Vanadium kerap dipergunakan untuk membuat peralatan dengan kekuatan dan
kelenturan tinggi. Contohnya per mobil dan alat mesin berkecepatan tinggi.
4. Kromium (Cr). Unsur ini ditemukan pada krommit dan sejumlah kecil kromoker.
Logam krom dibuat menurut proses goldschmidt dengan jalan mereduksi Cr2O3
dengan logam aluminium.
Krom sering digunakan untuk mengeraskan baja, pembuatan baja tahan karat,
hinga membentuk banyak aloi (logam campuran) yang bermanfaat.
5. Mangan (Mn). Mangan bisa ditemukan pada biji berupa pirulosit dan rodokrosit.
Pembuatan feromangan dilakukan dengan mereduksi MnO2 dengan campuran
besi oksida dan karbon.
Mangan dipakai pada produksi baja yang berguna saat pemurnian besi. Selain itu
digunakan pula untuk mengeraskan baja.
6. Besi (Fe). Besi jarang ditemui secara bebas di bumi, namun berada dalam wujud
bijih besi, seperti hematite, siderite, dan magnetite. Besi dibuat menggunakan bijih
besi dengan cara mereduksi bijih dalam tanur (tungku).
Besi digunakan dalam bahan cat seperti cat minyak, cat air, atau cat tembok. Dapat
pula unsur ini untuk bahan tinta atau mengkilapkan kaca.
7. Nikel (Ni). Nikel bisa ditemui sebagai senyawa, seperti sulfida, arsen, dan silikat. Nikel
sering ditemukan pada komponen pemanas listrik sebagai logam campuran. Nikel juga
digunakan untuk aliase seperti pada baja stainless, monel, alnico, dan nikrom
8. Tembaga (Cu). Unsur ini dapat ditemukan pda Pirit tembaga, bornis, kuprit, melakonit,
dan malasit. Tembaga diperoleh dari bijih kalkopirit CuFeS2 melalui tahapan
pengapungan, pemangganggan, reduksi, dan elektrolisis.
Tembaga kerap digunakan sebagai kabel jaringan listrik. Pipa ledeng juga sebagian
memakai bahan dari campuran tembaga.
9. Seng (Zn). Unsur tersebut ditemukan di alam sebagai senyawa sulfida seperti seng
blende, senyawa karbonat kelamin, dan senyawa silikat seperti hamimorfit. Pembuatan
logam seng dilakukan dengan memanggang seng sulfida (ZnS) lalu oksida seng
direduksi dengan karbon pijar.
Seng digunakan dalam pelapisan besi dan baja sebagai pencegah karat.
10. Kobalt (Co). Kobalts di alam ditemuakan sebagai arsenda dari Fe, Co, Ni dan dikenal
sebagai smaltit, kobaltit, dan eritrit. Unsur Kobalt ketika hujan hidroksida hujan, akan
timbul (NaOCl).
Kobalt dipakai dalam pembuatan alnico dengan menyampurnya dengan besi, nikel
dan logam lain. Paduan kobalt, kromium, dan wolfram bisa dimanfaatkan dalam
peralatan berat, peralatan bersuhu tinggi, peralatan yang berkecepatan tinggi.
Sifat-Sifat
1. Bersifat logam
Semua unsur transisi periode 4 adalah logam dengan elektron-elektron berpasangan,
kecuali pada logam seng. Keadaan ini membuat kisi kristal logam dalam unsur ini lebih
susah dirusah daripada kisi kristal logam golongan utama. Logam-logam transisi bersifat
keras dan memiliki daya hantar listrik yang lebih baik dari logam pada golongan utama.
2. Memiliki titik leleh dan titik didih tinggi Keunggulan ini disebabkan ikatan
antaratompada logam di unsur tersebut lebih kuat. Dari 9 logam pada unsur transisi
periode 4, hanya seng yang titik leleh dan titik didihnya paling rendah. Hal itu dipicu
keadaan pada seng yang orbital d-nya telah terisi penuh dan menyebabkan antaratom
sen tidak bisa membentuk ikatan kovalen.
3. Memiliki sifat magnetik Dalam unsur transisi periode 4, logam-logamnya bersifat
magnetik. Sifat magnetik ini dapat berupa paramagnetik, diamagnetik, dan
feromagnetik.
4. Jari-jari atom lebih besar dan tidak teratur dari kiri ke kanan. Keadaan ini
dipengaruhi banyaknya elektron 3d yang saling tolak-menolak sehingga
memperkecil gaya tarik inti atom terhadap elektron. Elektron pun akan
lebih menjauhi inti atom dan jari-jari atomnya lebih besar
5. Ion berwarna Hampir samanya tingkat energi elektron pada unsur
transisi, memicu munculnya warna pada ion-inon logam transisi. Elektron
akan bergerak pada tingkat lebih tinggi dengan menyerap sinar tampak.

Sementara jika dilihat dari sisi kimia, sifat unsur transisi periode 4 yaitu:
1. Memiliki harga potensial di elektroda negatif, kecuali pada Cu.
2. Semua unsur transisi bida membentuk ion kompleks. Ion kompleks
adalah struktur yang menunjukkan kation logam dikelilingi dua atau
lebih anion atau molekul netrak yang dinamakan ligan.

Anda mungkin juga menyukai