Anda di halaman 1dari 11

UNSUR LOGAM

TRANSISI
PERIODE KE-4
AYO MENAMBAH PENGETAHUAN KITA TENTANG UNSUR KIMIA
KELOMPOK (IMUT)
ANGGOTA KELOMPOK :

1. CAHYA ARSYANI
2. MUHAMMAD RADES
3. DIAN ANANDA LESTARI
4. MUHAMMAD YUSUF
5. NURLIA
6. PUTRI REZKY LESTARI
Yang akan dipelajari pada bab ini :

1. Sifat-Sifat Unsur Golongan Transisi Periode


Empat
2. Kelimpahan, Manfaat, Dampak dan proses
Pembuatan Unsur-Unsur Golonngan Transisi
Periode Empat
A. Sifat Unsur Golongan Transisi
Periode Empat
● Secara umum, Unsur- Unsur transisi periode empat mempunyai sifat sebagai berikut :

1. Merupakan unsur logam dengan ikatan logam kuat


2. Berwujud padat pada suhu ruangan
3. Bersifat konduktor
4. Titik lebar dan titik didih tinggi
5. Membentuk senyawa berwarna
6. Dapat ditarik medan magnet
7. Membentuk senyawa kompleks
1. Sifat logam
Semua unsur transisi memiliki elektron pada blok d yang
belum penuh sehingga memiliki banyak elektron yang
tidak berpasangan. Elektron bergerak bebas membentuk
ikatan logam. Dengan adanya ikatan ini, mengakibatkan
unsur transisi memiliki sifat keras, kerapatan (densitas)
maupun titik didih yang tinggi.
2. Bilangan Oksidasi (Biloks)

Umumnya, unsur-unsur transisi periode empat memiliki biloks lebih


dari satu. Hal ini disebabkan tingkat energi orbital s dan orbital d tidak
berbeda jauh sehingga memungkinkan elektron-elektron pada kedua
orbital ini digunakan untuk pembentukan orbital hibrida.

3. Senyawa Berwarna
Senyawa yang dibentuk dari ion-ion logam transisi sebagian besar
berwarna. Wrna yang terbentuk juga dipengaruhi atom lain yang diikat.
4. Sifat Magnetik
a.) Diamagnetik : transisi tidak dapat ditarik medan magnet. Sifat ini dimiliki unsur yang seluruh elektron
pada orbital telah berpasangan. Contoh : unsur Zn

b.) Paramagnetik : transisi ditarik lemah oleh medan magnet. Sifat ini dimiliki unsur yang memiliki sedikit
elektron yang tidak berpasangan. Contoh : Unsur Sc

c.) Feromagnetik : Transisi dapat ditarik kuat oleh medan magnet. Sifat ini dimiliki unsur yang memiliki
banyak elektron pada orbital yang tidak berpasangan. Contoh : unsur Fe, Co dan Ni.
5. Ion Kompleks
Unsur transisi dapat membentuk ion
kompleks karena memiliki orbital-orbital
yang masih kosong. Senyawa ionik yaitu
senyawa yang terbentuk dari kaiton dari
logam transisi yang berkaitan dengan
dua/lebih anion molekul netral (ligan).
Muatan ion kompleks merupakan jumlah
muatan atom pusat dengan ligannya.
B. Kelimpahan, Manfaat, Dampak dan proses Pembuatan
Unsur-Unsur Golongan Transisi Periode Empat.
Mineral-Mineral yang mengandung unsur-unsur golongan transisi periode empat di alam biasanya
ditemukan dalam bentuk senyawa oksida dan sulfida. Hal itu dikarenakan unsur-unsur golongan
transisi periode empat mudah teroksidasi dan mempunyai afinitas yang cukup besar terhadap
oksigen dan sulfur. Oksigen dan sulfur termasuk unsur sangat reaktif terhadap logam yang tersebar
di kerak bumi.
Berikut dibagi menjadi tiga macam:
1. Scandium (Sc)

Kelimpahan scandium dikulit bumi sekitar 0,0025% . Scandium memiiki reaktivitas yang tinggi dan bersifat isotop
dan radioktif dengan paruh waktu yang singkat. Scandium -45 merupakan satu-satunya isotop alami yang tidak
bersifat radioaktif.

2. Titanum (Ti)

Titanium merupakan unsur yang tersebar dalam kerak bumi sebesar 0,6%. Mineral yang mengandung titanium
selain rutil dan dan ilmenit.

3. Vanadium (V)

Vanadium terbesar dikerak bumi sebesar 0,02%. Sumber utama Vanadium adalah Vanadit. Vanadium pentaoksida
digunakan sebagai katalis pada pembuatan asam sulfat dalam proses kontak.

Anda mungkin juga menyukai