Anda di halaman 1dari 8

LOGAM TRANSISI

• Logam transisi adalah logam yang termasuk dalam blok d dimana


elektron terakhir mengisi blok d.
• logam transisi adalah logam yang jika membentuk ion akan
mengakibatkan orbital d nya tidak terisi penuh kecuali golongan IIB
(Zn, Cd, dan Hg) berisi penuh sepuluh elektron.
• Merupakan unsur logam
• Akibat dari belum terisinya penuh orbital d itu maka akan memberikan sifat-sifat :
1. Berwarna, baik dalam bentuk ion maupun dalam bentuk senyawa, padat atau
bentuk larutan.
2. Paramagnetik.
3. Mempunyai berbagai bilangan oksidasi
4. Dapat membentuk senyawa kompleks.

• Dalam bentuk logamnya umumnya bersifat :


a.Keras, tahan panas
b.Penghantar panas dan listrik yang baik
c.Bersifat inert
Golongan Transisi Periode I
• Beberapa senyawa yang terbentuk sesuai dengan tingkat oksidasinya.
a.Tingkat oksidasi < 2 :
• Berinteraksi dengan ligan-ligan organik membentuk senyawa organologam (asetilene, etilene,
benzena, siklopentadienil, siklobutadiene)
• Berinteraksi dengan hidrogen dengan ikatan M-H
b.Tingkat Oksidasi 2
• Biasanya membentuk senyawaan biner dengan sifat :
• Biasanya bersifat ionik
• Oksidanya (MO), bersifat basa
• Mampu membentuk kompleks Aquo
• Penambahan OH dalam larutan M2+ menghasilkan hidroksida dan ada yang diperoleh dalam
bentuk kristal seperti : Fe(OH)2 dan Ni(OH)2
• Dengan HCO3, CO32- akan didapatkan endapan karbonat.
c.Tingkat Oksidasi 3

• Beberapa senyawaan bersifat stabil terhadap air, kecuali kompleks dari


logam Cu.
• Flourida (MF3) dan oksidanya (M2O3) bersifat ionik.
• Senyawaan klorida, bromida, iodida dan sulfida bersifat kovalen.
• Penambahan OH- dalam larutan menghasilkan oksida hidrat
d.Tingkat oksidasi 4
• Logam-logam dengan tingkat oksidasi 4 dapat membentuk senyawaan
kompleks yang bersifat kation, netral dan anion tergantung ligannya.
• e.Tingkat oksidasi ≥ 5 : Dikenal untuk unsur-unsur V, Cr, Mn, dan Fe dalam
kompleks flouro, amin okso, misal : CrF5, KmnO4, dan K2FeO4 dan
semuanya merupakan zat pengoksidasi yang kuat.
Beberapa hal penting dari unsur-unsur transisi deret kedua dan ketiga
dibandingkan dengan deret pertama adalah :

• 1.Jari-jari: Jari-jari logam dan ion untuk unsur transisi periode kedua dan
ketiga lebih besar dibanding periode pertama.
• 2.Tingkat Oksidasi: Untuk unsur transisi periode kedua dan ketiga, pada
tingkat oksidasi tinggi umumnya lebih stabil daripada unsur periode
pertama.
• 3.Kimia Larutan : Ion akuo dari unsur transisi periode kedua dan ketiga
pada keadaan valensi rendah dan sedang tidak umum didapatkan atau
tidak terlalu penting.
• 4.Ikatan Logam-logam: Umumnya unsur-unsur transisi periode kedua dan
ketiga akan lebih mudah untuk membentuk ikatan M-M daripada unsur
transisi periode I.
• 5.Sifat Magnetik: Umumnya unsur-unsur periode kedua dan ketiga
mempunyai sifat magnetik yang sedikit penggunaannya dibandingkan
dengan unsur transisi periode pertama.
• 6.Stereokimia: Unsur-unsur transisi periode kedua dan ketiga
umumnya mempunyai bilangan koordinasi yang lebih tinggi yaitu VII
dan VIII dibandingkan unsur transisi periode pertama, dengan
pengecualian untuk unsur platina bilangan koordinasi tertinggi 6.

Anda mungkin juga menyukai