KELOMPOK 5 (Lima)
M.IQBAL ANDREANSYAH
SALSABILA SAHPUTRI
LISMA NURHAYATI
KELAS:X-IPA2
T.A.2019/2020
KATA PENGGANTAR
Puji syukur alhamdullilah kami panjatkan ke hadiran tuhan yang
maha esa,karena telah melimpahkan rahmatnya berupa kesempatan dan
pengatahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman teman yang telah
brkontribusi dengan memberikan ide idenya sehingga makalah ini bisa di
susun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semogga makalah ini bisa menambah pengetahuan
para pembaca.Namun terlepas dari itu,kami memahami bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna,sehingga kami sangat mengharapkan kritik
serta sran yang bersifat membangunkan demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.
DAFTAR ISI
Kata pengantar…………………………………………………...........
Daftar isi………………………………………………………………..
BAB 1 Pendahuluan…………………………………………………
1.1. Latar belakang……………………………………………………
1.2. Rumusan Masalah………………………………………………..
1.3. Tujuan……………………………………………………………..
BAB 2 Pembahasan…………………………………………………
2.1.Kestabilan Atom………………………………………………….
2.2.Ikatan Ion…………………………………………………………
BAB 3 Penutup…………………………………………………….
1.Kesimpulan………………………………………………………..
2.Daftar pustaka……………………………………………………..
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
A.KESTABILAN ATOM
Telah dijelaskan bahwa terdapat hubungan antara konfigurasi elektron
khususnya elektron valensi dengan kemiripan sifat unsure-unsur dalam
golongan yang sama.Keterkaitan antara konfigurasi elektron gas mulia
dengan kestabilan selanjutnya merupakan kondisi yang ingin dicapai atom
unsu-unsur lain dengan cara berikatan secara kimia dengan atom unsure
lain.Atom-atom cendrung memiliki konfigurasi elektron pada kulit terluar
seperti konfigurasi elektron gas mulia terdekat dengan atom-atom
tersebut.Kestabilan suatu atom unsure dapat dijelaskan oleh konsep
kestabilan sebagai berikut.
1.Atom-atom yang sukar bereaksi disebabkan oleh karena atom-atom
tersebut berada dalam keadaan stabil.Dengan demikian atom-atom gas
mulia adalah atom-atom yang stabil karena sukar bereaksi dengan atom-
atom unsur lainya
2.Kestabilan atom ditentukan oleh struktur elektron valensinya.Atom yang
stabil memiliki elektron valensi penuh berisi 8 elektron atau 2 elektron untuk
yang mempunyai sebuah kulit saja.Atom yang tidak stabil mempunyai
elektron valensi belum penuh (terisi kurang dari 8 elektron ) atau 2
elektron(untuk kulitnya hanya 1 kulit).
3.Struktur elektron yang elektron valensinya penuh 8 elektron (atau 2
elektron yang kulitnya hanya 1)disebut susunan elektron stabil sebab
susunan elektron ini sudah merupakan struktur elektron yang paling di
sukai oleh atom, sehingga atom yang sudah mempunyai susunan ini tidak
mau merubahnya.
4.Atom-atom yang belum mempunyai struktur susunan elektron stabil
berusaha untuk memperoleh agar menjadi stabil
Untuk memperoleh susunan elektron stabil,dapat dilakukan dengan
melepas/menerima elektron dari atom satu ke atom lainya.Cara lainya yaitu
dengan membentuk pasangan elektron yang dipakai bersama.Tampak pada
table di bawah ini bahwa,gas mulia mempunyai elektron valensi sebanyak
delapan puluh ,kecuali HE yang dua elektron.
1.2 Rumusan Masalah
2.Cara atom atom yang tidak stabil mencapai kestabilanya
Kulit terluar pada atom-atom logam dan non logam tidak terisi
penuh.Itulah sebab nya atom-atom tersebut bersifat tidak stabil.untuk
mencapai kestabilannya,unsur-unsur kimia yang lain (selain unsur-unsur gas
mulia)akan berusaha mencapai konfigurasi elektron gas mulia pada saat
berikatan.Hal itu di lakukan melalui serah terima elektron atau pun
penggunaan bersama pasangan elektron .
Atom-atom yang melepaskan elektron akan berubah menjadi ion
positif atau kation. Konfigurasi elektron atom Na:281.untuk mencapai
kesetabilan nya,atom N cenderung melepaskan satu elektron sehingga
konfigurasi elektron nya sama dengan Ne (gas mulia)yaitu 28.
Na Na++e-
Atom-atom yang menerima elektron akan berubah menjadi ion
negatif atau anion. Konfigurasi elektron atom CI=2.8.7. untuk mencapai
ksetabilannya,atom CI cenderung menerima satu elektron sehingga
konfigurasi elektron nya sama dengan Atom Ar(gas mulia),yaitu 2.8.8.
CI+e- CI-
1.3 Tujuan Penulisan.
Tujuan pembentukan ikata kimia adalah agar terjadi pencapaian
kestabilan suatu unsur.
Elektron yang berperan pada pembentukan ikatan kimia adaalah elektron
valensi dari suatu atom/unsure yang terlibat.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Ikatan Ion
Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat ada nya serah terima
elektron sehingga membentuk ion positif dan ion negatif yang konfigurasi
elektron nya sama dengan gas mulia
1.Pembentukan Ikatan Ion
Ikatan ion terjadi antara atom logam yang cenderung melepaskan
elektron dengan atom non logam yang cenderung menerima elektron.contoh
nya,ikatan yang terjadi antara atom Na dengan atom CI.
Atom Na (z=11) memiliki konfigurasi elektron(2.8.1).gas mulia
yang memiliki konfigurasi elektron terdekat adalah Ne
(2.8).jadi,atom Na akan melepas satu elektron membentuk
atom Na bermuatan 1+,yang disebut Ion Na+.
Atom CI (z=17)memiliki konfigurasi elektron(2.8.7).gas mulia
yang memiliki konfigurasi elektron terdekat adalah Ar
(2.8.8).jadi,atom CI akan menerima satu elektron membentuk
atom CI bermuatan 1-,yang disebut ion CI.
CI(2.8.7)+e- CI(2.8.8)