Anda di halaman 1dari 10

BAGIAN I

PENGENALAN MANAJEMEN

Aisah, S.E.
PENDAHULUAN
Praktek Manajemen telah bisa dijumpai ribuan tahun lalu ketika
Bangsa Mesir menciptakan piramida dengan menggunakan fungsi
manajemen berupa perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian.
Bangsa Romawi kuno menggunakan cara manajemen dalam
memperlancar komunikasi dan pengendalian wilayah, Bangsa
Babilonia menggunakan manajemen dalam mengatur kerajaan, atau
kala Plato mendefinisikan spesialisasi pekerjaan pada 350 sebelum
masehi dan Socrates telah membahas praktek-praktek manajemen
pada 400 sebelum masehi.
Dalam era sekarang semua jenis kegiatan selalu harus dikelola atau
dimanage dengan baik dalam arti memenuhi aturan yang jelas karena dalam
kegiatan apapun pekerjaan harus dikerjakan secara efisien dan efektif, sehingga
diperoleh masukan atau input yang memadai. Menjadi hal penting karenanya
mengetahui sekaligus mempelajari teori Manajemen.

Pada perkembangan awal peradaban manusia, ilmu terbagi pada


tiga kelompok besar:

1. Ilmu yang mempelajari setiap gejala/seluruh, bentuk dan


eksistensinya yang erat hubungannya dengan alam beserta isinya dan
secara universal memiliki sifat pasti dan sama serta tidak dipisahkan
oleh ruang dan waktu disebut ilmu eksakta, contoh fisika, kimia dan
biologi.
2. Ilmu yang mempelajari seluruh gejala manusia dan eksistensinya
dalam hubungannya pada setiap aspek kehidupan yang terjadi dalam
kehidupan masyarakat dinamakan sosial/non eksakta misalnya
ekonomi, politik, psikologi, sosiologi hukum, dll
3. Ilmu humaniora, kumpulan pengetahuan yang erat hubungannya
dengan seni, misalnya seni tari, seni lukis, sastra dan seni suara.

Maka manajemen merupakan kumpulan dalam disiplin ilmu


sosial yang mempelajari dan melihat manajemen sebagai fenomena
dari masyarakat modern, dimana fenomena dari masyarakat modern
itu merupakan gejala sosial yang dapat membawa pengaruh
/perubahan terhadap keberlangsungan sistem organisasi.
Dari kata benda (bahasa Inggris) “management” dengan berbagai arti
yaitu: pertama, manajemen berarti Pengelolaan, Pengendalian, atau
Penanganan. Kedua, manajemen diartikan Perlakuan secara terampil untuk
menangani sesuatu berupa Skillful treatment. Ketiga, Gabungan dari dua
pengertian di atas, yaitu: yang berhubungan dengan pengelolaan suatu
perusahaan, rumah tangga, atau suatu bentuk kerjasama dalam mencapai
suatu tujuan tertentu. Ketiga pengertian tersebut mendukung kesepakatan
anggapan bahwa manajemen itu dipandang sebagai Ilmu dan Seni.

Yang dimaksud seni adalah seni dalam pengertian yang lebih luas dan
umum, yaitu merupakan keahlian, kemahiran, kemampuan serta keterampilan
dalam menerapkan prinsip, metode dan teknik dalam menggunakan sumber daya
manusia dan sumber daya alam secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan.
Pada akhirya disimpulkan bahwa bila kita mempelajari literatur
manajemen, maka akan ditemukan bahwa istilah manajemen
mengandung tiga pengertian yaitu :
1. Manajemen sebagai suatu proses dan ada suatu tujuan yang
hendak dicapai,
2. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan
aktivitas manajemen,
3. Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu
pengetahuan (Science)
Organisasi merupakan dua orang atau lebih yang bekerja bersama
dengan suatu cara yang terstruktur untuk mencapai suatu tujuan yang
khusus atau kumpulan tujuan-tujuan. Masyarakat memerlukan
organisasi karena organisasi melayani masyarakat, memungkinkan
masyarakat mencapai tujuan yang individual tidak dapat
mencapainya, memperoleh pengetahuan dan memberikan karier.
Keberhasilan masyarakat atau bangsa ditentukan oleh
keberhasilan seluruh organisasi yang terdapat dalam kehidupan
masyarakat atau bangsa itu.
Sedangkan keberhasilan organisasi ditentukan oleh keberhasilan para
manajer mencapai tujuan organisasi itu. Ukuran keberhasilan organisasi dan
manajer menurut Peter Drucker (3E) yaitu :
1. Efficiency = doing things right
2. Economy = minimisasi dan maksimisai
3. Efectiveness = doing the right things

Bagaimana melakukan sesuatu dengan baik (efisien), bagaimana


memilih sesuatu yang baik (goal) untuk dikerjakan (efektif), maka
diantara ketiga ukuran tersebut menurut Peter Drucker yang lebih
penting adalah efectivitas.
Menurut Tom Peters dan Robert Waterman dalam buku “ In Search
of excellence (1982)” terdapat 8 tanda-tanda gaya manajemen yang
membuat suatu organisasi usaha dapat menjadi organisasi yang
berhasil yaitu :
1. Sergap bertindak. (kegemaran melakukan sesuatu apa-apa)
2. Dekat dengan para pelanggan (mempelajari kesukaan mereka dan
memenuhinya)
3. Otonom dan berwirausaha (memecah-mecah perusahaan menjadi
perusahaan kecil dan mendorong mereka berpikir secara mendiri dan
secara kompetitif).
4. Produktivitas lewat motivasi anggota organisasi (menumbuhkan
kesadaran semua karyawan bahwa upaya mereka yang paling baik adalah
penting dan mereka akan turut menikmati keberhasilan perusahaan
sebagai imbalan nya)
5. Mengutamakan hal-hal yang penting bagi kemajuan usaha (siap
membantu, mengutamakan nilai, menekankan bahwa para eksekutif tetap
memelihara hubungan yang baik dengan usaha-usaha penting perusahaan
yang bersangkutan).
6. Bertahan dengan hal-hal yang menguntungkan usaha.
7. Organisasi sederhana dan tidak banyak biaya overhead (tetap
mempertahankan usaha yang perusahaan itu paling mengetahui atau
Core Business/Back to Basics.
8. Tegas tapi toleran terhadap karyawan (sifat-sifat ketat dibarengi luwes,
mengembangkan suatu iklim adanya dedikasi kepada nilai-nilai inti
perusahaan disertai dengan toleransi terhadap semua karyawan yang
mengakui atau menerima nilai-nilai tersebut.

Anda mungkin juga menyukai