Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena Hidayah-Nyalah
tugas Farmakologi tentang Diabetes Militus ini dapat terelesaikan.
Dalam penyusunan tugas ini kami sebagai penulis mengambil referensi atau
materi dari internet dan buku panduan yang terkait dengan materi ini,kemudian
kami susun dan rangkum menjadi bentuk yang lebih terperinci.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas makalah ini masih terdapat
kekurangan kekurangan untuk itu kami sebagai penulis mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun agar penyusun tugas yang berikutnya bisa
lebih baik lagi.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Purwodadi ,24 April 2013
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang
berdampak pada produktivitas dan dapat menurunkan Sumber Daya Manusia.
Penyakit ini tidak hanya berpengaruh secara individu, tetapi sistem
kesehatansuatu negara. Walaupun belum ada survei nasional, sejalan dengan
perubahangaya hidup termasuk pola makan masyarakat Indonesia diperkirakan
penderita
DM ini semakin meningkat, terutama pada kelompok umur dewasa keataspada
seluruh status sosial ekonomi. Saat ini upaya penanggulangan penyakitDM belum
menempati skala prioritas utama dalam pelayanan kesehatan,walaupun
diketahui dampak negatif yang ditimbulkannya cukup besar antaralain komplikasi
kronik pada penyakit jantung kronis, hipertensi, otak, systemsaraf, hati, mata
dan ginjal.
Diabetes mellitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai oleh ketiadaan
absolute insulinatau insensivitas terhadap insulin. Diabetes mellitus disebabkan
oleh oenurunan kecepatan insulin oleh sel-sel beta pula Langerhans. Biasanya
dibagi dalam dua jenis berbeda: diabetes javanilis, yang biasanya tetapi tak
selalu, dimulai mendadak pada awal kehidupan dandiabetes dengan awitan
maturitas yang dimulai di usia lanjut dan terutama pada
orangkegemukan.Penderita penyakit diabetes mellitus dapat meninggal karena
Diabetes melitus merupakan salah satu jenis penyakit yang ditandai dengan
meningkatnya kadar glukosa darah (hiperglikemia) sebagai akibat dari rendahnya
sekresi insulin, gangguan efek insulin, atau keduanya. Diabetes mellitus bukan
merupakan patogen melainkan secara etiologi adalah kerusakan atau gangguan
metabolisme. Gejala umum diabetes adalah hiperglikemia, poliuria, polidipsia,
kekurangan berat badan, pandangan mata kabur, dan kekurangan insulin sampai
pada infeksi. Hiperglikemia akut dapat menyebabkan sindrom hiperosmolar dan
kekurangan insulin dan ketoasidosis. Hiperglikemia kronik menyebabkan
kerusakan jangka panjang, disfungsi dan kegagalan metabolisme sel, jaringan
dan organ. Komplikasi jangka panjang diabetes adalah macroangiopathy,
microangiopathy, neuropathy, katarak, diabetes kaki dan diabetes jantung
(Reinauer et al, 2002).
Gejala penyakit diabetes melitus dari satu penderita ke penderita lainnya tidak
selalu sama. Gejala yang disebutkan dibawah ini adalah gejala yang umumnya
timbul dengan tidak mengurangi kemungkinan adanya variasi gejala lain. Ada
pula penderita diabetes melitus yang tidak menunjukkan gejala apa pun sampai
pada saat tertentu (Tjoktoprawiro, 1998).
Bila keadaan diatas tidak segera diobati, kemudian akan timbul gejala yang
disebabkan oleh kurangnya insulin, yaitu :
Banyak minum
Banyak kencing
Berat badan menurun dengan cepat (dapat turun 5-10 kg dalam waktu 2-4
minggu)
Mudah lelah
Bila tidak lekas diobati, akan timbul rasa mual jika kadar glukosa darah melebihi
500 mg/dl, bahkan penderita akan jatuh koma (tidak sadarkan diri) dan disebut
koma diabetik.
Koma diabetik adalah koma pada penderita diabetes melitus akibat kadar
glukosa darah terlalu tinggi, biasanya 600 mg/dl atau lebih. Dalam praktik, gejala
dan penurunan berat badan inilah yang paling sering menjadi keluhan utama
penderita untuk berobat ke dokter (Tjokroprawiro, 1998).
Kesemutan
Kulit terasa panas, atau seperti tertusuk-tusuk jarum
Rasa tebal pada kulit telapak kaki, sehingga kalau berjalan seperti diatas bantal
atau kasur
Kram
Capai, pegal-pegal
Mudah mengantuk
Mata kabur, biasanya sering ganti kacamata
Gatal di sekitar kemaluan, terutama wanita
Gigi mudah goyah dan mudah lepas
Kemampuan seksual menurun, bahkan impoten, dan
Para ibu hamil sering mengalami gangguan atau kematian janin dalam
kandungan, atau melahirkan bayi dengan berat lebih dari 3,5 kg. (Tjokroprawiro,
1998).
Diabetes mellitus tergantung insulin (DMTI atau IDDM) merupakan istilah yang
digunakan untuk kelompok pasien diabetes mellitus yang tidak dapat bertahan
hidup tanpa pengobatan insulin. Penyebab yang paling umum dari IDDM ini
adalah terjadinya kerusakan otoimun sel-sel beta () dari pulau-pulau
Langerhans (Katzung, 2002).
Kebanyakan penderita IDDM berusia masih muda, dan usia puncak terjadinya
serangan adalah 12 tahun. Namun demikian, 10% pasien diabetes diatas 65
tahun merupakan pengidap IDDM (Katzung, 2002).
Obat Antidiabetes
Insulin adalah hormon yang disekresi oleh sel pulau Langerhans dalam
pankreas. Berbagai stimulus melepaskan insulin dari granula penyimpanan
dalam sel , tetapi stimulus yang paling kuat adalah peningkatan glukosa plasma
(hiperglikemia). Insulin terikat pada reseptor spesifik dalam membran sel dan
memulai sejumlah aksi, termasuk peningkatan ambilan glukosa oleh hati, otot,
dan jaringan adipose (Katzung, 2002).
Glukosa merupakan stimulus paling kuat untuk pelepasan insulin dari sel-sel
pulau Langerhans. Terdapat sekresi basal yang kontinu dengan lonjakan pada
waktu makan. Sel-sel memiliki kanal K+ yang diatur oleh adenosin trifosfat
(ATP) intraselular. Saat glukosa darah meningkat, lebih banyak glukosa
memasuki sel dan metabolismenya menyebabkan peningkatan ATP intraselular
yang menutup kanalATP. Depolarisasi sel Depolarisasi sel yang diakibatkannya
mengawali influks ion Ca 2+ melalui kanal Ca2+ yang sensitif tegangan dan ini
memicu pelepasan insulin (Katzung, 2002).
Reseptor insulin adalah glikoprotein pembentuk membran yang terdiri dari dua
subunit dan dua subunit yang terikat secara kovalen oleh ikatan disulfida.
Setelah insulin terikat pada subunit , kompleks insulin-reseptor memasuki sel,
dimana insulin dihancurkan oleh enzim lisosom. Internalisasi dari kompleks
insulin-reseptor mendasari down-regulation reseptor yang dihasilkan olh kadar
insulin tinggi (misalnya pada pasien obes). Ikatan insulin pada reseptor
mengaktivasi aktivitas tirosin kinase subunit dan memulai suatu rantai
kompleks reaksi-reaksi yang menyebabkan efek insulin(Neal, 2006).
Sekretagok Insulin
Sekretagok insulin mempunyai efek hipoglikemik dengan cara stimulasi sekresi
insulin oleh sel pankreas. Golongan ini meliputi:
Golongan sulfonilurea
Obat ini hanya efektif pada penderita diabetes melitus tipe 2 yang tidak begitu
berat, yang sel-sel masih bekerja cukup baik. Mekanisme kerja dari golongan
sulfonilurea antara lain:
Sensitizer Insulin
Golongan obat ini meliputi obat hipoglikemik golongan biguanida dan
thiazolidinedione, yang dapat membantu tubuh untuk memanfaatkan insulin
secara lebih efektif (Depkes RI, 2005).
Golongan Biguanida
Saat ini golongan biguanid yang banyak dipakai adalah metformin. Mekanisme
kerja golongan biguanid (metformin):
Daftar Pustaka
Adam, J.M.F. 2000. Klasifikasi dan kriteria diagnosis diabetes melitus yang baru.
Cermin Dunia Kedokteran No. 127.
Jones, D.B. and Gill, G.V. 1998. Insulin-Dependent Diabetes Mellitus : An Overview
. In J. Pickup and G. Williams (Eds): Textbook of Diabetes. Vol.1. second Edition.
Blackwell Science. United Kingdom.
Kee, J.L. dan Hayes E. R. 1996. Farmakologi: Pendekatan Proses Keperawatan. Alih
Bahasa : Dr. Peter Anugrah. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta .
Tjay Hoan Tan. Obat obat penting ed.IV.Jakarta: PT Gramedia.202. p. 567, 568