Anda di halaman 1dari 7

JARINGAN BUAH MATOA (Pometia pinnata)

Cut Shafira Andini, Daniel Juliansen Sitorus, Nur Annisa, dan Renita Otaviola Hasibuan

Laboratrium Mikrobiologi Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan


Fakultas Pertanian Universitas Sumatra Utara, Medan

ABSTRAK
Buah adalah hasil dari bakal buah yang merupakan organ dari tanaman berbunga. Buah
berperan dalam membungkus dan melindungi dalamnya atau biji. Buah berfungsi sebagai
penghasil biji tumbuhan. Buah matoa merupakan buah yang tanamannya hidup di daerah tropis
yang terdapat pada hutan-hutan pedalaman di Papua. Dalam praktikum jaringan buah ini bahan
yang kami gunakan adalah buah matoa. Alat yang digunakan antara lain piring organo dan pisau.
Prosedur praktikum dalam praktikum jaringan buah ini diawali dengan dibersihkan buah matoa.
Dipotong buah secara membujur dan melintang. Diamati struktur buah matoa bagian luar, tengah,
dan dalam. Diidentifikasi bagian-bagian buah matoa. Adapun tujuan pengamatan adalah mampu
menguraikan dan menjelaskan bagian bagian dari jaringan buah beserta fungsinya. Hasil
pengamatan bahwa buah terdiri dari eksokarp, mesokarp, endokarp, kulit biji, dan endosperm.

Kata Kunci: Buah, Struktur Buah, Matoa, dan Biji.

PENDAHULUAN
Buah merupakan organ dari hasil suatu proses yang dilakukan pada bunga. Bunga
berperan sebagai tempat terjadinya reproduksi yang diawali oleh penyerbukan kepala putik
dengan benang sari. Penyerbukan tersebut dibantu oleh serangga yang menempel pada bunga,
tepatnya pada kepala putik dan benang sari. Mahkota bunga memiliki warna yang beraneka
ragam dan menarik agar serangga tertarik untuk melekat di bunga tersebut. Setelah terjadi
penyerbukan, akan tumbuh zigot yang kemudian menjadi embrio, menjadi biji, lalu menjadi bakal
buah. Bakal buah tersebut akan menjadi buah yang masak dalam beberapa waktu yang
dibutuhkan (Daniel, 2011).
Buah matoa (Pometia pinnata) merupakan buah yang mengandung banyak vitamin seperti
vitamin A, vitamin C, dan vitamin E yang jarang ditemukan pada jenis buah lainnya. Dengan

1
kandungan vitamin yang ada pada buah matoa tersebut, maka buah matoa dapat meningkatkan
sistem kekebalan tubuh, mengatasi stres, mengurangi resiko penyakit jantung, menyehatkan
kulit, mengurangi resiko kanker, dan sebagainya. Buah matoa merupakan buah yang
tanamannya hidup di daerah tropis yang terdapat pada hutan-hutan pedalaman di Papua
(Leiwakabessy dan Paga, 2018).
Didalam buah terdapat biji yang biasa disebut endokarp. Biji berperan dalam pencegahan
penyerapan air yang dapat menyebabkan buah tidak dapat tumbuh dengan baik. Beberapa faktor
yang dapat membuat buah tidak tumbuh dengan baik, yaitu suhu yang tinggi, kekeringan,
kelebihan air, dan pemilihan pupuk dari hewan yang tidak tepat. Kekeringan akan membuat
tanaman tidak dapat melakukan fotosintesis hingga bisa membuat tanaman tersebut mati. Jika
biji tahan akan air yang berlebih maka biji tersebut akan tumbuh menjadi bakal buah yang
selanjutnya menjadi buah (Baskin, dkk., 2000).
Buah mengandung karbohidrat, asam organik, asam lemak, serta metabolit sekunder
seperti vitamin, senyawa fenol, karotenoid, flafonoid, dan sebagainya. Senyawa-senyawa aktif
yang terdapat pada beberapa buah memberikan efek antioksidan, antimikrobial, antibakterial, dan
antiviral. Senyawa fitokemikal terdapat pada buah yang akan menyebabkan penyakit
kardiovaskuler. Penyakit tersebut merupakan penyebab kematian tertinggi di dunia. Stres
oksidatif pada tubuh manusia jika digabungkan dengan senyawa fitokemikal maka bisa
menyebabkan kematian (Rumainum dan Tuhumena, 2018).
Buah sangat penting bagi manusia dan hewan. Buah-buahan memiliki banyak variasi
sehingga sulit untuk dimasukkan ke dalam skema klasifikasi paling secara detail. Buah biasanya
diklasifikasikan menjadi tiga kelompok besar, yaitu buah tunggal, buah berganda, dan buah
majemuk. Buah tunggal adalah buah yang pematangan ovarium dihasilkan dari satu putik tunggal
yang menghasilkan buah tunggal. Pada buah-buahan kering tunggal, dinding buah saat matang
menjadi kasar, tipis, dan berserat. Buah kering tunggal termasuk dalam jenis seperti folikel,
kacang-kacangan, dan biji-bijian. Buah berganda dihasilkan dari bunga yang memiliki beberapa
putik tunggal. Beberapa putik tunggal dari bunga berkembang menjadi terlihat di bagian luar buah
yang biasa disebut biji. Buah majemuk dihasilkan dari sekelompok bunga yang dikelompokkan
secara detail dan bukan dari satu bunga. Buah dihasilkan dari tanaman yang dapat berbunga
(Wilson dan Loomis, 1957).

2
PENGAMATAN

Adapun tujuan pengamatan adalah mampu menguraikan dan menjelaskan bagian-


bagian dari jaringan buah atau struktur jaringan buah beserta fungsinya.

METODE PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum ini dilakukan pada hari Selasa, 19 November 2019 pada pukul 13.00 sampai
pukul 15.00 WIB, Di laboratorium Mikrobiologi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian
Universitas Sumtera Utara, Medan.

Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi berupa buah matoa yang diperoleh
dari Pondok Indah Pasar Buah di Jalan Setia Budi.

Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi berupa piring organo dan pisau yang
diperoleh dari Metro Supermarket.

PROSEDUR PRAKTIKUM

Dibersihkan buah matoa. Dipotong buah secara membujur dan melintang. Diamati struktur
buah matoa bagian luar, tengah, dan dalam. Diidentifikasi bagian-bagian buah matoa. Digambar
dibuku. Adapun skema prosedur pengamatan dapat dilihat pada Gambar 1.

Dibersihkan buah matoa

Dipotong buah secara membujur dan melintang

Diamati struktur buah matoa bagian luar, tengah, dan dalam

Digambar di buku gambar

Gambar 1. Skema Prosedur Pengamatan pada Struktur Buah Matoa

3
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

1
1
2
3
4
5

Gambar 2. Tampak Penampang Buah Matoa

1
2
3
4
5

Gambar 3. Melintang Buah Matoa

1
2
3
4
5

Gambar 3. Membujur Buah Matoa

4
Keterangan :
1 = Eksokarp
2 = Kulit Biji
3 = Endosperm
4 = Endokarp
5 = Mesokarp

Pembahasan

Buah adalah hasil dari bakal buah yang merupakan organ dari tanaman berbunga. Buah
berperan dalam membungkus dan melindungi dalamnya atau biji. Buah berfungsi sebagai
penghasil biji tumbuhan. Buah dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu buah tunggal yang terbentuk
dari satu bunga dengan satu bakal buah, buah ganda yang terbentuk dari satu bunga dengan
banyak bakal buah, dan buah majemuk yang terbentuk dari bunga majemuk. Terdapat struktur
dalam buah yang terdiri dari eksokarp atau epikarp atau kulit buah, mesokarp atau daging buah,
endokarp atau biji buah (Wikipedia, 2019).
Proses pembentukan buah terjadi dimulai dari bakal biji yang dibuahi melalui peristiwa
penyerbukan oleh benang sari dan putik. Setelah benang sari melekat di kepala putik, benang
sari tumbuh menjadi buluh yang berisi sperma. Buluh tersebut terus tumbuh menuju bakal biji dan
membentuk zigot yang kemudian menjadi embrio, biji, dan dinding bakal buah. Pembentukan
buah tersebut terus tumbuh hingga menjadi masak. Terdapat dua jenis buah, yaitu buah sejati
dan bukan buah sejati. Buah sejati berkembang dari bakal buah dan dapat dikonsumsi sebagai
buah-buahan, sedangkan bukan buah sejati berkembang dari bakal buah tetapi dapat dikonsumsi
sebagai buah-buahan juga (Academia, 2018).
Buah dapat berkembang tanpa proses pembuahan ataupun perkembangan biji yang
disebut dengan partenokarpi. Partenokarpi dapat terjadi tanpa polinasi maupun dengan polinasi.
Buah sulit diklasifikasikan karena hubungan fungsional dan morfologi buah sangat beragam.
Secara morfologi, buah dapat diklasifikasikan berdasarkan nama jenis bunga dan jenis ginesium
yang mengembangkannya. Klasifikasi buah secara morfologi dibedakan menjadi buah tunggal,
buah berganda, dan buah majemuk. Buah tunggal adalah buah dari hasil satu ginesium yang
terdiri dari satu atau beberapa karpel. Buah berganda adalah buah dari hasil satu ginesium yang
terdiri ginesium apokarp. Buah majemuk adalah buah yang berasal dari kumpulan ginesium.

5
Terdapat struktur dalam buah, yaitu eksokarp, mesokarp, dan endokarp. Eksokarp merupakan
bagian terluar dari buah yang sering disebut kulit buah. Mesokarp merupakan bagian tengah
buah yang biasa disebut dengan daging buah. Endokarp merupakan bagian paling dalam buah
yang biasa disebut biji buah (Hidayat, 1995).
Buah merupakan bakal buah yang sudah melewati proses pemasakan. Buah terbentuk
dari hasil proses penyerbukan oleh kepala putik dan benang sari yang dilakukan pada bunga.
Jika stigma tidak mengalami penyerbukan atau pembuahan maka bunga tersebut akan gugur.
Buah juga dapat terbentuk tanpa terjadinya proses penyerbukan yang disebut partenokarpi.
Peristiwa partenokarpi biasanya terjadi pada buah yang tidak memiliki biji. Tetapi tidak semua
buah yang tidak memiliki biji termasuk dalam peristiwa partenokarpi. Buah diklasifikasikan
menjadi tiga, yaitu buah tunggal, buah agregat, dan buah majemuk (Wilson, 1983).
Secara morfologi, buah dibedakan menjadi buah kering membuka, buah kering menutup,
buah berdaging, buah berkulit jelas, dan buah tanpa kulit jelas. Buah kering membuka adalah
buah yang berkembang dari satu karpel, buah terbuka terjadi melalui garis sambung antara
kedua tepi karpel, melalui garis punggung pada karpel, dan melalui garis sambung dan garis
punggung. Buah kering menutup adalah buah berbiji satu yang dihasilkan dari satu karpel dan
dinding buah terpisah dengan dinding bijinya. Buah berdaging adalah buah yang perikarpnya
bersatu dengan jaringan tumbuhan. Buah dapat bertambah besar disebabkan oleh pembelahan
dan pembesaran sel yang terjadi secara berurutan. Pembesaran ukuran pada buah bergantung
pada perbanyakan sel yang dimulai sebelum bunga mekar dan pembuahan (Hidayat, 1995).

KESIMPULAN

Berdasarkan buku yang ditulis oleh Carl L. Wilson, terdapat penjelasan tentang buah.
Buah merupakan bakal buah yang sudah melewati proses pemasakan. Buah terbentuk dari hasil
proses penyerbukan oleh kepala putik dan benang sari yang dilakukan pada bunga. Buah
diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu buah tunggal, buah agregat, dan buah majemuk. Buah tunggal
adalah buah hasil dari satu ginesium. Buah agregat adalah buah hasil dari ginesium apokarp.
Buah majemuk adalah buah hasil dari kumpulan ginesium. Terdapat struktur dalam buah, yaitu
eksokarp, mesokarp, dan endokarp. Eksokarp merupakan bagian terluar dari buah yang sering
disebut kulit buah. Mesokarp merupakan bagian tengah buah yang biasa disebut dengan daging
buah. Endokarp merupakan bagian paling dalam buah yang biasa disebut biji buah.

6
DAFTAR PUSTAKA

Academia. Buah. https://www.academia.edu/8493772/Buah. [25 oktober 2019].

Baskin, J. M., C. C. Baskin., dan X. Li. 2000. Taxonomy, anatomy and evolution of physical
dormancy in seeds. Journal of Plant Species Biology. 15: 139-152.

Daniel, M. 2011. Magnoliophyta (flowering plants): a logical and phylogenetic classification.


Journal of Pharma and Bio Sciences. 2(1): 465-485.

Hidayat, B. E. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. ITB, Bandung.

Leiwakabessy, I. M., dan B. O. Paga. 2018. Uji teknologi pembuatan sirup matoa (Pometia
pinnata) skala rumah tangga. 10(3): 1-8.

Rumainum, I. M., dan V. Tuhumena. 2018. Potensi antioksidan pada buah lokal Papua. Jurnal
Teknologi Hasil Pertanian. 9(2): 94-98.

Wikipedia. Buah. https://id.wikipedia.org/wiki/Buah. [8 Agustus 2019].

Wilson, C. L., dan W. E. Loomis. 1957. Revised Edition Botany. The Dryden Press, New York.

Wilson, C. L., dkk. 1983. Botani Umum 3. Angkasa, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai