Judul Modul Metode Analisis Kimia untuk Fase Padat, Fluida dan
Mikrobiologi
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Analisis Bahan Organik Fasa Padat dan Fluida
2. Analisis Bahan Anorganik Fasa Padat dan Fluida
3. Analisis Proksimat Bahan Alam dan Produk Industri
4. Analisis Mikrobiologi
No Butir Respon/Jawaban
Refleksi
1 Daftar peta Reaksi pembakaran sempurna akan mengubah hidrokarbon menjadi
konsep karbon dioksida dan air, disertai pelepasan energi (eksoterm).
(istilah dan Alkohol adalah senyawa organik yang memiliki gugus fungsi hidroksi (atau
hidroksil), -OH.
definisi) di
Jika karbon yang mengikat –OH terikat pada satu atom karbon lain dan 2
modul ini atom hidrogen, alkohol ini disebut alkohol primer (1o).
Jika atom karbon yang mengikat gugus –OH terikat pada 2 atom karbon lain,
disebut alkohol sekunder (2o)
Alkohol yang mengikat 3 atom karbon lain di samping gugus –OH disebut
alkohol tersier (3o).
Dalam fenol, gugus –OH terikat pada karbon yang menjadi bagian langsung
dari cincin aromatik.
Uji Lucas dilakukan untuk membedakan alkohol-alkohol primer, sekunder
dan tersier
yang dapat larut dalam air.
Reagen Lucas merupakan suatu campuran asam klorida pekat dengan seng
klorida.
Aldehid dan keton memiliki gugus fungsi karbonil (-C=O), yaitu atom
karbon yang berikatan rangkap dua dengan oksigen.
Asetal memiliki suatu karbon tetrahedral yang terikat terikat pada 2 atom
oksigen, dimana kedua atom oksigen ini masing-masing terikat pada atom
karbon yang lain.
Senyawa etanol merupakan senyawa golongan alkohol dengan rumus
molekul C2H5OH.
Senyawa yang memiliki gugus fungsi karboksil disebut sebagai senyawa
asam karboksilat.
Ester merupakan senyawa yang memiliki banyak kegunaan karena sifatnya
yang dapat diubah menjadi senyawa lain melalui berbagai reaksi
diantaranya adalah hidrolisis (membentuk kembali asam karboksilat
pembentuknya), transesterifikasi (diubah menjadi ester yang lain), reduksi
(membentuk alkohol) dan amonolisis (menghasilkan amida).
Alkohol yang larut dalam air dan asam dibedakan di antaranya dengan
memeriksa keasaman, dengan test indikator.
Alkohol yang tidak larut dalam air dan eter dibedakan dengan mengubah
alkohol menjadi ester diuji dengan uji asetil klorida.
Analisis/pengujian merupakan kegiatan teknis yang terdiri dari penetapan
karakteristik sampel dan proses menggunakan metode yang telah
ditetapkan.
Zat padat adalah zat yang cenderung mempertahankan bentuknya ketika
gaya luar mempengaruhinya.
Partikel bahan atau produk atau komoditas yang mudah meluncur disebut
bahan curah (flowing material)
Bahan yang partikelnya tidak mudah meluncur disebut non-curah
(nonflowing material)
Partikel yang mudah meluncur adalah partikel yang tidak saling berikatan
atau cenderung saling menjauh, jika pada kumpulan partikel dikenakan
gaya mekanis seperti getaran, dorongan atau goyangan.
Fluida merupakan zat-zat yang bisa mengalir yang mempunyai partikel kecil
sampai kasat mata dan dengan mudah bergerak serta berubah-ubah
bentuknya secara continue/terus-menerus bila terkena tekanan/gaya geser
walaupun relatif kecil atau bisa juga dikatakan suatu zat yang mengalir.
Persiapan contoh merupakan tahap penyediaan contoh siap timbang
untuk dianalisis.
Total suspended solid (TSS) dalah padatan tersuspensi total (TSS) residu
dari padatan total yang tertahan oleh saringan dengan ukuran partikel
maksimal 2µm atau lebih besar dari ukuran partikel koloid.
Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen, DO) adalah jumlah miligram oksigen
yang terlarut dalam air atau air limbah yang dinyatakan dengan mg O2/L.
Asam lemak tak jenuh adalah asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap
pada rantai hidrokarbonya, asam lemak ini mudah mengalami oksidasi, bila
asam lemak ini teroksidasi maka ikatan rangkap yang ada pada asam lemak
tak jenuh tersebut akan putus dan membentuk ikatan jenuh.
Peningkatan bilangan asam, bilangan peroksida, derajat ketengikan, dan
bilangan TBA (Thiobarbituric acid) digunakan sebagai parameter kerusakan
minyak.
Bilangan iod adalah jumlah (gram) iod yang dapat diserap oleh 100 gram
minyak. Bilangan iod dapat menyatakan derajat ketidakjenuhan dari minyak
atau lemak.
Cara Wijs menggunakan pereaksi yang terdiri dari 16 gram iod monoklorida
dalam 1000 mL asam asetat glasial.
Cara hanus ini menggunakan pereaksi iodium bromida dalam larutan asam
asetat glasial.
Cara Kaufmann menggunakan campuran 5,2 mL larutan brom murni di
dalam 1000 mL methanol dan dijenuhkan dengan natrium bromida.
Cara Von Hubl menggunakan pereaksi yang terdiri dari larutan 25 gram iod
di dalam 500 mL etanol dan larutan 30 gram merkuri klorida di dalam 500
mL etanol.
Bilangan peroksida menunjukkan jumlah senyawa peroksida yang
terbentuk di dalam minyak yang dinyatakan sebagai miliequivalen oksigen
aktif yang terdapat dalam 1 kg minyak.
Senyawa peroksida terbentuk karena adanya reaksi oksidasi lemak,
terutama lemak yang mengandung asam lemak tidak jenuh.
Bilangan penyabunan adalah jumlah alkali yang diperlukan untuk
menyabunkan sejumlah contoh minyak.