Puji Syukur kami ucapkan atas kehadirat dan ridho Allah SWT, karena dengan ridho-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah dan presentasi Satuan Proses dengan judul
“Aldehid dan Keton”.
Makalah Aldehid dan Keton ini berisi tentang tata nama, asal usul, reaksi pembuatan dan
implementasi. Makalah ini dibuat dengan tujuan agar mahasiswa dapat memahami apa
aldehid dan keton dari asal usul dan bagaimana reaksi pembuatannya dari sebuah reaksi
oksidasi alcohol primer maupun sekunder.
Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh pihak yang telah berjasa membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini :
1. Ibu Idha Silvyati, selaku Dosen Satuan Proses yang telah mengarahkan dan
memberikan beberapa sub. bagian materi yang akan kami bahas pada saat presentasi
mengenai materi ini kepada rekan – rekan mahasiswa teknik kimia lainnya.
2. Rekan – rekan kelompok 2 yang turut aktif membantu terselesainya makalah ini
dengan baik dan tepat waktu.
Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi banyak pihak terutama mahasiswa
Teknik Kimia. Apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan makalah ini, baik penulisan
atau yang lainnya, penulis memohon maaf yang sebesar – besarnya.
Penulis
A. Latar Belakang
Gugus Fungsional (istilah dalam kimia organic) merupakan kelompok khusus pada atom
dan molekul yang berperan dalam memberikan karakterikstik rekasi kimia pada molekul
tersebut. Senyawa yang bergugus fungsional sama memiliki reaksi kimia yang sama atau
mirip.
Aldehid dan keton adalah keluarga besar dari gugus fungsi senyawa organic yang merasuk
dalam kehidupan sehari-hari kita. Senyawa-senyawa ini menimbulkan bau wangi pada
banyak buah-buahan dan parfum mahal. Senyawa aldehida dan keton yaitu atom karbon yang
dihubungkan dengan atom oksigen oleh ikatan ganda dua (gugus karbonil).
Adanya gugus fungsi dalam suatu senyawa dapat diperkirakan dari hasil analisa unsur
dalam senaywa tersebut. Aldehid bersaal dari alcohol sekunder yang teroksidasi, sedangkan
keton berasal dari alcohol sekunder yang teroksidasi. Aldehid dan keton adalah senyawa-
senyawa karbonil yang banyak ditemukan di alam bebas. Aldehid dan keton memiliki banyak
manfaat. Contoh senyawa aldehid adalah formalin yang sering digunakan dalam pengawetan
zat organik. Sedangkan contoh senyawa keton adalah aseton yang dapat digunakan untuk
pembersih kuteks.
Gugus karbonil ialah satu atom karbon dan satu atom oksigen yang dihubungkan dengan
ikatan ganda dua. Gugus ini merupakan salah satu gugus fungsi yang paling lazim di alam
dan terdapat dalam karbohidrat, lemak, protein, dan steroid. Gugus fungsi ini dijumpai dalam
senyawa aldehid dan keton (Wilbraham dan Matta, 1992: 82).
BAB II
PEMBAHASAN
Aldehid berasal dari alkohol primer yang teroksidasi, sedangkan keton berasal dari
alkohol sekunder yang teroksidasi.Aldehid dan keton adalah contoh senyawa-senyawa
karbonil yang banyak ditemukan di alam bebas. Aldehid adalah senyawa organik yang
karbon karbonilnya selalu berikatan dengan paling sedikit satu atom hidrogen. Sedangkan
keton adalah senyawa organik yang karbon karbonilnya dihubungkan dengan 2 karbon lain.
Aldehid berbeda dengan keton, karena aldehid memiliki sebuah atom hidrogen yang
terikat pada gugus karbonilnya. Hal tersebut menyebabkan aldehid sangat mudah
teroksidasi. Sebagai sontoh, etanal, CH3CHO, sangat mudah dioksidasi menjadi etanoat,
CH3COOH, atau ion etanoat, CH3COO–. Sedangkan keton tidak memiliki atom hidrogen
tersebut sehingga tidak mudah dioksidasi. Keton hanya bisa dioksidasi dengan menggunakan
agen pengoksidasi kuat yang memilki kemampuan untuk memutus ikatan-ikatan karbon .
Aldehid dan keton lazim didapat dalam sistem makhluk hidup. Gula ribosa dan
hormon betina progesteron merupakan dua contohaldehid dan keton yang penting secara
biologis. Banyak aldehid dan keton mempunyai bau yang khas yang memperbedakan
umumnya aldehid berbau merangsang dan keton berbau harum. Misalnya, trans-
sinamaldehid adalah komponen utama minyak kayu manis dan enantiomer-enentiomer,
karbon yang menimbulkan bau jintan dan tumbuhan permen .
Formaldehid, suatu gas tak berwarna, mudah larut dalam air. Larutan 40% dalam air
dinamakan formalin, yang digunakan dalam pengawetan cairan dan jaringan-
jaringan. Formaldehid juga digunakan dalam pembuatan resin sintetik. Polimer dari
formaldehida, yang disebut paraformaldehida, digunakan sebagai antiseptik dan
insektisida. Asetaldehid adalah bahan baku penting dalam pembuatan asam asetat, anhidrida
asetat dan esternya, yaitu etil asetat.
Aseton adalah keton yang paling penting. Ia merupakan cairan volatil (titik didih 56oC)
dan mudah terbakar. Aseton adalah pelarut yang baik untuk macam-macam senyawa
organik, banyak digunakan sebagai pelarut pernis, lak dan plastik. Tidak seperti kebanyakan
pelarut organik lain, aseton bercampur dengan air dalam segala perbandingan. Sifat ini
digabungkan dengan volatilitasnya membuat aseton sering digunakan sebagai pengering alat-
alat gelas laboratorium. Alat-alat gelas laboratorium yang masih basah dibilas dengan
mudah.
1. ALDEHID
Aldehid adalah suatu senyawa yang mengandung gugus karbonil (C=O) yang terikat pada
sebuah atau dua buah unsur hydrogen, sehingga menjadi (R-CHO). Gugus karbonil ialah satu
atom karbon dan satu atom oksigen yang dihubungkan dengan ikatan ganda dua. Gugus ini
merupakan salah satu gugus fungsi yang paling lazim di alam dan terdapat dalam karbohidrat,
lemak, protein, dan steroid. Gugus fungsi ini dijumpai dalam senyawa aldehid dan keton
(Wilbraham dan Matta, 1992: 82).
# Aldehida adalah persenyawaan dimana gugus karbonil diikat oleh satu gugus alkil/aril.
O
||
R – CH
4-metil pentanal
Menurut sistem TRIVIAL, nama aldehid diturunkan dari nama asam karboksilat
induk dengan mengubah asam oat / asam –at menjadi aldehid. Atau mengubah nama
akhiran menjadi aldehid dan membuang kata asam. Contohnya :
Dengan struktur molekul :
2. Sifat-Sifat Aldehid :
a. Sifat Fisis :
a. Suku-suku yang rendah yaitu yang memiliki atom C < 4 dapat larut dalam air dan pelarut
organic, sedangkan suku-suku yang memiliki atom C > 4 tidak dapat larut dalam air.
b. Aldehida yang memiliki atom C yang rendah (yaitu 1 dan 2 atom C) berwujud gas pada
suhu kamar, berbau tajam yang tak enak, tetapi aldehida yang mengandung atom C yang
tinggi (3 sampai 12 atom C) berwujud cair pada suhu kamar dan baunya seperti wangi bunga
dan digunakan dalam industry wangi-wangian. Sedangkan yang memiliki atom C >12 atom
berwujud padat pada suhu kamar. Dengan meningkatnya berat molekul aldehid, baunya
menjadi mengharum dan menyegarkan.
Contohnya : HCHO (Metanal atau formaldehid) berbau tajam,
c. Aldehida lebih reaktif dari pada alcohol dan alkane.
a. Reaksi Oksidasi
Aldehida adalah reduktor kuat sehingga dapat mereduksi oksidator-oksidator lemah.
Pereaksi Tollens dan pereaksi Fehling adalah dua contoh oksidator lemah yang merupakan
pereaksi khusus untuk mengenali aldehida. Oksidasi aldehida menghasilkan asam
karboksilat.
Pereaksi Tollens adalah larutan perak nitrat dalam amonia. Pereaksi ini dibuat dengan cara
menetesi larutan perak nitrat dengan larutan amonia sedikit demi sedikit hingga endapan yang
mula-mula terbentuk larut kembali. Pereaksi Tollens dapat dianggap sebagai larutan perak
oksida (Ag2O). aldehida dapat mereduksi pereaksi Tollens sehingga membebaaskan unsur
perak (Ag).
Bila reaksi dilangsungkan pada bejana gelas, endapan perak yang terbentuk akan melapisi
bejana, membentuk cermin. Oleh karena itu, reaksi ini disebut reaksi cermin perak.
Pereaksi Fehling terdiri dari dua bagian, yaitu Fehling A dan Fehling B. fehling A adalah
larutan CuSO4, sedangkan Fehling B merupakan campuran larutan NaOH dan kalium natrium
tartrat.
Pereksi Fehling dibuat dengan mencampurkan kedua larutan tersebut, sehingga diperoleh
suatu larutan yang berwarna biru tua. Dalam pereaksi Fehling, ion Cu2+terdapat sebagai ion
kompleks. Pereaksi Fehling dapat dianggap sebagai larutan CuO.
#Reaksi Aldehida dengan pereaksi Fehling menghasilkan endapan merah bata dari Cu2O.
Pereaksi Fehling dipakai untuk identifikasi adanya gula reduksi (seperti glukosa) dalam air
kemih pada penderita penyakit diabetes (glukosa mengandung gugus aldehida).
● Mengalirkan uap alcohol primer diatas tembaga panas. Uap alcohol primer teroksidasi
menghasilkan suatu aldehida dengan katalis tembaga panas.
● Reduksi CO dengan gas hydrogen : Campuran gas CO dan hydrogen yang dialirkan
melalui katalisator Ni atau Pt sehingga gas CO direduksi menjadi formaldehida.
CO + H2 → H – CHO
Larutan formaldehida 37% dalam air (formalin) untuk mengawetkan specimen biologi
dalam laboratorium / museum, karena dapat membunuh kuman (desinfektan).
Formaldehida untuk membuat plastic terms set. damar buatan serta insektisida dan
germisida.
Etanal atau asetaldehida sebagai bahan untuk karet atau damar buatan. Zat warna dan
bahan organic yang penting misalnya asam asetat, aseton, etilasetat, dan 1- butanol.
Paraldehida digunakan sebagai akselerator vulkanisasi karet.
Formaldehid digunakan untuk membuat plastic thermoplastic (plastic tahan panas).
2. KETON
Keton merupakan suatu senyawa yang memiliki gugus karbonil (C=O) yang terikat pada dua
gugus alkil atau aril atau senyawa kimia yang mengandung gugus karbonil. Ikatan ganda
gugus karbonil membedakan keton dari alcohol dan eter.
*Rumus Umum Keton : CnH2nO
*Gugus Fungsi : R – (C=O) – R’
*Nama Lain : Alkanon
# Keton adalah persenyawaan dimana gugus karbonil diikat oleh dua gugus alkil/aril.
R – (C=O) – R
2. Sifat-Sifat Keton :
*Sifat Fisik :
a. Keton dengan jumlah atom C rendah (C1-C5) berwujud cair pada suhu kamar.
b. Keton larut dalam pelarut air maupun alcohol. Kelarutan keton berkurang dengan
bertambahnya rantai alkil.
c. Adanya kepolaran pada senyawa keton membuat interaksi antar molekul keton bertambah
sehingga umumnya senyawa keton memiliki titik didih relative tinggi dibandingkan dengan
senyawa nonopolar yang berat molekulnya sama.
d. Titik didih dan titik leleh keton akan bertambah seiring bertambahnya rantai karbon.
Keton merupakan reduktor yang lebih lemah daripada aldehid. Zat-zat pengoksidasi lemah
seperti pereaksi tollens dan pereaksi Fehling tidak dapat mengoksidasi keton. Oleh karena itu,
aldehid dan keton dapat dibedakan dengan menggunakan pereaksi-pereaksi tersebut.
*Larutan fehling adalah larutan basa bewarna biru tua. Larutan fehling dibuat dari Cu(II)
sulfat dalam larutan basa yang mengandung garam Rochelle, sehingga diperoleh ion
kompleks Cu(II) tartrat. Reaksinya adalah sebagai berikut:
Larutan tollens dibuat dengan mencampur NaOH, AgNO3, dan NH3 sehingga terbentuk ion
kompleks [Ag(NH3)2]+. Reaksinya adalah sebagai berikut:
Ion kompleks [Ag(NH3)2]+ direduksi oleh aldehida/alkanal menjadi Ag, membentuk endapan
Ag menyerupai cermin perak pada dinding tabung.
PENUTUP
Kesimpulan
Aldehid dan keton adalah keluarga besar dari senyawa organic yang terdapat dalam
kehidupan sehari-hari. Aldehida adalah senyawa organic yang karbonilnya berikatan paling
sedikit pada satu hydrogen, Sedangkan keton adalah senyawa organic yang karbonilnya
berikatan dengan dua alkil lain. Aldehid dan keton memiliki rumus umum yang sama.
Aldehid dan keton memilki banyak manfaat untuk kehidupan manusia. Adanya gugus fungsi
dalam suatu senyawa dapat diperkirakan dari hasil analisa unsur dalam senaywa tersebut.