Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KIMIA

ALDEHID

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

1.Gitania pieterz

2.Frianita lumy

3.Forlan poluakan

4.Ishak runtik

5.Firman Kindangen
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji syukur atas karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Aldehid”.Kami mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini. kami
berharap semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat.

Kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Setiap saran, kritik, dan komentar yang bersifat
membangun dari pembaca demi kemajuan dimasa yang akan datang.

DAFTAR ISI

ii
Kata Pengantar........................................................................ii

Daftar Isi.................................................................................iii

Pendahuluan

1. Latar Belakang........................................................1

2. Rumusan Masalah...................................................1

3. Tujuan.....................................................................2

Pembahasan

1. Aldehid..................................................................3

2. Isomer...................................................................11

3. Kegunaan..............................................................12

Penutup

1. Kesimpulan..........................................................14

Daftar Pustaka....................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Adanya gugus fungsi dalam suatu senyawa dapat diperkirakan dari hasil analisa
unsur senyawa tersebut. Aldehid berasal dari alkohol primer yang teroksidasi,
sedangkan keton berasal dari alkohol sekunder yang teroksidasi.

Aldehid adalah contoh senyawa-senyawa karbonil yang banyak ditemukan di


alam bebas. Aldehid adalah senyawa organik yang karbon karbonilnya selalu
berikatan dengan paling sedikit satu atom hidrogen. Sedangkan keton adalah
senyawa organik yang karbon karbonilnya dihubungkan dengan 2 karbon lain.

Aldehid memiliki banyak manfaat. Contoh senyawa aldehid adalah formalin yang
sering digunakan dalam pengawetan zat organik. Sedangkan contoh senyawa
keton adalah aseton yang dapat digunakan untuk pembersih kuteks.

Gugus karbonil ialah satu atom karbon dan satu atom oksigen yang dihubungkan
dengan ikatan ganda dua. Gugus ini merupakan salah satu gugus fungsi yang
paling lazim di alam dan terdapat dalam karbohidrat, lemak, protein, dan steroid.
Gugus fungsi ini dijumpai dalam senyawa aldehid dan keton.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari senyawa aldehid?

2. Bagaimana struktur dari senyawa aldehid ?


3. Bagaimana tata nama dari senyawa aldehid?
4. Bagaimana isomer dari senyawa aldehid?
5. Apa saja kegunaan aldehid dalam kehidupan sehari-hari?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari senyawa aldehid


2. Untuk mengetahui struktur dari senyawa aldehid
3. Untuk mengetahui tata nama dari senyawa aldehid
4. Untuk mengetahui isomer dari senyawa aldehid

1
5. Untuk mengetahui kegunaan aldehid dalam kehidupan sehari-hari

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Aldehida (Alkanal)

Nama aldehida merupakan singkatan dari alkoholdehidrogeneratus,yang


berasal dari bahasa latin yang berarti alkohol yang kehilangan hidrogen. Senyawa
yang mengandung gugus aldehida disebut golongan alkanal. Aldehida atau
alkanal merupakan senyawa karbon turunan alkana dari keluarga aldehida yang

memiliki gugus fungsi (-CHO). Rumus struktur aldehida adalah


(RCHO).

a. Rumus Umum Aldehida


Contoh senyawa aldehida pada tabel

Dari contoh – contoh di atas, maka dapat disimpulkan rumus


umum aldehida / alkanal adalah CnH2nO . Pada aldehid gugus fungsi
selalu terletak di salah satu ujung rantai C.

b. Tata nama Aldehida


c. Sistem IUPAC
Nama IUPAC untuk aldehida adalah alkanal. Adapun tata nama
aldehida menurut sistem IUPAC adalah sebagai berikut:

2
1. Nama aldehid sebagai turunan dari alkana diturunkan dari nama
alkana dengan mengganti akhiran -a dengan -al.Contoh:

CH4 (metana) dan metanal


2. Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung gugus fungsi
3. Penomoran dimulai dari gugus fungsi.
4. Pemberian nama dimulai dari nama cabang – cabang yang disusun
menurut abjad, kemudian nama rantai induk. Posisi gugus fungsi tidak
perlu disebutkan karena selalu terletak pada atom C nomor 1.
Contoh :

3-metil pentanal 2,4-dimetil heksanal


- Sistem Trivial
Nama lazim (trivial) aldehid diturunkan dari nama asam
karboksilat induk dengan mengubah asam oat / asam –at menjadi
aldehid. Contoh penamaan aldehida secara trivial diperlihatkan dalam
tabel berikut:

No Rumus Struktur Nama Lazim (Trivial)


1 Formaldehida

2 Asetaldehida

3 Propionaldehida

4 Butiraldehida

3
d. Sifat-sifat pada aldehida

- Sifat fisis aldehida

Aldehida mempunyai molekul-molekul yang bersifat polar karena adanya


gugus karbonil Cδ+  = Oδ-dengan dipol-dipol δ+ dan δ-. Oleh karena itu,
jenis gaya antar molekulnya adalah gaya tarik menarik dipol-dipol. Selain
itu, aldehida juga memiliki gaya London (gaya tarik-menarik dipole sesaat
dipol terimbas). Sebagai catatan, aldehida tidak memiliki ikatan hydrogen
seperti halnya alkohol, karena atom H-nya yang bersifat asam yang terikat
ke atom O. H-nya yang bersifat asam yang terikat ke atom O.

Adanya gaya tarik-menarik dipol-dipol menyebabkan titik didih aldehida


lebih tinggi dibandingkan alkana yang tidak memiliki gaya ini. Namun,
tidak adanya ikatan hydrogen pada aldehida menyebabkan titik didih
aldehida masih rendah dibandingkan alkohol. Namun, dengan
pertambahan panjang rantai karbon, gaya antar molekul yang lebih
berperan adalah gaya London. Hal ini ditunjukkan oleh kenaikan titik
didih dari metanal ke butanal.

Untuk isomer-isomer aldehida, sifat fisis seperti titik didih dari isomer rantai lurus
lebih tinggi dibanding isomer rantai bercabang. Hal ini dikarenakan molekul-
molekul dengan rantai lurus dapat mendekat dengan mudah. Dengan demikian,
gaya antar molekul dari isomer rantai lurus lebih kuat dan lebih banyak
dibandingkan gaya serupa dari isomer rantai bercabang.

-Kelarutan aldehida

Aldehida memiliki gugus –CO– yang bersifat polar dan rantai alkyl (R-)
yang bersifat non polar. Jadi, aldehida dapat bercampur dengan senyawa
ion, senyawa kovalen polar, dan non polar. Kelarutan aldehida dalam
pelarut polar seperti air akan berkurang dengan pertambahan panjang
rantai karbon karena aldehida semakin bersifat non polar.

4
- Sifat Kimia aldehida

Beberapa reaksi dari aldehida dapat disimak berikut ini.

- Reaksi Identifikasi Aldehida


Reaksi oksidasi dapat digunakan sebagai reaksi identifikasi untuk
membedakan gugus aldehida (-CHO) dan keton (-CO). Aldehida adalah
reduktor kuat yang dapat bereaksi dengan oksidator lemah seperti lariutan
fehling dan larutan Tollens. Sedangkan keton adalah reduktor lemah yang
tidak dapat mengoksidasi kedua larutan tersebut.

5
- Pembuatan aldehida
Aldehida dapat dibuat dari reaksi oksidasi alkohol primer dengan suatu
oksidator. Simak mekanisme reaksinya berikut ini.

2.4 Kegunaan

6
a. Aldehid

1. Larutan formaldehida atau metanal 40% dikenal sebagai formalin


yang digunakan untuk antiseptik dan pengawet mayat.
2. Formaldehida juga dimanfaat sebagai bahan baku untuk industri
plastik melamin dan bakelit.
3. Asetaldehida atau etanal merupakan bahan baku untuk bahan
industri

BAB III

PENUTUP

3.2 Kesimpulan

Aldehid merupakan senyawa turunan alkana yang memiliki rumus


umum CnH2nO

1. Gugu karbonil aldehid terikat pada hidrogen dari satu ujung, tetapi dalam
keton, gugus karbonil terikat pada atom karbon dari kedua belah pihak.

gugus aldehid selalu di ujung.

2. Dalam nomenklatur tersebut, aldehid memiliki akhiran -al dan keton akhiran
adalah -on.

7
3. Dalam molekul dimana aldehid adalah gugus fungsional, karbon karbonil
diberikan nomor satu pada nomenklatur. Aldehid dapat dengan mudah
teroksidasi dibandingkan dengan keton.

3.2 Saran

Gugus aldehid memiliki berbagai macam kegunaan baik kegunaan positif


maupun negatif bagi manusia. Seperti formalin yang dipergunakan dalam
pengawetan mayat. Penggunaan senyawa ini mestinya lebih diawasi dalam
kehidupan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Bredy, E James.2010.Kimia Universitas Asas dan Struktur.Jakarta:Binarupa


Aksara

slamanto.wordpress.com/20102/03/29/aldehid-dan-keton

myrightspot.com/2017/06/karakteristik-senyawa-aldehid-dan-keton

8
List Pertanyaan

1. Apa yang menyebabkan aldehid itu bersifat reduktor kuat sedangkan keton
lemah? (Anjaliva Azzahra : Kelompok 4)

Jawaban : Aldehida adalah reduktor kuat karena dapat mereduksi


osidator-oksidator lemah. Sementara keton adalah pengoksidasi lemah, hal
ini disebabkan zat-zat pengoksidasi lemah seperti pereaksi tollens dan
pereaksi fehling tak dapat mengoksidasi keton.

2. Aldehid dan keton merupakan senyawa elektrostatis, apakah itu


membuatnya menjadi senyawa elektrolit ? (Romy Apriyansah Ysf :
Kelompok 1)

Jawaban : Tidak. Krena gaya elektrostatik merupakan gaya tarik menarik


antar molekul yang dikarenakan listrik statis. Sedangkan senyawa
elektrolit merupakan kemampuan suatu cairan dalam menyalurkan listrik.

3. Apakah nama dari senyawa Testosteron, Progesteron, Kostikosteron


adalah nama IUPAC atau Trivial ? (Andiko : Kelompok 4)

Jawaban : Nama tersebut adalah nama trivial, karena nama IUPAC nya
sendiri itu sanngat panjang. Sehinnga orang lebih mudah menyebutnya
sebagai nama Trivialnya saja.

Anda mungkin juga menyukai