Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

IDENTIFIKASI SENYAWA ALDEHID DAN KETON

Di SUSUN OLEH:

NAMA :SYAFINA MAHDI

KELAS : IB

NIM : NH0520069

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr wb

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan
berkatnya,sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Identifikasi Senyawa
Aldehid dan Keton.

Sehingga dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan bagi para
pembaca.kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu Dosen dan teman teman yang telah
membimbing dan membantu saya dalam makalah ini.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak memiliki
kekurangan dalam penyusunanya.

Oleh karena itu,saya membutuhkan kritik dan saran dari Bapak/Ibu agar dalam
penyusunan dan penulisan makalah selanjutnya menjadi lebih baik.semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semuanya.

Makassar,22 Juni 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Sampul …………………………………………………………………………………………..

Kata pengantar …………………………………………………………………………………..

Daftar isi …………………………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………………

A.Latar belakang ……………………………………………………………………………..

B.Rumusan masalah ………………………………………………………………………….

C.Tujuan penulisan …………………………………………………………………………...

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………….………………….

A. Aldehida ……………………………………….……………………………..
……………….
B. Keton …………………………………………….....……………………………….
C. Isomer ……………………………..……………………………..…………………
D. Kegunaan …………………………………..………………………………………..

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………....

A. Kesimpulan …………………………………………………………………………..
B. Saran ………………………………………………………………………………….

Daftar Pustaka …………………………………………………………………………………....


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Adanya gugus fungsi dalam suatu senyawa dapat diperkirakan dari hasil analisa unsur
senyawa tersebut. Aldehid berasal dari alkohol primer yang teroksidasi, sedangkan keton berasal
dari alkohol sekunder yang teroksidasi.

Aldehid dan keton adalah contoh senyawa-senyawa karbonil yang banyak ditemukan di
alam bebas. Aldehid adalah senyawa organik yang karbon karbonilnya selalu berikatan dengan
paling sedikit satu atom hidrogen. Sedangkan keton adalah senyawa organik yang karbon
karbonilnya dihubungkan dengan 2 karbon lain.

Aldehid dan keton memiliki banyak manfaat. Contoh senyawa aldehid adalah formalin
yang sering digunakan dalam pengawetan zat organik. Sedangkan contoh senyawa keton adalah
aseton yang dapat digunakan untuk pembersih kuteks.

Gugus karbonil ialah satu atom karbon dan satu atom oksigen yang dihubungkan dengan
ikatan ganda dua. Gugus ini merupakan salah satu gugus fungsi yang paling lazim di alam dan
terdapat dalam karbohidrat, lemak, protein, dan steroid. Gugus fungsi ini dijumpai dalam
senyawa aldehid dan keton.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari senyawa aldehid dan keton?


2. Bagaimana struktur dari senyawa aldehid dan keton?
3. Bagaimana tata nama dari senyawa aldehid dan keton?
4. Bagaimana isomer dari senyawa aldehid dan keton?
5. Apa saja kegunaan aldehid dan keton dalam kehidupan sehari-hari?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari senyawa aldehid dan keton


2. Untuk mengetahui struktur dari senyawa aldehid dan keton
3. Untuk mengetahui tata nama dari senyawa aldehid dan keton
4. Untuk mengetahui isomer dari senyawa aldehid dan keton
5. Untuk mengetahui kegunaan aldehid dan keton dalam kehidupan sehari-hari
BAB II

PEMBAHASAN

A. Aldehida (Alkanal)

Nama aldehida merupakan singkatan dari alkoholdehidrogeneratus,yang berasal dari


bahasa latin yang berarti alkohol yang kehilangan hidrogen. Senyawa yang mengandung gugus
aldehida disebut golongan alkanal. Aldehida atau alkanal merupakan senyawa karbon turunan

alkana dari keluarga aldehida yang memiliki gugus fungsi (-CHO). Rumus struktur

aldehida adalah (RCHO).

a. Rumus Umum Aldehida


Contoh senyawa aldehida pada tabel

Dari contoh – contoh di atas, maka dapat disimpulkan rumus umum aldehida /
alkanal adalah CnH2nO . Pada aldehid gugus fungsi selalu terletak di salah satu ujung
rantai C.

b. Tata nama Aldehida


- Sistem IUPAC
Nama IUPAC untuk aldehida adalah alkanal. Adapun tata nama aldehida menurut
sistem IUPAC adalah sebagai berikut:

1. Nama aldehid sebagai turunan dari alkana diturunkan dari nama alkana dengan
mengganti akhiran -a dengan -al.Contoh:

CH4 (metana) dan metanal


2. Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung gugus fungsi
3. Penomoran dimulai dari gugus fungsi.
4. Pemberian nama dimulai dari nama cabang – cabang yang disusun menurut abjad,
kemudian nama rantai induk. Posisi gugus fungsi tidak perlu disebutkan karena
selalu terletak pada atom C nomor 1.
Contoh :

3-metil pentanal 2,4-dimetil heksanal


- Sistem Trivial
Nama lazim (trivial) aldehid diturunkan dari nama asam karboksilat induk dengan
mengubah asam oat / asam –at menjadi aldehid. Contoh penamaan aldehida secara
trivial diperlihatkan dalam tabel berikut:

No Rumus Struktur Nama Lazim (Trivial)


1 Formaldehida

2 Asetaldehida

3 Propionaldehida

4 Butiraldehida
c. Sifat-sifat pada aldehida

- Sifat fisis aldehida


Aldehida mempunyai molekul-molekul yang bersifat polar karena adanya gugus
karbonil Cδ+  = Oδ-dengan dipol-dipol δ+ dan δ-. Oleh karena itu, jenis gaya antar
molekulnya adalah gaya tarik menarik dipol-dipol. Selain itu, aldehida juga
memiliki gaya London (gaya tarik-menarik dipole sesaat dipol terimbas). Sebagai catatan,
aldehida tidak memiliki ikatan hydrogen seperti halnya alkohol, karena atom H-nya yang
bersifat asam yang terikat ke atom O. H-nya yang bersifat asam yang terikat ke atom O.
Adanya gaya tarik-menarik dipol-dipol menyebabkan titik didih aldehida lebih tinggi
dibandingkan alkana yang tidak memiliki gaya ini. Namun, tidak adanya ikatan hydrogen
pada aldehida menyebabkan titik didih aldehida masih rendah dibandingkan alkohol.
Namun, dengan pertambahan panjang rantai karbon, gaya antar molekul yang lebih
berperan adalah gaya London. Hal ini ditunjukkan oleh kenaikan titik didih dari metanal
ke butanal.

Untuk isomer-isomer aldehida, sifat fisis seperti titik didih dari isomer rantai lurus
lebih tinggi dibanding isomer rantai bercabang. Hal ini dikarenakan molekul-molekul
dengan rantai lurus dapat mendekat dengan mudah. Dengan demikian, gaya antar
molekul dari isomer rantai lurus lebih kuat dan lebih banyak dibandingkan gaya serupa
dari isomer rantai bercabang.
Kelarutan aldehida
Aldehida memiliki gugus –CO– yang bersifat polar dan rantai alkyl (R-) yang bersifat
non polar. Jadi, aldehida dapat bercampur dengan senyawa ion, senyawa kovalen polar,
dan non polar. Kelarutan aldehida dalam pelarut polar seperti air akan berkurang dengan
pertambahan panjang rantai karbon karena aldehida semakin bersifat non polar.
- Sifat Kimia aldehida
Beberapa reaksi dari aldehida dapat disimak berikut ini.

Reaksi Identifikasi Aldehida


Reaksi oksidasi dapat digunakan sebagai reaksi identifikasi untuk membedakan gugus
aldehida (-CHO) dan keton (-CO). Aldehida adalah reduktor kuat yang dapat bereaksi
dengan oksidator lemah seperti lariutan fehling dan larutan Tollens. Sedangkan keton
adalah reduktor lemah yang tidak dapat mengoksidasi kedua larutan tersebut.
Pembuatan aldehida
Aldehida dapat dibuat dari reaksi oksidasi alkohol primer dengan suatu oksidator. Simak
mekanisme reaksinya berikut ini.

B. Keton (Alkanon)

Keton atau alkanon adalah suatu senyawa turunan alkana dengan gugus fungsi –C=O-

yang terikat pada dua gugus alkil R dan R’. Rumus struktur keton
a. Rumus Umum Keton
Contoh senyawa keton pada tabel

Dari contoh – contoh di atas, maka dapat disimpulkan rumus umum keton /
alkanon adalah CnH2nO.

b. Tata nama Keton


- Sistem IUPAC
Nama keton diturunkan dari alkana induknya, huruf akhir –a diubah menjadi –on.
Bila perlu digunakan nomor. Penomoran dilakukan sehingga gugus karbonil
mendapat nomor kecil.
Contoh :

Propanon Butanon
- Sistem Trivial
Gugus alkil atau aril yang terikat pada karbonil dinamai, kemudian ditambah kata
keton. Kecuali: aseton

Rumus
No Rumus Struktur Nama Trivial
Molekul

1 C3H6O Aseton (dimetil keton)

2 C4H8O Etil metil keton


3 C5H10O Dietil keton

c. Sifat-sifat keton
-        Sifat  fisis keton

Keton mengandung gugus karbonil Cδ = Cδ yang sangat polar seperti halnya
aldehida. Dengan demikian, jenis gaya antar molekul keton juga sama dengan aldehida,
yakni gaya tarik menarikdipol-dipol disamping gaya London. Tidak mengherankan
apabila sifat fisis keton, seperti titik didihnya mirip dengan aldehida. Juga, bahwa titik
dididh keton lebih tinggi dari alkana, tetapi masih lebh rendah dari alkohol.

Dengan pertambahan panjang rantai karbon, gaya antar molekul yang lebih


berperan adalahgaya London. Hal ini ditunjukkan oleh kenaikan titik didih dari propanon
ke 2-pentanon pada tabel 

Disamping itu, untuk menunjukkan isomer-isomer keton, sifat fisis seperti titik
didih dari isomer rantai lurus lebih tinggi dibanding isomer rantai bercabang. Untuk jelasnya,
bandingkan titik didih 2-pentanon dan 3-metil2-butanon, seperti tampak pada tabel

Kelarutan keton

Keton memiliki gugus karbonil –CO- yang bersifat polar dan rantai alkyl (R-)
yang bersifat non polar. Jadi, keton dapat bercampur dengan senyawa ion, senyawa kovalen
polar, dan non polar. Kelarutan keton dalam pelarut polar seperti air akan berkurang dengan
pertambahan panjang rantai karbon karena keton semakin bersifat non-polar.
- Sifat kimia keton
Beberapa reaksi dari keton dapat disimak berikut ini.

Pembuatan keton

Keton dapat dibuat dari reaksi oksidasi alcohol skunder dengan suatu oksidator. Simak
contoh berikut.

Seperti halnya aldehida, pembuatan keton di laboratorium menggunakan oksidator


K2Cr2O7 dalam suasana asam. Sedangkan di industri, digunakan oksidator O2 dari udara
dengan katalis seperti Cu dan Ag.
C. Isomer

1. Isomer Struktur pada aldehid

Aldehida tidak mempunyai isomer posisi karena gugus fungsi dari aldehida terletak
di ujung rantai C. Isomer pada aldehida terjadi karena adanya cabang dan letak cabang,
jadi aldehida memiliki isomer struktur.

Keisomeran alkanal mulai terdapat pada butanal yang mempunyai dua isomer, yaitu
butanal dan 2–metil–propanal (isobutanal).

Butanal 2–metil–propanal (isobutanal)


2. Isomer posisi pada keton
Isomer posisi yang terjadi pada keton disebabkan oleh adanya perubahan dalam
kedudukan gugus karbonil dalam rantai
Contoh :

3. Isomer Fungsi
Keisomeran fungsi, yaitu keisomeran yang terjadi karena perbedaan gugus fungsi
di antara dua senyawa yang mempunyai rumus molekul sama. Aldehida dengan rumus
struktur R-CHO berisomer fungsi dengan keton yang memiliki rumus struktur R-O-R`.
Contoh :
D. Kegunaan

a. Aldehid

1. Larutan formaldehida atau metanal 40% dikenal sebagai formalin yang digunakan
untuk antiseptik dan pengawet mayat.
2. Formaldehida juga dimanfaat sebagai bahan baku untuk industri plastik melamin
dan bakelit.
3. Asetaldehida atau etanal merupakan bahan baku untuk bahan industri, misalnya
polivinilasetat (P VA) yang digunakan sebagai bahan lem dan paraldehida (Obat
penenang).
4. Beberapa jenis aldehida lain, misalnya sinamaldehida merupakan zat yang
memberi aroma khas pada kayu manis, dan vanilin merupakan senyawa aldehida
yang memberi aroma khas pada buah vanili.

b. Keton

1. Senyawa keton yang paling banyak dikenal adalah propanon atau aseton.
Aseton banyak dimanfaatkan sebagai pelarut (misalnya pelarut cat kuku) dan
pembersih kaca. Aseton juga merupakan bahan baku untuk membuat senyawa
bahan industri, misalnya perspex (sejenis plastik) dan bispenol (plastik).
2. Hormon dalam tubuh manusia, misalnya testosteron, progesteron,
kortikosteron, dan sejenisnya merupakan senyawa keton.
3. Bahan baku pembuatan zat organic lain seperti chlaroform yang digunakan
sebagai obat bius.
4. Selain aseton beberapa senyawa keton banyak yang berbau harum sehingga
digunakan sebagai campuran parfum dan kosmetika lainnya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Aldehid dan keton merupakan senyawa turunan alkana yang memiliki rumus umum
CnH2nO

1. Gugu karbonil aldehid terikat pada hidrogen dari satu ujung, tetapi dalam keton, gugus
karbonil terikat pada atom karbon dari kedua belah pihak.

2. Oleh karena itu, gugus fungsional keton selalu terlihat di tengah molekul, dan gugus
aldehid selalu di ujung.

3. Dalam nomenklatur tersebut, aldehid memiliki akhiran -al dan keton akhiran adalah -on.

4. Dalam molekul dimana aldehid adalah gugus fungsional, karbon karbonil diberikan
nomor satu pada nomenklatur. Dalam keton, rantai diberi nomor dengan cara memberikan
nomor serendah mungkin pada karbon karbonil (tidak akan mendapatkan nomor satu di
setiap kesempatan).

5. Aldehid dapat dengan mudah teroksidasi dibandingkan dengan keton.

B. Saran

Gugus aldehid dan keton memiliki berbagai macam kegunaan baik kegunaan positif
maupun negatif bagi manusia. Seperti formalin yang dipergunakan dalam pengawetan mayat.
Penggunaan senyawa ini mestinya lebih diawasi dalam kehidupan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Air Products. 1999. Material Safety Data Sheet Ammonia. USA : Air Product Chemical, Inc

Aryanti, Lia ; Sari, Yulia Kartika ; Natasasmita, Dias. 2010. Pengenalan Gugus

Fungsi. Semarang : Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,

Universitas Diponegoro

Damanhuri, Enri. 2008. Bagian IV Sifat dan Karakteristik Bahan Kimia Berbahaya. Bandung :

FTSL, Institut Teknologi Bandung

Emerald. 2006. Material Safety Data Sheet Benzaldehyde. Kalama : Emerald Kalama Chemical,

Inc Hart, Harold. 1998. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga

Larasati, Dian. 2010. Reaksi-Reaksi Aldehid dan Keton. Banjarmasin : Laboratorium Kimia,

FKIP, Universitas Lampung

Naria, Evi. 2004. Resiko Pemajanan Formaldehid Sebagai Bahan Pengawet Tekstil

Dilingkungan Kerja. Medan : Bagian Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan

Masyarakat, Universitas Sumatera Utara


Sianturi, Sernita. 2009. Reaksi Aminasi Gliserol Dalam Berbagai Tekanan Gas Aromatik

Dengan Katalis Nikel. Medan : Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai