OLEH:
STAMBUK : 15020150073
KELAS : C2
FAKULTAS FARMASI
MAKASSAR
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena
atas berkat dan limpahan rahmat-Nyalah maka saya dapat menyelesaikan sebuah
makalah dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah kimia organik dan
yang menurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mengetahui
lebih mendalam mengenai materi tersebut.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf bila mana isi
makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau
menyinggung perasaan pembaca.
Dengan ini saya membuat makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat bermanfaat.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Gugus fungsional (istilah dalam kimia organik) adalah kelompok gugus
khusus pada atom dalam molekul, yang berperan dalam memberi karakteristik reaksi
kimia pada molekul tersebut. Senyawa yang bergugus fungsional sama memiliki
reaksi kimia yang sama atau mirip.
Aldehid dan keton adalah keluarga besar dari gugus fungsi senyawa organik
yang merasuk dalam kehidupan sehari- hari kita. Senyawa-senyawa ini menimbulkan
bau wangi pada banyak buah-buahan dan parfum mahal.Senyawa aldehida dan keton
yaitu atom karbon yang dihubungkan dengan atom oksigen oleh ikatan ganda dua
(gugus karbonil).
Salah satu gugus fungsi yang kita ketahui yaitu aldehid yaitu suatu senyawa
yang mengandung sebuah gugus karbonil yang terikat pada sebuah atau dua buah
atom hidrogen..
Keton yaitu suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah gugus karbonil
terikat pada dua gugus alkil, dua gugus alkil, atau sebuah alkil. Keton juga dapat
dikatakan senyawa organik yang karbon karbonilnya dihubungkan dengan dua karbon
lainnya. Keton tidak mengandung atom hidrogen yang terikat pada gugus karbonil.
BAB II
PEMBAHASAN
Aldehid dan keton memiliki banyak manfaat. Contoh senyawa aldehid adalah
formalin yang sering digunakan dalam pengawetan zat organik. Sedangkan contoh
senyawa keton adalah aseton yang dapat digunakan untuk pembersih kuteks.
Gugus karbonil ialah satu atom karbon dan satu atom oksigen yang
dihubungkan dengan ikatan ganda dua. Gugus ini merupakan salah satu gugus fungsi
yang paling lazim di alam dan terdapat dalam karbohidrat, lemak, protein, dan
steroid. Gugus fungsi ini dijumpai dalam senyawa aldehid dan keton.
Aldehida adalah persenyawaan dimana gugus karbonil diikat oleh satu gugus
alkil/aril.
O
||
R – CH
Rumus ini sering disebut RCOH
Keton adalah persenyawaan dimana gugus karbonil diikat oleh dua gugus alkil/aril.
R–C–R
O
Rumus ini sering disingkat RCOR
Aldehid berbeda dengan keton karena aldehid memiliki sebuah atom hidrogen
yang terikat pada gugus karbonilnya. Hal tersebut menyebabkan aldehid sangat
mudah teroksidasi. Sebagai sontoh, etanal, CH3CHO, sangat mudah dioksidasi
menjadi etanoat, CH3COOH, atau ion etanoat, CH3COO–. Sedangkan keton tidak
memiliki atom hidrogen tersebut sehingga tidak mudah dioksidasi. Keton hanya bisa
dioksidasi dengan menggunakan agen pengoksidasi kuat yang memilki kemampuan
untuk memutus ikatan-ikatan karbon
Aldehid dan keton lazim didapat dalam sistem makhluk hidup. Gula ribosa
dan hormon betina progesteron merupakan dua contohaldehid dan keton yang penting
secara biologis. Banyak aldehid dan keton mempunyai bau yang khas yang
memperbedakan umumnya aldehid berbau merangsang dan keton berbau harum.
Misalnya, trans-sinamaldehid adalah komponen utama minyak kayu manis dan
enantiomer-enentiomer, karbon yang menimbulkan bau jintan dan tumbuhan permen
(Fessenden dan Fessenden, 1986: 1).
Formaldehid, suatu gas tak berwarna, mudah larut dalam air. Larutan 40%
dalam air dinamakan formalin, yang digunakan dalam pengawetan cairan dan
jaringan-jaringan. Formaldehid juga digunakan dalam pembuatan resin sintetik.
Polimer dari formaldehida, yang disebut paraformaldehida, digunakan sebagai
antiseptik dan insektisida. Asetaldehid adalah bahan baku penting dalam pembuatan
asam asetat, anhidrida asetat dan esternya, yaitu etil asetat (Petrucci, 1993: 273).
Aseton adalah keton yang paling penting. Ia merupakan cairan volatil (titik
didih 56oC) dan mudah terbakar. Aseton adalah pelarut yang baik untuk macam-
macam senyawa organik, banyak digunakan sebagai pelarut pernis, lak dan plastik.
Tidak seperti kebanyakan pelarut organik lain, aseton bercampur dengan air dalam
segala perbandingan. Sifat ini digabungkan dengan volatilitasnya membuat aseton
sering digunakan sebagai pengering alat-alat gelas laboratorium. Alat-alat gelas
laboratorium yang masih basah dibilas dengan mudah .
1. Aldehid
Aldehid adalah suatu senyawa yang mengandung gugus karbonil (C=O) yang
terikat pada sebuah atau dua buah unsur hidrogen. Aldehid berasal dari “alkohol
dehidrogenatum“. (cara sintesisnya).
Aldehid termasuk senyawa yang sederhana jika ditinjau berdasarkan tidak
adanya gugus-gugus reaktif yang lain seperti -OH atau -Cl yang terikat langsung pada
atom karbon di gugus karbonil - seperti yang bisa ditemukan misalnya pada asam-
asam karboksilat yang mengandung gugus -COOH.
Pada aldehid, gugus karbonil memiliki satu atom hidrogen yang terikat
padanya bersama dengan salah satu dari gugus atom hidrogen lain atau, yang lebih
umum, sebuah gugus hidrokarbon yang bisa berupa gugus alkil atau gugus yang
mengandung sebuah cincin benzen.
2. Keton
Keton bisa berarti gugus fungsi yang dikarakterisasikan oleh sebuah gugus
karbonil (O=C)yang terhubung dengan dua atom karbon ataupun senyawa kimia yang
mengandung gugus karbonil. Keton memiliki rumus umum: R1(CO)R2. Senyawa
karbonil yang berikatan dengan dua karbon membedakan keton dari asam karboksilat,
aldehida, ester, amida, dan senyawa-senyawa beroksigen lainnya. Ikatan ganda gugus
karbonil membedakan keton dari alkoholdan eter. Keton yang paling sederhana
adalah aseton (secara sistematis dinamakan 2-propanon).
Keton adalah suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah gugus karbonil
(C=O) terikat pada dua gugus alkil, dua gugus aril atau sebuah alkil dan sebuah aril.
Sifat-sifat sama dengan aldehid.
B. Tata Nama
a. ALDEHIDA
RUMUS UMUM : CnH2n0
GUGUS FUNGSI : - C = 0 ATAU COH
H
a. H–C=0 : Formaldehid
H
b. CH3 – C = 0 : Asetaldehid
H
c. C2H5 – C = 0 : Propionaldehid
H
d. C3H7 – C = 0 : butiraldehid
H
Contoh :
b. KETON ( ALKANON )
Rumus umum dari keton= CnH2n0
Gugus fungsion = -C -
0 ( gugus karbonil )
TATA NAMA KETON
cara 1 : menyebutkan nama – nama alkil yang mengapit gugus fungsi diakhiri kata
keton
contoh :
Cara 2: IUPAC
caranya:
3. Sebutkan no, dan nama cabang pada rantai utama, akhiri dengan nama alkanonnya.
Contoh:
0 CH3
0 CH3
CH3 CH3 0
RC(OH)2 RC=OH
Ø Keton
Aril keton dibuat melalui reaksi asilasi Friedel-Crafts cincin aromatik dengan
klorida asam menggunakan katalis AlCl3.
Pemutusan oksidatif alkena yang salah satu/ kedua karbon tak jenuhnya
terdisubstitusi.
Ø Keton
Sifat-sifat keton yaitu:
a) Keton dengan jumlah atom C rendah (C1 – C5) berwujud cair pada suhu kamar.
b) Oleh karena keton memiliki gugus karbonil yang polar maka senyawa keton larut
dalam pelarut air maupun alkohol. Kelarutan senyawa keton berkurang dengan
bertambahnya rantai alkil.
c) Adanya kepolaran menimbulkan antaraksi antarmolekul keton sehingga senyawa
keton umumnya memiliki titik didih relatif tinggi dibandingkan dengan senyawa non
polar yang massa molekulnya relatif sama. Titik didih beberapa senyawa keton
ditunjukkan pada tabel berikut.
Aseton merupakan senyawa keton paling sederhana. Aseton berwujud cair pada suhu
kamar dengan bau yang harum. Cairan ini sering digunakan sebagai pelarut untuk
vernish, pembersih cat kayu, dan pembersih cat kuku. Dalam industri, aseton
digunakan sebagai bahan baku untuk membuat kloroform.
Oksidasi
Bila reaksi dilangsungkan pada bejana gelas, endapan perak yang terbentuk
akan melapisi bejana, membentuk cermin. Oleh karena itu, reaksi ini disebut reaksi
cermin perak.
Pereaksi Fehling terdiri dari dua bagian, yaitu Fehling A dan Fehling B.
fehling A adalah larutan CuSO4, sedangkan Fehling B merupakan campuran larutan
NaOH dan kalium natrium tartrat. Pereksi Fehling dibuat dengan mencampurkan
kedua larutan tersebut, sehingga diperoleh suatu larutan yang berwarna biru tua.
Dalam pereaksi Fehling, ion Cu2+ terdapat sebagai ion kompleks. Pereaksi Fehling
dapat dianggap sebagai larutan CuO.
Reaksi Aldehida dengan pereaksi Fehling menghasilkan endapan merah bata dari
Cu2O.
Pereaksi Fehling dipakai untuk identifikasi adanya gula reduksi (seperti glukosa)
dalam air kemih pada penderita penyakit diabetes (glukosa mengandung gugus
aldehida).
Ikatan rangkap –C=O dari gugus fungsi aldehida dapat diadisi oleh gas
hidrogen membentuk suatu alkohol primer. Adisi hidrogen menyebabkan penurunan
bilangan oksidasi atom karbon gugus fungsi. Oleh karena itu, adisi hidrogen
tergolong reduksi.
v Keton
ü Reduksi keton oleh hidrogen akan menghasilkan alkohol sekunder
ü Oksidasi
Keton merupakan reduktor yang lebih lemah daripada aldehid. Zat-zat
pengoksidasi lemah seperti pereaksi tollens dan pereaksi Fehling tidak dapat
mengoksidasi keton. Oleh karena itu, aldehid dan keton dapat dibedakan dengan
menggunakan pereaksi-pereaksi tersebut.
Larutan Tollens Larutan tollens dibuat dengan mencampur NaOH, AgNO3, dan NH3
sehingga terbentuk ion kompleks [Ag(NH3)2]+. Reaksinya adalah sebagai berikut:
Aldehida dan keton dapat berada dalam campuran kesetimbangan dari dua bentuk,
yang disebut bentuk keto dan bentuk enol. Kedua bentuk ini berbeda dalam hal lokasi
proton dan ikatan rangkapnya. Jenis isomerisme struktural ini disebut tautomerisme
(dari kata Yunani tauto : sama dan meros : bagian). Kedua aldehida atau keton ini
disebut sepasang tautomer.
Tautomer adalah suatu senyawa karbonil dengan suatu hidrogen alfa yang bersifat
asam, yang dapat berada dalam dua bentuk. Pada tautomeri terdapat pergeseran
bolak-balik yang cepat antara molekul-molekul yang kesetimbangan tersebut. dalam
peristiwa ini ada proton yang berpindah dari satu atom dalam satu molekul ke atom
yang lain menjadi molekul lain. Tautomer merupakan isomer struktural, bukan
penyumbang hibrid resonansi. Kedua isomer ini mudah berkesetimbangan, dan dapat
dinyatakan fakta ini dengan lambing kesetimbangan diantara kedua struktur tersebut.
Untuk dapat berada dalam bentuk enol, suatu senyawa karbonil harus memiliki atom
hidrogen yang melekat pada atom karbon disebelah gugus karbonil. Hidrogen ini
disebut hydrogen α dan melekat pada atom karbon α (dari huruf pertama abjad
Yunani α atau alfa). Tautomerisasi adalah isomer-isomer yang berbeda satu dengan
yang lainnya hanya pada satu ikatan rangkap dan sebuah atom hidrogen yang
berhubungan.Konsep tautomer yang dapat melakukan antarubahan dengan
tautomerisasi disebut tautomerisme.
DAFTAR PUSTAKA