Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Gugus fungsional (istilah dalam kimia organik) adalah kelompok gugus khusus pada
atom dalam molekul, yang berperan dalam memberi karakteristik reaksi kimia pada
molekul tersebut. Senyawa yang bergugus fungsional sama memiliki reaksi kimia yang
sama atau mirip.
Aldehid dan keton adalah keluarga besar dari gugus fungsi senyawa organik yang
merasuk dalam kehidupan sehari- hari kita. Senyawa-senyawa ini menimbulkan bau
wangi pada banyak buah-buahan dan parfum mahal.Senyawa aldehida dan keton yaitu
atom karbon yang dihubungkan dengan atom oksigen oleh ikatan ganda dua (gugus
karbonil). 
Salah satu gugus fungsi yang kita ketahui yaitu aldehid yaitu suatu senyawa yang
mengandung sebuah gugus karbonil yang terikat pada sebuah atau dua buah atom
hidrogen..
Keton yaitu suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah gugus karbonil terikat pada
dua gugus alkil, dua gugus alkil, atau sebuah alkil. Keton juga dapat dikatakan senyawa
organik yang karbon karbonilnya dihubungkan dengan dua karbon lainnya. Keton tidak
mengandung atom hidrogen yang terikat pada gugus karbonil.
  
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari senyawa aldehid dan keton?
2. Bagaimana tata nama dari senyawa aldehid dan keton?
3. Bagaimana sifat-sifat dari senyawa aldehid dan keton?
4. Bagaimana reaksi-reaksi dari senyawa aldehid dan keton?
5. Bagaimana cara pembuatan senyawa aldehid dan keton?

C. MANFAAT
1. Untuk mengetahui pengertian dari senyawa aldehid dan keton
2. Untuk mengetahui tata nama senyawa aldehid dan keton
3. Untuk mengetahui sifat-sifat  dari senyawa aldehid dan keton
4. Untuk mengetahui reaksi-reaksi senyawa aldehid dan keton
5. Untuk mengetahui cara pembuatan senyawa aldehid dan keton
1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Aldehid dan Keton


Aldehid berasal dari alkohol primer yang teroksidasi, sedangkan keton berasal dari
alkohol sekunder yang teroksidasi.
Aldehid dan keton adalah contoh senyawa-senyawa karbonil yang banyak ditemukan di
alam bebas.  Aldehid adalah senyawa organik yang karbon karbonilnya selalu berikatan
dengan paling sedikit satu atom hidrogen.  Sedangkan keton adalah senyawa organik
yang karbon karbonilnya dihubungkan dengan 2 karbon lain.
Aldehid dan keton memiliki banyak manfaat.  Contoh senyawa aldehid adalah formalin
yang sering digunakan dalam pengawetan zat organik.  Sedangkan contoh senyawa
keton adalah aseton yang dapat digunakan untuk pembersih kuteks.
Gugus karbonil ialah satu atom karbon dan satu atom oksigen yang dihubungkan dengan
ikatan ganda dua.  Gugus ini merupakan salah satu gugus fungsi yang paling lazim di
alam dan terdapat dalam karbohidrat, lemak, protein, dan steroid.  Gugus fungsi ini
dijumpai dalam senyawa aldehid dan keton (Wilbraham dan Matta, 1992: 82).
Aldehida adalah persenyawaan dimana gugus karbonil diikat oleh satu gugus alkil/aril.

O
||
R – CH
Rumus ini sering disebut RCOH

Keton adalah persenyawaan dimana gugus karbonil diikat oleh dua gugus alkil/aril.
R–C–R
O
Rumus ini sering disingkat RCOR (Respati,1986: 183).

Perhatikan kemiripan strukturnya.  Karena keduanya mengandung gugus karbonil, sifat


kimia aldehid dan keton serupa.  Baik aldehid maupun keton sangat reaktif, tetapi
aldehida biasanya lebih reaktif dibanding keton  (Wilbraham dan Matta, 1992: 83).
Aldehid berbeda dengan keton karena aldehid memiliki sebuah atom hidrogen yang
terikat pada gugus karbonilnya.  Hal tersebut menyebabkan aldehid sangat mudah
2
teroksidasi.  Sebagai sontoh, etanal, CH3CHO, sangat mudah dioksidasi menjadi etanoat,
CH3COOH, atau ion etanoat, CH3COO–.  Sedangkan keton tidak memiliki atom hidrogen
tersebut sehingga tidak mudah dioksidasi.  Keton hanya bisa dioksidasi dengan
menggunakan agen pengoksidasi kuat yang memilki kemampuan untuk memutus ikatan-
ikatan karbon (Anonim2,2008).
Aldehid dan keton lazim didapat dalam sistem makhluk hidup.  Gula ribosa dan hormon
betina progesteron merupakan dua contohaldehid dan keton yang penting secara
biologis.  Banyak aldehid dan keton mempunyai bau yang khas yang memperbedakan
umumnya aldehid berbau merangsang dan keton berbau harum.  Misalnya, trans-
sinamaldehid adalah komponen utama minyak kayu manis dan enantiomer-enentiomer,
karbon yang menimbulkan bau jintan dan tumbuhan permen (Fessenden dan Fessenden,
1986: 1).
Formaldehid, suatu gas tak berwarna, mudah larut dalam air.  Larutan 40% dalam air
dinamakan formalin, yang digunakan dalam pengawetan cairan dan jaringan-
jaringan.  Formaldehid juga digunakan dalam pembuatan resin sintetik.  Polimer dari
formaldehida, yang disebut paraformaldehida, digunakan sebagai antiseptik dan
insektisida.  Asetaldehid adalah bahan baku penting dalam pembuatan asam asetat,
anhidrida asetat dan esternya, yaitu etil asetat      (Petrucci, 1993: 273).
Aseton adalah keton yang paling penting.  Ia merupakan cairan volatil (titik didih 56oC)
dan mudah terbakar.  Aseton adalah pelarut yang baik untuk macam-macam senyawa
organik, banyak digunakan sebagai pelarut pernis, lak dan plastik.  Tidak seperti
kebanyakan pelarut organik lain, aseton bercampur dengan air dalam segala
perbandingan.  Sifat ini digabungkan dengan volatilitasnya membuat aseton sering
digunakan sebagai pengering alat-alat gelas laboratorium.  Alat-alat gelas laboratorium
yang masih basah dibilas dengan mudah (Petrucci, 1993: 272).

1. Aldehid
Aldehid adalah suatu senyawa yang mengandung gugus karbonil (C=O) yang terikat
pada sebuah atau dua buah unsur hidrogen. Aldehid berasal dari “alkohol
dehidrogenatum“. (cara sintesisnya).
Aldehid termasuk senyawa yang sederhana jika ditinjau berdasarkan tidak adanya gugus-
gugus reaktif yang lain seperti -OH atau -Cl yang terikat langsung pada atom karbon di
gugus karbonil - seperti yang bisa ditemukan misalnya pada asam-asam karboksilat yang
mengandung gugus -COOH.
3
Pada aldehid, gugus karbonil memiliki satu atom hidrogen yang terikat padanya bersama
dengan salah satu dari gugus atom hidrogen lain atau, yang lebih umum, sebuah gugus
hidrokarbon yang bisa berupa gugus alkil atau gugus yang mengandung sebuah cincin
benzen.
2. Keton
Keton bisa berarti gugus fungsi yang dikarakterisasikan oleh sebuah gugus karbonil
(O=C)yang terhubung dengan dua atom karbon ataupun senyawa kimia yang
mengandung gugus karbonil. Keton memiliki rumus umum: R1(CO)R2. Senyawa
karbonil yang berikatan dengan dua karbon membedakan keton dari asam karboksilat,
aldehida, ester, amida, dan senyawa-senyawa beroksigen lainnya. Ikatan ganda gugus
karbonil membedakan keton dari alkoholdan eter. Keton yang paling sederhana adalah
aseton (secara sistematis dinamakan 2-propanon).
Keton adalah suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah gugus karbonil (C=O)
terikat pada dua gugus alkil, dua gugus aril atau sebuah alkil dan sebuah aril. Sifat-sifat
sama dengan aldehid.

B. Tata Nama
1. ALDEHIDA
RUMUS UMUM  :  CnH2n0
GUGUS FUNGSI :  - C = 0  ATAU  COH
                                                H
TATA NAMA ALDEHIDE :
Cara 1 : Nama lazim (trivial) : menggunakan akhiran aldehid Contoh:
 H – C = 0    : Formaldehid
                      H
 CH3 – C = 0  : Asetaldehid
                      H
 C2H5 – C = 0  : Propionaldehid
                 H
 C3H7 – C = 0  : butiraldehid
                             H
Cara 2 : Nama IUPAC  yaitu diakhiri kata alkanal.
Cara memberi nama:

4
 Cari  rantai terpanjang dimulai dari gugus fungsional alkanal
 Beri nomor 1,2 dst. dimulai  no.1 dari gugus fungsinya.
 Sebutkan nama-nama cabang sesuai dengan urutan abjad.
 Akhiri dengan menyebutkan  rantai karbon terpanjang diakhiri kata alkanal.
Contoh :
1. CH3 – CH2 – CH – CH2 – C = 0    =   3-metil pentanal
                                  CH3             H      
2. CH3 – CH – CH2 – CH – C = 0     =    2,4 – dimetil heksanal
C2H5             CH3  H                                          
3. CH3                                  CH3
CH – CH2 – CH –   C –  C = 0      =     3-etil-2,2,5- trimetil heksanal
CH3              C2H5   CH3  H                                                             

2. KETON ( ALKANON )
Rumus umum dari keton=  CnH2n0
Gugus fungsion              =   - C  -
                                                0        ( gugus  karbonil )
TATA NAMA KETON
cara 1 :  menyebutkan nama – nama alkil yang mengapit gugus fungsi diakhiri kata
keton
contoh :
 CH3 – C – CH3     : dimetil keton
                       0
 CH3 – C -  C2H5  : etil metil keton                    
 CH3 – C – CH – CH3  : metil isopropyl keton
                       0    CH3
Cara  2: IUPAC
caranya:
 Cari  rantai terpanjang  yang mengandung gugus fungsi – C –
                                                                                                         0
 Beri nomor pada rantai terpanjang, dimulai dari C yang terdekat dengan  gugus
fungsi.

5
 Sebutkan no, dan nama cabang pada rantai utama, akhiri dengan nama
alkanonnya.
Contoh:
CH3 – C – CH2 – CH – CH3  : 4-metil –2-pentanon
            0                CH3
CH3 – CH2 – C – C – CH3     : 2-metil-3-pentanon
                       0     CH3
CH3 – CH – CH – C – CH2 – CH3 : 4,5-dimetil-3-heksanon
           CH3   CH3   0
CH3 –C – CH – CH- CH – CH3      :  3-etil-4,5-dimetil-2-heptanon
          C2H5  CH3 C2H5

C. Pembuatan Aldehid keton


1. Aldehid
 Oksidasi Alkohol Primer
Oksidasi alkohol primer dengan katalis Ag/Cu, reaksi ini dalam industri
digunakan untuk membuat formaldehida/formalin.
RCH2OH     à      RC(OH)2    à       RC=OH
 Destilasi kering garam Na- karboksilat dengan garam natrium format.
natrium karboksilat + asam format   à    alkanal + asam karbonat
RCOONa + HCOONa   à    RC=OH + Na2CO3
 Dari alkilester format dengan pereaksi Grignard (R-MgI)
HCOOR + R-MgI     à     RC=OH + RO-MgI
RC(OH)2     à      RC=OH
2. Keton
 Oksidasi dari alkohol sekunder
 Pereaksi: Pereaksi Jones (CrO3/aq.H2SO4), PCC, Natrium dikromat/aq. AcOH.
 Aril keton dibuat melalui reaksi asilasi Friedel-Crafts cincin aromatik dengan
klorida asam menggunakan katalis AlCl3.
 Pemutusan oksidatif alkena yang salah satu/ kedua karbon tak jenuhnya
terdisubstitusi.

6
D. Sifat  Senyawa Aldehid dan Keton
1. Aldehid
Aldehid dengan berat molekul rendah memiliki bau yang tajam. Misalnya, HCHO
(metanal atau formaldehid) dan CH3CHO (etanal atau asetaldehid). Dengan
meningkatnya massa molekul aldehid, baunya menjadi lebih harum. Beberapa
aldehid dari hidrokarbon aromatis memiliki bau khas yang menyegarkan.
Tabel 1. Sifat Fisika Senyawa Aldehid
2. Keton
Sifat-sifat keton yaitu:
a. Keton dengan jumlah atom C rendah (C1 – C5) berwujud cair pada suhu kamar.
b. Oleh karena keton memiliki gugus karbonil yang polar maka senyawa keton larut
dalam pelarut air maupun alkohol. Kelarutan senyawa keton berkurang dengan
bertambahnya rantai alkil.
c. Adanya kepolaran menimbulkan antaraksi antarmolekul keton sehingga senyawa
keton umumnya memiliki titik didih relatif tinggi dibandingkan dengan senyawa
non polar yang massa molekulnya relatif sama. Titik didih beberapa senyawa
keton ditunjukkan pada tabel berikut.

Aseton merupakan senyawa keton paling sederhana. Aseton berwujud cair pada suhu kamar
dengan bau yang harum. Cairan ini sering digunakan sebagai pelarut untuk vernish,
pembersih cat kayu, dan pembersih cat kuku. Dalam industri, aseton digunakan sebagai
bahan baku untuk membuat kloroform.

E. Reaksi-Reaksi Senyawa Aldehid dan Keton


1. Aldehid
Aldehida adalah golongan senyawa organik yang memiliki rumus umum R-CHO.
Beberapa reaksi yang terjadi pada aldehida antara lain:
 Oksidasi
Aldehida adalah reduktor kuat sehingga dapat mereduksi oksidator-oksidator
lemah. Perekasi Tollens dan pereaksi Fehling adalah dua contoh oksidator lemah
yang merupakan pereaksi khusus untuk mengenali aldehida. Oksidasi aldehida
menghasilkan asam karboksilat. Pereaksi Tollens adalah larutan perak nitrat
dalam amonia. Pereaksi ini dibuat dengan cara menetesi larutan perak nitrat

7
dengan larutan amonia sedikit demi sedikit hingga endapan yang mula-mula
terbentuk larut kembali. Pereaksi Tollens dapat dianggap sebagai larutan perak
oksida (Ag2O). aldehida dapat mereduksi pereaksi Tollens sehingga
membebaaskan unsur perak (Ag).
Reaksi aldehida dengan pereaksi Tollens dapat ditulis sebagai berikut :
Bila reaksi dilangsungkan pada bejana gelas, endapan perak yang terbentuk akan
melapisi bejana, membentuk cermin. Oleh karena itu, reaksi ini disebut reaksi
cermin perak.
Pereaksi Fehling terdiri dari dua bagian, yaitu Fehling A dan Fehling B. fehling A
adalah larutan CuSO4, sedangkan Fehling B merupakan campuran larutan NaOH
dan kalium natrium tartrat. Pereksi Fehling dibuat dengan mencampurkan kedua
larutan tersebut, sehingga diperoleh suatu larutan yang berwarna biru tua. Dalam
pereaksi Fehling, ion Cu2+ terdapat sebagai ion kompleks. Pereaksi Fehling dapat
dianggap sebagai larutan CuO.
Reaksi Aldehida dengan pereaksi Fehling menghasilkan endapan merah bata dari
Cu2O.
Pereaksi Fehling dipakai untuk identifikasi adanya gula reduksi (seperti glukosa)
dalam air kemih pada penderita penyakit diabetes (glukosa mengandung gugus
aldehida).
 Adisi Hidrogen (Reduksi)
Ikatan rangkap –C=O dari gugus fungsi aldehida dapat diadisi oleh gas hidrogen
membentuk suatu alkohol primer. Adisi hidrogen menyebabkan penurunan
bilangan oksidasi atom karbon gugus fungsi. Oleh karena itu, adisi hidrogen
tergolong reduksi.
2. Keton
1. Reduksi keton oleh hidrogen akan menghasilkan alkohol sekunder
2. Oksidasi
Keton merupakan reduktor yang lebih lemah daripada aldehid. Zat-zat
pengoksidasi lemah seperti pereaksi tollens dan pereaksi Fehling tidak dapat
mengoksidasi keton. Oleh karena itu, aldehid dan keton  dapat dibedakan dengan
menggunakan pereaksi-pereaksi tersebut.
 Aldehid + pereaksi Tollens à cermin perak
 Keton + pereaksi Tollens à tidak ada reaksi

8
 Aldehid + pereaksi Fehling à endapan merah bata
 Keton + pereaksi Fehling à tidak ada reaksi
Larutan Fehling Larutan fehling adalah larutan basa bewarna biru tua. Larutan
fehling dibuat dari Cu(II) sulfat dalam larutan basa yang mengandung garam
Rochelle, sehingga diperoleh ion kompleks Cu(II) tartrat. Reaksinya adalah
sebagai berikut:
Larutan Tollens Larutan tollens dibuat dengan mencampur NaOH, AgNO 3, dan
NH3sehingga terbentuk ion kompleks [Ag(NH3)2]+. Reaksinya adalah sebagai
berikut:
Ion kompleks [Ag(NH3)2]+ direduksi oleh aldehida/alkanal menjadi Ag,
membentuk endapan Ag menyerupai cermin perak pada dinding tabung.

F. Perbedaan aldehid dan keton


Aldehid berbeda dengan keton karena memiliki sebuah atom hidrogen yang terikat pada
gugus karbonilnya. Ini menyebabkan aldehid sangat mudah teroksidasi.
Sebagai contoh, etanal, CH3CHO, sangat mudah dioksiasi baik menjadi asam etanoat,
CH3COOH, atau ion etanoat, CH3COO-.
Keton tidak memiliki atom hidrogen tersebut sehingga tidak mudah dioksidasi. Keton
hanya bisa dioksidasi dengan menggunakan agen pengoksidasi kuat yang memiliki
kemampuan untuk memutus ikatan karbon-karbon.
Oksidasi aldehid dan keton juga dibahas dalam modul belajar online ini pada sebuah
halaman khusus di topik aldehid dan keton.

G. Contoh Aldehida dan Keton


1. Formalin
Yaitu aldehid yang paling sederhana, dibuat secara besar-besaran melalui oksidasi
metanol. Formalin digunakan sebagai disinfektan dan pengawet dan lain-lain.
2. Asetaldehida
Senyawa ini dibuat melalui oksidasi etilena dengan bantuan katalis paladium-
tembaga, setengah dari asetaldehid yang diproduksi dioksidasi menjadi asam asetat.
3. Aseton

9
Yaitu dengan oksidasi propena, oksidasi isopropil alkohol dan oksidasi isopropil
benzena. Aseton merupakan pelarut yang baik untuk banyak zat organik (resin, cat,
zat warna dan cat kuku).

4. Kuinon
Senyawa ini merupakan diketon terkonjugasi siklik. Contohnya benzokuinon. Semua
kuinon berwarna dan banyak diantaranya berupa pigmen alami yang digunakan
sebagai zat pewarna.
5. Alizarin
ialah kuinon berwarna jingga-merah yang digunakan untuk mewarnai mantel
seragam merah.
6. Vitamin K
Vitamin K adalah kuinon yang diperlukan untuk pembekuan darah secara normal.

H. Manfaat dan Penggunaan


1. Aldehid
 L arutan formaldehida 37% dalam air (formalin) untuk mengawetkan specimen
biologi dalam laboratorium / museum, karena dapat membunuh germs
(desinfektan)
 Formaldehida untuk membuat plastic terms set. damar buatan serta insektisida
dan germisida
 Etanal atau asetaldehida sebagai bahan untuk karet atau damar buatan. Zat warna
dan bahan organic yang penting misalnya asam asetat, aseton, etilasetat, dan 1-
butanol.
2. Keton
Senyawa keton yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah
aseton atau propanon.Aseton banyak digunakan sebagai :
 Pelarut senyawa karbon, misalnya sebagai pembersih cat kuku.
 Bahan baku pembuatan zat organic lain seperti chlaroform yang digunakan
sebagai obat bius.
 Selain aseton beberapa senyawa keton banyak yang berbau harum sehingga
digunakan sebagai campuran parfum dan kosmetika lainnya.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Aldehid merupakan senyawa organik yang memiliki gugus karbonil terminal. Gugus
fungsi ini terdiri dari atom karbon yang berikatan dengan atom hydrogen dan berikatan
rangkap dengan atom oksigen.
Keton atau bisa disebut dengan alkanon memiliki dua gugus alkil yang terikat pada
gugus karbonil, dan pada aldehid memiliki sekurang kurangnya satu atom hidrogen
yang terikat pada atom karbonilnya. Aldehid dan keton mempunyai rumus molekul
yang sama, yaitu CnH2n.
Gugus aldehid dapat bereaksi dengan pereaksi fehling yang terbukti dengan
terbentuknya endapan warna merah bata. Pengujian aldehid dan keton dengan reaksi
adisi nukleofilik memperlihatkan hasil berupa perubahan fisik, dimulai dari
pembentukan kristal saat Natrium bisulfit di dinginkan, di tambah aseton dan di tambah
etanol. Kemudian kristal kembali melarut setelah di tetesi HCl pekat dan menimbulkan
asap.

B. Saran
Gugus aldehid dan keton memiliki berbagai macam kegunaan baik kegunaan positif
maupun negatif bagi manusia. Seperti formalin yang dipergunakan dalam pengawetan
mayat. Penggunaan senyawa ini mestinya lebih diawasi dalam kehidupan masyarakat.

11
12

Anda mungkin juga menyukai