Anda di halaman 1dari 17

1.

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN

a. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan


Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume sel, pertambahan
ukuran sel yang bersifat irreversible (tidak dapat balik), karena adanya
pembelahan mitosis atau pembesaran sel. Pertumbuhan dapat diukur
secara kuantitatif dengan busur pertumbuhan atau auksanometer.
Perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan
fungsi tertentu. Perkembangan dapat diukur secara kualitatif,
dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.
b. Tahapan pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil) dari
dalam biji yang merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan
embrio.
1) Proses fisika.Terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi), akibat dari
potensial air rendah pada biji yang kering.
2) Proses kimia. Dengan masuknya air, biji mengambang dan kulit
akan pecah. Air yang masuk mengaktifkan embrio untuk
melepaskan hormon giberelin. Hormon ini akan mendorong
aleuron untuk mensintesis dan mengeluarkan enzim. Enzim
bekerja dengan menghidrolisis cadangan makanan yang terdapat
dalam endosperma. Misalnya, enzim amilase menghidrolisis pati
dalam endosperma menjadi glukosa. Glukosa ini diperlukan untuk
pertumbuhan embrio menjadi bibit tanaman.
3) Tipe perkecambahan ada dua macam, antara lain:

a) Tipe perkecambahan epigeal. Tipe ini terjadi jika plumula


(calon daun) dan kotiledon muncul di atas permukaann
tanah. Contoh: kacang hijau dan kacang tanah.
b) Tipe perkecambahan hypogeal. Tipe ini terjadi jika plumula
(calon daun) muncul di atas permukaan tanah, sedangkan
kotiledon tetap berada di dalam tanah. Contoh: kacang kapri dan
jagung.

C. Macam- Macam Pertumbuhan Pada tumbuhan

1) Pertumbuhan Primer. Pertumbuhan primer merupakan


pertumbuhan yang terjadi karena adanya aktivitas meristem
primer yang terdapat pada ujung akar dan ujung batang. Titik
tumbuh primer dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:

a) Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar


dan ujung batang. Sel-sel di daerah ini aktif membelah
(bersifat meristematik)
b) Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah
pembelahan. Sel-sel di daerah ini memiliki kemampuan
untuk membesar dan memanjang.
c) Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel-
selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel yang mempunyai
fungsi dan struktur khusus.

2) Pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder merupakan


pertumbuhan yang terjadi karena adanya aktivitas dari sel-sel
meristem sekunder, yaitu kambium dan kambium gabus
(felogen). Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil.
D. Faktor-faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan
Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh
dua faktor, yaitu:

a) Faktor eksternal (luar). Faktor eksternal yang mempengaruhi


pertumbuhan dan perkembangan antara lain:
b) cahaya, berperan dalam proses fotosintesis, namun cahaya
yang berlebihan menghambat kerja hormon auksin (hormon
pertumbuhan).
c) Air, berfungsi untuk fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik,
menjaga kelembapan, dan membantu perkecambahan biji.
c.Suhu, tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh
dan berkembang dengan baik yang diseut suhu optimum. Suhu
erat kaitannya dengan enzim. Jika suhu terlalu tinggi atau
terlalu rendah, maka enzim akan rusak
d) kelembapan, kelembapan udara yang tinggi akan dapat
mendukung proses perkecambahan dan pertumbuhan. kondisi
yang lembab mennyebabkan banyak air yang diserap oleh
tumbuhan dan sedikit yang diuapkan. Kondisi tersebut
mendukung aktivitas pemanjangan sel-sel.
e) Nutrisi, adalah sumber energi dan sumbur materi untuk
mensintesis berbagai komponen sel. Nutrien yang dibutuhkan
tumbuhan bukan hanya CO2 dan H2O, tetapi juga unsur-unsur
lainnya. CO2 diabsorpsi oleh daun, sedangkan H2O dan
mineral diserap oleh akar.
f) Gen
Di dalam gen terkandung faktor-faktor sifat keturunan yang
dapat diturunkan dari induk ke keturuannya. Gen berfungsi
untuk mengontrol reaksi kimia di dalam sel, misalnya sintesis
protein.
g) Hormon merupakan regulator pertumbuhan yang sangat
essensial yang dibuat pada satu bagian tumbuhan, sedangkan
respons pertumbuhan terhadap hormon di terjadi di bagian
tumbuhan lainnya, misalnya di akar, batang, atau daun.
2. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA MANUSIA
A. DEFINISI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan salah satu ciri
makhluk hidup. Hal ini karena pertumbuhan merupakan proses yang
berjalan sejajar dengan perkembangan. Namun demikian, antara
pertumbuhan dan perkembangan dapat dibeedakan berdasarkan
perubahan ukuran yang terjadi pada makhluk hidup.
Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan biologis yang terjadi pada
makhluk hidup berupa perubahan ukuran yang bersifat ireversibel
(tidak berubah kembali ke asal). Perubahan ukuran yang terjadi pada
pertumbuhan adalah perubahan ukuran volume, tinggi, masa, dan
sebagainya.
perkembangan dapat diartikan sebagai proses menuju tercapainya
kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna pada makhluk hidup.
Berbeda dengan pertumbuhan, proses perkembangan tidak dapat
diukur sehingga tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif.
Perkembangan dapat dinyatakan secara kualitatif.

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan


Perkembangan
1. Gen (Genetik) adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat
di dalam sel makhluk hidup. Gen berpengaruh pada setiap struktur
makhluk hidup dan juga perkembangannya, walaupun gen bukan
satu-satunya faktor yang mempengaruhinya. Artinya, sifat-sifat
yang tampak pada makhluk hidup seperti bentuk tubuh, tinggi
tubuh, warna mata, warna bulu mata, warna rambut dan
sebagainya dipengaruhi oleh gen yang dimilikinya.
2. Nutrisi (Makanan) berperan penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup. Fungsi nutrisi di antaranya adalah
sebagai bahan pembangun tubuh makhluk hidup. Sampai batas
usia tertentu manusia akan mengalami pertumbuhan, yaitu
bertambah tinggi dan besar
3. Hormon (Zat Tumbuh)merupakan senyawa organik (zat kimia)
pada manusia dan sebagian hewan. Hormon dihasilkan oleh
kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin merupakan kelenjar buntu,
artinya kelenjar itu tidak memiliki saluran. Oleh karena itu, hasil
sekresi kelenjar endokrin (hormon) langsung masuk ke pembuluh
darah. Hormon diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah.
4. Lingkungan. Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
terutama tumbuhan sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Faktor lingkungan di sini adalah faktor lingkuangan fisik antara lain
suhu udara, cahaya, dan kelembapan.

C. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Manusia

Proses pertumbuhan dan perkembangan pada manusia secara


umum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu masa pembuahan
sampai lahir (masa dalam kandungan ibu) dan masa setelah lahir.
Pada masa lahir, manusia mengalami tahap-tahap perkembangan
yaitu masa anak-anak, remaja, dewasa, dan manula.
1. Masa Pembuahan sampai Lahir
Kehamilan didahului dengan pembuahan (fertilisasi).
Pembuahan terjadi karena bertemunya ovum (sel kelamin betina
atau sel telur) dengan sperma (sel kelamin jantan). Pembuahan
akan menghasilkan zigot. Selanjutnya, zigot segera tumbuh dan
memasuki rongga rahim. Setelah empat hingga enam hari (akhir
minggu pertama) setelah pembuahan, zigot akan tumbuh
membentuk embrio. Embrio akan melekat pada dinding rahim
(uterus). Embrio akan tumbuh terus di dalam rahim.
2. Masa setelah Lahir
Bayi akan segera bernapas begitu lahir. Paru-paru mulai berfungsi.
Saat dilahirkan, secara proporsional kepala lebih besar daripada
tubuhnya. Setelah itu lengan, kaki, dan paha tumbuh lebih cepat
daripada kepala. Setelah lahir, manusia akan mengalami tahap-
tahap perkembangan mulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa,
hingga manula (manusia lanjut usia).
3. Masa anak-anak
Masa anak-anak dimulai sejak lahir (bayi) hingga masa remaja,
bayi sangat membutuhkan air susu ibu (ASI). Sebaiknya ASI
diberikan pada bayi selama dua belas bulan sejak kelahiran. Hal ini
karena bayi membutuhkan ASI selama tahun pertama
kehidupannya. Pada usia balita terjadi pertumbuhan sel-sel otak,
sehingga diperlukan makanan yang bergizi.
4. Masa remaja (masa pubertas)
Pertumbuhan dan perkembangan manusia menjadi dewasa
mengalami suatu tahap yang disebut masa pubertas. Pada masa
ini baik laki-laki maupun perempuan menunjukkan pertumbuhan
yang cukup cepat. Badan akan bertambah tinggi, bertambah
gemuk, dan organ kelaminnya sudah mampu menghasilkan sel
kelamin yang matang.
5. Dewasa
Secara biologi, makhluk hidup (organisme) disebut dewasa bila
telah menghasilkan sel-sel kelamin. Demikian pula pada manusia
sebagai makhluk hidup. Pada laki-laki ditandai dengan kemampuan
testis (buah zakar) untuk menghasilkan sperma. Pada perempuan
ditandai dengan kemampuan ovarium (indung telur) menghasilkan
sel telur. Hal ini menunjukkan bahwa manusia telah dewasa yang
berarti telah mampu bereproduksi. Pada masa dewasa, badan
seseorang tidak mengalami pertumbuhan tinggi lagi, tetapi hanya
6. Manula
Manula atau manusia lanjut usia, yaitu seseorang yang telah
memasuki usia lanjut. Pada manual, aktivitas organ reproduksi
mulai menurun. Pada perempuan, ovarium sudah tidak dapat
menghasilkan sel telur lagi, sehingga tidak terjadi menstruasi lagi.
Masa ini disebut menopause. Akan tetapi, pada laki-laki proses
pembentukan sperma masih terjadi, meskipun telah menurun.
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

Pernapasan (respirasi) merupakan proses pengambilan oksigen,


pengeluaran CO2, dan penggunaan energi yang dihasilkan. Selain itu,
respirasi juga diartikan sebagai pertukaran gas antara sel dengan
lingkungannya.
Sistem pernapasan pada manusia meliputi semua struktur yang
menghubungkan udara ke dan dari paru-paru. Organ pernapasan utama
berupa paru-paru, yang dibantu oleh organ-organ lain. Jalur pernapasan
untuk menuju sel-sel tubuh adalah rongga hidung faring laring trakea bronkus
bronkiolus alveolus paru-paru.
Proses penapasan terdiri atas dua kegiatan, yaitu menghirup udara
atau menarik napas (inspirasi) dan menghembuskan udara atau
mengeluarkaekspirasin napas (ekspirasi). Berdasarkan bagian tubuh yang
mengatur kembang-kempisnya paru-paru, pernapasan dibedakan menjadi
dua, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.
1. Pernapasan dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antar
tulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Fase inspirasi. Merupakan fase berkontraksinya otot antar tulang rusuk
sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga
dada menjadi lebih kecil sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk
ke paru-paru.
b. Fase ekspirasi. Merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antar
tulang rusuk ke posisi semula yang diikuti oleh turunnya tulang rusuk
sehingga rongga dada menjadi kecil, akibatnya tekanan di dalam
rongga dada menjadi lebih besar sehingga udara dalam rongga dada
yang kaya oksigen keluar dari paru-paru.
2. Pernapasan Perut
Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma.
Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Fase inspirasi. Merupakan fase berkontraksinya otot diafragma sehingga
diafragma mendatar, akibatnya rongga dada membesar dan tekanan
menjadi kecil sehingga udara luar masuk ke paru-paru.
b. Fase ekspirasi. Merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diafragma
ke posisi semula, sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi
lebih besar akibatnya udara keluar dari paru-paru.
Fungsi Pernapasan,yaitu:
1. Mengambil oksigen yang kemudian dibawa oleh darah ke seluruh
tubuh (sel- selnya) untuk mengadakan pembakaran.
2. Mengeluarkan karbon dioksida (CO2) yang terjadi dari sisa
pembakaran, kemudia di bawa oleh darah ke paru- paru untuk dibuang
(karena tidak berguna lagi oleh tubuh)
3. Menghangatkan dan melembabkan udara.
B. Organ- Organ Penyusun Sistem Pernapasan Pada Manusia

1. Rongga hidung. Pada rongga hidung dilapisi oleh selaput lendir yang
sangat kaya akan pembuluh darah,bersambung dengan lapisan faring
dan selaput lendir semua sinus yang mempunyai lubang masuk
kedalam rongga hidung.Udara dari luar akan masuk lewat rongga
hidung (cavum nasalis). Rongga hidung berlapis selaput lendir, di
dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar
keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap
benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan.
2. Faring (Tekak). Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring
merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan
(nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings)
pada bagian belakang. Hubungan faring dengan organ-organ lain: ke
atas berhubungn dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang
yang bernama koana, ke depan berhybungan dengan ronnga mulut,
tempat hubungan ini bernama istmus fausium, ke bawah terdapat dua
lubang,ke depan lubang laring, dank e belakang lubang esophagus.
3. Laring atau pangkal tenggorok merupakan saluran udara dan
bertindak sebagai pembentukan suara, terletak di depan bagian faring
sampai ketinggian vertebrata servikalis dan masuk ke dalam trakea di
bawahnya
4. Tenggorokan (Trakea)
Batang tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak
sebagian di leher dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding
tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh 16 sampai 20 cincin tulang
rawan dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi
menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.
Yang meishlkan trakea menjadi bronkus kiri dan bronkus kanan
disebut karina.
5. Cabang-cabang Tenggorokan (Bronkus)
Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus
kanan dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama
dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur
dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya
melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi
menjadi bronkiolus.
6. Anak cabang batang tenggorok (bronkiolus)
Anak cabang batang tenggorok (bronkiolus) mengalami percabangan
sesuai dengan jumlah gelambir paru-paru. Bronkiolus yang menuju paru-paru
kanan bercabang tiga, sedangkan yang menuju paru-paru kiri bercabang
dua. Pada ujung bronkiolus terdapat gelembung-gelembung yang sangat
kecil.
7. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian
samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh
diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru
kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo
sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang
tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-
paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi
rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar
(pleura parietalis).
Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan
pembuluh darah. Paru-paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan
daerah permukaan dalam yang sangat lebar untuk pertukaran gas.Di dalam
paru-paru, bronkiolus bercabang-cabang halus dengan diameter ± 1 mm,
dindingnya makin menipis jika dibanding dengan bronkus.
C. Fungsi masing-masing Organ Pernapasan
1. Hidung sebagai penyaring udara pernapasan yang dilakukan oleh bulu-bulu
hidung,
dapat menghangatkan udara pernapasan oleh mukosa, membunuh kuman-
kuman yang masuk, bersama-sama dalam pernapasan oleh leukosit yang
terdapat dalam selaput lendir (mukosa)
2. Tekak (faring) berfungsi senagai tempat persimpangan jalan pernapasan
dengan jalan makanan.
3. Pangkal tenggorok (laring)
Pada laring terdapat epiglotis berguna untuk menutup laring sewaktu kita
menelan makanan. Dengan demikian makanan tidak masuk pada saluran
pernafasan. Pada laring juga terdapat cairan yang berguna untuk
menagkap debu dan kotoran yang masuk.
4.Batang tenggorok (trakea)mempunyai selaput lendir yang sel-selnya
berambut getar yang berfunsi untuk mengeluarkan benda-benda asing yang
masuk bersama-sama dengan udara pernapasan.
5.Cabang tenggorok (bronkus) dan anak cabang tenggorok (bronkiolus)
berfungsi meneruskan udara dari trakea ke paru-paru
6. Paru-paru (pulmo) berfungsi sebagai tempat pertukaran udara oksigen dan
karbon dioksida.
D. Mekanisme pernapasan pada manusia
Rongga hidung → faring → laring → trakea → bronkus → bronkiolus →
alveolus → sel-sel tubuh.
Proses Pernapasan
Pada saat bernapas berlangsung dua proses yaitu inspirasi dan ekspirasi.
1. Inspirasi terjadi jika otot-otot antarrusuk melakukan kontraksi sehingga
tulang-tulang rusuk dan tulang dada terangkat ke atas. Pada saat inspirasi,
otot diafragma berkontraksi sehingga letaknya agak mendatar. Diafragma
akan mendesak rongga perut hingga 5 cm ke bawah. Akibatnya rongga
dada membesar. Membesarnya rongga dada menyebabkan paru-paru ikut
membesar, akibatnya tekanan udara dalam paru-paru berkurang sehingga
udara luar masuk
2. Ekspirasi terjadi jika otot-otot antar rusuk relaksasi, yaitu tulang rusuk dan
tulang dada turun kembali ke kedudukan semula sehingga rongga dada
mengecil. Ekspirasi juga terjadi jika otot diafragma mengendur kembali ke
kedudukan semula, sehingga rongga dada mengecil dan paru-paru pun
ikut mengecil. Oleh karena itu tekanan udara dalam paru-paru bertambah,
akibatnya udara ke luar.
E. Macam- macam Pernapasan Pada Manusia
Pernapasan Dada dan Pernapasan Perut
1. Pernapasan dada terjadi karena gerakan otot-otot antar tulang rusuk.
Proses pernapasan dada di awali dengan kontraksi otot tulang rusuk,
akibatnya tulang rusuk terangkat. Rongga dada mengembang sehingga
terjadi inspirasi. Sebaliknya, saat otot antar tulang rusuk relaksasi, tulang
rusuk kembali pada kedudukan semula. Rongga dada kembali mengecil
sehingga udara keluar (ekspirasi).
2. Pernapasan perut terjadi akibat gerakan sekat diafragma. Sekat diafragma
berkontraksi sehingga menjadi datar dan paru-paru mengembang ke arah
perut. Akibatnya, paru-paru mengembang, udara luar masuk ke dalam
paru-paru (inspirasi). Pada saat sekat diafragma relaksasi, paru-paru
mengempis sehingga udara dalam paru-paru terdorong ke luar (ekspirasi).
F. Pernapasan Jaringan
Darah merah (hemoglobin) yang banyak mengandung oksigen dari
seluruh tubuh masuk ke dalam jaringan akhirnya mencapai kapiler, darah
mengeluarkan O2 ke dalam jaringan, mengambil CO2 untuk dibawa ke paru-
paru dan di paru-paru terjadi pernapasan eksterna.
Cara mengatasi Gangguan Sistem Pernapasan
1. Cara mengatasi gangguan akibat alergi adalah memberikan antibiotic
untuk menghentikan peradangan.
2. Sementara pada paru-paru yang terluka diatasi dengan cara mengisi udara
steril pada celah antar pleura.
3. Pada penderita gangguan pernafasan karena tenggelam atau syok karena
sengatan arus listrik, pusat pernafasan sedang terhenti sementara,
sehingga gerakan bernafas juga sering berhenti sementara. Untuk
mengatasinya perlu dengan pernafasan buatan. Alat untuk melakukan
pernafasan buatan disebut pulmotor. Pernafasan buatan juga dapat
dilakukan tanpa alat bantuan, namun dilakukukan antar mulut yang disebut
cara Sylvester.

I. Kelainan/ Penyakit Pada Sistem Respirasi Manusia Serta Teknologi


Pengobatannya
Beberapa kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan pada
manusia antara lain sebagai berikut:
1. Faringitis Merupakan peradangan pada faring sehingga timbul rasa nyeri
pada waktu menelan makanan atau kerongkongan terasa kering.
Gangguan ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus dan dapat juga
disebabkan terlalu banyak merokok.
2. Pneumonia Adalah peradangan paru-paru dimana aveolus biasanya berisi
cairan dan eritrosit yang berlebihan. Penyakit ini dimulai dengan infeksi
dalam alveolus, yaitu membran paru-paru mengalami peradangan dan
berlubang-lubang sehingga cairan dan eritrosit masuk kedalam alveolus.
Infeksi ini disebarkan oleh bakteri dari alveolus ke alveolus lain sehingga
dapat meluas dapat meluas keseluruh lobus bahkan seluruh paru-paru.
3. Empisema Adalah jumlah udara yang berlebihan dalam paru-paru.
4. Asma Ditandai dengan kontaksi yang kaku dari bronkiolus yang
menyebabkan kesukaran bernapas. Penderita asma diobati dengan obat-
obatan yang disebut bronkodilator. Obat ini tidak diminum atau disuntikkan
ke penderita tetapi digunakan sebagai inhaler (dihirup).
5. Tuberkulosis (TBC) Merupakan penyakit spesifik yang disebabkan oleh
difusi oksigen terganggu karena adanya bintik-bintik kecil pada dinding
bakteri mycrobacterium tuberculosae. Keadaan ini dapat menyebabkan
proses alveolus.
J. Cara Mengatasi Dan Mencegah Berbagai Penyakit Dan Ganguan Pada
Sistem Respirasi Antara Lain:
1. Stetoskop
Stetoskop merupakan alat yang digunakan oleh dokter untuk
menentukan bagian dari sistem respirasi yang mengalami kelainan, yaitu
dengan mengenali suara akibat gesekan udara pernafasan melalui
stetoskop.
2. Radiasi menggunakan sinar – X
Radiasi menggunakan sinar – X (rontgen) biasanya dilakukan untuk
mendiagnosis penyakit pada alat pernapasan, misalnya kanker paru-paru.
Adapun cara kerja alat rontgen adalah sebagai berikut. Pasien menarik
napas dalam-dalam dan berdiri tegak menghadap lapisan film. Mesin
rontgen berada sekitar meter belakang pasien. Metode yang umum
dilakukan yaitu PA (Posterior ke anterior), dimana sinar -X akan menyinari
bagian tubuh dari belakang masuk melewati tubuh dan keluar dibagian
depan. Bila mesin ada didepan pasien maka sinar –X masuk dari bagian
depan dan keluar dari bagian belakang, metodenya disebut AP (Anterior
ke posterior).
3. Pulmotor
Pulmotor merupakan alat yang sering digunakan di rumah sakit untuk
melakukan pernapasan buatan terhadap orang-orang yang mengalami
gangguan pernapasan karena tenggelam atau shock karena sengatan
listrik. Di rumah sakit pulmotor dilengkapi dengan tabung oksigen yang
besar atau dibuat instalasi khusus yang dilengkapi dengan klep atau alat
khusus dalam setiap ruang pasien.
4. Intubasi Endotrakea dan Trakeostomi
Cara yang sering digunakan untuk menjaga agar trakea tetap
terbuka yang dilakukan terhadap pasien yang baru saja menjalani
endotrakea. Caranya adalah dengan memasukan selang dalam trakea.
Selain intubasi endotrakea, ada cara lain yang sering dilakukan oleh ahli
bedah trakeostomi. Trakeotomi biasanya dilakukan untuk memasukkan
alat yang difungsikan untuk mengeluarkan sekresi dari cabang bronkus
(bronkiolus) atau saluran pernapasan lain untuk meningkatkan kerja paru-
paru.
5. Oxygen catheter atau Oxygen cannula
Alat ini biasanya digunakan untuk mengalirkan oksigen ke dalam
lubang hidung. Cara ini biasanya dilakukan terhadap pasien yang sulit
bernapas.
Adapun cara lain mengatasi Gangguan Sistem Pernapasan, ialah:
a. Cara mengatasi gangguan akibat alergi adalah memberikan antibiotik untuk
menghentikan peradangan.
b. Sementara pada paru-paru yang terluka diatasi dengan cara mengisi udara
steril pada celah antar pleura.
c. Pada penderita gangguan pernafasan karena tenggelam atau syok karena
sengatan arus listrik, pusat pernafasan sedang terhenti sementara, sehingga
gerakan bernafas juga sering berhenti sementara. Untuk mengatasinya perlu
dengan pernafasan buatan. Alat untuk melakukan pernafasan buatan disebut
pulmotor. Pernafasan buatan juga dapat dilakukan tanpa alat bantuan,
namun dilakukukan antar mulut yang disebut cara Sylvester.

Anda mungkin juga menyukai