PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Makalah
Kimia Organik adalah salah satu bidang kajian dalam ilmu Kimia,
membahas mengenai kimi organic akan banyak bercerita mengenai unsur
unsur dan senyawa yang terdapat di alam ini, Kimia organic identic
dengan senyawa hidrokarbon yang terdiri dari unsur C dan H. Salah
satunya bernama Alkena dan Alkadiena yang melimpah keberadaannya di
alam, baik secara alami maupun secara sintetis (dibuat oleh manusia
dengan bahan baku tertentu). Senyawa hidrokarbon memiliki ciri-ciri yang
spesifik sehingga sifat-sifat hidrokarbon tersebut dapat ditemukan dari ciriciri yang dimilinya diantaranya adalah sifat fisika dan kimia.
B. Batasan Makalah
Makalah ini hanya membahas mengenai senyawa hidrokarbon alkena dan
alkadiena mulai dari definisi, sifat fisika, sifat kimia, dan manfaat dari
kedua senyawa hidrokarbon tersebut.
C. Rumusan Makalah
1. Apakah senyawa alkena dan alkadiena itu
2. Apa saja sifat fisika dan kimia yang dimiliki senyawa alkena dan
alkadiena?
3. Bagaimana pengaruh dari sifat fisika dan kimia yang dimiliki oleh
senyawa alkena dan alkadiena terhadap keasaman dan reaktivitas?
BAB II
ALKENA DAN ALKADIENA
A. Alkena
1. Definisi
Alkena adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki sekurangkurangnya satu ikatan rangkap dua. Setiap atom karbon yang memiliki
ikatan rangkap dua tersebut memiliki 3 orbital hibrida sp2 yang terletak
pada bidang datar dengan sudut 120. Masing-masing orbital sp 2 ini
overlap dengan sebuah orbital atom lain membentuk ikatan . Ikatan
kedua pada ikatan rangkap (ikatan ) terbentuk akibat overlap sisi
dengan sisi dari orbital p atom karbon.
Nama lain alkena adalah olefin atau senyawa vinil. Alkena termasuk
senyawa organik tak jenuh. Alkena merupakan senyawa yang relatif
stabil, akan tetapi lebih reaktif dari alkana karena terdapatnya ikatan
rangkap karbon-karbon. Ikatan rangkap ini lebih kuat dari ikatan
tunggal alkana, akan tetapi sebagian besar reaksi alkena terjadi pada
ikatan rangkap yang menghasilkan dua ikatan tunggal. Alkena
tergolong hidrokarbon tidak jenuh yang mengandung satu ikatan
rangkap dua antara dua atom C yang berurutan. Jadi rumus umumnya
mempunyai dua atom H lebih sedikit dari alkana karena itu rumus
umumnya menjadi CnH2n. Kekurangan jumlah atom H pada alkena
dibandingkan dengan jumlah atom H pada alkana dapat dijelaskan
sebagai berikut. Perhatikan untuk n = 2, pada alkana adalah C 2H6
b. Trivial
1) Biasanya digunakan untuk alkena suku rendah. Contoh :
c. Isomer Cis-Trans
Karena dua orbital p yang membentuk ikatan harus sejajar agar
diperoleh overlap maksimum, maka rotasi pada ikatan rangkap
sulit terjadi. Jika terjadi rotasi maka kedua orbital p tidak lagi
overlap, dan ikatan terputus.
Jika salah satu dari ikatan rangkap karbon sp 2 terikat pada dua
substituen yang identik, maka hanya ada satu struktur yang
mungkin untuk senyawa alkena tersebut, tidak ada isomer cis dan
trans.
d. Tatanama E, Z
Jika gugus prioritas utama berada pada sisi yang sama dari ikatan
rangkap, maka isomer tersebut memiliki konfigurasi Z (zusammen
= bersama). Jika gugus prioritas utama berada pada sisi yang
berseberangan, maka isomer tersebut memiliki konfigurasi E
(entgegen = lawan).
1) Aturan 1
Prioritas relatif dua gugus tergantung pada nomor atom dari
atom yang terikat langsung pada karbon sp 2. Semakin besar
nomor atomnya, semakin tinggi prioritasnya. Sebagai contoh,
pada senyawa berikuti ni, salah satu atom karbon sp 2 terikat
pada Br dan H, dan atom yang lain terikat pada Cl dan C.
Atom karbon sp2 yang lain terikat pada dua atom C, masingmasing dari gugus CH2OH dan CH(CH3)2, sehingga pada titik
3) Aturan 3
Jika satu atom (pada substituen) terikat pada atom lain melalui
ikatan rangkap 2 atau 3, maka atom tersebut dianggap seolaholah terikat pada 2 atau 3 atom yang sama.
Sebagai contoh, pada senyawa berikut ini, salah satu atom
karbon sp2 terikat pada gugus CH2CH3 dan CH=CH2, sementara
atom karbon sp2 yang lain terikat pada gugus CH 2OH dan C
CH.
3. Sifat Kimia
a. Adisi
1) Adisi hidrogen halide Alkena dapat bereaksi adisi dengan
hidrogen halide menghasilkan alkil halida. Contoh :
2) Adisi air
Hidrolisis alkena akan menghasilkan suatu alkohol. Contoh :
3) Adisi hidrogen
Hidrogenasi suatu alkena akan menghasilkan alkana. Contoh :
4) Adisi Klor dan Brom
Pada suhu kamar, bromin dan klorin dapat mengadisi alkena
membentuk dibromida atau diklorida. Contoh :
5) Adisi Diborana
Alkena dan diborana dapat bereaksi adisi dalam pelarut eter
pada suhu kamar. Contoh :
b. Kereaktifan
elektron.
Untuk
memahami
bagaimana
gugus
senyawa
alkena
lebih
stabil
sebab
perbedaan
c. Keasaman
Sifat keasaman senyawa alkena jika dibandingkan dengan alkane
adalah lebih asam karena pada senyawa alkena terjadi reaksi adisi
nukleofil. Sedangkan jika dbandingkan dengan alkuna, senyawa
alkena bersifat kurang asam. Begitu sebaliknya untuk sifat
kebasaan.
B. Alkadiena
Hidrokarbon yang memiliki dua ikatan rangkap dua, dan untuk penamaan
dan sifat yang dimilikinya hamper mirip dengan alkena. Pada Alkadiena
terdapat pengklasifikasian yakni;
1. Alkadiena terakumulasi yaitu terdapat dua ikatan rangkap dua pada
karbon yang di tengah.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Pada senyawa alkena dan alkadiena memiliki ciri fisik maupun
kimiawinya yang berpengaruh terhadap sifat yang dimiliki oleh senyawa
alkena diantaranya kestabilan dan keasaman.
B. Saran
Untuk mempelajari senyawa alkena lebih dalam dapat dibaca literature
yang lebih lengkap lagi untuk mengupas secara detail senyawa alkena dan
alkadiena.
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, Fessenden. 1982. Kimia Organik Edisi Ketiga .Jakarta:
Erlangga.
Parlan, dkk. 2005. Kimia Organik I. Malang: Universitas Negeri Malang.
Solomon, Graham.2011. Organic Chemistry. USA: University of South
Florida.