Sc Nama : Sudrajat NIM : 1207020076 Kelas : Biologi B2/3
PENANAMAN MIKROBA PADA MEDIA PERTUMBUHAN
I. METODE 1.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu koloni bakteri, cawan petri, tabung reaski, incubator, media agar, Bunsen, dan jarum ose. Koloni bakteri yang digunakan pada praktikum adalah koloni bakteri e. coli dan bakteri hasil penanaman praktikum sebelumnya yaitu pada bakteri di sampel tanah. 1.2 Prosedur Kerja Pembuatan media Media agar yang ada di beaker glass diapanaskan, kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi sambil didekatkan di Bunsen lalu tabung reaksi ditutup dengan kapas lalu dibungkus dengan plastic dan diletakkan dalam kondisi miring. Pensterilan media agar juga dapat dilakukan dengan autoklaf. Penanaman Mikroba Media miring pada tabung reaksi disiapkan. Alat bahan dan tempat praktikum di sterilisasi terlebi dahulu dengan mneggunakan alcohol. Bunsen dinyalakan dan seluruh proses pengerjaan dikerjakan di sekitaran api agar tidak ada kontaminasi dan tetap steril. Jarum ose dipanaskan hingga memijar lalu, lalu jarum ose ditunggu hingga dingin. Setelah jarum ose dipastikan dingin, sampel koloni diambil. Kemudian diinokulasikan ke media agar miring dan dibuat pola penanamannya menjadi zig zag. Setelah penanaman, media diinkubasi selama 2 x 24 jam. Setelah media miring pada tabung reaksi. Dilakukan juga penanaman di cawan petri. Cawan petri yang berisi media agar dibagi menjadi 3 bagian menggunakan spidol sehingga membentuk pola T dan tandai dengan menggunakan angka di setiap bagiannya. Setelah itu, dilakukan penanaman mikroba yang telah diambil dengan menggunakan ose yang sebelumnya sudah dipijarkan terleibh dahulu ke bagian 1 dengan pola zig zag, kemudian dilanjutkan ke bagian 2, dengan pola yang sama, dan bagian tiga dengan pola yang sama. Cawan yang sudah berisi bakteri ditutup dengan menggunakan plastic wrap dan diinkubasi di incubator selama 2x24 jam. 2. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bidang mikrobiologi untuk menunmbukan dan mempelajari sifat-sifat mikroorganisme diperlukan suatu media bebagai tempat pertumbuhan mikroorganisme. Media pertumbuhan sudah seharusnya memenuhi persyaratan nutrisi yang dibuthkan oleh suatu mikroorganisme untuk pertumbuhannya meliputi karbon, nitrogen, unsur non logam seperti sulfur, fosfor, unsur logam seperti Ca, Zn, Na, K, Cu, Mn, Mg, dan Fe, vitamin, air, dan energi (Cappucino, 2014). No Hasil Pengamatan Gambar . 1.
2. 3.
4.
Tabel 1. Hasil Pengamatan
Setelah media yang sudah terisi dengan bakteri diinkubasi selama 2x24 jam, dapat dilihat pada tabel di atas, tabung reaksi yang membentuk pola zig zig hanya ada satu sedangkan 2 tabung reaksi lain tidak menunjukkan alur gorasan zig-zag pada saat penanaman bakteri. Hasil yang sama pula didapatkan oleh bakteri yang di tanam di dalam cawan petri. Pada kuadran 1 terlihat pola zig- zig walaupun sedikit, sedangkan pada kuadran 2 dan 3 tidak terlihat pola sama sekali. Teknik penanaman mikroba pada cawan petri yang digunakan adalah dengan menggunakan metode streak plate atau yang biasa disebut metode gores. Metode ini umumnya digunakan untuk mengisolasi koloni di dalam cawan petri. Dasar dalam metode ini yaitu dengan menggoreskan suspense bahan yang mengandung mikroba pada permukaan medium agar yang sesuai pad acawan petri. Setelah diinkubasi maka pada bekas goresan akan tumbuh koloni-koloni terpisah yang mungkin berasal dari 1 sel mikroba, sehingga dapat diisolasi lebih lanjut. Penggoresan dengan teknik yang benar akan menghasilkan koloni yan terpisah. Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi pertumbuhan atau aktivitas mikroba, faktor tersebut dapat berupa faktr abiotic (fisikawi) dan faktor biotik (meliputi kehidupanaksenik dan adanya asosiasi kehidupan). Faktor abiotic diantaranya adalah temperature, pH, kebutuhan air, terkanan osmosis dna oksigen molekuler (Suharni, 2009). Selain itu, faktor yang dapat memengaruhi hasil diantaranya adalah kesterilian alat dan tempat kerja dan teknik penggoresan media. Jika pada hasil pengamatan tidak didapatkan pola seperti yang seharusnya, kemungkinan teknik penggoresan kurang sempurna. Dan ini menyebabkan koloni bakteri berkumpul di satu tempat tidak tersebar atau mengikuti pola penggoresan yang telah dilakukan. 3. Kesimpulan Berdasarkan data yang telah diperoleh, hanya ada 1 tabung reaksi yang dapat membentuk pola goresan, sedangkan 2 lainnya tidak. Begitupula pada cawan petri, hanya ada 1 kuadran yang berhasil selebihnya koloni bakteri tumbuh tidak beraturan. Ini dapat dikarenakan kesalahan dan teknik penggoresan yang kurang sempurna yang mana menyebabkan bakteri tidak tumbuh dengan mengikuti pola goresan yang telah dibut. DAFTAR PUSTAKA Anisah, & Rahayu, T. (2015). Media Alternatif untuk Pertumbuhan Bakteri Menggunakan Sumber Karbohidrat yang Berbeda. Seminar Nasional XII Pendidikan Biologi FKIP UNS, 855-860. Fitriasari, P. D., Amalia, N., & Farkhiyah, S. (2020). ISOLASI DAN UJI KOMPATIBILITAS BAKTERI HIDROLITIK DARI TANAH TEMPAT PEMROSESAN AKHIR DI TALANGAGUNG, KABUPATEN MALANG. Berita Biologi, 151-156. Mudatsir. (2007). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehidupan Mikroba Dalam Air. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 24-29. Rifai, M. R., Widowati, H., & Sutanto, A. (2020). UJI SINERGIS KONSORSIA BAKTERI INDIGEN LCN BERKONSORSIA BAKTERI TANAH DI KEBUN PERCOBAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO UNTUK PENYUSUNAN PANDUAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. BIOLOVA, 87-95.