PERCOBAAN IV
OLEH :
KELOMPOK : V (LIMA)
LABORATORIUM KIMIA
KENDARI
2018
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
struktur yang serupa, tetapi gugus fungsi pada fenol melekat langsung pada cincin
hidrokarbon yang mana mengandung rantai karbon atau cincin atom-atom karbon
yang sama, dan terbatas pada derivate sederhana yang diperoleh dari
menggantikan satu, dua, atau tiga atom hidrogen dalam molekul hidrokarbon,
dengan atom oksigen atau gugus hidroksil. Alkohol dan fenol sebagai senyawa
OH, akan tetapi sifat kedanya berbeda. Alkohol dan Fenol yang disebut sebagai
alkohol aromatik mempunyai rumus struktur R-OH, dimana pada alkohol (alkohol
alifatik) R adalah gugus alkil. Sedangkan perbedaan nya dengan fenol adalah
gugus R nya adalah gugus aril (Benzena yang kehilangan 1 atom H).
digunakan sebagai pelarut sterilisasi alat kedokteran, campuran minyak harum dan
lainnya. Fenol berguna dalam sintesis senyawa aromatis yang terdapat dalam batu
bara. Turunan senyawa fenol (fenolat) banyak terjadi secara alami sebagai
flavonoid alkaloid dan senyawa fenolat yang lain. Contoh dari senyawa fenol
adalah eugenol yang merupakan minyak pada cengkeh. Alkohol dan fenol
memiliki kemiripan dalam beberapa hal, tetapi terdapat perbedaan yang cukup
jutaan kali lebih asam daripada alkohol. Penambahan sejumlah larutan natrium
terdeprotonasi, hal ini tidak akan terjadi pada alkohol. Berdasarkan latar belakang
A. Rumusan Masalah
berikut :
1. Bagaimana sifat kimia dan sifat fisika dari alkohol dan fenol ?
B. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada percobaan alkohol dan fenol adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mempelajari beberapa sifat kimia dan sifat fisika dari alkohol dan
fenol.
C. Manfaat
Manfaat yang diperoleh pada percobaan alkohol dan fenol adalah sebagai
berikut :
1. Dapat mempelajari beberapa sifat kimia dan sifat fisika dari alkohol dan
fenol.
Kimia organik adalah percabangan studi ilmiah dari ilmu kimia mengenai
struktur, sifat, komposisi, reaksi, dan sintesis senyawa organik. Senyawa organik
dibangun terutama oleh karbon dan hidrogen, dan dapat mengandung unsur-unsur
lain seperti nitrogen, oksigen, fosfor, halogen dan belerang. Definisi asli kimia
organik berasal dari kesalahpahaman bahwa semua senyawa organik pasti berasal
Mengenai unsur kimia karbon, kimia organik biasanya berkaitan dengan senyawa
karbon yang sederhana yang tidak mengandung ikatan antar karbon misalnya
disinhibisi, ataksia dan sedasi. Toleransi terhadap etanol mulai timbul setelah
penggunaan kronis yang ditunjukkan antara lain dengan gangguan psikis dan
mengkonsumsi alkohol termasuk dalam lima besar faktor resiko untuk penyakit,
kanker dan luka-luka akibat efek langsung maupun tidak langsung dari intoksikasi
alkohol (Tritama.,2015).
mereduksi radikal bebas tergantung pada jumlah gugus hidroksi pada struktur
Aktivitas senyawa fenol berasal dari jumlah gugus hidroksil pada cincin
benzena dan juga memperlihatkan bahwa flavonoid dan tanin yang umumnya
seperti suhu, tekanan, ukuran partikel, kekuatan ionik dan kotoran yang
terkandung dalam zat yang akan dilarutkan. Kelarutan tergantung pada polaritas
zat terlarut dan pelarut. secara umum zat terlarut bagian kutub larut dalam pelarut
polar dimana kelarutan zat terlarut polar relatif rendah atau tidak larut dalam
tidak untuk semua kasus kelarutan, untuk proses endotermik terjadi peningkatan
suhu kelarutan dan sebaliknya pada saat proses eksotermik (Humayun dkk, 2016)
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan alkohol dan fenol adalah tabung
2. Bahan
Hasil Pengamatan
Pereaksi Lukas
(ZnCl2)
- disiapkan 3 buah tabung
reaksi
- dimasukkan ke dalam
masing-masing tabung reaksi
- ditambahkan dengan 1 mL
alkohol primer, sekunder dan
tersier kedalam masing-
masing tabung berbeda
- dikocok
- diamati perubahannya
Hasil Pengamatan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
ZnCl2
Etanol + reagen Lucas : C2H5OH + HCl C2H5Cl + H2O
ZnCl2
Iso amil alkohol : C5H11OH+ HCl C5H11O-Cl + H2O
ZnCl2
Ter-butanol : C4H9OH + HCl C4H9Cl + H2O
B. Pembahasan
Sifat alkohol dan fenol dapat dibedakan dengan melakukan uji kelarutan
dalam air dan n-heksana; alkohol primer, sekunder dan tersier. Alkohol tergolong
pertukaran satu atau lebih gugus hidroksil dengan atom-atom hidrogen dalam
jumlah yang sama dengan rumus kimia CnH2n+1OH, alkohol sebagai cairan
jernih tidak berwarna dan berbau khas dengan titik didih relatif tinggi.
berwujud cair pada suhu kamar, alkohol juga bermanfaat sebagai agen pembunuh
Terdapat tiga jenis alkohol yakni alkohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol
tersier, hal ini didasarkan pada jumlah karbon yang terikat pada karbon C-OH dan
yang termasuk dalam alkohol primer adalah etanol dan metanol, alkohol sekunder
adalah 2-propanol dan alkohol tersier adalah 2-metilpropanol. Salah satu sifat
alkohol sebagai zat amfoter, yakni dapat bertindak sebagai asam (donor proton)
Fenol berbentuk butiran kristal tak berwarna yang memiliki bau yang
khas. Rumus kimianya adalah C6H5OH dan strukturnya memiliki gugus hidroksil
(-OH) yang berikatan dengan cincin fenil. Fenol (fenil alcohol) merupakan zat
padat yang tidak berwarna yang mudah meleleh dan terlarut baik didalam air
karena alkohol merupakan senyawa yang bersifat polar. Fenol berfungsi sebagai
dan n-heksana. Uji pertama yakni menguji bagaimana kelarutan alkohol primer,
sekunder dan tersier, dengan sampe uji metanol. Metanol sebagai senyawa
kimia dengan rumus kimia CH3OH dan tergolong kedalam alkohol primer atau
bentuk alkohol paling sederhana, pada keadaan atmosfer metanol berbentuk cairan
yang ringan, mudah menguap, tidak berwarna, mudah terbakar, dan beracun
dengan bau yang khas. Uji kelarutan metanol dalam air diperoleh hasil bahwa
metanol larut dalam air, hal ini dikarenakan metanol merupakan senyawa
golongan alkohol primer yang bersifat polar, dimana kelarutan suatu senyawa
sesuai dengan prinsip like dissolve like yakni suatu senyawa hanya akan larut pada
pelarut yang sesuai, metanol bersifat polar hanya akan larut dalam pelarut yang
polar oleh karena itulah alkohol dapat larut dalam air dikarenakan air juga bersifat
polar, kepolaran suatu senyawa dapat dilihat dari struktur molekulnya yakni
terdapat pasangan elektron bebas pada atom pusat dan bentuknya tidak simetris.
Sedangkan pada uji kelarutan dalam n-heksana diperoleh hasil bahwa metanol
heksana bersifat non polar yang dapat dilihat dari struktur molekulnya dimana n-
heksana bentuknya simetris dan tidak memiliki pasangan elektron bebas pada
atom pusat.
Prinsip like dissolve like yang menyatakan bahwa yakni kelarutan suatu zat
tergantung pada sifat suatu zat contohnya senyawa polar akan larut pada pelarut
polar pula, suatu zat larut pada pelarut yang mempunyai struktur yang mirip, suatu
senyawa yang memiliki rantai cabang, lebih mudah larut dalam pelarut dari pada
rantai isomernya lurus, senyawa yang mempunyai berat molekul tinggi sedikit
lebih larut dalam inert dan zat cair atau padatan yang titik lelehnya rendah
umumnya lebih mudah larut dari pada zat yang titik lelehnya tingggi dalam
pelarut inert. Proses pelarutan dapat dilihat pada gambar bahwa zat yang tidak
homogen atau heterogen terdapat dua fasa yakni zat yang mempunyai massa jenis
lebih kecil mengapung atau berada di permukaan sedangkan zat yang berat
menggunakan pereaksi lucas, pereaksi ini adalah campuran asam klorida pekat
dengan seng klorida. Seng klorida adalah suatu asam lewis, yang ketika
ditambahkan dalam asam klorida akan membuat larutan menjadi lebih asam dan
juga berfungsi sebagai katalis asam lewis, sedangkan asam klorida berfungsi
untuk melarutkan alkohol dan menyumbangkan atom Cl- pada pembuatan alkil
klorida dan Cl2 berfungsi sebagai katalisator pada reaksi lucas dan membantu
Uji pertama yakni senyawa jenis alkohol primer dengan sampel etanol dan
diperoleh hasil bahwa etanol larut dalam pereaksi lukas tetapi bereaksi lebih
lambat. Uji kedua yakni pengujian alkohol sekunder dalam hal ini isoamil alkohol
dan diperoleh hasil isoamil alkohol larut tetapi bereaksi lambat, dan pengujian
terakhir alkohol tersier yakni butanol dan diperoleh hasil butanol larut dan
bereaksi cepat. Perbedaan kecepatan beraksi antara alkohol primer, sekunder dan
tersier bergantung pada gugus hidroksil yang diikat oleh atom karbon. Sehingga
diketahui bahwa alkohol tersier mempunyai banyak ruang untuk berikatan dengan
1. Metanol dapat larut dalam air tetapi tidak larut pada dalam n-heksana. Hal itu
dengan pereaksi lukas. Alkohol primer bereaksi dengan pereaksi lukas tetapi
Humayun H. Y., Nizamuddin M. N. M., Shaarani., Ali W., Bawadi A. dan Abdus
Md. S., The Effect of Co-solvent on the Solubility of a Sparingly Soluble
Crystal of Benzoic Acid. International Conference on Process
Engineering and Advanced Materials. doi:10.1016/j.proeng.2016.06.548
Zuraida., Sulistiyani., Dondin, S., Irma, H.S., 2017. Fenol, Flavonoid, dan
Aktivitas Antioksidan pada Ekstrak Kulit Batang Pulai (Alstonia
Scholaris (Phenolics, Flavonoids, and Antioxidant Activity of Alstonia
scholaris R.Br Stem Bark Extract). Jurnal Penelitian Hasil Hutan,
35(3).