BEKAS
(Praktikum Kimia Unsur Golongan Utama)
Oleh :
Nim : 118270091
Kelompok : 6
LABORATORIUM KIMIA
JURUSAN SAINS
2019
Judul Praktikum : Sintesis Tawas dari Limbah Kaleng Bekas
NIM : 118270091
Prodi : Kimia
Jurusan : Sains
Kelompok : 6
Mengetahui,
Nama Asisten
NIP :
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum tentang sisntesis tawas dari limbah barang bekas yaitu
mahasiswa dapat mensitesis tawas dari limbah kaleng bekas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Aluminium
Alumunium ialah unsur melimpah ketiga terbanyak dalam kerak bumi
(sesudah oksigen dan silica) mencapai 8,2 % dari massa total. Keberadan aluminium
umumnya bersamaan dengan silicon dalam aluminosilkat dari feldspar, mika dan di
dalam lempung, yaitu pelapukan batuan tersebut. Bijih yang paling penting untuk
produksi alumunium adalah bauksit. Bauksit dimurnikan melalui proses bayer, yang
mengambil manfaat dari fakta bahwa oksida alumina amfoter larut dalam basa kuat,
tetapi besi(III) oksida tidak. Bauksit mentah dilarutkan dalam natrium hidroksida dan
dipisahkan dari besi oksidasi serta zat asing tak terlarut lainnya dengan penyaringan.
Alumunium oksida terhidrasi murni mengendap bila larutan didinginkan sampai
lewat jenuh dan dipancing menjadi kristal ( Oxtoby,2003).
Kristalisasi adalah peristiwa pembentukkan partikel- partikel zat padat di
dalam suatu zat yang homogen. Kristalisasi dapat terjadi sebagai pembentukan
partikel-partikel padat di dalam uap,seperti dalam hal pembentukkan salju; sebagai
pembekuan di dalam lelehan cair sebagaimana dalam pembuatan kristal tunggal
yang benar atau sebagai kristalisasi dalam larutan cair.
Kristalisasi dari larutan sangat penting dalam industri karena banyaknya ragam
bahan yang dipasarkan dalam bentuk Kristal. Penggunaannya sangat luas karena dua
hal, antara lain :
1. kristal yang terbentuk dari larutan tak murni selalu murni, kecuali jika
terbentuk kristal dari campuran.
2. kristalisasi merupakam metode yang praktis untuk mendapatkan bahan-bahan
kimia murni dalam kondisi yang memenuhi syarat untuk penggunaan dan
penyimpanan.
Kristal sebagaimana dalam larutan berupa macam ukuran dan dikeluarkan
sebagai Kristall hasil. Tujuan utama dari kristalisasi tentulah untuk mendapatkan
perolehan yang memuaskan serta kemurnian yang tinggi dan juga menghasilkan
suatu kristal hasil (Warrendkk,1999).
Tawas (Alum) adalah kelompok garam rangkap berhidrat berupa kristal dan
bersifat isomorf. Kristal tawas ini cukup mudah larut dalam air, dan kelarutannya
berbeda- beda tergantung pada jenis logam dan suhu (Anonim, 2011).
Sifat fisik dan Kimia Tawas
Menurut Amanda Desviani (2012, h. 4) beberapa sifat dari tawas atau
aluminium sulfa, amtara lain yaitu:
Berbentuk bongkahan atau bubuk berwarna putih
Kelarutan dalam air sekitar 700 gram/liter
Konsentrasi larutan yang umum 50-100 gram/liter (5-10 %)
Tidak mudah terbakar
Larut dalam air, bereaksi dengan asam kuat dan bersifat korosif
Larutannya berbahaya bagi paru-paru, mata dan kulit
Bila debunya terhisap maka akan menimbulkan rasa nyeri pada alat
pernafasan
Jika larutan terkena mata akan menimbulkan rasa pedih.
2.4.3 Deteksi
Interferensi konstruktif radiasi sinar-X hasil difraksi struktur kristal material
yang diuji selanjutnya akan dideteksi oleh detektor. Agar detector dapat
mendeteksi interferensi konstruktif radiasi sinar-X hasil difraksi struktur kristal
material yang diuji dengan tepat, maka posisinya harus berada tepat pada arah
sudut pantul radiasi sinar-X.
2.4.4 Interpretasi
Interferensi konstruktif radiasi sinar-X (Gambar 2.7) yang telah dideteksi
oleh detektor selanjutnya akan diperkuat gelombangnya dengan menggunakan
amplifier. Lalu interferensi konstruktif radiasi sinar-X tersebut akan terbaca
secara spektroskopi sebagai puncak-puncak grafik yang ditampilkan oleh layer
computer.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Bahan :
2 gram kaleng bekas (aluminium)
40 mLKOH 40%
30 mL H2SO4 6M
Es batu
Saring kembali larutan dengan kertas saring dan corong yang baru. Kemudian
dinginkan dalam beaker glass yang telah berisi es batu.
Amatilah
Jika terbentuk kristal, saring dengan kertas saring yang diletakkan dalam
corong. Lalu kertas saringnya dibilas dengan etanol.
Jika terbentuk kristal, saring dengan kertas saring yang diletakkan dalam
corong. Lalu kertas saringnya dibilas dengan etanol 70 %.c