PERCOBAN IV
OLEH
NAMA : HASRIANA
LABORATORIUM KIMIA
KENDARI
2019
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan hidup merupakan semua benda yang hidup (biotik) dan yang
tidk hidup (abiotik) serta kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati. Anara
oleh ulah manusia dan kegiatan produksi yang dilakukannya. Kedua aktivitas ini
menghasilkan zat atau bahan yang berbahaya yang tidak dapat di daur ulang.
ekonomi juga menghasilkan limbah, berupa limbah padat, cair maupun gas.
dan pembuangan limbah yang tidak dapat terurai. Saat ini banyak dijumpai limbah
yang tidak dapat diurai seperti plastik, karet, kaleng, dan botol, karena manusia
minuman dibuat dari kaleng dan plastik agar ringan dan tidak pecah bila terjatuh.
Salah satu unsur logam yang sering digunakan dalam konstruksi dan produksi
adalah Aluminium.
lebih ringan dari pada baja, mudah dibentuk, tidak berasa, tidak berbau, tidak
beracun, dapat menahan masuknya gas, mempunyai konduktivitas panas yang
baik dan dapat didaur ulang. Dengan keunggulan tersebut, maka pemanfaatan
salah satunya yaitu menjadi bahan koagulan penjernih air (tawas). Berdasarkan
hal tersebut maka perlu dilakukan percobaan pembuatan tawas dari aluminium foil.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Percobaan
Tujuan yang ingin dicapai dari percobaan pembuatan tawas dari aluminium
D. Manfaat
dalam bentuk unsur melainkan dalam bentuk senyawa baik dalam bentuk oksida
bauksit. Bauksit adalah biji yang banyak mengandung Alumina (Al 2O3) yakni 30-
merah atau coklat dapat sekeras batu. Namun ada pula yang selembek tanah
bersifat isomorf. Kristal tawas cukup mudah larut dalam air dan tingkat
kelarutannya berbeda-beda tergantung pada jenis logam dan suhu. Tawas dikenal
menjadi jernih. Tawas sebagai koagulan di dalam pengolahan air maupun limbah
sangat efektif untuk mengendapkan partikel yang melayang baik dalam bentuk
adalah salah satu jenis tawas yang dibentuk dari reaksi dengan asam sulfat yang
memiliki sifat kimia KAl(SO4)2.12H2O. Tawas adalah salah satu jenis koagulan
dkk., 2017).
Di darat asam sulfat diyakini menjadi salah satu pendorong utama
KOH, dan biasa disebut kalium api. Kalium hidroksida dapat ditemukan dalam
bentuk murni dengan mereaksikan natrium hidroksida dengan kalium tidak murni.
Hal ini biasanya dijual sebagai pelet tembus pandang, yang akan menjadi lekat di
mengandung berbagai jumlah air (serta karbonat, lihat di bawah) (Rachman dkk.,
2018).
DAFTAR PUSTAKA
Elm, J., Nanna M. Dan Theo K., 2017, What is Required For Highly Oxidized
Molecules to Form Clusters With Sulfuric Acid, Journal Of Physical
Chemistry A, 121(23).
Hakim1, L. Dan Intan M., 2017, Pemanfaatan Limbah Aluminium Foil Untuk
Produksi Gas Hidrogen Menggunakan Katalis Natrium Hidroksida
(NaOH), Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 6(1).
Salsabila, U., Tri J. Dan Hanan L. D., 2018, Perbedaan Penurunan Chemical
Oxygen Demand (COD) Melalui Pemberian Tawas dan Poly Aluminium
Chloride (PAC) pada Limmbah Cair Rumah Pemotongan Hewan
Penggaron Semarang, Jurnal Kesehatan Masyarakat (E-Journal), 6(4).
Sitompul, L. R., Elvi Y. Dan Shinta E., 2017, Pemanfaatan Logam Aluminium
(Al) pada Kaleng Minuman Soda Menjadi Tawas, Jom F TEKNIK, 4(1).