Oleh :
Nama : Lani Puspita
NIM : 119270078
Kelompok :4
Dosen Kelas : 1. Aditya Ayuwulanda, S.Pd., M.Si
2. Fina Khaierunnisa Frima, S.Pd., M.
3. Prof. Dra. Fida M Warganegara, M.S., Ph.D
Asisten : Dian Oktaviana Sari
Waktu : Selasa, 10 November 2020
PERCOBAAN KE : 1 (Satu)
JUDUL PERCOBAAN (2) : IDENTIFIKASI MAKROMOLEKUL
TUJUAN PERCOBAAN (3) : Mengamati sel melalui vidio
Mengamati jaringan epidermis melalui kamera handphone
Mikroskop berasal dari kata mikros dan scopein. Mikros berarti kecil dan scopein
artinya melihat. Jika digabungkan maka menjadi mikroskop yang didefinisikan sebagai
alat untuk melihat benda kecil untuk dilihat secara kasat mata. Sejarah mikroskop sendiri
diawali pada masa Anthony Van Leeuwenhoek (1632-1723).Anthony Van Leeuwenhoek
membuat mikroskop pertamanya pada tahun 1675 dengan cara menumpuk beberapa kaca
pembesar. Melalui percobaan itu Anthony bias mengamati mikroorganisme dalam air.
Dari situlah kemudian kegunaan mikroskop sebagai alat untuk melihat jasad renik mulai
dikembangkan.Media Mikroskop Sederhana menjadi penting dalam mempelajari Sistem
Organisasi Kehidupan, karena media tersebut dapat memberi pengalaman langsung
kepada siswa untuk belajar mengamati objek yang sangat kecil seperti sel, jaringan dan
organ dari tubuh organisme dengan jelas dan detail.[ CITATION Har18 \l 1033 ]
Perkembangan mikroskop saat ini sudah sampai pada mikroskop digital yang
memudahkan pengamat mikroskop untuk melihat obyek benda cukup dengan mengamati
citra hasil dari obyek pada layar monitor. Mikroskop digital banyak sekali manfaatnya
apabila ditinjau dari besar kecilnya obyek yang diamati dimulai dari segi keilmuan dan
pendidikan, analisis obyek yang diamati, keperluan analisis medik dan biomedik, analisis
suatu lapisan tipis dan Quality Control (QC). Ukuran sebuah citra digital yang diperoleh
dari obyek mikroskop memiliki beberapa macam dilihat dari besar kecilnya perbesaran
mikroskop dan resolusi citra yang dihasilkan dalam bentuk citra warna RGB sesuai
kemampuan maksimum dari kamera mikroskop.[CITATION Baw14 \l 1033 ]
Mikroskop merupakan alat yang dapat menghasilkan bayangan dari benda yang di
mikroskop menjadi lebih besar. Pembesaran ini tergantung pada berbagai faktor,
diantaranya titik fokus kedua lensa( objektif f 1dan okuler f 2, panjang tubulus atau
jarak(t) lensa objektif terhadap lensa okuler dan yang ketiga adalah jarak pandang mata
normal(sn).
Rumus :
Nama : Lani Puspita
LAPORAN PRAKTIKUM NIM :119270078
Dasar-Dasar Kimia Hayati Kelas : RB
Kelompok: kelompok 4
PROGRAM STUDI KIMIA Nama Asprak: Dian Oktaviana
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Sari
Bayangan benda (obyek) yang kita lihat dibentuk dan diperbesar oleh lensa obyektif,
didalam tubus mikroskop membentuk bayangan nyata terbalik dari obyek. Bayangan
nyata tersebut selanjutnya dibalik dan diperbesar lagi oleh lensa okuler. Lensa okuler
merupakan lensa yang berfungsi untuk membuat bayangan terakhir, sehingga bayangan
tersebut dapat dilihat langsung oleh mata pengamat. Lensa yang baik diperoleh dengan
memperhatikan pembesaran dan daya pisahnya. Semakin pendek jarak titik api lensa akan
semakin kuat pembesarannya, sehingga semakin besar kemampuan suatu lensa akan
semakin kecil jarak dua titik api yang berdekatan yang dapat dilihat secara terpisah
menggunakan mikroskop. Beberapa lensa obyektif biasanya dipasang pada roda berputar
yang disebut revolver. Setiap lensa obyektif dapat diputar ke tempat yang sesuai dengan
pembesaran yang diinginkan. Lensa obyektif dibuat dalam beberapa pembesaran yang
berbeda, yaitu : 4x, 10x,40x, dan 100x, demikian juga lensa okuler tersedia beberapa
pembesaran, yakni : 4x, 10x,16x, dan 20x. Lensa okuler dipasang paada ujung dalam
tubus dan biasanya yang dipasang adalah yang pembesaaran 10x. Dengan demikian jika
kita mengamati obyek menggunakan lensa okuler pembesaran 10x dan lensa obyektif 40x,
maka pembesaran obyek yang dapat dilihat menjadi 400x dibanding besarnya obyek yang
sebenarnya.
Kondensor berfungsi sebagai pengatur intensitas caahaya yang masuk ke dalam
mikroskop. Kondensor mempunyai dua bagian penting, yaitu :1. Susunan lensa untuk
mengumpulkan sinar sebelum masuk ke dalam obyek dan lensa obyektif.2. Diafragma
berfungsi untuk mengatur sinar tepi yang masuk ke dalam lensa obyektif dan okuler.
[CITATION Nis \l 1033 ]
Ada dua proses yang terjadi saat kita menggunakan mikroskop, yaitu:
1. Proses perbesaran Mikroskop dapat menyebabkan benda-benda kecil terlihat
besar dan sanggup membesarkan objek.
2. Proses penguraian Mikroskop dapat memperjelas pola-pola rumit yang tidak
terlihat oleh mata telanjang.
2. Jenis-jenis mikroskop
Berdasarkan sumber cahayanya mikroskop dibagi menjadi 2,yaitu:
a) Mikroskop Cahaya.
Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan
kondensor.Contoh mikroskop cahaya yaitu mikroskop monokuler,mikroskop binokuler
dan mikroskop streo.
Cara kerja dari mikroskop cahaya adalah dari cahaya lampu yang dibiaskan oleh lensa
condenser, setelah melewati lensa kondenser sinar mengenai spesimen dan diteruskan
oleh lensa objektif. Lensa objektif ini merupakan bagian yang paling penting dari
mikroskop karena dari lensa ini dapat diketahui perbesaran yang dilakukan mikroskop.
Sinar yang diteruskan oleh lensa objektif ditangkap oleh lensa okuler dan diteruskan pada
mata atau kamera. Pada mikroskop ini mempunyai batasan perbesaran yaitu dari 400 X
sampai 1400X.[ CITATION Jur20 \l 1033 ]
b) Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali, elektron digunakan
sebagai pengganti cahaya.Mikroskop elektron transmisi (trasmission electron
microscope(TEM)) yang digunakan untuk mengamati struktur internal dari suatu sel.
[ CITATION Har17 \l 1033 ]
Nama : Lani Puspita
LAPORAN PRAKTIKUM NIM :119270078
Dasar-Dasar Kimia Hayati Kelas : RB
Kelompok: kelompok 4
PROGRAM STUDI KIMIA Nama Asprak: Dian Oktaviana
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Sari
3. Sel Tumbuhan
Sel merupakan satuan dasar kehidupan. Semua organisme hidup terdiri dari sel yang
memiliki nukleus terbungkus oleh membran atau struktur serupa tetapi tanpa membran.
Tak ada kehidupan dalam satuan yang lebih kecil dari pada sel. Sel hanya dapat terjadi
dari pembelahan sel yang ada sebelumnya. Organisme senonistik (ganggang, cendawan,
cendawan lendir tertentu) tidak memiliki organel (mitokondria, nukleus) yang dibatasi
oleh membran sehingga menjadi satuan yang disebut sel.Sel eukariot terdiri dari organel
yang terbungkus membran, misalnya kloroplas, mitokondria, nukleus, dan vakuola,
sedangkan prokariot terdiri dari organel tanpa membran Beberapa organisme yang
mempunyai sel eukariot mengandung nukleus sejati dan sebagian besar bersel tunggal,
misalnya protozoa dan cendawan lendir. Organisme yang memiliki sel prokariot tidak
mengandung nukleus atau organel sel yang terorganisasi, misalnya bakteri.
Pada organisme multisel, sel tersusun membentuk jaringan dan organ. Sel dalam
organisme multisel tidaklah sama, sering mempunyai fungsi yang berbeda satu sama lain
Konsep jaringan organ lebih sulit diterapkan pada tumbuhan dibandingkan pada hewan.
Nama : Lani Puspita
LAPORAN PRAKTIKUM NIM :119270078
Dasar-Dasar Kimia Hayati Kelas : RB
Kelompok: kelompok 4
PROGRAM STUDI KIMIA Nama Asprak: Dian Oktaviana
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Sari
Contoh jaringan tumbuhan yang khas adalah epidermis, korteks, jaringan pembuluh, dan
empulur. Organ utama tumbuhan berpembuluh ialah akar, batang, dan daun yang dapat
mengalami modifikasi (misalnya bunga).[ CITATION Pro16 \l 1033 ]
Berikut gambar struktur sel tumbuhan.
Alkohol 70%
Penggunaan Mikroskop
Selesai
siapkan mikroskop
bersihakan dan sayat tipis bawang
menggunakan silet
Sel tumbuhan letakkan daun pada kaca
(bawang merah) tetesi 2 tetes aqua DM,tutup
letakkan dimeja preparat,dan amati
struktunya
selesai
Data pengamatan :
Daun Nanas sebelum :
Nama : Lani Puspita
LAPORAN PRAKTIKUM NIM :119270078
Dasar-Dasar Kimia Hayati Kelas : RB
Kelompok: kelompok 4
PROGRAM STUDI KIMIA Nama Asprak: Dian Oktaviana
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Sari
Data Pengamatan
No Nama Daun Sebelum penambahan Setelah ditambahkan
Alkohol Alkohol
1. Nanas Warna hijau dan struktur Warna lebih pucat dan
daun kurang terlihat struktur daun terlihat jelas
2. Pisang Warna hijau dan struktur Warna lebih pucat dan
daun kurang terlihat struktur daun terlihat jelas
3. Perdu Warna hijau dan struktur Warna sedikit pudar dan
daun kurang terlihat struktur daun terlihat jelas
PEMBAHASAN (30)
Praktikum modul pertama ini mengenai mikroskop,cara penggunaan mikroskop
dan mengamati mikroba,sel-sel pada tumbuhan ataupun sel hewan menggunakan
mikroskop sederhana dengan camera Hp dan Loop.
Siapkan 3(tiga) jenis daun yang berbeda.Boleh dari daun tumbuhan monokotil
ataupun dikotil.Disini kami menggunakan daun Nanas,Pisang dan Perdu,karena daun ini
sangat mudah ditemui dilingkungan sekitar tempat tinggal.bersihkan daun-daun ini
dengan cara mencucinya ataupun dibersihkan dari duri yang ada pada
daun.keringkan.Untuk daun nanas dan pisang potong daun agar lebih pendek,lalu sayat
dengan tipis bagian lilin daun menggunakan silet,untuk daun perdu,Sayat bagian tulang
daun,lalu tarik dari tulang daun menuju daun inti agar bafian daun terkelupas dengan
bagian lilinnya.Letakkan bagian yang sudah disayat kedalam mangkuk bening.Adapun
fungsi dari mangkuk bening adalah sebagai media untuk meletakkan preparat.Setelah itu
Nama : Lani Puspita
LAPORAN PRAKTIKUM NIM :119270078
Dasar-Dasar Kimia Hayati Kelas : RB
Kelompok: kelompok 4
PROGRAM STUDI KIMIA Nama Asprak: Dian Oktaviana
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Sari
a. Pegang tangkainya dengan tangan kanan dan letakkan tangan kiri untuk
menopangnya.
b. Jangan mengayun, melambungkan, atau menggetarkannya sewaktu meletakkan
mikroskop.
c. Jangan mengangkat mikroskop pada tubuh tabungnya, karena akan ada bagian yang
lepas atau jatuh apabila hal ini di lakukan.
2. Bagian-bagian mikroskop
Nama : Lani Puspita
LAPORAN PRAKTIKUM NIM :119270078
Dasar-Dasar Kimia Hayati Kelas : RB
Kelompok: kelompok 4
PROGRAM STUDI KIMIA Nama Asprak: Dian Oktaviana
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Sari
TUGAS 2
1. Sumber sel tumbuhan dari Bawang Merah (Allium Cepa)
Sumber sel hewan dari Sel Epitel Mukosa Mulut
Jaringan sel yang teramati yaitu inti sel dan sitoplasma sel.
Bentuk batang pendek (coccobacil, bakteri negatif gram, ukuran 0,4-0,7 um x 1.4 um),
sebagian besar gerak positif dan beberapa strain mempunyai kapsul.Dengan perbesaran
MAG(40X,150X,400X,600,1000X,1500X).
Gambar S. Aureus
TUGAS 3
1. Nanas Sebelum
Nama : Lani Puspita
LAPORAN PRAKTIKUM NIM :119270078
Dasar-Dasar Kimia Hayati Kelas : RB
Kelompok: kelompok 4
PROGRAM STUDI KIMIA Nama Asprak: Dian Oktaviana
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Sari
Nanas Setelah
Pisang Sebelum
Nama : Lani Puspita
LAPORAN PRAKTIKUM NIM :119270078
Dasar-Dasar Kimia Hayati Kelas : RB
Kelompok: kelompok 4
PROGRAM STUDI KIMIA Nama Asprak: Dian Oktaviana
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Sari
Pisang Setelah
KESIMPULAN (10) :
Penambahan Alkohol pada daun bertujuan untuk melihat perubahan warna.
Alkohol dapat melarutkan klorofil
Sel jaringan daun yang teramati sebelum dan sesudah penambahan alkohol dapat dilihat
dari daun yang lebih rentang patah setelah diberi alkohol,dan
P erubahan warna yang sedikit pucat dibandingkan warna daun awal.
Perbedaan struktur antara tumbuhan jenis monokotil dan dikotil
Daun pisang dan nanas berasal dari tumbuhan monokoti,dan
Perdu dari tumbuhan dikotil.
Bakteri E-coli merupakan bakteri gram negatif yang berebentuk basil(batang)
Bakteri S. Aureus merupakan bakteri gram positif dan berbentuk coccus(bulat)
Nama : Lani Puspita
LAPORAN PRAKTIKUM NIM :119270078
Dasar-Dasar Kimia Hayati Kelas : RB
Kelompok: kelompok 4
PROGRAM STUDI KIMIA Nama Asprak: Dian Oktaviana
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA Sari
Bibliography
Bawono, I. (2014). Identifikasi Fokus Mikroskop Digital Menggunakan Metode Otsu. Jurnal
Berkala Fisika. Retrieved 11 12, 2020, from
http://garuda.ristekbrin.go.id/author/view/497787
Campbel, N. (2008). MIKROSKOP . Retrieved 11 12, 2020
Harijati, N. (2017). Mikrotrknik Dasar. Retrieved 11 12, 2020
Hartanti, N. (2018). Pengembangan Pembelajaran Penemuan Mikroskop untuk Melatih
Keterampilan Proses Sains dan Pemahaman Konsep Materi pada Siswa SMP. Jurnal
Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya. Retrieved 11 12, 2020
Jurusan Fisika, U. N. (n.d.). MIKROSKOP. Retrieved 11 12, 2020, from
file:///C:/Users/user/Downloads/Makalah_Mikroskop.pdf
Nisa', A. K. (2018). PENGGUNAAN MIKROSKOP. SEL DAN ORGANISASI KEHIDUPAN.
Retrieved 11 12, 2020
Prof.Dr.Hj., S. (2016). modul. Struktur dan Fungsi Sel Tumbuhan. Retrieved 11 15, 2020, from
http://repository.ut.ac.id/4385/1/BIOL4314-M1.pdf