Anda di halaman 1dari 19

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum Biologi Dasar dengan judul “Pengenalan


Mikroskop” yang disusun oleh:
nama : Bs. Elmha Istiqamah
NIM : 1812042009
kelas : Pend. Fisika A
kelompok : IV (empat)
Setelah diperiksa oleh asisten dan kordinator asisten maka laporan ini dinyatakan
diterima.
Makassar, November 2018

Koordinator Asisten, Asisten,

Sunarto Arif Sura Arya Winandar Batara R


NIM: 1414041002 NIM :1514041008

Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab

Drs. H. Abd. Muis, M. Si


NIP.1964091319901001
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam bidang biologi terdapat berbagai macam alat yang dapat mempermudah kita
untuk mempelajari mahluk hidup.Salah satu bentuk alat yang kita gunakan dalam
praktikum adalalah mikroskop. Mikroskop merupakan alat yang digunakan untuk
melihat benda-benda kecil yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Terlebih lagi
untuk melihat sel-sel pada tumbuhan maupun hewan.Mikroskop pertama kali ditemukan
oleh Anthony Van Leeuwenhook pada abad ke-16. Adapun fungsi mikroskop yang
paling utama adalah mengamati benda-benda kecil, memperbesar bayangan objek yang
diamati dan memperjelas bayangan objek yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang,
maka dari itu harus dengan bantuan alat yaitu mikroskop.
Mikroskop terbagi menjadi tiga yaitu mikroskop elektron, mikroskop cahaya dan
mikroskop stereo. Mikroskop elektron adalah mikroskop canggih yang memiliki
pembesaran hingga 100 ribu kali. Dengan menggunakan mikroskop ini kita dapat
melihat organel – organel penyusun sel maupun virus secara jelas. Mikroskop cahaya
adalah mikroskop yang menggunakan cahaya matahari atau cahaya lampu sebagai
penerangan agar gambar dapat terlihat. Pembesaran mikroskop cahaya saat ini hanya
maksimal 100 kali lipat. Mikroskop stereo adalah mikroskop yang berfungsi untuk
mengamati preparat yang berukuran besar dan ingin diamati bagian – bagiannya.
Pembesaran mikroskop stereo hanya sekiatar 7 sampai 30 kali. Dengan menggunakan
mikroskop stereo maka anda akan melihat gambar dalam bentuk 3 dimensi dan gambar
yang dihasilkan lebih tajam.
Berdasarkan dari praktikum yang dilakukan mikroskop yang digunakan adalah
mikroskop cahaya, yang dimana mikroskop ini menggunakan cahaya dari cahaya
matahari. Mikroskop cahaya memiliki 3 bagian lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler
dan bagian lensa kondensor. Semua lensa tersebut bekerja sama untuk memperjelas
gambar bayangan preparat/objek.
Adapun bagian-bagian dari mikroskop cahaya ialah lensa okuler, tabung/tubus,
revolver, lensa objektif, meja kerja, kondensor, diafragma, cermin, kaki mikroskop,
sendi inklanasi, penjepit kaca, lengan mikroskop, micrometer/pemutar halus, dan
makrometer/pemutar kasar.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu mahasiswa terampil menggunakan
mikroskop biologi dengan cepat dan aman untuk melihat sediaan sederhana serta
mahasiswa mampu mengenali dengan baik sel-sel yang terdapat pada objek yang
diamati dengan menggunakan mikroskop.

C. Manfaat
Mahasiswa dapat mengenali dan mengetahui bagian-bagian mikroskop beserta
fungsinya, dapat mengetahui cara mengangkat mikroskop dengan baik dan benar, cara
menggunakan mikroskop dengan benar, cara menyimpannya kembali, cara
membersihkan mikroskop, serta mengetahui perbedaan bentuk sel dalam objek
penelitian yaitu daun waru (Hibiscus tiliaceus), daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-
sinensis), daun labu (Hibiscus tiliaceus) serta bawang merah (Allium cepa) yang diamati
dengan menggunakan mikroskop.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Mikroskop merupakan alat yang sering digunakan untuk melihat benda kecil
yan tidak dapat dilihat oleh mata secara langsung. Perkembangan mikroskop saat ini
sudah sampai pada mikroskop digital yang memudahkan pengamat mikroskop untuk
melihat objek benda cukup dengan mengamati citra hasil dari objek pada layar
monitor ( Ari Bawono, 2014).
Mikroskop merupakan salah satu peralatan yang dibutuhkan di Laboratorium
IPA. Alat ini biasanya digunakan untuk melakukan kegiatan pengamatan terhadap
benda-benda yang berukuran mikroskopis, baik benda diam maupun mikroorganisme
yang dapat bergerak (Sadina, 2014).
Pelajaran biologi adalah salah satu cakupan dari IPA yang membahas tentang
makhluk hidup, alam, pengaruh alam terhadap makhluk hidup, penerapan prinsip,
dan membuat sifat serta mengembangkan kemampuan mengingat, meneliti dan
melakukan percobaan di laboratorium (Abdullah, 2014).
Mikroskop electron transmisi dan mikroskop electron pemindai bekerja
berdasarkan iteraksi electron dengan komponen jaringan. Panjang gelombang pada
berkas electron jauh lebih pendek ketimbang panjang cahaya, sehingga
memungkinkan peningkatan resolusi ribuan kali lipat (Anthony L Mescher, 2012).
Mikroskop electron mengungkapkan banyak organel dan subseluler yang lain
yang tidak mungkin diresolusi dengan mikroskop cahaya. Namun mikroskop cahaya
menawarkan beberapa keuntungan, tertama dalam mempelajari sel hidup. Salah satu
kekurangan mikroskopi electron adalah bahwa metode yang digunakan dalam
menyiapkan spesimenternyata membunuh sel. Selain itu penyiapan specimen dapat
menimbulkan artifak. Fitur structural yang terlihat di mikrograf namun tidak ada
pada sel hidup (Campbell, 2008).
Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kehidupan
laboratorium, khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat yang memungkinkan
kita dapat mengamati objek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis). Hal ini
membantu memecahkan persoalan manuasia tentang organisme yang berukuran
kecil. Pendekatan keterampilan proses menekankan pada proses belajar, aktivitas dan
kreativitas peserta didik dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai, dan
sikap serta menerapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai suatu
tujuan (Abdullah, 2014).
Mikroskop merupakan alat yang paling penting dalam sitology, bidang yang
mempelajari stuktur sel. Namun sekedar menjelaskan beraneka ragam organel dan
struktur-struktur lainnya dalam sel hanya bisa sedikit mengungkapkan fungsi-
fungsinya. Biologi sel modern berkembang dari integrasi sitology dengan biokimia,
bidang yang mempelajari molekul dan proses-proses kimia metabolisme
sel (Campbell, 2008).
Mikroskop electron transmisi (transmission electron microscope, TEM) adalah
sebuah system yang membentuk bayangan yang memungkinkan resolusi 3 mm.
resolusi tinggi ini memungkinkan pembesaran 400.000 kali untuk melihat secara
rinci. Sayangnya pembesaran demikian hanya berlaku untuk molekul atau partikel
yang terisolasi. Irisan jaringan yang sangat tipis dapat diamati secara rinci dengan
pembesaran sampai sekitar 120.000 kali (Anthony L Mescher, 2012).
Berbeda dengan TEM, mikrosop electron pemindai menggunakan potongan-
potongan padat jaringan dan bukan merupakan irisan ulrtatipis. Potongan padatan
jaringan yang normalnya lebih besar daripada yang digunakan untuk TEM
dipersiapkan. Sampel difiksasi dengan larutan yang sama dengan yang digunakan
untuk TEM. Specimen mula-mula didehidrasi dengan cara mengeringkan titik Kristal
menggunakan karbon dioksida cair lalu direkatkan pada potongan aluminuim dan
akhirnya dilapisi dengan uap emas palladium. Ketika specimen diperiksa dengan
SEM berkas electron tidak menembus specimen tetapi specimen dipindai dengan
permukaannya. Electron-elektron yang dipantulkan dari permukaan specimen
kemudian ditangkap oleh ditektor kemudian diproses sebagai gambaran hitam putih
tiga dimensi dari permukaan specimen (Victor P. Eroschenko, 2014).
Kelelahan mata ketika melakukan pengamatan dengan menggunakan
mikroskop cahaya merupakan hal yang biasa dan sering dialami oleh para pengamat.
Ditemukannya mikroskop elektron yang mampu memperbesar obyek pengamatan
hingga 1.000.000x (1000x dari perbesaran mikroskop cahaya biasa), mempermudah
kegiatan pengamatan terhadap benda-benda mikroskopis, bahkan dapat melihat
bagian-bagian yang ada di dalamnya secara detail. Penemuan ini sangat membantu
penelitian di laboratorium (Sadina, 2014).
Menurut Hamka, mikroskop optik terdiri atas 2 yaitu, mikroskop biologi dan
mikroskop stereo. Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda tipis
transparan. Mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa okuler dan lensa objektif
dengan kekuatan pembesaran yaitu, Objektif 4x dengan okuler 10x , pembesaran
40x ; Objektif 10x dengan okuler 10x , pembesaran 100x ; Objektif 40x dengan
okuler 10x , pembesaran 400 ; Objektif 100x dengan okuler 10x , pembesaran
1000x. Objektif yang paling kuat pada mikroskop optik 1000 disebut mikroskop
emersi, karena penggunaannya harus dengan minyak emersi dan cara memakainya
dengan khusus pula (Hamka, 2018).
Mikroskop yang pertama kali digunakan oleh ilmuan sains dan mikroskop
yang mungkin anda gunakan di laboratorium merupakan mikroskop cahaya. Dalam
mikroskop cahaya, cahaya nampak diteruskan melalui specimen dan kemudian
melalui lensa kaca. Lensa ini merefraksi atau membengkokkan cahaya sedemikian
rupa sehinga citra specimen diperbesar ketika diproyeksikan ke mata, ke film
fotografi atau sensor digital, atau ke layar video (Campbell, 2008).
Menurut Hamka, mikroskop stereo digunakan untuk pengamatan benda-benda
yang tidak terlalu besar, transparan atau tidak. Penyinarannya dapat diatur dari atas
maupun dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Memiliki dua buah objektif dan
dua buah okuler, sehingga diperoleh bayangan tiga dimensi dengan pengamatan dua
belah mata. Kekuatan pembesaran tidak terlalu kuat umumnya yaitu, objektif 1 atau
2 dengan okuler 10 atau 15 (Hamka, 2018).
Kegiatan pengamatan menggunakan mikroskop terhadap benda /
mikroorganisme baik yang tidak bergerak maupun bergerak, membutuhkan keahlian,
kecermatan, kesabaran dan ketelitian serta konsentrasi yang tinggi. Kesulitan
menemukan obyek yang diamati, seringkali membuat seorang pengamat menjadi
putus asa, sehingga mengakhiri aktivitasnya tanpa hasil yang sesuai dengan tujuan
pengamatan (Sadina, 2014).
Dinding sel pertama kali dilihat oleh Robert Hooke pada tahun 1665 ketika ia
mengamati sel-sel mati tebangan pohon ek dengan mikroskop. Namun diperlukan
lensa hebat buatan Antoni van Leeuwenhoek untuk menfisualisasikan sel hidup.
Bayangan ketertakjuban Hooke ketika ia mengunjungi van Leeuwenhoek pada tahun
1674 dan terungkaplah baginya dunia mikroorganisme (Campbell, 2008).
Lensa pertama adalah suatu kondensor yang memfokuskan berkas electron
pada sediaan. Sebagian electron berinteraksidengan atom-atom dalam sediaan dan
mengubah perjalannya sedangkan sebagian lagi melalui specimen tanpa berinteraksi.
Electron yang melewati specimen mencapai lensa objektif yang membentuk suatu
bayangan yang diperbesar dan terfokus yang kemudian diperbesar lagi melalui lensa
lain dan kemudian tertangkap oleh layar monitor. Bayangan specimen
memperlihatkan bayangan berwarna putih, hitam, dan abu-abu yang menyatakan area
yang mudah dilalui electron(tampak terang) dan area tempat electron diserap atau
dibiaskan terlihat gelap (Anthony L Mescher, 2012).
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Hari/tanggal : Senin / 29 Oktober 2018
Waktu : Pukul 7.30 sd. 9.10 WITA
Tempat : Laboratorium Biologi lantai 3 FMIPA UNM

B. Alat dan Bahan


1. Alat yang disediakan oleh laboratorium
a. Mikroskop biologi 1 buah

2. Alat yang disediakan oleh praktikan


a. Alat tulis menulis
b. Kotak peralatan, berisi :
1) Kain planel 1 buah
2) Kain kasar 1 buah
3) Pisau silet 2 buah
4) Preparat 4 buah
5) Kaca penutup 4 buah
6) Pipet tetes 1 buah
3. Bahan yang disediakan oleh laboratorium
a. Air suling
4. Bahan yang disediakan oleh praktikan
a. Daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
b. Daun waru (Hibiscus tiliaceus)
c. Daun labu (Cucurbita moschata)
d. Bawang merah (Allium cepa)

C. Prosedur Kerja
a. Mikroskop diambil dengan cara lengan mikroskop dipegang menggunakan
tangan kakan dan kaki mikroskop ditopang dengan tangan kiri kemudian di
letakkan di atas meja praktikan.

b. Sebelum mikroskop dipindahkan ke tempat datangnya cahaya matahari,


mikroskop terlebih dahulu dibersihkan menggunakan kain kasar namun pada
bagian lensa di bersihkan dengan kain planel.

c. Mikroskop diatur hingga ketika lensa okuler diteropong menggunakan mata kiri
akan tampak medan bundar putih, jika terangnya masih belum merata maka
cermin pada mikroskop digerakkan hingga terangnya rata.

d. Setelah mikroskop telah siap untuk dipakai, objek-objek yang akan diamati
dibersihkan menggunakan kain kasar dan kemudian disayat setipis-tipisnya
menggunakan pisau silet.

e. Objek yang telah disayat tipis di letakkan diatas preparat dengan sedikit ditetesi
air menggunakan pipet tetes, kemudian preparat dipasangkan kaca benda.

f. Preparat di letakkan di tengah lubang meja dan kaca benda di jepit dengan
sengkeling sehingga tidak goyang.

g. Diteroponglah lensa okuler sambil tangan memutar makrometer dengan


menaikkan tubus perlahan-lahan dan medan pandang diamati hingga muncul
bayangan.

h. Ketika selesai diamati, foto hasil pengamatan mikroskop kemudian preparat


diganti dengan preparat yang baru dengan objek yang lain.

i. Setelah semua objek telah diamati, mikroskop dibersihkan dan sendi inklinasi
dan pembesarannya dinormalkan kembali

j. Mikroskop dikembalikan pada tempatnya dengan cara seperti saat mikroskop


diambil.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Mikroskop Biologi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
12.
13.

Gambar pembanding Keterangan


1.Lensa Okuler
2.Revolver
3.Lensa Objektif
4.Kondensor
5.Diafragma
6.Pengatur Kondensor
7.Kaki Mikroskop
8.Cermin
9.Sendi Inlkinasi
10.Pegangan Sendi
11.Pegangan
12.Mikrometer
13.Makrometer
14.Tabung Mikroskop
1. Daun Waru (Hibiscus tiliaceu)

Gambar
Keterangan
Hasil Pengamatan Perbandingan

1. epidermis
2. trikoma
tanduk

2. Daun Kembang sepatu (Hibiscus rosasinesis)

Gambar
Keterangan
Hasil Pengamatan Perbandingan

1. epidermis
2. empulur
3.benang
korteks

3. Daun Labu (Cucurbita Muschata)


Gambar
Keterangan
Hasil Pengamatan Perbandingan

1.Trikoma
jarum
2. Epidermis

4. Bawang Merah (Allium Cepa)

Gambar
Keterangan
Hasil Pengamatan Perbandingan

1. Epidermis

B. Pembahasan
Mikroskop cahaya merupakan suatu alat yang mempunyai bagian-bagian tertentu,
yaitu terdiri dari alat-alat optik dan non optik yang digunakan untuk mengamati benda-
benda yang mikroskopis dan transparan. Mikroskop cahaya mempunyai keuntungan
yaitu hemat terhadap penggunaan listrik karena yang digunakan dalam mengamati
benda/objek hanya dengan menggunakan bantuan cahaya matahari atau bantuan cahaya
lampu. Dari hasil praktikum kami yang telah dilaksanakan maka diperoleh hasil yaitu,
mikroskop terdiri atas bagian-bagian yang masing-masing bagian tersebut mempunyai
fungsi tersendiri.
Berdasarkan hasil pengamatan pada bawang merah (Allium Cepa) dengan
menyayat tipis bagian terluar kemudian dilihat melalui mikroskop, yang terlihat hanya
sel epidermisnya dan bentuk bawang merah seperti kubus yang tersusun seperti batu
bata namun tidak berwarna. Dan pada daun waru ( hibiscus tiliaceus) dengan menyayat
daunnya dengan tipis dan diamati menggunakan mikroskop maka terlihat trikoma
tanduk yang pada bagian ujungnya runcing sepeti jarum.
Sedangkan pada daun labu (cucurbita maschita) terlihat epidermisnya dan rambut
yang terlihat seperti jarum disebut trikoma jarum, dimana bentuknya runcing seperti
jarum. Dan pada daun Bungan kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis) yang dapat kita
peroleh adalah di bagian pinggirnya terdapat epidermis, yang bulatannya merupan
empulur dan terdapat pula benang korteks.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Cara mengangkat mikroskop dengan baik adalah dengan cara memegang lengan
mikroskop menggunakan tangan kanan dan memegang kaki mikroskop dengan tangan
kiri. Adapun hasil pengamatan yang kami peroleh yaitu pada 4 objek yang kami amati
terdapat epidermis. Pada pengamatan daun waru, terlihat trikoma tanduk, pada Bungan
kembang sepatu terlihat empulur dan benang korteks dan pada dau labu terlihat trikoma
jarum. Sedangkan yang nampak pada bawang merah hanyalah epidermis.
B. Saran
Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam menyayat objek yang ingin diamati supaya
tidak terjadi pengambilan objek berulang-ulang seperti yang terjadi pada kelompok
kami dan penggunaan mikroskop ini harus diperhatikan dengan baik karena mikroskop
sangat penting dalam kegiatan biologi dan menggunakan alat praktikum yang telah
disediakan oleh laboratorium dengan hati-hati agar tidak terjadi kerusakan.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah dan Ridha Marvira. 2014. Analisis keterampilan psikomotorik dalam


menggunakan mikroskop pada siswa kelas VII SMP Negeri 8 Banda Aceh.
Jurnal Edukasi dan Sains Biologi. 3(5).

Bawono, Ari, Kusworo Adi, dan Rahmat Gernowo. 2014. Identifikasi fokus mikroskop
digital menggunakan metode otsu. Berkala Fisika. 17 (4).

Campbell, A. Neil, dan Jane B Recce. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.

Eroschenko,Victor P. 2014. Atlas Histologi diFiore dengan kolerasi fungsional. Jakarta:


Buku Kedokteran.

Hamka. 2018. Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA
UNM.

Mescher,Anthony L. 2012. Histologi Dasar Junqueira Teks & Atlas. Jakarta: Buku
Kedokteran.

Sadina. 2014. Mengubah mikroskop cahaya menjadi mikroskop digital multimedia


dengan menggunakan software im magician 4 tech. Jurnal Kelitbangan. 2 (5).
LAMPIRAN
1. Tulis nama bagian optik dari mikroskop!
Jawab:
a. Lensa objektif
b. Lensa okuler
c. Cermin
2. Tulis nama bagian mekanik dari mikroskop!
Jawab: a. Pengatur kondensor h. Kaki mikroskop
b.Penggerak mekanis i. Tiang
c. Makrometer j. Lengan atau pegangan
d. Mikrometer k. Meja sediaan
e. Revolver l. Lubang meja sediaan
f. Sengkeling m. Tubus
g. Diafragma n. Kondensor
3. Kalau bayangan dalam medan pandang digeser ke kiri depan, kearah manakah
kaca benda/ sediaan harus di geser? Mengapa demikian?
Jawab: Jika bayangan pada medan pandangakan di geser ke kiri- depan, maka
kaca benda/ sediaan harus digeser ke arah kanan- belakang. Mengapa
demikian karena apa yang kita lihat pada medan pandang tersebut
merupakan bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif dan lensa
okuler yang berkebalikan dengan bendanya. Oleh karena itu, apabila
akan menggeser bayangan pada medan pandangan, maka sediaan harus
di geser kearah sebaliknya.
4. Tulis Pengaruh negatif terhadap mikroskop kalau lensa di gosok dengan kain
atau kertas biasa/kasar!
Jawab: Pengaruh negatif terhadap mikroskop jika lensa di gosok dengan kain
atau kertas bias yaitu akan menimbulkan goresan pada lensa dan
otomatis hal tersebut akan menganggu dalam proses pengamatan,
sehingga pengamatan yang dilakukan akan menghasilkan sesuatu yang
kurang akurat dan menyebabkan gambar yang dihasilkan tidak sesuai
dengan yang sebenarnya dan lensa mikroskop akan rusak dan tidak
dapat dipakai lagi.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Gambar pembanding Keterangan


1. Okuler
2. Tubus ocular
3. Revolver
4. Lengan mikroskop
5. Penjepit preparat
6. Makrometer
7. Mikrometer
8. Kaki mikroskop
9. Cermin
10. Kondensor
11. Meja preparat
12. Lensa objektif
13. Pemutar lensa objektif

Anda mungkin juga menyukai