Anda di halaman 1dari 67

MINGGU KE-IX

Struktur dan Kereaktifan Senyawa Anorganik (KI3131)

Solid State
Chemistry and
Materials
Demi Dama Yanti, S.Si., M.Si
PROGRAM STUDI KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Outline Materi Minggu IX

 Pengantar Material zat Padat


 Struktur Kristal
 Closepacking dan non closepacking sphere
 Struktur logam dan Alloy

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
LOGAM

 Ikatan Logam
 Jari-jari logam
 Titik leleh dan entalpi
atomisasi standar pada
logam

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Wujud Zat
1 Padat
2 Cair

3 Gas
demi.damayanti@ki.itera.ac.id
demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Jenis Zat Padat
Kristal Ionik
1 Padatan yang tersusun dari ion (Mn+ dan Xn─)

Contoh: NaCl, CaF2, ZnCl2, MgO

Kristal Logam
2 Padatan yang tersusun dari kation logam
Contoh: Besi (Fe), Tembaga (Cu), Emas (Au)

Kristal Kovalen
3 Padatan yang terbentuk dengan ikatan kovalen
Contoh: Intan, silika, mineral lempung
demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Jenis Zat Padat
Kristal Molekular
4 Padatan yang terbentuk dengan ikatan Van der Waals

Contoh: Polietilen, kristal es

Material Amorf
5 Kristal ionik yang tidak memiliki keteraturan berulang
Contoh: Metallic glass, polimer amorf

Komposit
6 Partikel/ serat yang didispersikan di matriks continuous
Contoh: Serat (plastik yang diperkuat)
demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Zat Padat dalam Anorganik

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Kristal logam dan ionik

Kristal Logam Kristal Ionik

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Delokalisasi elektron dalam struktur padatan

+ + + + + + + + + + + +

+ + + + + + + + + + + +

+ + + + + + + + + + + +

+ + + + + + + + + + + +

+ + + + + + + + + + + +
Kristal logam
Ikatan Logam

Tarik menarik muatan positif logam dengan awan elektron yang


menyelimuti kristal logam

Atom diibaratkan seperti bola pingpong yang terjejal


Elekron valensi sedikit sehingga mudah terlepas
Kulit terluar relatif longgar
Terjadi mobilitas elektron dari satu atom ke atom yang lainnya
Elektron berbaur membentuk awan elektron yang menyelimuti kristal logam
demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Kristal logam

Ikatan Logam

 Konduktivitas termal dan


listrik yang tinggi
 Berkilau dan memantulkan
cahaya
 Dapat ditempa
 Variasi kekuatan mekanik Kristal Logam

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Jari-jari logam

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Jari-jari logam

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Titik leleh dan entalpi atomisasi standar pada logam

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Struktur Kristal

 Sel satuan
 Jumlah atom dalam sel
satuan
 Kisi kristal
 Penentuan koordinat
dalam kisi kristal

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Struktur Kristal

230 Grup
14 kisi Ruang

7 sistem bravais

4 sel kristal
satuan

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Sel satuan (unit cell)

Unit sel  unit terkecil dari suatu struktur kristal (pola berulang
3 dimensi yang membentuk kisi)

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Sel Satuan (Unit Cell)

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Struktur Kristal
Sel satuan (unit sel)

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Struktur Kristal
Sistem Kristal
Bidang Kisi

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Struktur Kristal
Sistem Kristal

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Struktur Kristal
Sistem Kristal

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Struktur Kristal
Kisi Bravais
Gabungan unit sel dan sistem kristal

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Struktur Kristal
Kisi Bravais
Gabungan unit sel primitif dengan struktur kristal

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Struktur Kristal
Kisi Bravais
Gabungan unit sel berpusat badan dengan struktur kristal

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Struktur Kristal
Kisi Bravais
Gabungan unit sel berpusat dasar dengan sistem kristal

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Struktur Kristal
Kisi Bravais
Gabungan unit sel berpusat muka dengan struktur kristal

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Kisi Kristal
Kisi Kristal susunan titik tiga dimensi yang menunjukkan pola
keberulangan.

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Kisi Kristal
Parameter Kisi Kristal
1. Panjang rusuk
a  sumbu x
b  sumbu y
c  sumbu z

2. Panjang rusuk
α  zy
β  xz
γ  xy
demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Koordinat Titik Kisi Kristal
Kontribusi atom:
Sudut  1/8
Tengah  1
Rusuk  ¼
Muka  ½

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Koordinat Titik Kisi Kristal

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Koordinat Titik Kisi Kristal

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Closepacking Spheres

 Cubic close-packed (ccp)


 Hexagonal close-packed
(hcp)
 Non close-packed
 Menentukan kerapatan,
volume, dan jari-jari

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Non Close-packed Spheres

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Non Close-packed Spheres

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Non Close packing Spheres
Mengitung APF (Atomic Packing Factor)

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Non Close packing Spheres
Mengitung APF (Atomic Packing Factor)

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Close packing Spheres

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Close packing Spheres

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Close packing Spheres

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Close packing Spheres
Mengitung APF (Atomic Packing Factor)

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Hole dalam Close packing Spheres
Octahedral Hole
Hole
Tetrahedral Hole

Octahedral Hole
1 sphere : 1 Oktahedral hole

Jika jari-jari sphere = r, maka


Hole dapat menampung < 0,414 r
demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Hole dalam Close packing Spheres

Tetrahedral Hole

1 sphere : 2 Oktahedral hole

Jika jari-jari sphere = r, maka


Hole dapat menampung < 0,225 r

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Parameter Kubik sederhana BCC FCC
Volume
Volume unit
unit sel
sel aa33 aa33 aa33
Volume
Volume atom
atom
Jumlah atom 1 2 4
Kerapatan 0,52 0,68 0,74
Jumlah atom 1 2 4
Angka koordinasi 6 8 12
Kerapatan 0,52 0,68 0,74
Angka koordinasi 6 8 12

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Struktur kristal beberapa unsur pada
keadaan standar

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Struktur kristal beberapa unsur pada keadaan standar

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Hitunglah densitas suatu logam yang memiliki struktur cubic close-packed
dengan massa molar Mr=196,97 g/mol dan parameter kisi a = 409 pm

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
ALLOY DAN SENYAWA
INTERMETALLIC

 Polimorf
 Alloy dan senyawa
intermetallic

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Polimorf
Polimorf:
Kristal yang strukturnya dapat berubah dengan perubahan
suhu dan tekanan

Contoh:
α-Sc (hcp) β-Sc (bcc) pada suhu 1610 K

α-Mn (hcp) β-Mn  γ-Mn (ccp dist)  σ-Mn (bcc)

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Polimorf

Diagram fasa Fe

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Alloy dan senyawa intermetallic
Alloy  paduan unsur logam yang
dibuat dengan mencampurkan
lelehan beberapa komponen dan
didinginkan untuk memperoleh
padatan logam

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Alloy dan senyawa intermetallic
Alloy  terbentuk dari 2 atau lebih logam yang elektropositif
Diagram Van Arkel Ketelaar

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Alloy dan senyawa intermetallic

Jenis-jenis Alloy
 Alloy substitusi
 Alloy insterstisi

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Alloy dan senyawa intermetallic
Alloy Substitusi

Kriteria:
Perbedaan jari-jari unsur penyusun
minimal 15% satu sama lain
Struktur kristal 2 logam murninya sama
Karakter elektropositif kedua logam
sama/mirip

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Alloy dan senyawa intermetallic
Contoh Alloy Substitusi

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Alloy dan senyawa intermetallic
Alloy Interstisi

Kriteria:
 Biasanya terbentuk antara logam dengan atom kecil
 Contoh: C, B, dan N
 Contoh Host: Fe, Co, dan Ni
 Menyisip di struktur tetrahedral atau tetrahedral hole
 Atom menyisip di host tanpa transfer elektron dan pembentukan ion

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Alloy dan senyawa intermetallic
Alloy Interstisi

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Alloy dan senyawa intermetallic

Contoh alloy interstisi:


Komponen stainless steels
Carbon Steels 
campuran besi dengan
karbon

0,25% C  Rendah
0,25-0,45% C  Sedang
0,45-1,5%  Tinggi

Umumnya 0,2-1,2% 
Kuat dan keras
demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Alloy dan senyawa intermetallic
Senyawa Intermetallic
Campuran dua logam yang memiliki struktur berbeda dari logam
murninya

Contoh:
Β-brass (CuZn) Contoh lainnya:
Dengan komposisi Cu = 0,52 dan  MgZn2
Zn = 0,48  Cu3Au
LT  hcp  NaTl
HT  bcc  Na5Zn21
demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Alloy dan senyawa intermetallic
Aturan Hume-Rothery
Prediksi struktur didasarkan pada perbandingan jumlah elektron
peratom
e/a  < 1,4 maka struktur diprediski ccp
e/a  1,5 maka struktur diprediksi bcc

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Alloy dan senyawa intermetallic
Senyawa Intermetallic
Quaicrystals  Shectman (awarded
the nobel prize in chemistry 2011)

Al0,88Mn0,12

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Alloy dan senyawa intermetallic

Zintl  Kombinasi dari 2 logam


yang memiliki perbedaan sifat
elektropositif, seperti K atau Ba
dengan Ge atau Zn

Contoh:
K4Ge4, KTl, Cs14Si19

Diagram Van Arkel Ketelaar


demi.damayanti@ki.itera.ac.id
Alloy dan senyawa intermetallic
Senyawa Intermetallic

Sifat senyawa intermetallic:


 Titik leleh tinggi
 Keras
 Cenderung rapuh dibandingkan dengan
logam murni dan kebanyakan alloy

demi.damayanti@ki.itera.ac.id
TERIMA KASIH

demi.damayanti@ki.itera.ac.id

Anda mungkin juga menyukai