Anda di halaman 1dari 1

Nama : Nurul Hasana Akmar

Management Trainee Batch 2


Tugas
1. Buatlah studi kasus terkait dengan penanganan barang kosong diarea toko, apa yang anda
akan lakukan untuk mempercepat pengadaan barang yang kosong ditoko tersebut!
2. Buatlah riset dimasing-masing bagian (Buyer, gudang dan toko) apa yang menghambat
sehingga barang tersebut terlambat dan belum tersedia di toko!
3. Buatlah alur penanganan untuk barang selisih (plus/minus) pada surat jalan!
Jawaban
1. Outlet melakukan penanganan diarea toko untuk mempercepat proses pengadaan barang
yang kosong dengan cara mencatat jenis barangnya kemudian segera dilaporkan ke Md
atau buyer. Outlet juga bisa melakukan mutasi barang atas instruksi dari Md atau buyer
dan juga bisa langsung meminta ke oulet lain jika ada pelanggan costumer grosir. Jika
masih tersedia stok barang tersebut di gudang, Md atau buyer akan membuat surat dan
meminta Logistik untuk segera mengalokasikan barang tersebut ke outlet. Namun jika
barang tersebut sudah habis di gudang maka Md atau buyer akan melakukan pengorderan
barang tersebut. Biasanya buyer juga akan mencari suplier subtitusi untuk mempercepat
proses pengadaan barang jika suplier utama mengalami kendala.
2. Hal-hal yang menghambat sehingga barang tersebut terlambat dan belum tersedia di toko
 Buyer, ada berbagai hal yang dapat menyebabkan barang tersebut terlambat dan
belum tersedia di toko seperti barang disuplier kosong, barang sudah stop
diproduksi, tanggal merah sehingga kantor suplier tutup dan juga keterlambatan
dalam ekspeditur.
 Gudang, beberapa hal yang menyebabkan barang kosong dan terlambat yakni
barang selisih tidak sesuai faktur dan PO, barang konversi tidak sesuai dengan
waktu alokasi karena pengerjaannya dilakukan oleh sedikit orang dan juga suplier
yang tidak ontime dalam mengirimikan barang.
 Toko, keterlambatan dan kosongnya barang ditoko dapat dipengaruhi oleh faktor-
faktor yang mempengaruhi gudang dan buyer, karena pengalokasian barang
tergantung pada buyer dan logistik, toko atau outlet hanya melaporkan barang apa
saja yang kosong, selanjutnya akan diproses oleh Md atau buyer dan dialokasikan
oleh logistik, sehingga jika ada kendala di buyer dan logistik maka barang di toko
pun akan terkendala.
3. Alur penanganan untuk barang selisih adalah sebelum serah terima barang antara logistik
dan suplier, logistik akan melakukan cek kuantitas barang, jika barang terdapat selisih
yaitu barang plus berbeda dengan nilai PO yang diberikan oleh Buyer, maka harus
dikonfirmasi ke sales berdasarkan surat jalannya dan barang yang diambil oleh logistik
hanya sesuai dengan surat jalan. Jika selisih barang mines maka logistik harus
melaporkan hal tersebut kepada MD atau Buyer untuk selanjutnya dikonfirmasi kepada
pihak suplier. Pada surat jalan harus tetap dituliskan selisih pada barang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai