Tugas 1. Buatlah studi kasus terkait dengan penanganan barang kosong diarea toko, apa yang anda akan lakukan untuk mempercepat pengadaan barang yang kosong ditoko tersebut! 2. Buatlah riset dimasing-masing bagian (Buyer, gudang dan toko) apa yang menghambat sehingga barang tersebut terlambat dan belum tersedia di toko! 3. Buatlah alur penanganan untuk barang selisih (plus/minus) pada surat jalan! Jawaban 1. Outlet melakukan penanganan diarea toko untuk mempercepat proses pengadaan barang yang kosong dengan cara mencatat jenis barangnya kemudian segera dilaporkan ke Md atau buyer. Outlet juga bisa melakukan mutasi barang atas instruksi dari Md atau buyer dan juga bisa langsung meminta ke oulet lain jika ada pelanggan costumer grosir. Jika masih tersedia stok barang tersebut di gudang, Md atau buyer akan membuat surat dan meminta Logistik untuk segera mengalokasikan barang tersebut ke outlet. Namun jika barang tersebut sudah habis di gudang maka Md atau buyer akan melakukan pengorderan barang tersebut. Biasanya buyer juga akan mencari suplier subtitusi untuk mempercepat proses pengadaan barang jika suplier utama mengalami kendala. 2. Hal-hal yang menghambat sehingga barang tersebut terlambat dan belum tersedia di toko Buyer, ada berbagai hal yang dapat menyebabkan barang tersebut terlambat dan belum tersedia di toko seperti barang disuplier kosong, barang sudah stop diproduksi, tanggal merah sehingga kantor suplier tutup dan juga keterlambatan dalam ekspeditur. Gudang, beberapa hal yang menyebabkan barang kosong dan terlambat yakni barang selisih tidak sesuai faktur dan PO, barang konversi tidak sesuai dengan waktu alokasi karena pengerjaannya dilakukan oleh sedikit orang dan juga suplier yang tidak ontime dalam mengirimikan barang. Toko, keterlambatan dan kosongnya barang ditoko dapat dipengaruhi oleh faktor- faktor yang mempengaruhi gudang dan buyer, karena pengalokasian barang tergantung pada buyer dan logistik, toko atau outlet hanya melaporkan barang apa saja yang kosong, selanjutnya akan diproses oleh Md atau buyer dan dialokasikan oleh logistik, sehingga jika ada kendala di buyer dan logistik maka barang di toko pun akan terkendala. 3. Alur penanganan untuk barang selisih adalah sebelum serah terima barang antara logistik dan suplier, logistik akan melakukan cek kuantitas barang, jika barang terdapat selisih yaitu barang plus berbeda dengan nilai PO yang diberikan oleh Buyer, maka harus dikonfirmasi ke sales berdasarkan surat jalannya dan barang yang diambil oleh logistik hanya sesuai dengan surat jalan. Jika selisih barang mines maka logistik harus melaporkan hal tersebut kepada MD atau Buyer untuk selanjutnya dikonfirmasi kepada pihak suplier. Pada surat jalan harus tetap dituliskan selisih pada barang tersebut.