ALIRAN MUTAKALLIMIN
DOSEN PENGAMPU
Dr. Kurniati, S.Ag., M.HI
Oleh:
Pertama-tama kami ingin mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT
karena atas kehendaknya makalah ini dapat terselesaikan pada waktunya. Makalah yang
berjudul “Aliran Mutakallimin” diselesaikan dalam rangka memenuhi mata kuliah Ilmu
Fikih Dalam penyusunan tugas ini, tentulah masih ada yang perlu diperbaiki. Maka dari
itu maka sangat mengharapkan saran yang mampu membangun untuk kesempurnan
Penulis
BAB I
PEMBAHASAN
Aliran Mutakallimin
Aliran mutakallimin, adalah aliran ushul fiqh yang dalam pembahasan ushulfiqhnya
menggunakan cara-cara yang digunakan dalam bidang ilmu kalam. Aliran usuliyah ini
disebut juga sebagai aliran Syafi'iyah karena yang membangun teori-teori usuliyah ini
didominasi dan berafiliasi kepada mazhab Syafi'iyah dan jumhur Mutakallimin (aliran ilmu
kalam) seperti Al-Juwaini dan Al-Ghazali. Aliran ini disebut juga dengan tariqah
Mutakallimin, pengembang aliran ini juga banyak berasal dari ulama yang dikenal sebagai
tokoh dalam ilmu kalam, seperti: Abi Hasan Al-Bashridan Al-Qadhi Abdul Jabbar.
Sebagaimana diketahui, Al-Juwaini dan Al-Ghazali yang disebut diatas juga dikenal
alasan-alasan yang kuat baik naqli (dengan dalil nash) maupun argumen aqli (dengan akal
fikiran) tanpa terikat dengan hukum-hukum furu'yang telah ada darimazhab manapun,
tidak menjadi persoalan. Atas dasar hal tersebut Abu Zahrah berkesimpulan bahwa ushul
Syafi'iyah tidak didasarkan pada fanatisme mazhab-mazhab tertentu serta tidak terikat oleh
kaidah-kaidah pokok2. Aliran ini diikuti olehpara ulama dari golongan Malikiyah, Syiah
Imamiyah, Zaidiyah dan juga dari ulama kalam Mu'tazilah dan Asy'ariyah 3
1
Khalimi,Logika:TeoridanAplikasi,Jakarta:GaungPersadaPress,2011,hlm.267-269.
2
AliHasballah,UshulTarikhal-Islamy,Libanon:Daral-Ma’arif,t.th,hlm.7.
3
AbdulWahabIbrahimSulaiman, al-Fikral-Ushuli, Libanon:Daral-Shirq, tth,hlm.226.
Aliran ini membangun ushulfiqih secara teoritis murni tanpa dipengaruhi oleh
masalah-masalah cabang keagamaan. Sebagai akibat dari perhatian yang terlalu difokuskan
pada masalah teoritis, aliran ini sering tidak bisa menyentuh permasalahan praktis. Aspek
bahasa dalam aliran ini sangat dominant, seperti penentuan tentang tahsin (menganggap
sesuatu itu baik dan dapat dicapai akal atau tidak). Dan taqbih (menganggap sesuatu itu
buruk dan dapat dicapai akal atau tidak). Permasalahan tersebut biasanya berkaitan dengan
pembahasan tentang hakim (pembuat hukumsyara') yang berkaitan pula dengan masalah
aqidah.4
Aliran ini berusaha menjadikan ushul Fikih sebagai teori yang independen, yang
dapat diaplikasikan terhadap segala persoalan dan tidak terfokus pada masalah fikih saja.
Tokoh dari aliran ini antara lain: Syafi'iyah, Malikiyah, Hanabilah, dan Jumhur
mutakallimin.5
4
Muin Umar,Ushulfikih I(Jakarta: Departemen Agama Pembangunan limaTahun,1985), h.16
5
Ali shodiqin,Fiqh dan UshukFiqh (Yogyakarta: Beranda Publising, 2012),h. 60.
6
Nasirun Haroen,Ushul Fiqh(Cipucat: Logis, 1995), h. 13.