Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

ALIRAN MUTAKALLIMIN

DOSEN PENGAMPU
Dr. Kurniati, S.Ag., M.HI

Oleh:

Muh. Fikwan Ramandhan


NIM.10200122123

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2023
Kata Pengantar

Pertama-tama kami ingin mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT

karena atas kehendaknya makalah ini dapat terselesaikan pada waktunya. Makalah yang

berjudul “Aliran Mutakallimin” diselesaikan dalam rangka memenuhi mata kuliah Ilmu

Fikih Dalam penyusunan tugas ini, tentulah masih ada yang perlu diperbaiki. Maka dari

itu maka sangat mengharapkan saran yang mampu membangun untuk kesempurnan

susunan tugas-tugasberikutnya. Akhir kata, semoga pencipta Allah SWT senantiasa

meridhoi segala usaha kita didunia ini, Amin Ya Rabbal Alamin.

Gowa,1 Januari 2023

Penulis
BAB I
PEMBAHASAN

Aliran Mutakallimin
Aliran mutakallimin, adalah aliran ushul fiqh yang dalam pembahasan ushulfiqhnya

menggunakan cara-cara yang digunakan dalam bidang ilmu kalam. Aliran usuliyah ini

disebut juga sebagai aliran Syafi'iyah karena yang membangun teori-teori usuliyah ini

didominasi dan berafiliasi kepada mazhab Syafi'iyah dan jumhur Mutakallimin (aliran ilmu

kalam) seperti Al-Juwaini dan Al-Ghazali. Aliran ini disebut juga dengan tariqah

Mutakallimin, pengembang aliran ini juga banyak berasal dari ulama yang dikenal sebagai

tokoh dalam ilmu kalam, seperti: Abi Hasan Al-Bashridan Al-Qadhi Abdul Jabbar.

Sebagaimana diketahui, Al-Juwaini dan Al-Ghazali yang disebut diatas juga dikenal

sebagai tokoh dalam ilmu kalam. 1

Aliran Mutakallimin dalam menetapkan kaidah-kaidah ushulnya didukung dengan

alasan-alasan yang kuat baik naqli (dengan dalil nash) maupun argumen aqli (dengan akal

fikiran) tanpa terikat dengan hukum-hukum furu'yang telah ada darimazhab manapun,

kaidah-kaidah yang dirumuskannya itu sesuai atau tidak denganhukum-hukum tersebut

tidak menjadi persoalan. Atas dasar hal tersebut Abu Zahrah berkesimpulan bahwa ushul

Syafi'iyah tidak didasarkan pada fanatisme mazhab-mazhab tertentu serta tidak terikat oleh

kaidah-kaidah pokok2. Aliran ini diikuti olehpara ulama dari golongan Malikiyah, Syiah

Imamiyah, Zaidiyah dan juga dari ulama kalam Mu'tazilah dan Asy'ariyah 3

1
Khalimi,Logika:TeoridanAplikasi,Jakarta:GaungPersadaPress,2011,hlm.267-269.
2
AliHasballah,UshulTarikhal-Islamy,Libanon:Daral-Ma’arif,t.th,hlm.7.
3
AbdulWahabIbrahimSulaiman, al-Fikral-Ushuli, Libanon:Daral-Shirq, tth,hlm.226.
Aliran ini membangun ushulfiqih secara teoritis murni tanpa dipengaruhi oleh

masalah-masalah cabang keagamaan. Sebagai akibat dari perhatian yang terlalu difokuskan

pada masalah teoritis, aliran ini sering tidak bisa menyentuh permasalahan praktis. Aspek

bahasa dalam aliran ini sangat dominant, seperti penentuan tentang tahsin (menganggap

sesuatu itu baik dan dapat dicapai akal atau tidak). Dan taqbih (menganggap sesuatu itu

buruk dan dapat dicapai akal atau tidak). Permasalahan tersebut biasanya berkaitan dengan

pembahasan tentang hakim (pembuat hukumsyara') yang berkaitan pula dengan masalah

aqidah.4

Aliran ini berusaha menjadikan ushul Fikih sebagai teori yang independen, yang

dapat diaplikasikan terhadap segala persoalan dan tidak terfokus pada masalah fikih saja.

Tokoh dari aliran ini antara lain: Syafi'iyah, Malikiyah, Hanabilah, dan Jumhur

mutakallimin.5

Kitab Ushul Fikih standar dalam aliran Syafi’iyah/Mutakalliminini adalah:

a. Al-Risalah dirancang oleh Imam AlSyafi’i.

b. A-lMu’tamad dirancang oleh Abu Al-Husain Muhammad bin‘Ali Al-Bashri

c. Al-Burhan FiUshul Al-Fiqh dirancang oleh Imam Al-Haramain Al-juwaini. 6

4
Muin Umar,Ushulfikih I(Jakarta: Departemen Agama Pembangunan limaTahun,1985), h.16
5
Ali shodiqin,Fiqh dan UshukFiqh (Yogyakarta: Beranda Publising, 2012),h. 60.
6
Nasirun Haroen,Ushul Fiqh(Cipucat: Logis, 1995), h. 13.

Anda mungkin juga menyukai