Anda di halaman 1dari 9

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU USHUL FIQH DAN ALIRAN-

ALIRAN USHUL FIQH

Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ushul Fiqh

Dosen Pengampu : Nur Kholis, S.HI., M.H.

Oleh :

Eka Rahmawati (2017404031)

Hasza Khurul ‘Ain (2017404035)

Titik Fitiyatul Akrimah (2017404049)

JURUSAN TADRIS BAHASA INGGRIS

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI PROF. K.H. SAIFUDIN ZUHRI


PURWOKERTO

1
TAHUN 2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan


begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan menyadari begitu
banyak nikmat yang telah di dapatkan dari Allah SWT. Selain itu, kami juga
merasa sangat bersyukur karena telah mendapatkan hidayah-Nya baik kesehatan
maupun pikiran.
Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula dapat menyelesaikan penulisan
makalah sebagai tugas mata kuliah bahasa Indonesia . Saya sampaikan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada selaku Bapak Nur Kholis, S.HI., M.H. dosen
pengampu mata kuliah ushul fiqh serta semua pihak yang turut membantu proses
penyusunan makalah ini. Saya menyadari makalah ini masih begitu banyak
kekurangan dan kesalahan baik isinya maupun struktur penulisannya. Oleh karena
itu, kami sangat mengharap kritik dan saran positif untuk perbaikan di kemudian
hari.
Demikian, semoga makalah ini memberikan manfaat umumnya pada para
pembaca.
Purwokerto, 7 Maret 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
PEMBAHASAN..................................................................................................5
BAB III..................................................................................................................11
PENUTUP..........................................................................................................11
Kesimpulan.....................................................................................................11
Saran...............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

B.     RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan sejarah perkembangan ilmu ushul fiqh

2. Macam-macam aliran ushul fiqh

C. TUJUAN

1. Menjelaskan sejarah perkembangan ilmu ushul fiqh

2. Berapa macam aliran-aliran ushul fiqh

4
BAB II
PEMBAHASAN

1. Sejarah Perkembangan Ilmu Ushul Fiqh


2. Aliran-aliran Ushul Fiqh
Dalam sejarah perkembangan ushul fiqh dikenal tiga aliran yang berbeda.
Masing-masing aliran memiliki cara pandang yang berbeda dalam
menyusun dan membangun teori yang terdapat dalam ushul fiqh. Ketiga
aliran itu adalah aliran Syafi'iyyah atau Mutakallimin, aliran Hanafiyyah
dan aliran muta'akhirin.
1. Aliran Syafi'iyyah atau sering dikenal pula dengan sebutan aliran
Mutakallimin (ahli kalam).⁹

PAliran ini desebut aliran Syafi'iyyah karena imam Syafi'i adalah tokoh
pertama yang menyusun ushul fiqh dengan meng gunakan sistem ini.
Setelah itu banyak para ulama yang mengikuti sistem yang telah disusun
imam Syafi'i ini sehingga disebut aliran Syafi'iyyah.

Aliran ini disebut aliran Mutakallimin karena dalam metode


pembahasannya didasarkan pada nazari, falsafah dan mantiq serta tidak
terikat pada mazhab tertentu dan mereka yang banyak memakai metode ini
berasal dari ulama Mutakallimin (ahli Kalam).

5
Dalam menyusun ushul fiqh, aliran ini menetapkan kaidah kaidah dengan
didukung oleh alasan yang kuat, baik berasal dari dalil naqli (al-Qur'an dan
Sunnah) maupun dalil aqli (akal fikiran). Penyusunan kaidah-kaidah ini
tidak terikat kepada penyesuaian dengan furu'. Adakalahnya kaidah-kaidah
yang disusun dalam ushul fiqh mereka menguatkan furu' yang terdapat
dalam mazhab mereka dan adakalanya melemahkan furu' mazhab tersebut.

Aliran Syafi'iyyah ini banyak dipakai kalangan Syafi'iyyah dan


Malikiyyah. Namun, ada ulama mazhab Syafi'i menggunakansistem yang
berbeda dengan ushul fiqh aliran Syafi'iyyah meskipun dalam hal furu'
tetap mengikuti imam Syafi'i. Misalnya, imam al-Amidi (ahli ushul fiqh
mazhab Syafi'i) dalam kitabnya al Ihkam menyatakan bahwa ijma sukuti
merupakan hujjah dalam menetapkan hukum. Sementara imam Syafi'i
sendiri tidak menggunakan ijma sukuti sebagai hujjah.10

2. Aliran Hanafiyah yang banyak dianut oleh ulama mazhab Hanafi. ¹1

Dalam menyusun ushul fiqh, aliran ini banyak memper timbangkan


masalah-masalah furu' yang terdapat dalam mazhab mereka. Tegasnya,
mereka menyusun ushul fiqh sengaja untuk memperkuat pendapat mazhab
yang mereka anut. Oleh sebab itu, sebelum menyusun setiap teori dalam
ushul figh, mereka terlebih dahulu melakukan analisis mendalam terhadap
hukum furu' yang ada dalam mazhab mereka. Sistem yang digunakan
aliran ini dapat dipahami karena ushul fiqh baru dirumuskan oleh pengikut
mazhab Hanafi, setelah Abu Hanifah pendiri mazhab ini meninggal.

Di antara ciri khas aliran Hanafiyyah, bahwa kaidah yang disusun dalam
ushul fiqh mereka semuanya dapat diterapkan. Ini logis karena
penyusunan ushul fiqh mereka telah terlebih dahulu disesuaikan dengan
hukum furu' yang terdapat dalam mazhab mereka. Ini tentu berbeda
dengan aliran Syafi'iyyah atau Mutakallimin yang tidak berpedoman

6
kepada hukum furu' dalam menyusun ushul fiqh mereka. Konsekwensinya,
tidak jarang terjadi pertentangan antara kaidah ushul fiqh Syafi'iyyah
dengan hukum furu' dan kadangkala kaidah yang disusun aliran ini sulit
diterapkan.

3. Aliran Muta'akhirin adalah aliran yang menggabungkan kedua sistem


yang dipakai dalam menyusun ushul fiqh oleh aliran Syafi'iyyah dan
Hanafiyyah.12

Ulama-ulama muta'akhirin melakukan tahqiq terhadap kaidah-kaidah


ushuliyyah yang dirumuskan kedua aliran tersebut, lalu mereka
meletakkan dalil-dalil dan argumentasi untuk pendudukungnya serta
menerapkan pada furu' fiqhiyyah.

Para ulama yang mengunakan aliran muta'akhirin ini berasal dari kalangan
Syafi'iyyah dan Hanafiyyah. Aliran ini muncul setelah aliran Syafi'iyyah
dan Hanafiyyah sehingga disebut aliran muta'akhirin.

7
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Saran
Setelah penulis mencoba sedikit menguraikan hal-hal mengenai sejarah
perkembangan ilmu ushul fiqh dan aliran-aliran pada ushul fiqh. Penulis berharap
semoga dapat diterima dan dipahami ole para pembaca. Semoga dengan adanya
makalah ini dapat memberikan kesadaran baik bagi penulis sendiri ataupun para
pembacatentang pentingnya pendidikan dalam kehidupan sehari-hari.

8
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai