(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ushul Fiqh 1)
Dosen Pengampu: Nunung Susfita, M.S.I
DISUSUN OLEH :
kelompok III
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongannya mungkin penyusun tidak
akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Makalah ini disusun agar pembaca dapat
mengetahui tentang Sejarah dan Perkembangan Ushul Fiqh. Makalah ini disusun oleh
penulis dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penulis maupun yang
datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah
SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada dosen pembimbing yang telah banyak membantu serta teman-teman disekitar
penulis yang telah memberikan dukungan agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis mohon untuk saran
dan kritinya.
Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................
C. Periode Tabi’in................................................................................................................
A. Kesimpulan.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam syari’at Islam terdapat segala hukum yang mengatur semua tindak
disebutkan secara tegas dan jelas dalam Al-qur’an dan Hadis, dan adakalanya pula
hanya disampaikan dalam bentuk dalil-dalil dan kaidah-kaidah secara umum. Untuk
menentukan hukum dari suatau peristiwa atau perbuatan yang tidak disebut secara jelas
dan tegas dalam dua sumber tersebut, ulama atau mujtahid melakukan ijtihad dengan
Secara teoritis, ilmu ushul fiqh lebih dahulu lahir dari ilmu fiqih, karena ushul
fiqh sebagai alat untuk melahirkan fiqh. Akan tetapi, fakta sejarah menunjukkan ushul
fiqh bersamaan lahirnya dengan fiqh. Sedangkan dari segi penyusunannya, ilmu fiqh
lebih dahulu lahir dari pada ilmu ushul fiqh. Pada makalah ini akan dilampirkan dan
dijelaskan sejarah dan perkembangan ushul fiqh yang dibagi dalam beberapa periode.
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan
Pada dasarnya tujuan penulisan karya tulis ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu
tujuan umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Ushul Fiqh 1. Adapun Tujuan khusus penyusunan
makalah ini adalah:
5
BAB II
PEMBAHASAN
bahasa Arab. Kenyataannya banyak bangsa non-Arab yang memeluk Islam dan
terjadinya penyusupan bahasa-bahasa asing tertentu ke dalam bahasa Arab. Hal ini
syara. Hal semacam ini menimbulkan ide lain bagi para ulama untuk menuyusun
abad ke-2 hijriyah itu, terwujudlah apa yang disebut sebagai ilmu ushul fiqh. Menurut
Ibnu Nadim, ulama yang pertama kali menyusun ilmu ushul fiqh adalah Imam Abu
Yusuf, murid Imam Abu Hanifah. Hanya saja, kitab itu tidak sampai kepada kita.
yang pertama kali membukukan kaidah-kaidah ilmu ushul fiqh yang disertai dengan
alas an-alasannya dalam sebuah kitab al-Risalah. Inilah kitab ilmu ushul fiqh pertama
yang sampai kepada kita. Oleh sebab itu, Imam Syafi’i yang dipandang oleh para
6
ulama sebagai pencipta ilmu ushul fiqh, dan dilanjutkan oleh ulama-ulama generasi
berikutnya.1
bernama asli Abu Hanifah Nu’man bin Tsabit Al Kufi, lahir di irak pada tahun
80 hijriah (699 M), pada masa kekhalifahan bani umayyah, abdul malik bin
marwan, beliau digelari abu hanifah, karena salah satu anaknya yang bernama
hanifah. Menurut riwayat lain beliau bergelar abu hanifah, karena begitu taatnya
dalam beribadah kepada allah . ada juga yang meriwayatkan karena beliau
Imam abu hanifah dikatakan banyak belajar berbagai ilmu fiqh, tafsir,
hadis dan tauhid dari para ulama yang alim. Diantara ulama yang menjadi
gurunya selain imam hammad ibn sulayman ialah ‘Ata’ ibn abi ribah, hisyam
ibn ‘urwah, dan nafi’ bin ‘umar. Beliau juga berkesempatan menimba ilmu
dari beberapa orang sahabat Nabi SAW yang masih hidup, seperti ‘abdullah
ibn mas’ud, Abdullah ibn Abi aufa dan Sahal bin Sa’ad.
Abu hanifah adalah seorang mujtahid ahli ibadah. Dalam bidang fiqh
beliau belajar kepada Hammad bin Abu Sulaiman pada awal abad kedua
hijriah dan banyak belajar pada ulama-ulama tabi’in, seperti Atha bin Abi
Rabah dan Nafi’ Maula ibnu Umar. Imam Abu Hanifah wafat dalam bulan
rajab tahun 150 H (767 M) dalam usia 70 tahun pada masa pemerintahan
7
Sebab kemunculan
para pengikut mereka, juga mendapat pengaruh dan dukungan dari penguasaan
politik. Mazhab mulai berkembang ketika Abu Yusuf, murid abu hanifah
mahdi, Al-hadi dan Al-rasyid. Al-kharij adalah kitab yang disusun atas
permintaan khalifah Al-rasyid dan kitab ini adalah rujukan pertama rujukan
Hanafi.
berikut: “ aku (Abu Hanifah) mengambil kitab allah, bila tidak ditemukan
didalamnya, aku ambil dari sunah rasul, jika aku tidak menemukan pada kitab
dan sunahnya, aku ambil pendapat sahabat-sahabat. Aku ambil perkataan yang
kehendaki. Dan aku tidak keluar dari pendapat mereka kepada pendapat orang
lain selain mereka. Adapun apabila telah sampai urusan itu atau telah datang
kepada ibrahim, as-syaibani, ibnu sirin, al-hasan. Atha’, said, dan Abu hanifah
adalah:
4). Al-qiyas,
5). Istihsan,
8
6). Al-urf.
Penyebaran Mazhabnya
India, Pakistan, Rusia, Wilayah Asia Tengah, Tunisia, Turkistan, Suriah, Mesir, dan
Libanon.
Mazhab Hanafi ini banyak dianut umat Islam pada masa kekhalifahan
Bani Abbas (Daulah Abbasiyyah), dan pada masa Daulah Utsmaniyah menjadi
2. Imam malik
Biografi
Nama lengkap beliau adalah malik bin anas bin malik bin abi ‘amar al-
(712 M) di kota madinah dan meninggal tahun 179 H/ 789 M. Dalam usia 87
meriwayatkan al-hadits dari umar bin khatab, utsman bin affan dan thalhah ,
sehingga wajar jika beliau tumbuh sebagai sosok ulama terkemuka dalam
bidang ilmu hadits dan fiqh. Guru yang dianggapnya paling berpengaruh
adalah abdullah ibn yazid ibn hurmuz, seorang tabi’in muda. Di antara
gurunya juga adalah nafi’, tabi’in tua dan budak dari abdullah bin umar.
Sebab kemunculan
mansyur dan di khilafah barat atas dukungan yahya ibnu yahya ketika diangkat
2
Pedoman belajar mata kuliah “Fiqh dan Ushul Fiqh” semester 1 (Hurnawijaya, S.HI., M.Sy.)
9
menjadi qadhi oleh khalifah andalusia. Di afrika, al-mu’iz badis mewajibkan
ia tidak menulis secara sistematis. Akan tetapi para muridnya atau madzhabnya
Penyebaran Mazhabnya
mazhab Syafi’i, mazhab ini sempat surut di Mesir karena banyak yang
Afrika seperti Maroko, Mesir, Aljazair, Tunisia dan Libia, Juga meskipun tidak
3. Imam syafi’i
Biografi
3
Ibid Hal.16
10
Al-imam al-shafi’i lahir pada masa pemerintahan abbasiyyah,
tepatnya pada tahun 150 H/767 M di gazza palestina dengan nama kecil
muhammad. Orang tua al-shafi’i berasal dari makkah yang sedang merantau ke
palestina. Mama lengkapnya ialah abu ‘abdullah muhammad bin idris bin al-abbas
bin usman bin shafi’i bin al-sa’ib bin ubayd bin ‘abd yazid bin hasyim bin al-
muthallib bin ‘abd manaf. Sedangkan nama al-shafi’i diambil dari nama kakeknya,
shafi’i.
Sebab kemunculan
khilafah barat atas dukungan yahya ibnu yahya ketika diangkat menjadi qadhi oleh
Pola pikir imam asy-shafi’i secara garis besar dapat dilihat dari kitab al-umm
yang menguraikan sebagai berikut: “ilmu itu bertingkat secara berurutan pertama-
tama adalah al-qur’an dan as-sunnah dan kemudian kudua ijma’ ketika tidak ada
dalam al-qur’an dan as-sunnah dan ketiga sahabat nabi (fatwa sahabi) dan kami tahu
dalam fatwa tersebut tidak adanya ikhtilaf di antara mereka, keempat ikhtilah
sahabat nabi, kelima qiyas yang tidak di qiyaskan selain kepada al-qur’an dan as-
sunnah karena hal itu telah berada di dalam kedua sumber, sesungguhnya
Penyebaran Mazhabnya
11
Mazhabnya mulanya tersebar di Kota Mesir, karena ia mengajarkan Qaul
Jadidnnya di Masjid Amr bin Ash dan banyak ulama yang belajar kepadanya seperti
Mazhab ini juga tersebar di wilayah Iraq, lalu ke wilayah khurasan (sekarang
Afghanistan dan sekitarnya), Pakistan, Syam (Syria dan sekitarnya), Yaman, Persia,
Wilayah Afrika Timur, Wilayah Asia Timur, Wilayah Asia Tengah, , beberapa
Biografi
muhammad bin hanbal bin hilal al-syaibani. Beliau dilahirkan di baghdad pada
Sebab kemunculan
Adapun dasar-dasar hukum yang digunakan imam ahmad bin hanbal adalah:
4
Ibid.
5
Ibid
12
1). Al-qur’an dan hadits, yakni apabila beliau mendapatkan nash, maka beliau
2). ahmad bin hanbal berfatwa dengan fatwa para sahabat, ia memilih pendapat
3). apabila fatwa sahabat berbeda-beda, ahmad bin hanbal memilih salah satu
4). ahmad bin hanbal menggunakan hadits mursal dan dhaif apabila tidak ada
qiyas) dan qiyas baginya adalah dalil yang digunakan dalam keadaan
terpaksa.6
Penyebaran Mazhabnya
Baghdad (Wilayah Iraq), lalu menyebar ke wilayah Syam (Suriah dan sekitarnya),
Saat ini mazhabnya menjadi mazhab fiqh resmi dari pemerintahan Arab Saudi,
dan pengikut mazhabnya banyak ditemukan di wilayah Jazirah Arab, Palestina, Suriah
dan Iraq.7
Dari keempat mazhab diatas yang dapat bertahan dan berkembang terus sampai
sekarang:
6
http://www.jurnalfai-uikabogor.org “Perkembangan Ushul Fiqh Dari Masa ke Masa” (Fatkam karim Atmaja)
7
Ibid hal.16
13
3. Mazhab Syafi’i, pendirinya adalah Imam Al-Syafi’i
C. PERIODE TABI’IN
Sejalan dengan berlalunya masa sahabat, timbullah masa tabi’in. pada masa
isi, sejalan dengan perluasan wilayah-wilayah Islam, dimana pemeluk Islam semakin
heterogen bukan saja dari segi kebudayaan dan adat istiadat lokal, tetapi juga dari segi
bermunculan kasusu-kasus hukum baru, yang sebagiannya belum dikenal sama sekali
pada masa Rasulullah saw. dan masa sahabat. Untuk menjawab kasus-kasus hukum
ini, lahir tokoh-tokoh Islam yang bertindak sebagai pemberi fatwa hukum. Mereka ini
ijtihad dan hukum dari para sahabat dan pendulu mereka. 8Para ahli hukum gernerasi
1. Abu Muhammad Sa’id bin Al-Musayyib bin Hazn bin Abi Wahb bin
‘Amr bin A’idz bin ‘Imran bin Makhzum bin Yaqzhah Al-Qurasyi Al-
Makhzumi Al-Madani.
seorang tokoh tabi’in pada zamannya, seorang yang ahli dalam bidang fiqh
pada masanya, satu dari tujuh tokoh ulama ahli fiqh yang terkenal dalam
sejarah Islam dan bahkan termasuk dari pemimpin para ulama. Beliau
8
Dr. H. Abd. Rahman Dahlan, M.A. USHUL FIQH (cet. 3 Jakarta: Amzah, 2014) hal.23
14
Dilahirkan di kota Madinah, dua tahun sejak ‘Umar bin Al-Khaththab
tersebut.
Silsilahnya adalah Said bin Al-Musayyib bin Hazn bin Abi Wahab bin
Amru bin A’id bin Imran bin Makhzum Al-Qurasy Al-Mahzumi Al-
Madani.Menurut Abdul Hakim bin Abdullah bin Abi Farwah, beliau wafat di
Madinah pada umur 79 tahun pada tahun 94 H atau tahun 715M, pada saat
Khalifah Al Walid bin Abdul Malik memerintah. Said adalah orang yang
paling hapal atas berbagai hukum dan keputusan yang dikeluarkan oleh
(periwayat Umar).
Hadits mursal yang berasal dari Said bin al-Musayyib dianggap hasan
oleh Imam Syafi'i. Walau demikian, Imam Ahmad juga selainnya berkata,
kesemuanya.
Adalah salah satu dari Tujuh Fuqaha Madinah, yaitu sebutan untuk
sekelompok ahli fiqih dari generasi tabi'in yang merupakan para tokoh utama
ilmu fiqih di kota Madinah setelah wafatnya generasi Sahabat yang hidup
15
Urwah adalah putra dari pasangan Asma binti Abu Bakar and Zubair
bin Awwam, adik dari Abdullah bin Zubair, dan juga keponakan dari Aisyah.
Nenek Urwah adalah Safiyyah binti Abdul Muththalib, yaitu bibi Nabi
Ulama yang mulia ini sama sekali tidak pernah ikut campur dalam
di sana. Lalu tinggal di negri nabi musa itu selama tujuh tahun. Setelah itu ia
Kembali ke Madinah dan wafat di kota nabi itu pada tahun 94 H. Ada yang
Adalah seorang ulama terkenal dari golongan tabi'in, dan salah dari
kekhalifahan Utsman bin Affan pada tahun 34 H. Sulaiman bin Yasar wafat
pada usia 73 tahun, pada tahun 107 H/725 M, meski ada pula yang
seorang istri Nabi Muhammad. Sulaiman bin Yasar mempunyai saudara yang
bernama Atha bin Yasar, yang juga seorang ulama yang disegani.
Sulaiman bin Yasar banyak meriwayatkan hadits dari Ibnu Abbas, Abu
menyarankan peminta fatwa untuk bertanya kepada Sulaiman bin Yasar, yang
disebutnya sebagai ulama yang paling berlimu. Ia juga merupakan salah satu
16
Ubaidillah wafat pada tahun 102 H. atau 97, 98 H, atau 99 H (ibnu
Hibban dalam ats-tsiqat, 5/63) . Merupakan salah satu dari tujuh orang ulama
ahli fiqh dari kalangan tabi’in (fuqaha assab’ah), para ulama sepakat bahwa ia
sebagai orang yang tinggi ilmunya dalam bidang hadist dan fiqh.
Beliau juga salah seorang guru utama Khalifah Umar bin Abdul Aziz,
juga menerima ilmunya dari beberapa orang sahabat seperti Ibnu Umar, Ibnu
Abbas, Abu Hurairah, Abu Sa’id al-Khudlry, Abu Waqid al-Laitsy, Zaid ibn
Khalid, an Nu’man bin Basyir, Aisyah, Fatimah binti Qais, dan lainnya.wafat
k. 98 H/716 M)9
Affan radiaullahu ‘anhu. Ia adalah salah satu dari tujuh fuqaha Madinah, yang
paling utama ilmunya pada zamannya, paling tajam kecerdasan otaknya, dan
paling bagus sifat wara’nya. Nama lengkap beliau adalah Al-Qasim bin
Faqih.Al-Qasim bin Muhammad lahir pada akhir masa khilafah Utsman bin
9
https/:id.m.wikipedia.org/wiki/Said_bin_al-Musayyab dikutip pada tanggal 1 Maret 2023,20.30 WITA
17
Beliau wafat pada umur 72 tahun tahun 106H atau 724M di zaman
kekhalifahan Yazid bin Abdil Malik bin Marwan, ketika melakukan perjalanan
Nama dan nasabnya adalah Kharijah bin Zaid bin Tsabit al-Anshari an-
Najjari. Ibunya adalah Ummu saad binti Saad bin Rabi’. Ia adalah serang
tabi’in mulia. Seorang ahli ilmu dan ahli ibadah. Di masa hidupnya, ia sempat
Kharij wafat pada tahu 90 H atau 100 H. saat itu usianya hanya 40
7. Abu Salamah bin Abdurrahman bin Auf bin Abdu Auf bin Abd
Bin al-Harits bin Zuhran bin Kilab (Ibnu Saad dalam ath-
Beliau dilahirkan pada tahun 20-an H. dari tahun lahirnya kita dapat
10
11
https://kisahmuslim.com/6307-7-ulama-besar-kota-madinah.html dikutip pada tanggal 1 Maret 2023,20.58
WITA.
18
Dalam melakukan ijtihad, sebagaimana generasi sahabat, para ahli hukum generasi
tabi’in juga menempuh langkah-langkah yang sama dengan yang dilakukan para
pendahulu mereka. Akan tetapi, dalam pada selain itu, selain merujuk al-Qur’an dan
sunnah, mereka memiliki tambahan rujukan hukum yang baru, yaitu ijma’ ash-shahabi,
ijma’ ahl al-Madinah, fatwa ash-shahabi, qiyas, dan maslahah mursalah, yang telah
dihasilkan oleh generasi sahabat.
Terhadap sumber rujukan yang baru itu, mereka memiliki kebebasan memilih metode
yang mereka anggap paling sesuai. Oleh karena itu, Sebagian ulama tabi’in ada yang
menggunakan metode qiyas, dengan cara berusaha menemukan ‘illah hukum suatau
nashsh dan kemudian menerapkannya pada kasus-kasus hukum yang tidak ada nashsh-
nya tetapi memiliki ‘illah yang sama. Sementara Sebagian ulama lainnya lebih
cenderung memilih metode mashlaha, dengan cara melihat dari segi kesesuaian tujuan
hukum dengan kemaslahatan yang terdapat dalam prinsip-prinsip syara.12
Perbedaan cara yang ditempuh oleh kedua kelompok ulama tabi’in ini,
terutama timbul karena perbedaan pendapat: apakah fatwa ash-shahabi dapat menjadi
dalil hukum (hujjah)? Dan apakah ijma’ ahl al-Madinah merupakan ijma’ sehingga
berkedudukan sebagai hujjah qath ‘iah (dalil hukum yang bersifat pasti).
Adanya kedua kelompok ulama di atas merupakan cikal bakal lahirnya dua
aliran besar dalam ilmu ushul fiqh dan fiqh, yaitu aliran Mutakallimin atau as-
Syafi’iyah, yang dianut jumhur (mayoritas) ulama, dan aliran fuqaha’ atau
12
Prof. Dr. H. Alaiddin Koto, M.A. ILMU FIQH DAN USHUL FIQH (Jakarta: Rajawali pers,2014) hal.31
13
Dr. H. Abd. Rahman Dahlan, M.A. USHUL FIQH (cet. 3. Jakarta: Amzah,2014) hal.24
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian yang dapat penulis sampaikan diatas, dapat disimpulkan bahwa
secara umum Perkembangan ushul fiqh pada masa tabi’in dan para imam mujtahid.
wilayah kekuassan islam telah menjadi semakin luas, sampai ke daerah-daerah yang
dihuni oleh orang-orang yang bukan bangsa arab atau tidak berbahasa arab dan
beragam pula situasi dan kosndisinya serta adat istiadatnya. Banyak diantara para
ulama yang bertebaran di daerah-daerah tersebut dan tidak sedikit penduduk daerah-
daerah itu yang memeluk agama islam. Dengan semakin tersebarnya agama islam
dikalangan penduduk dari berbagai daerah tersebut, menjadikan semakin banyak
pesoalan-persoalan hukum yang timbul. Yang tidak didapati ketetapan hukumnya
dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Untuk itu para ulama yang tinggal diberbagai daerah
itu berijtihad mencari ketetapan hukumnya.
20
DAFTAR PUSTAKA
Hurnawijaya, Pedoman belajar mata kuliah “Fiqh dan Ushul Fiqh” semester 1
http://www.jurnalfai-uikabogor.org “Perkembangan Ushul Fiqh Dari Masa ke Masa”
https/:id.m.wikipedia.org/wiki/Said_bin_al-Musayyab
https://kisahmuslim.com/6307-7-ulama-besar-kota-madinah.html
Koto H. Alaiddin, “ILMU FIQH DAN USHUL FIQH” (Jakarta: Rajawali pers,2014)
Dahlan H. Abd. Rahman, “USHUL FIQH” (cet. 3. Jakarta: Amzah,2014)
21