USHUL FIQH
USHUL FIQH
DOSEN PENGAMPU :
Azhar,S.Hi.MA
DISUSUN OLEH :
JAM’IYAH MAHMUDIYAH
TANJUNG PURA
LANGKAT
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................I
PENDAHULUAN..................................................................................................1
PEMBAHASAN.........................................................................................2
PENUTUP..............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................8
PENDAHULUAN
Ushul fiqh berasal dari bahasa Arab yaitu ushul al-fiqh yang terdiri dari dua
kata al-ushul dan al-fiqh. Kata Ushul adalah bentuk jamak dari kata ashl yang
menurut bahasa, berarti sesuatu yang dijadikan dasar bagi yang lain.
Sedangkan pengertian fiqih adalah menurut bahasa bersal dari kata
faqihayafqohu-fiqhan, yang berarti mengerti atau faham. Dari sinilah ditarik
perkataan fiqh, yang artinya pemahaman dalam ilmu syari’at yang sangat
dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Jadi, Ilmu Fiqh ialah suatu ilmu yang
mempelajari syari’at yang bersifat amaliyah (perbuatan) yang diperoleh dari
dalil-dalil hukum yang terinci dari ilmu tersebut .
Ilmu ushul fiqih selalu berkembang di setiap zaman, mulai dari zaman para
Sahabat sampai saat ini. para mujtahid saling mengedepankan argumen kuat
selama tidak bertentangan syariah. Ada penambahan bahkan penyempurnaa
ilmu ushul fiqih pada ijtihad para Sahabat sampai dengan para mujtahid
setelah sahabat, Ushul fiqih adalah ilmu untuk berijtihad dalam beberapa
masalah yang hadir silih berganti pada setiap zaman, terkadang kasus-kasus
itu timbul yang belum pernah ada dalam kata lain yaitu masalah baru yang
belum ada hukumnya didalam al-Qur’an dan as-Sunnah. Setiap orang mampu
berijtihad, tentulah berbeda antara ijtihad para sahabat dan ijtihad para tabi’in
begitupun seterusnya. Kadar keilmuanlah yang mampu memberi bobot
pendapat yang didirikannya untuk dipertanggungjawabkan, jika dalam
seseorang berijtihad benar maka mendapatkan dua kebaikan, jika ijtihadnya
salah maka mendapatkan satu kebaikan. Artinya islam adalah agama yang
penuh rahmat bagi ummat Nabi Muhammad SAW.
3.ibid h.21
b. Aliran fukaha atau aliran Hanafiyah
Aliran fukaha adalah aliran yang dikembangkan oleh kalangan ulama
Hanafiyah,disebut aliran fukaha (ahli-ahli fikih) karena dalam system
penulisannya terdapat contoh-contoh fiqih. Penyusunan seperti ini
dilakukan oleh kalangan hanafiyah karena Abu Hanifah tidak
meninggalkan buku ushul fiqh. Ushul fiqh mazhabnya disimpulkan
kemudian oleh pengikutnya dari hasi-hasil fatwanya dan hasil fatwa para
muridnya. Setiap kaidah di uji kebenaranya dengan hasil ijtihad yang
telah terbentuk. Kitab-kitab standar yang disusun dalam aliran ini adalah
Ta’sis al-Nazhar oleh Abu Zaid al-Dabbusi (w.430H),ushul al-bazdawi
oleh Ali’ ibn Muhammad al-Bazdawi (w.483H),dan kitab Ushul al-
Syarakhshi oleh Abu Bakr Syams Al-Aimmah al-Syarakshi (w.483H).
4.ibid h.25
5. Al-mustashfa min ‘ilm al-Ushul,oleh Abu Hamid al-Ghazali
(w.505H/1111M),ahli ushul fiqh dari kalangan Syafi’iyah.
Adapun kitab-kitab ushul fiqh yang disusun menurut aliran Hanafiyah antara
lain:
Buku-buku ilmu ushul fiqh yang disusun pada zaman modern adalah:
1. Irsyad Al-Fuhul karya Imam Muhammad ibn ‘Ali al-Syaukani (117-
1255H),ahli ushul fiqh terkemuka pada abad ke-13 H.
2. Ilmun ushul fiqh,karya Abdul Wahhab Khallaf.
3. Al-wasit fi Ushul al-fiqh al islami,karya Dr. wahbah al-Zuhaili, guru
besar fikih dan ushul fiqh universitas Damaskus,Syria.4
PENUTUP
Ushul fiqh memiliki sejarah yang cukup panjang,berawal setelah Rasulullah wafat
para sahabat berijtihad dengan cara mempelajari teks Al-Quran dan sunnah
Rasulullah.jika hukumnya tidak ditemukan dari dua sumber tersebut maka mereka
akan berijtihad secara perorangan atau bermusyawarah dengan para sahabat yang
lain. Selain itu ada yang berijtihad menggunakan metode qiyas,istihsan yang
didasarkan atas maslahah mursalah,yaitu kemaslahatan yang tidak ada dalil secara
khusus yang mendukung dan tidak pula ada yang menolak,namun mendukung
pemeliharaan tujuan syariat,misalnya mengumpulkan Al-Quran dalam satu
mushaf.
Perkembangan ushul fiqh sangat amat luas apalagi setelah islam mulai
berkembang luas di dunia,pada awal abad ke-3 ushul fiqh dibukukan oleh Imam
Syafi’i. Lalu pada masa Harun Al-Rasyid (170-193H) dan diteruskan oleh sang
putra ushul fiqh semakin berkembang pesat lagi. Hingga pada masa sekarang yang
mulai memiliki banyak perbedan-perbedaan pendapat sehingga timbulah sebuah
aliran-aliran yang ada di ushul fiqh,yaitu:
Selain aliran-aliran di atas ushul fiqh juga memiliki banyak karya ilmiah dari
beberapa ulama-ulama ahli ushul fiqh,seperti: