Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

HADIS DI ERA TABI’IT TABI’IN


Diajukan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Ulum al-Hadis

Dosen pengampu :

Dr. H. Ah. Nasich Hidayatullah, M.Hi

Disusun oleh:

Muhammad Luqman Hakim Al Qindi ( 07020322061)

Safna Faradish Mei Diana Aliek (07040322127)

PROGRAM STUDI ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah dan karunianya,
sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW beserta
keluarga dan sahabatnya sampai hari kiamat, atas berkat dan rahmatnya , penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul ‘Hadis di era Tabi’it Tabi’in’ dengan baik dan tepat
waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah ulum al-Hadis.

Penulis berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat atas terselesaikanya makalah
ini terkhusus kepada Dr. H. Ah. Nasich Hidaytullah, M.Hi yang telah membimbing dan
mengarahkan penulis dalam mengerjakan tugas, tidak lupa penulis sampaikan kepada teman
seperjuangan yang telah mendukung serta konsisten dalam menumbuhkan rasa solidaritas
antar sesama, sehingga penulis mendapatkan dorongan dalam menyelesaikan tugas makalah
ini.

Dalam penyusunan kami mengambil sumber dari beberapa literatur, terutama buku-
buku pegangan yang biasa di buat rujukan oleh para pengkaji dan berbagai kitab salaf.
Pembaca mungkin akan menemukan beberapa kekurangan dan kesalahan penulisan dalam
makalah, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi perbaikan
dan kelancaran karya ilmiah ini di masa mendatang. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan berkah. Sekian yang dapat penulis sampaikan, mohon maaf dan terima kasih
atas semuanya.

Surabaya, 2 Mei 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................5
C. Tujuan Penelitian....................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................................................6
A. Definisi Tabi’it Tabi’in...........................................................................................................6
B. Sejarah Perkembangan Hadis Era Tabi’it Tabi’in..............................................................6
BAB III.................................................................................................................................................8
KESIMPULAN................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber ajaran kedua yang digunakan oleh agama Islam dalam menentukan hukum
adalah Hadis. Definisi dari hadis adalah sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad
SAW sebelum dan sesudah diangkat menjadi Nabi, mulai dari perbuatan, perkataan dan
ketetapannya. Sebagian Ulama’ berpendapat bahwa Hadis merupakan sinonim dengan
Sunnah. Namun sebagian lainnya juga berpendapat bahwa dua hal tersebut adalah sesuatu
yang berbeda.1 Seperti halnya Al-Qur’an, peran hadis tidak bisa dipisahkan dengan
kehidupan umat Islam, seperti contoh dalam memahami Al-Qur’an. Umat Islam
membutuhkan bantuan hadis-hadis Rasulullah SAW untuk mempelajari Al Qur’an. 2

Kelahiran hadis terkait langsung dengan pribadi Nabi Muhammad SAW. Beliau telah
membina umatnya dalam bidang hadis selama kurang lebih 23 tahun. Masa tersebut juga
merupakan kurun waktu turunnya wahyu. Sepeninggal Nabi Muhammad SAW, kalangan
sahabat sangat berhati-hati dalam menerima dan meriwayatkan hadis. Hal ini dimaksudkan
sebagai upaya menjaga kemurnian al-Qur’an agar tidak tercampur dengan hadis, selain itu
juga untuk menjaga keaslian hadis tersebut. Kemudian di era tabi’in mengalami sedikit
perbedaan dengan era sahabat dalam perkembangan hadis. Pada saat itu, Al-Qur’an telah
disebarluaskan ke seluruh negeri Islam, sehingga tabi’in bisa mulai menfokuskan diri dalam
mempelajari hadis dari para sahabat yang mulai bersebaran ke suluruh penjuru dunia Islam.
Dengan demikian, pada masa Tabi’in sudah mulai berkembang penghimpunan hadis (al-
jam’u wa al-tadwin), meskipun masih ada percampuran antara hadis Nabi dengan fatwa
sahabat. Barulah di era tabi’ al-tabi’in hadis telah dibukukan, bahkan era ini menjadi masa
kejayaan kodifikasi hadis. Kodifikasi dilakukan berdasar perintah khalifah Umar bin Abdul
Aziz, khalifah kedelapan Bani Umayyah yang kebijakannya ditindaklanjuti oleh ulama
diberbagai daerah hingga pada masa berikutnya hadis terbukukan dalam kitab hadis.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Tabi’it Tabi’in?

1
Leni Andariati. 2020. “Diroyah” dalam Jurnal Ilmu Hadis, vol. 4, no. 20. 153
2
Zaenuri : Rahmah Zaqiyatul Munawarah. 2021. “Historis Periodesasi Perkembangan Hadis dari Masa ke Masa
(Rasulullah, Sahabat, Tabi’in)” dalam jurnal Pendidikan, Hukum dan Sosial Keagamaan, vol. 14, no. 1. 169
2. Bagaimana sejarah perkembangan adis di era Tabi’it Tabi’in?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui definisi dari Tabi’it Tabi’in

2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan Hadis di Era Tabi’it Tabi’in


BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Tabi’it Tabi’in
Generasi yang pernah bertemu dengan tabiin serta tidak pernah bertemu dengan
Rasulullah SAW. Beberapa ulama’ tabiit tabiin diantara lain adalah Al-Tsauri, Malik bin
Anas, Laits bin Saad dan masih banyak lagi.3

B. Sejarah Perkembangan Hadis Era Tabi’it Tabi’in

Masa tabi’i al-tabi’in dimulai dengan berakhirnya masa tabi’in, Tanda berakhirnya
masa tabi’in adalah ketika seorang tabi’in bertemu dengan sahabat yang meninggal paling
akhir.

Masa tabi’it tabi’in, yaitu pada abad ke-3 H, artinya masa pengikut tabi’in atau ulama
dahulu/salaf/mutaqaddimin. Masa ini disebut dengan Masa Kejayaan Sunnah (Min Ushur
al-Idzihar) atau disebut Masa Keemasan Sunnah (Min al-Uhur adz-Dzahabiyah), karena
pada masa ini kegiatan rihlah mencari ilmu dan sunnah serta pembukuannya mengalami
puncak keberhasilan yang luar biasa.4

Bi lafdzi adalah cara periwayatan hadis pada era tabi’i al-tabi’in, yaitu dengan lafadz. 5
Pada masa ini, para ulama hadis berhasil dalam pembukuannya yang menggunakan metode
yang sistematis, yaitu dengan cara memisahkan atau mengelompokkan hadis-hadis yang ada
sesuai dengan bahasannya.

Selain riwayat bi lafdzi, ada juga sistem penerimaan dan periwayatan hadis dengan
sistem musnad6. Yaitu para ulama ahli hadis telah berhasil pula mengadakan filterisasi yang
sangat teliti dari apa saja yang dikatakan Nabi, sehingga dapat dipisahkan mana hadis
shahih dan mana yang palsu. Adalah al-Bukhari yang pertama kali berhasil membukukan
hadis yang kemudian disusul Imam Muslim. Oleh karena itu, pada masa ini juga disebut
dengan Masa Kodifikasi dan Filterisasi (Ashr al-Jami’ wa at-Tashhih).7

3
A. Fatih Syuhud. 2017. Ahlusunnah Wal Jamaah: Islam Wasathiyah, Tasamuh, Cinta Damai. Pustaka
Alkhoirot. 326
4
Abdul Majid Khon, Ulumul Hadis, (Jakarta: AMZAH, 2012), hal. 62
5
Leni Andariati, Hadis dan Sejarah Perkembangannya, dalam “Diroyah: Jurnal Ilmu Hadis 4 (Maret 2020), hal.
160
6
Ibid
7
Abdul Majid Khon, Ulumul Hadis, (Jakarta: AMZAH, 2012), hal. 63
Sebagian ulama pada masa ini juga ada yang mengodifikasi hadis dengan bentuk
musnad8, yaitu berdasarkan nama periwayat para sahabat yang diperolehnya, seperti:

1. Musnad Abu Dawud, Sulaiman bin Dawud ath-Thayalisi (w. 204 H)


2. Musnad Abu Bakar, Abdullah bin az-Zubair al-Humaidi (w. 219 H)
3. Musnad al-Imam Ahmad bin Hanbal (w. 211 H)
4. Musnad Abu Bakar, Ahmad bin Amar al-Bazzar (w. 292 H)
5. Musnad Abi Ya’la, Ahmad bin Ali al-Mutsanna al-Mushili (w. 307 H)

Adda tiga bentuk dari perkembangan pembukuan hadis pada periode tabi’it tabi’in, yaitu:

1. Musnad, yaitu menghimpun semua hadis dari tiap-tiap sahabat tanpa memperhatikan
masalah atau topiknya. Tidak perbab seperti fiqh dan kualitas hadisnya ada yang
shahih, hasan dan dha’if. Kitab hadis yang disusun secara musnad ini misalnya,
Musnad Imam Ahmad bin Hanbal (164-241 H) dan Musnad Ahmad bin Rahawaih
(161-238 H)
2. Al-Jami’, yaitu teknik pembukuan hadis yang mengakumulasikan Sembilan masalah,
yaitu aqa’id, hukum, perbudakan riqaq), adab makan minum, tafsir, Tarikh dan
sejarah, sifat-sifat akhlaq (syama’il), fitnah dan sejarah (manaqib). Misalnya kitab al-
Jami’ ash-Shahih li al-Bukhari, al-Jami ash-Shahih li Muslim dan Jami at-Tirmidzi.
3. Sunan, teknik penghimpunan hadis secara bab seperti fiqh, setiap bab memuat
beberapa hadis dalam satu topik, seperti Sunan an-Nasa’I, Sunan Ibnu Majah, dan
Sunan Abu Dawud. Di Dalam kitab ini ada yang shahih, hasan, dan dha’if, tetapi tidak
terlalu dha’if seperti hadis Munkar.9

BAB III

KESIMPULAN
8
Ibid
9
Ibid
Tabi’it tabi’in adalah generasi ketiga setelah kepertgian Rasulullah SAW. Perjuangan
Rasulullah SAW dalam menyebarkan agama islam dilanjutkan oleh Sahabat, Tabi’in,
Tabi’it Tabi’in kemudian Ulama’ hingga saat ini. Dalam pekembangan Ilmu Hadis, generasi
Tabi’it Tabi’in memiliki peran yang luar biasa. Zaman keemasan Ilmu Hadis terjadi pada
masa ini. Maka dari itu, perjuangan ulama’ pada zaman Tabi’it Tabi’in tidak boleh
dipandang sebelah mata.

DAFTAR PUSTAKA
Andariati. Leni. 2020. “Diroyah” dalam Jurnal Ilmu Hadis, vol. 4, no. 20
Zaenuri : Rahmah Zaqiyatul Munawarah. 2021. “Historis Periodesasi Perkembangan Hadis
dari Masa ke Masa (Rasulullah, Sahabat, Tabi’in)” dalam jurnal Pendidikan, Hukum dan
Sosial Keagamaan, vol. 14, no. 1

Khon, Abdul Majid. 2012. Ulumul Hadis. Jakarta: AMZAH

Fatih Syuhud. A. 2017. Ahlusunnah Wal Jamaah: Islam Wasathiyah, Tasamuh, Cinta Damai.
Pustaka Alkhoirot.

Anda mungkin juga menyukai