Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-qur’an sebagai petunjuk bagi umat Islam secara garis besar
mengandung dasar-dasar tentang akidah, akhlak, dan syariah atau hukum
bagi keberlangsungan kehidupan makhluk dijagat raya ini.
Segala sesuatu kejadian yang membutuhkan hukum yang terjadi
pada masa rasulullah SAW langsung diselesaikan oleh rasul melalui
wahyu. Tapi bila tidak terdapat pada wahyu nabi menyelesaikannya
dengan sunnah atau hadis melalui petunjuk al-Qur’an. Setelah Rasul wafat
apabila ada kejadian yang membutuhkan hukum tapi tidak ada dalam al-
Qur’an dan sunnah Nabi, maka akan disesaikan melalui kesepakatan para
sahabat. Dan pada masa thabi’in diselesaikan oleh para mujtahid melalui
petunjuk al-Qur’an dan sunnah nabi. Penyusunan ushul fiqih dibuat untuk
menerapkan kaidah-kaidah dan pembahasannya terhadap dalil terinci
untuk mendatangkan hukum syariat islam yang diambil dari dalil-dalil
tersebut agar dapat dipahami nash syariyah dan hukum yang
dikandungnya oleh masyarakat islam.
Fiqh yang notabene sebagai ilmu tentang hukum-hukum Syariat
yang bersifat praktis (‘amaliyah), merupakan sebuah “jendela” yang dapat
digunakan untuk melihat perilaku budaya masyarakat Islam. Definisi fiqh
sebagai sesuatu yang digali (al-Muktasab) menumbuhkan pemahaman
bahwa fiqh lahir melalui serangkaian proses sebelum akhirnya dinyatakan
sebagai hukum praktis. Proses yang umum kita kenal sebagi ijtihad ini
bukan saja memungkinkan adanya perubahan, tetapi juga pengembangan
tak terhingga atas berbagai aspek kehidupan yang selamanya mengalami
perkembangan. Maka dari itulah diperlukan upaya memahami pokok-
pokok dalam mengkaji perkembangan fiqh agar tetap dinamis sepanjang
masa sebagai pijakan yang disebut dengan istilah Ushul Fiqh.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah munculnya ushul fiqh?
2. Bagaimana kebutuhan akan ushul fiqh pada saat ini dan masa
kemunculan ushul fiqh?
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu Ushul fiqih tidaklah tumbuh kecuali pada abad kedua hijiriah,
karena pada abad satu hijiriah ilmu tersebut belum diperlukan, dimana
Rasulullah SAW berfatwa dan menjatuhkan keputusan (hukum) menurut
ajaran al-Qur’an diwahyukan kepadanya dan menurut sunnah yang
diturunkan kepadanya. Pada mulanya, para ulama terlebih dahulu
menyusun ilmu fiqh sesuai dengan Al-Qur an, Hadits, dan Ijtihad para
Sahabat. Setelah Islam semakin berkembang, dan mulai banyak negara
yang masuk kedalam daulah Islamiyah, maka semakin banyak kebudayaan
yang masuk, dan menimbulkan pertanyaan mengenai budaya baru ini yang
tidak ada di zaman Rasulullah. Maka para Ulama ahli usul Fiqh menyusun
kaidah sesuai dengan gramatika bahasa Arab dan sesuai dengan dalil yang
digunakan oleh Ulama penyusun ilmu Fiqh.
Perkembangan Ushul Fiqih yaitu :
Pada masa nabi Muhammad
Pada masa ini berlangsung pada saat nabi Muhammad
SAW masih hidup yaitu pada masa 610-633 M (Tahun 1-10
H). Pada masa ini, ushul fiqh belum di butuhkan, karena
Rasululah SAW memecahan segala permasalahan melalui Al-
Qur’an dan sunnah.
Pada masa sahabat