• Substansi/prototype ushul fiqh sudah ditemukan sejak masa Nabi Saw, masa
Sahabat, dan masa Tabi'in. dan ini bisa dilihat dari beberapa fakta yang terjadi
pada zaman ini, yang bisa menjadi bukti Nabi menggunakan ushul fiqh ketika
memberi jawaban hukum kepada masyarakat Islam saat itu. Termasuk
diantaranya:
1. Kasus Amru bin Ash yang mengimami sholat padahal ia dalam keadaan
berjunub dan belum mandi kamudian para sahabat mengadukan hal ini
pada Rasulullah saw, dan akhirnya Rasulullah Saw. meminta penjelasan
kepada Amru bin Ash dan beliau memberi jawaban dengan firman Allah :
)29( اَّلل ََك َن ِب ُ ُْك َر ِحميًا
َ َّ َو َال ت َ ْق ُتلُو ْا أَن ُف َس ُ ُْك ِإ َّن
“dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah maha penyayang
kepadamu.”
Sejarah Kodifikasi Ushul Fiqh
Masa Sahabat
Mayoritas ulama sepakat bahwa orang yang pertama kali meyusun ilmu
ushul fiqh secara sistematis adalah Imam Syafi’i. Kesepakatan tersebut
didasari dengan adanya kitab al-Risalah yang membahas secara
komprehensif masalah ushul fiqh.
Dikenal demikian karena buku itu pada mulanya merupakan lembaran-
lembaran surat yang dikirimkan kepada Abdurrahman al-Mahdi (w. 198 H),
seorang pembesar dan ahli hadits ketika itu. Munculnya buku al-Risalah
merupakan fase awal dari perkembangan ushul fiqh sebagai satu disiplin
ilmu.
Pelabelan Imam Syafi’i sebagai bapak Ilmu Ushul fiqh, tidak berarti
berjalan mulus dan tanpa kontroversi. Karena, klaim penemu dan
penggagas ilmu ushul fiqh juga muncul dari pengikut madzhab fiqh yang
lain.
Sejarah Kodifikasi Ushul Fiqh
Masa Imam Madzhab
❖Ulama Malikiyah
Menurut ulama Madzhab Maliki, bahwa penggagas ilmu Ushul Fiqih adalah
Malik bin Anas, sebagaimana yang tertuang dalam kitab al-Muwath,
walaupun beliau tidak menggunakan istilah “Ushul Fiqh.”
❖Ulama Hanafiah
Menurut ulama Hanafiyah, bahwa yang menjadi pelopor penulisan ilmu
Ushul Fiqh adalah Abu Yusuf (w. 182 H) dan Muhammad ibn al-Hasan (w. 189
H).
❖Syiah Imamiyah
Begitu juga Syiah Imamiyah, mengklaim bahwa imam mereka, Muhammad
al-Baqir ‘Ali Zainal Abidin adalah pionir ilmu Ushul Fiqh.
Sejarah Kodifikasi Ushul Fiqh
Masa Imam Madzhab
Salah satu pemicu munculnya kontroversi tersebut adalah berawal dari adanya
dua metode penulisan Ushul Fiqh yang berbeda, yaitu:
❖Metode Hanafiyah
Penyusunan materi Ushul Fiqh menggunakan cara penggalian dan
pembentukan kaidah untuk setiap bab fiqh, kemudian menerapkannya dalam
berbagai cabangnya (furu’). Metode ini melahirkan kaidah-kaidah hukum,
seperti kaidah jual beli dan langkah-langkah pengaplikasiannya.
❖Metode Mutakallimin
Metode ini dilakukan dengan menyusun kaidah hukum yang ditujukan untuk
membantu para mujtahid dalam melakukan istinbath al-hukm dari sumber-
sumber tasyri’ tanpa harus adanya ketergantungan dari pendapat mujtahid
atau faqih lainnya. Metode kedua ini yang ditempuh oleh Imam Syafi’i.
Sejarah Kodifikasi Ushul Fiqh
Masa Pasca Kodifikasi
Pondasi awal Ilmu Ushul Fiqh yang sudah dibangun Imam Syafi’I,
menunjukkan kesempurnaannya pasca wafatnya Imam Syafi’i.
kesempurnaan Ushul Fiqh terwujud melalui usaha para ulama berbagai
madzhab dalam mengembangkan hasil pemikiran Imam Syafi’I yang
tertuang dalam kitab ar-Risalah.
Pada periode ini muncul kitab-kitab yang membahas masalah Ushul Fiqh,
seperti:
1. Khabar al-Wahid, Karya ‘Isa Ibnu Aban Ibnu Shadaqah (w.220 H);
2. Al-Nasikh wal Mansukh, karya Imam Ahmad Bin Hanbal (164 H- 241H);
3. Ibtal al-Qiyas, karya Imam Daud Al-Zhahiri (200-270 H).
Kodifikasi Fiqh
MARYULIANTI
Sejarah Kodifikasi Fiqh
Kodifikasi Fiqh