Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Studi Hadis
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Studi Hadis

Dosen Pengampu:

Ummi Lailia Maghfiroh

Oleh Kelompok 4
1. Zahratul Ummah (7195)
2. Ulul Azmi Alghozali (7191)
3. Siti Robiatul Adawiyah (7183)
4. Toha Tohir (7188)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN
GENGGONG PAJARAKAN
2020-2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang ,Puji
syukur Kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa atas petunjuk, rahmat, dan hidayah-
Nya penyusun dapat menyelesaikan tugas ini tanpa ada halangan apapun sesuai
dengan waktu yang telah di tentukan.

Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi tugas terstruktur pada mata
kuliah Studi Hadist. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penyusun
harapkan. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan
umumnya bagi para pembaca Aamiin.

Probolinggo, 07 Oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................. ii
DAFTAR ISI........................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................. 2
1.3 Tujuan.........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hadist Pada Abad Ke II Hijrah....................4
2.2 Bentuk Bentuk Penyusunan Kitab Hadis Pada Abad Ke III Hijriah
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................ 10
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah perkembangan hadits merupakan masa atau periode yang telah dilalui
oleh hadits dari masa lahirnya dan tumbuh dalam pengenalan, penghayatan, dan
pengamalan umat dari generasi ke generasi. Dengan memerhatikan masa yang telah
dilalui hadis sejak masa lahirnya di masa Rasulullah SAW meneliti dan membin
hadits, serta segala hal yang memengaruhi hadits tersebut. Di samping sebagai utusan
Allah SWT, Rasulullah SAW adalah panutan dan tokoh masyarakat. Beliau sadar
sepenuhnya bahwa agama yang dibawanya harus disampaikan dan terwujud secara
konkrit dalam kehidupan sehari hari.

Dalam sejarah penghimpunan dan kodifikasi hadis mengalami perkembangan


yang agak lamban dan bertahap dibandingkan perkembangan kodifikasi Al Qur’an.
Hal ini wajar saja karena Al Qur’an pada masa Nabi sudah tercatat seluruhnya
sekalipun sangat sederhana, dan mulai dibukukan pada masa Abu Bakar Khalifah
pertama dari Khulafa Ar-Rasyidin sekalipun dalam penyempurnaannya dilakukan
pada masa Utsman bin Affan yang disebut dengan tulisan Utsmani ( Khathth
Usmani). Sedangkan penulisan hadist pada masa Nabi secara umum justru malah
dilarang. Masa pembukuannya pun terlambat sampai pada masa abad ke 2 Hijriyah
dan mengalami kejayaan pada abad ke 3 Hijriyah.

Karena itu, setiap kali ada kesempatan Rasulullah SAW memanfaatkannya


berdialog dengan para sahabat dengan berbagai media. Hadis Rasulullah SAW yang
sudah diterima oleh para sahabat, ada yang dihafal dan dicatat. Dengan demikian, ada
beberapa periode dalam sejarah perkembangan hadis. dari Periode ke ll hijriyah
sampai lll hijriyah.
B. Rumusan Masalah

Bagaimana Perkembangan hadist pada masa abad ke ll dan lll Hijriyah.

C. Tujuan Masalah

Untuk mendeskripsikan sejarah perkembangan hadis pada abad ke ll dan lll


Hijriyah.
BAB II PEMBAHASAN

A. Hadis Pada Abad Ke II Hijriyah


Pada periode ini hadis-hadis Nabi SAW mulai ditulis dan dikumpulkan secara
resmi. ‘Umar ibn ‘Abd al-Aziz, salah seorang khalifah dari dinasti Umayah yang
mulai memerintah dipenghujung abad pertama Hijriyah, merasa perlu untuk
mengambil langkah-langkah bagi penghimpunan dan penulisan hadis Nabi secara
resmi, yang selama ini berserakan didalam catatan dan hafalan para sahabat dan
Tabi’in.

Terdapat beberapa Faktor-faktor yang mendorong pengumpulan dan


pengkodifikasian hadist pada periode ini diantaranya adalah :

1. tidak adanya lagi penghalang untuk menuliskan dan membukukan hadist,


yaitu kekahawatiran bercampurnya hadist dengan Alquran . Karena Alquran
ketika itu telah dibukukan dan disebarluaskan.

2. munculnya kekhawtiran akan hilang dan lenyapnya hadist karena banyaknya


para sahabat yang meninggal dunia akibat usia lanjut dan karena seringnya
terjadi peperangan.

3. Semakain maraknya kegiatan pemalsuan hadist yang dilatarbelakangi oleh


perpecahan politik dan perbedaan mazhab di kalangan umat islam.

4. Semakin luasnya daerah kekuasaan Islam disertai dengan semakin banyak dan
kompleksnya permasalahan yang dihadapi umat Islam.

Dengan tersebarnya Islam, terpencarnya sahabat dan sebagian wafat, maka mulai
terasa perlunya pembukuan hadits. Hal ini menggerakkan khalifah Umar bin Abdul
Aziz (menjabat th 99H-101H) untuk memerintahkan para ulama untuk menghimpun
dan mengumpulkan hadist terutama pada Abubakar bin Muhammad bin Amr bin
Hazm (qadhi Madinah) dan Muhammad bin Muslim bin Ubaidillah bin Abdullah bin
Syihab az Zuhri al-Madani (tokoh ulama Hijaz dan Syam 124H).

Setelah kedua tokoh ini maka mulailah banyak yang mengikuti mereka seperti
Ibnu Juraij (150-H) dan Ibnu Ishaq (151-H) di Makkah; Ma'mar (153-H) di Yaman;
al-Auza'i (156-H) di Syam; Malik (179-H), Abu Arubah (156-H) dan Hammah bin
Salamah (176-H) di Madinah; Sufyan ats-Tsauri (161-H) di Kufah; AbduLLAH bin
Mubarak (181-H) di Khurasan; Husyaim (188-H) di Wasith; Jarir bin abdul Hamid
(188-H) di Ray,dan Abdullah ibn Wahab (125 H ) di Mesir.

Kitab yang mahsyur pada saat itu adalah :

Ø Mushannaf oleh Syu'bah bin al-Hajjaj (160-H)

Ø Mushannaf oleh Al-Laits bin Sa'ad (175-H)

Ø Al-Muwaththa' oleh Malik bin Anas al-Madani, Imam Darul Hijrah (179-H).

Ø Mushannaf oleh Sufyan bin Uyainah (198-H)

Ø Al-Musnad al Syafi’i oleh Imam asy-Syafi'i (204-H)

Ø Al Sirat an Nabawiyah oleh Ibn Ishaq.

B. Hadist Pada Masa Ke-III Hijriah (Masa Pemurnian, Penshahihan Dan


Penyempurnaan Kodifikasi.)

Periode ini berlangsung pada masa Pemerintahan Khalifah Al Ma’mun sampai


pada awalpemerintahan khalifah Al-Muqtadir dari kekhalifahan Dinasti Abbasiyah.
Pada masa ini ulama memusatkan perhatian mereka pada pemeliharaan keberadaan
dan terutama kemurnian Hadist Nabi SAW, sebagai antisipasi mereka terhadap
pemalsuan Hadist yang semakin marak.
1. Kegiatan Pemalsuan Hadist

Pada abad ke-II hijriah telah banyak melahirkan para Imam Mujtahid di berbagai
bidang, diantaranya dibidang Fiqih dan Ilmu Kalam. Meskipun dalam beberapa hal
mereka berbeda pendapat, akan tetapi mereka saling merhormati. Akan tetapi
memasuki abad ke-3 Hijriah , para pengikut masing-masing imam berpendapat bahwa
imam nya lah yang benar, sehingga menimbulkan bentrokan pendapat yang semakin
meruncing. Diantara pengikut fanatik akhirnya menciptakan hadist-hadist palsu
dalam rangka memaksakan pendapat mereka.

Dan setelah Khalifah Al Ma’mun berkuasa mendukung golongan Mu’tazilah.


Perbedaan pendapat tentang kemakhlukan Al Qur’an dan siapa yang tidak sependapat
akan dipenjara dan disiksa, salah satu Imam yaitu Imam Ahmad Bin Hambal yang
tidak mengakuinya. Setelah pemerintahan Al Muwakkil, maka barulah keadaan
berubah positif bagi ulama.

2. Upaya Pelestarian Hadist.

Diantara kegiatan yang dilakukan oleh para ulama Hadist dalam rangka
memelihara kemurnian Hadist Rasulullah SAW adalah :

a. Perlawatan ke daerah-daerah.

b. Pengklsifikasian Hadist kepada: Marfu’ (disandarkan kepada Nabi


Muhammad Saw), Mawquf (disandrkan kepada sahabat ), dan
Maqthu’( disandarkan kepada tabi;in ).

c. Penyeleksian kualitas Hadist dan pengklasifikasian kepada : Shahih, Hasan,


Dha’if.
3. Tokoh-Tokoh Pengumpul Hadist

Diantara tokoh-tokoh Hadist yang lahir pada masa ini adalah :Ali Ibn Madany,
Abu Hatim Ar Razy, Muhammad Ibn Jarir ath Thabary, Muhammad Ibn Sa’ad, Ishaq
Ibn Rahawaih, Ahmad, Al Bukhari Muslim, An Nasa’I, Abu Daud, At Turmudzy,
Ibnu Majah, Ibnu Qutaibah Ad Dainury.

4. Bentuk Penyusunan Kitab Hadist Pada Abad Ke III Hijriyah

Kitab Shahih, kitab ini hanya menghimpun hadist-hadist sahih,sedangkan yang


tidak shahih tidak dimasukkan kedalamnya.Penyusunannya berbentuk Mushannaf,
Yaitu penyajian berdasarkan bab masalah tertentu. Hadist yang dihimpun
menyangkut masalah fiqh ,aqidah ,akhlak ,sejarah dan tafsir .Contoh : sahih Muslim
dan sahih Bukhari.

Kitab Sunan. Didalam kitab ini dijumpai hadist yang sahih dan juga hadit dhaif
yang tidak terlalu lemah dan mungkar.Terhadap hadist dhaif dijelaskan sebab
kedhaifannya. Bentuk penyusunannya berbentuk Mushannaf dan hadistnya terbatas
hanya pada masalah fiqh . Contoh : Sunan Abu Dawud, Sunan at Turmidzi, Sunan al
Nasai, Sunan Ibn Majah dan Sunan al Darimi.

Kitab Musnad. Didalam kitab ini hadist disususn berdasrkan nama perawi
pertama. Urutan nama perawi pertama ada yang berdasrkan nabi kabilah seperti bani
hasyim dsb. Ada juga yang berdasarkan nama sahabat berdasrkan urutan waktu
memeluk Islam,dan ada yang berdasarkan hijaiyah dll. Contoh : Musnad Ahmad ibn
Hanbal, Musnad Abu qasim Albaghawi, dan musnab ustman ibn abi syaibah.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa :

1. Penyebab dari Kodifikasi Hadist itu sendiri dikarenakan telah banyaknya para
sahabat, atau ulama penghapal hadist yang meninggal dunia.

2. Penyebab Kedua adalah banyaknya beredar Hadist-hadist palsu sehingga


perlunya kodifikasi hadist yang mulai dilaksanakan secara perdana dan massal
pada masa pemerintahan Khalifah Umar Ibn Abdil Aziz. Yang mereka hanya
memperkuat eksistensi golongan dan ras mereka saja.

3. Pada Kodifikasi Hadist ini melahirkan berbagai ulama dan tokoh-tokoh


Seperti yang kita kenal sampai sekarang yaitu Perawi Hadist-hadist shahih
seperti Imam Bukhari dan Muslim, Athurmudzi, Suanan Abu Daud, dan lain-
lain yang masih banyak lagi.

4. Dari sejarah kodifikasi hadist ini, kita bisa mengetahui kapan masa jaya,
kapan masa kodifikasi yang banyak memunculkan para ulama ahli hadist yang
banyak memhasilkan kitab-kitab hadist dan pada masa periode siapa kitab-
kitab hadist shahih bermunculan, mulai dari pertama kali di kodifikasi sampai
pada masa periode terakhir kemunduran islam itu sendiri.
DAFTARPUSTAKA

Aglayanah, Al-Makki. Metode Pengajaran Hadits Pada Tiga Abad Pertama,Terj.


Amir Hamzah Fachruddin. Jakarta: Granada Nadia. 1995. Ahmad, Muhammad, dkk.

Anda mungkin juga menyukai