Studi Hadis
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Studi Hadis
Dosen Pengampu:
Oleh Kelompok 4
1. Zahratul Ummah (7195)
2. Ulul Azmi Alghozali (7191)
3. Siti Robiatul Adawiyah (7183)
4. Toha Tohir (7188)
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang ,Puji
syukur Kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa atas petunjuk, rahmat, dan hidayah-
Nya penyusun dapat menyelesaikan tugas ini tanpa ada halangan apapun sesuai
dengan waktu yang telah di tentukan.
Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi tugas terstruktur pada mata
kuliah Studi Hadist. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penyusun
harapkan. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan
umumnya bagi para pembaca Aamiin.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................. ii
DAFTAR ISI........................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................. 2
1.3 Tujuan.........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hadist Pada Abad Ke II Hijrah....................4
2.2 Bentuk Bentuk Penyusunan Kitab Hadis Pada Abad Ke III Hijriah
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................ 10
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah perkembangan hadits merupakan masa atau periode yang telah dilalui
oleh hadits dari masa lahirnya dan tumbuh dalam pengenalan, penghayatan, dan
pengamalan umat dari generasi ke generasi. Dengan memerhatikan masa yang telah
dilalui hadis sejak masa lahirnya di masa Rasulullah SAW meneliti dan membin
hadits, serta segala hal yang memengaruhi hadits tersebut. Di samping sebagai utusan
Allah SWT, Rasulullah SAW adalah panutan dan tokoh masyarakat. Beliau sadar
sepenuhnya bahwa agama yang dibawanya harus disampaikan dan terwujud secara
konkrit dalam kehidupan sehari hari.
C. Tujuan Masalah
4. Semakin luasnya daerah kekuasaan Islam disertai dengan semakin banyak dan
kompleksnya permasalahan yang dihadapi umat Islam.
Dengan tersebarnya Islam, terpencarnya sahabat dan sebagian wafat, maka mulai
terasa perlunya pembukuan hadits. Hal ini menggerakkan khalifah Umar bin Abdul
Aziz (menjabat th 99H-101H) untuk memerintahkan para ulama untuk menghimpun
dan mengumpulkan hadist terutama pada Abubakar bin Muhammad bin Amr bin
Hazm (qadhi Madinah) dan Muhammad bin Muslim bin Ubaidillah bin Abdullah bin
Syihab az Zuhri al-Madani (tokoh ulama Hijaz dan Syam 124H).
Setelah kedua tokoh ini maka mulailah banyak yang mengikuti mereka seperti
Ibnu Juraij (150-H) dan Ibnu Ishaq (151-H) di Makkah; Ma'mar (153-H) di Yaman;
al-Auza'i (156-H) di Syam; Malik (179-H), Abu Arubah (156-H) dan Hammah bin
Salamah (176-H) di Madinah; Sufyan ats-Tsauri (161-H) di Kufah; AbduLLAH bin
Mubarak (181-H) di Khurasan; Husyaim (188-H) di Wasith; Jarir bin abdul Hamid
(188-H) di Ray,dan Abdullah ibn Wahab (125 H ) di Mesir.
Ø Al-Muwaththa' oleh Malik bin Anas al-Madani, Imam Darul Hijrah (179-H).
Pada abad ke-II hijriah telah banyak melahirkan para Imam Mujtahid di berbagai
bidang, diantaranya dibidang Fiqih dan Ilmu Kalam. Meskipun dalam beberapa hal
mereka berbeda pendapat, akan tetapi mereka saling merhormati. Akan tetapi
memasuki abad ke-3 Hijriah , para pengikut masing-masing imam berpendapat bahwa
imam nya lah yang benar, sehingga menimbulkan bentrokan pendapat yang semakin
meruncing. Diantara pengikut fanatik akhirnya menciptakan hadist-hadist palsu
dalam rangka memaksakan pendapat mereka.
Diantara kegiatan yang dilakukan oleh para ulama Hadist dalam rangka
memelihara kemurnian Hadist Rasulullah SAW adalah :
a. Perlawatan ke daerah-daerah.
Diantara tokoh-tokoh Hadist yang lahir pada masa ini adalah :Ali Ibn Madany,
Abu Hatim Ar Razy, Muhammad Ibn Jarir ath Thabary, Muhammad Ibn Sa’ad, Ishaq
Ibn Rahawaih, Ahmad, Al Bukhari Muslim, An Nasa’I, Abu Daud, At Turmudzy,
Ibnu Majah, Ibnu Qutaibah Ad Dainury.
Kitab Sunan. Didalam kitab ini dijumpai hadist yang sahih dan juga hadit dhaif
yang tidak terlalu lemah dan mungkar.Terhadap hadist dhaif dijelaskan sebab
kedhaifannya. Bentuk penyusunannya berbentuk Mushannaf dan hadistnya terbatas
hanya pada masalah fiqh . Contoh : Sunan Abu Dawud, Sunan at Turmidzi, Sunan al
Nasai, Sunan Ibn Majah dan Sunan al Darimi.
Kitab Musnad. Didalam kitab ini hadist disususn berdasrkan nama perawi
pertama. Urutan nama perawi pertama ada yang berdasrkan nabi kabilah seperti bani
hasyim dsb. Ada juga yang berdasarkan nama sahabat berdasrkan urutan waktu
memeluk Islam,dan ada yang berdasarkan hijaiyah dll. Contoh : Musnad Ahmad ibn
Hanbal, Musnad Abu qasim Albaghawi, dan musnab ustman ibn abi syaibah.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Penyebab dari Kodifikasi Hadist itu sendiri dikarenakan telah banyaknya para
sahabat, atau ulama penghapal hadist yang meninggal dunia.
4. Dari sejarah kodifikasi hadist ini, kita bisa mengetahui kapan masa jaya,
kapan masa kodifikasi yang banyak memunculkan para ulama ahli hadist yang
banyak memhasilkan kitab-kitab hadist dan pada masa periode siapa kitab-
kitab hadist shahih bermunculan, mulai dari pertama kali di kodifikasi sampai
pada masa periode terakhir kemunduran islam itu sendiri.
DAFTARPUSTAKA