DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
NUR FADHILAH (60500120063)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ice cream merupakan salah satu makanan favorit karena rasanya yang enak,
teksturnya yang lembut, dan membuat sensasi yang menyenangkan bagi sebagian
orang yang memakannya. Pengolahan ice cream tidak hanya berdasarkan pada
perbedaan variasi rasa, warna dan bentuk, tetapi juga dapat dikombinasikan dengan
produk makanan, minuman maupun cake. Ice cream dapat dikatakan sebagai jenis
makanan yang paling populer danbanyak digemari oleh semua kalangan, baik dari
anak-anak hingga orang dewasa. Industri es krim di indonesia kini masih terus
masyarakat terhadap makanan dan minuman yang sehat. Di zaman modern ini, es
krim telah merambah di semua lapisan masyarakat, kaya atau miskin, tua atau muda,
mulai dari orang dewasa hingga generasi muda dan pelajar. persaingan bisnis ini
produk mereka. Syarat agar suatu perusahaan dapat sukses dalam persaingan tersebut
menyampaikan produk yang diinginkan oleh konsumen sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh konsumen tersebut. Di samping itu saat ini pihak konsumen lebih
tentang produk atau jasa apa yang dibutuhkan, hal ini dikenal dengan perilaku
konsumen oleh karena itu produk yang ada sangat mempertimbangkan keputusan
motivasi yang terus terekam dalam benaknya dan menjadi suatu keinginan yang
sangat kuat yang pada akhirnya ketika seorang konsumen harus memenuhi
Schiffman dan Kanuk (2000) berpendapat bahwa keputusan pembelian adalah suatu
keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan
yang ada. Adapun faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian seperti promosi
Harga merupakan faktor yang penting juga yang harus diperhatikan oleh
disebabkan oleh pelayanan yang diterima oleh pelanggan, yang bisa menibulkan rasa
puas atau tidak puas. Konsumen akan menyetujui harga yang ditawarkan oleh
penyedia jasa bila konsumen melihat bahwa harga yang ditawarkan adalah harga
lebih penting dalam menjual produk daripada sekedar ciri-ciri produk yang spesifik.
Dalam membentuk image merek, kita memasuki dunia persepsi. Image adalah
persepsi yang relatif konsisten dalam jangka panjang (enduring perception). Tidak
mudah membentuk image, tetapi sekali terbentuk tidak mudah pula mengubahnya
merek yang menarik, mudah diingat serta menggambarkan manfaat dari produk
terhadap citra merek yang baik dapat menjadi pertimbangan konsumen dalam
melakukan pembelian. Itulah sebabnya membangun citra merek yang baik menjadi
tugas penting bagi perusahaan. Untuk perusahaan produk sendiri perlu memfokuskan
perhatian kepada hal yang utama yaitu bagaimana membangun brand equity yang
kuat, bagaimana citra merek (nama perusahaan) menjadi yang pertama kali di ingat
1. Apa saja bahan dan alat yang digunakan dalam pembuatan ice cream?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan
ice cream.
PEMBAHASAN
digunakan adalah kombinasi susu dengan bahan tambahan seperti gula dan madu atau
tanpa bahan perasa dan warna, dan stabilizer, bahan campuran es krim disebut ice
cream mix (ICM), dengan pencampuran bahan yang tepat dan pengolahan yang benar
maka dapat dihasilkan es krim dengan kualitas baik. Nilai gizi es krim sangat
tergantung pada nilai gizi bahan baku yang digunakan, untuk membuat es krim yang
memiliki kualitas tinggi bahan bakunya perlu diketahui dengan pasti, dengan
menggunakan susu sebagai bahan utama pembuatan es krim maka es krim memiliki
Es krim dapat didefinisikan sebagai makanan beku yang dibuat dari produk
susu dan dikombinasikan dengan pemberi rasa dan pemanis. Menurut. Standar
Nasional Indonesia, es krim adalah sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan
cara pembekuan tepung es krim atau campuran susu, lemak hewani maupun nabati,
gula, dan dengan atau tanpa bahan makanan lain yang diizinkan. Es krim adalah buih
setengah beku yang mengandung lemak teremulsi dan udara. Sel-sel udara yang ada
berperan untuk memberikan tekstur lembut pada es krim tersebut. Tanpa adanya
udara, emulsi beku tersebut akan menjadi terlalu dingin dan terlalu berlemak.
Es krim umumnya dibuat dari bahan baku susu sapi segar sehingga
mempunyai aroma dan cita rasa susu. Es krim adalah salah satu makanan kudapan
yang berbahan dasar susu yang banyak mengandung vitamin, mineral, protein,
karbohidrat dan lemak. Sehingga es krim juga mempunyai kandungan protein tinggi
selain vitamin dan mineral. Es krim dengan subtitusi buah-buahan dan sayuran dapat
menambah cita rasa dan tingkat kesukaan. Subtitusi buah-buahan dan sayuran mampu
memperbaiki tekstur es krim. Oleh sebab itu untuk mendapatkan es krim yang
berkualitas baik dan mempunyai protein yang tinggi dapat ditambahkan bahan nabati.
Salah satu jenis bahan nabati yang dapat digunakan sebagai bahan tambahan dalam
pembuatan es krim adalah jagung manis. Jagung manis merupakan salah satu
komoditas pertanian yang mengandung karbohidrat, protein dan vitamin yang tinggi,
kadar gula, vitamin A dan C yang lebih tinggi dibanding jagung biasa, serta memiliki
kadar lemak yang lebih rendah dibanding jagung biasa Mengingat kandungan gizinya
yang cukup lengkap dan harganya yang relatif murah, dan pemanfaatannya yang
masih minim, maka jagung manis yang merupakan sumber gizi yang potensial untuk
B. Integrasi Ayat
Ayat Al-Qur’an yang berhubungan pada makalah ini adalah QS. An-Nahl/16:
unta, sapi dan domba terdapat pelajaran bagi kalian wahai manusia. Kami memberi
minum kalian dari hewan-hewan tersebut susu segar yang keluar di antara apa yang
dikandung oleh perutnya berupa kotoran dan apa yang ada di dalamjasadnya berupa
daging, dari sana keluar susu yang murni bersih nikmat dan lezat bagi siapa yang
meminumnya”.
murni yang segar dan bergizi. Dari susu terutama susu sapi dapat dibuat berbagai
produk seperti pada makalah yaitu susu merupakan bahan dasar dari pembuatan ice
cream.
Pancajaya ini didirikan pada tanggal 22 Juli 1972 oleh Bapak Darmo Hadipranoto
beserta istrinya yang membuat ice cream Campina di garasi rumahnya yang terletak
di Jl. Gembong Sawah, Surabaya. Produk ice cream hasil usahanya ini diberi merek “
CAMPINA” yang berasal dari kata “Campiun atau Champion” yang berarti juara dan
istimewa dari bahan alami, higienis dan berkualitas. Kelezatan ice cream Campina
pun semakin beragam serta mulai digemari oleh anak-anak, remaja, hingga keluarga.
Inovasi tebaru dari Campina saat ini adalah dengan menghadirkan ice cream ‘LuVe
Litee’ yang merupakan ice cream low fat dan 100% non-dairy pertama di Indonesia.
Produk ‘LuVe Litee’ menjadi pilihan utama bagi konsumen yang menjalani diet,
Pemegang
Saham
Presiden Pemegang
Direktur Komisaris
Komite
Audit
Sekretaris Internal
Perusahaan Audit
1. Pemegang Saham
2. Dewan Komisaris
pengurusan perusahaan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi untuk
dalam perseroan; memastikan informasi yang terkait dengan korporasi selalu tersedia
bila
4. Direktur Keuangan
terkait dengan unit kerjanya selalu tersedia untuk dewan komisaris; mengesahkan
Keputusan Direksi tentang Standard Operating Procedure terkait dengan bidang kerja
berlaku,dll.
5. Sekertaris Perusahaan
dalam bentuk penyusunan jadwal kerja harian. Menjadi perantara pihak-pihak yang
pimpinan/perusahaan.
informasi yang terkait dengan unit kerjanya selalu tersedia untuk dewan komisaris;
7. Direktur Produksi
hubungan baik dengan kalangan pemerintahan, segenap pihak luar dan Pemangku
manusia Perseroan secara efektif dan tepat guna; Memberikan putusan bisnis sesuai
lingkup kewenangannya;
Perseroan. Internal Audit juga diharapkan dapat memberikan masukan berupa opini
Tugas Utama dan Tanggung Jawab Komite Audit dalam menjalankan fungsi
Mesin dan peralatan yang terlibat langsung dalam produksi ice cream:
a. Tangki penyiapan
yang berbentuk seperti bubuk susu skim dan bubuk coklat dengan air sebelum
ditransfer melalui pipa ke dalam mixing tank atau tangki pencampuran. Prinsip
b. Fat thawing
Merupakan alat yang digunakan untuk melelehakan lemak nabati yang
berbentuk padat menjadi cairuntuk selanjutnya ditransfer melalui pipa kedalam tangki
pencampuran.Prinsip kerjanya yaitu suatu tray tempat meletakan lemak yang dipanasi
yang tidak perlu dilarutkan terlebih dahulu seperti pengemulsi,penstabil dan gula
pasir. Selanjutnya semua bahan juga dialirkan kedalam tangki pencampur melalui
pipa.
atau kalor antara mix dengan media pemanas atau pendingin melalui logam
penghantar panas yang berbentuk plat-plat. Plate heat exchanger tediri dari satu set
plat stanless steel dijepit pada suatu frame. Kerangkanya dapat terdiri dari beberapa
pak plat terpisah. Plat disusun sedemikian rupa untuk transfer panas optimum. Plate
heat exchanger dapat dilalui media pemanas atau media pendingin tergantung tujuan
yang diinginkan.
e. Homogenizer
lemakmix es krim sehingga diperoleh emulsi yang sesuai dengan standar. Prinsip
kerjanya yaitu memaksa mix es krim melewati suatu celah yang sangat kecil
ukurannya dengan menggunakan tekanan yang sangat besar sehingga setelah
melewati celah diperoleh ukuran butiran mix yang kecil dan seragam. Tekanan yang
digunakan tergantung dari jenis mix es krim,semakin sedikit kandungan lemak mix
tersebut. Maka semakin besar tekanan yang diperlukan. Tekanan yang diperlukan
untuk menghomogenisasi mix es krim adalah antara 1000 psi sampai dengan 1500
psi.
f. Tangki pencampuran
dicampurkan menjadi suatu mix es krim. Prinsip kerjanya yaitu pencampuran dengan
g. Tangki Aging
pendiaman pada suhu tertentu. Prinsip kerja tangki aging yaitu suatu mesin
pengendali suhu ( thermostatic ). Tangki aging adalah double jacketed tank dimana
ruang antar kedua jacket tersebut dapat dialiri air pendingin ( chiler ) sehingga suhu
mix didalam tangki aging dapat dipertahankan konstan antara suhu 40-60C.
h. Continous Freezer
tahap aging sehingga mix es krim yang sebelumnya cair akan menjadi semi solid tapi
belum mengeras. Prinsip kerja pembekuan yang terjadi di continous freezer adalah
seperti yang terjadi pada evaporator dalam suatu system refrigerasi. Cairan
Refrigerant yang suhunya sangat rendah akan mendinginkan mix es krim sehingga
mix tersebut akan membeku. Selain pembekuan, di Continous Freezer juga dilakukan
pengisian udara kedalam mix es krim ( overrun ). Hal ini dilakukan di lakukan
dengan cara meniupkan udara kedalam tabung melalui pipa udara serta dengan
bantuan suatu pisau scraper atau penggaruk yang mengeruk mix es krim yang
membeku sehingga udara dapat masuk.i. Mesin mesin pengisian Merupakan mesin–
mesin yang digunakan untuk untuk mecetak atau mengisikan es krim kedalam
Prinsip kerja mesin-mesin ini adalah pengisian mix es krim beku kedalam
j. Hardening tunel
es krim yang sudah melalui proses pengisian.Suhu didalam hardening tunel mencapai
suhu -350 C – 400C. Prinsip kerja hardening tunel yaitu pendinginan udara di dalam
terintegrasi menajdi satu dengan bagian pengisiannya dengan plat-plat logam tempat
dan berupa rak-rak yang keluar masuk terowongan. Untuk mesin RIA dan ROLLO
tidak digunakan hardening tunel tapi proses pengerasamn terjadi langsung pada mesin
dengan menggunakan media cairan pendingin (cool brine) yang didinginkan dengan
refrigerant.
2. Bahan
Menurut Chan (2008: 8-15), bahan dalam pembuatan es krim adalah sebagai
berikut.
Susu dan beberapa bahan lain yang dihasilkan dari susu merupakan bahan
utama pembuat es krim. Dalam hal ini produk susu memiliki fungsi sebagai berikut.
adonan es krim
Jenis produk susu yang digunakan dalam pembuatan es krim sebagai berikut.
1) Susu sterilisasi, merupakan susu mentah yang dipanaskan hingga suhu 100°C
2) Susu pasteurisasi, merupakan susu mentah yang dipanaskan hingga suhu 80°C
serbuk yang tertinggal. Susu bubuk ada beberapa jenis sebagai berikut.
- Susu bubuk full cream, susu bubuk dengan kandungan lemak sampai 100%
- Susu bubuk half cream, susu bubuk yang kandungan lemaknya dikurang
- Susu skim, susu bubuk yang kandungan lemaknya hanya sekitar 10%
- Wey powder, merupakan bahan sisa dari proses pembuatan susu bubuk
4) Krim segar (fresh cream), disebut juga 'kepala susu'. Merupakan cairan kental
yang diambil dari pengolahan susu. Berikut ini beberapa jenis krim yang
- Single Cream, krim dengan kandungan lemak sampai dengan 20%- Double
Cream, krim yang kandungan lemaknya lebih tinggi sampai dengan 35%.
- Krim segar sebenarnya juga ada yang dibuat dari lemak nabati atau disebut
nondairy cream. Krim yang memiliki kestabilan lebih tinggi ini biasa
5) Mentega (butter), terbuat dari lemak susu. Kandungan lemak antara 80-99 %
dan sisanya air. Mentega dapat meningkatkan cita rasa dan aroma pada susu.
Selain itu, lemak dari mentega dan krim segar akan membuat struktur adonan
2. Gula (Sweeteners)
Gula dalam pembuatan es krim berfungsi sebagai bahan pemanis. Gula juga
menentukan tekstur es krim. Setiap jenis gula yang digunakan akan memberikan hasil
yang berbeda. Pasalnya, setiap jenis gula memiliki tekstur dan tingkat kemanisan
sendiri. Dalam resep ini, gula yang digunakan adalah gula pasir dan gula palem.
Untuk gula pasir, pilih yang butirannya lebih halus sehingga mudah larut.
Ada dua jenis stabilizer yang bisa digunakan dalam pembuatan es krim, yakni
1) Telur
Telur merupakan pengental dan stabilizer alami dalam pembuatan es krim.
Dalam proses pembuatan adonan, telur dikocok bersama gula lalu ditim hingga
mengental.
Stabilizer ini berbentuk bubuk sehingga lebih mudah dicampur kan pada adonan es
krim. Keuntungan lain, bahan ini mudah disimpan dan tidak cepat rusak. Hasil es
krimnya pun lebih stabil dibandingkan dengan menggunakan telur. Bahan dasar
stabilizer buatan ini merupakan bahan alami yang berbeda-beda, tergantungpada jenis
produknya. Salah satu contoh stabilizer yang ada di pasaran adalah Base 2000.
- Menstabilkan molekul udara dalam adonan es krim dan menahan rasa dalam
adonan
3) Emulsifier
Emulsifier merupakan bahan berbentuk pasta kental yang dibuat dari bahan
alami. Salah satu contoh emulsifier yang ada di pasaran adalah cortina. Dalam
Pencita rasa merupakan bahan pelengkap yang berfungsi sebagai rasa dasar es
krim. Bahan yang bisa digunakan dalam pembuatan es krim sebagai berikut.
2) Ice paste, perasa buatan yang terbuat dari buah asli atau bahan asli yang hanya
diambil sarinya.
pengadukan di dalam ice cream maker, dan pengerasan (hardening) di dalam freezer.
1. Penimbangan
Proses penimbangan bahan baku merupakan tahap awal yang harus dilakukan
bahan penyusun baik yang berbentuk cairan maupun kering seperti gula, stabilizer,
Pasteurisasi adalah proses pemanasan adonan dari es krim (mix) dalam kurun
4. Homogenisasi
yang akan menghasilkan tekstur es krim menjadi lebih halus. Pada proses, mix
dilewatkan pada celah yang sangat sempit dengan tekanan yang sangat tinggi.
5. Cooling (Pendinginan)
Pendinginan ini bertujuan untuk memberikan efek shock temperatur pada mix,
sehingga bisa membantu membunuh mikroba dan membantu proses aging berjalan
dengan baik.
6. Aging
optimal, sehingga tekstur dan performance dari es krim menjadi lebih baik dan lebih
tahan terhadap kelumeran. Proses aging dilakukan dengan menempatkan mix pada
tangki aging yang dilengkapi dengan double jacket, sehingga temperatur bisa di
pertahankan.
7. Freezing (Pembekuan)
Mix dari aging tank dialirkan ke dalam continuous freezer (CF) untuk
pengadukan sehingga terjadi pengaliran udara (aerasi) ke dalam ice cream mix, yang
biasa disebut overrun (jumlah udara yang dialirkan dalam ice cream), dengan tujuan
ice cream menjadi lebih lembut dan mengurangi rasa dingin yang berlebihan saat
8. Filling
9. Hardening (pengerasan)
Soft ice yang sudah dimasukkan kedalam kemasan, dikeraskan dengan cara
memasukkan ke dalam ruangan pendingin (tunnel), dengan tujuan hamper semua air
yang ada dalam produk akan membeku dan ice cream tidak akan mengalami
10. Packaging
11. Penyimpanan
Produk yang sudah selesai diproduksi akan disimpan di dalam gudang barang
jadi. Produk disusun pada palet-palet yang berada di cold storage. Pada setiap tahapan
melakukan proses pengontrolan kualitas selama proses produksi dilakukan mulai dari
F. Reaksi
akan terjadi pengubahan glukosa menjadi gas CO2 serta etanol (etil alkohol). Reaksi
G. Pengolahan Limbah
dan limbah daun-daun kering dari lingkungan. Limbah etiket dan limbah karton
ditangani dengan cara dikumpulkan secara terpisah antara limbah etiket dan limbah
karton. Kemudian, kedua limbah tersebut dipress, hingga menjadi ukuran yang lebih
ringkas. Selanjutnya dijual hingga mempunyai nilai ekonomi dan menjadi aset
tersendiri bagi perusahaan. Sedangkan untuk limbah organik, seperti daun dari dalam
berikut:
Sampah organik dikumpulkan, jika sampah organik kering, perlu diberi air
agar basah dan lemban. Pada dasarnya sampah tidak perlu dicacah, tetapi sampah
yang ukuran besar perlu di potong-potong terlebih dahulu misalnya: tangkai panjang,
dahan dll.
b. Pemasukan sampah ke dalam drum
secara merata larutan PROMI. Masukkan kembali selapis sampah dan siramkan
kembali larutan PROMI. Ulangi langkah-langkah ini hingga drum hampir penuh.
c. Inkubasi
kompos matang.
d. Panen Kompos
Penanganan limbah cair tidak dilakukan secara langsung oleh PT. Campina
selanjutnya diteliti oleh PT. SIER yang merupakan instansi terkait yang mengelola
kawasan rungkut industri. Biasanya hasil analisa dilaporkan dalam jangka waktu
sebulan sekali.
3. Penanganan limbah B3
komputer rusak, meja rusak, batrai dan lain-lain yang ditempatkan pada suatu
ruangan khusus barang yang tidak terpakai. Kemudian seorang vendor akan
PENUTUP
A. Kesimpulan
pencita rasa. Alat yang digunaka yaitu tangki penyiapan, fat thawing, corong
2. Pada proses pembuatan es krim akan terjadi perubahan glukosa menjadi gas
3. Pengolahan limbah terdiri atas dua yaitu pengolahan limbah padat berupa
limbah cair yaitu langsung dibuang ketempat pembuangan diproses oleh PT.
Sier.
B. Saran
Saran pada makalah ini adalah sebaiknya pada penyusunan makalah selanjutnya
Hartatie, E.S. “Kajian Formulasi (Bahan Baku Bahan Pemantap) dan Metode
Pembuatan Terhadap Kualitas Es Krim Gamma.” 7(1) (2011).
Hidayah, U. N., Dian R. A., dan Ardhea M. S. “Kajian Mikrostruktur, Karakteristik
Fisik dan Sensoris Es Krim dengan Penggunaan Gelatin Tulang Ikan Lele
Dumbo (Clarias gariepinus sp.) Sebagai Stabilizer.” Jurnal Teknologi Hasil
Pertanian, 10(2) (2017).
Rahmawati, R. D., Purwadi dan Djalal R. “Tingkat Penambahan Bahan Pengembang
pada Pembuatan Es Krim Instan Ditinjau dari Mutu Organoleptik dan Tingkat
Kelarutan.” Jurnal Science, 3(1) (2018).
Umela, S. “Kombinasi Terbaik Penggunaan Susu Pasteurisasi dan Jagung Pulut pada
Es Krim (Best Combination Use of Pasteurization Milk and Waxy Corn on Ice
Cream).” Journal of Agritech Science, 2(1) (2018).
Achmad, F, dkk. “Daya Kembang, Total Padatan, Waktu Pelelehan, dan Kesukaan
Es Krim Fermentasi menggunakan Starter”. Animal Agriculture 1, no. 2
(2012): h. 65-76.
Alfadila, Rauda, dkk. “Pengaruh Pemanis terhadap Mutu Fisik, Kimia, dan Sensoris
Es Krim Sari Kedelai Jeruk Manis (Citrus sinensis)”. Teknologi Hasil
Pertanian 8, no. 1 (2020): h. 1-11.
Chan, Levi Adhitya. Membuat Es Krim. Jagakarsa: Agromedia Pustaka, 2008.
Eka saputri dkk. “pembuatan es krim fungsional dengan bahan baku soyghurt
dan susu rendah lemak”. Fom faperta. Vol 3 (1) (2015): h. 1-13
Failisnur. “Karakteristik Es Krim Bengkuang dengan Menggunakan Beberapa Jenis
Susu.” Litabng Industri 3, no. 1 (2013): h. 11-20.
Hadiwiyoto, S. Hasil-Hasil OlahanSusu, Ikan, Daging Dan Telur. Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada, 1983.
Hasanuddin, dkk. “Pengaruh Proses Pembuatan Es Krim Terhadap Mutu Es Krim
Berbahan Baku Pisang”. Agroindustri 1, no. 1 (2011): h.1-7.
Istiqamah, Kamalia, dkk. “Karakterisasi Es Krim Edamame dengan Variasi Jenis dan
Jumlah Penstabil”. Agroteknologi 11, no. 2 (2017): h. 139-148.
Nilamsari, Redha Anggraeni, dkk. PT. Campina Ice Cream Industry. Yogyakarta:
UPN “Veteran”, 2016.