Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL KIMIA ORGANIK II

REAKSI PENGGARAMAN PADA


PEMBUATAN ES KRIM RASA COKLAT

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum


Kimia Organik II

DisusunOleh :
1. Kasiatun 21020003
2. Nadia Nurul Aeni 21020018
3. Lisa Oktiana 21020020
4. Nafa Fajri Ramadhani 21020022

Dosen Pengampu : Muhammad Fauzi Ramadhan, M.Farm.

LABORATORIUM KIMIA
PRODI S1 FARMASI
STIKES SERULINGMAS CILACAP
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala nikmat
yang diberikan-Nya sehingga tugas proposal Praktikum Kimia Organik dengan
judul "Reaksi Penggaraman Pada Pembuatan Es Krim Rasa Coklat" dapat
terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Proposal ini di buat sebagai kewajiban
untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah praktikum kimia organik.

Proposal ini kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga memperlancar proses pembuatan proposal ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi. Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dan teman-
teman dan Dosen Mata Kuliah Praktikum Kimia Organik, Bapak Muhammad
Fauzi Ramadhan, M.Farm.

Akhir kata kami berharap semoga isi dan makalah ini dapat memberikan
manfaat dan inspirasi bagi yang membaca, terutama teman-teman prodi S1
Farmasi tingkat 2 Stikes Serulingmas Cilacap.

Cilacap, 3 November 2022

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................1
C. Tujuan Proposal.......................................................................................2
D. Manfaat Proposal.....................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Es Krim..................................................................................3
B. Cara Pembuatan Es Krim Dengan Penerapan Titik Beku Pada Sifat
Koligatif Larutan.....................................................................................5
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN
A. Bahan Percobaan.......................................................................................
B. Alat Percobaan.........................................................................................8
C. Cara Kerja...............................................................................................8
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................ 10
1. Uji Organoleptik...................................................................................
2. Metode Dan Reaksi Pembuatan Es Krim.............................................
BAB V KESIMPULAN....................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................13
LAMPIRAN......................................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Es krim merupakan salah satu makanan kegemaran masyarakat dari
kalangan anak-anak,remaja,bahkan orang tua. Dengan rasa yang enak dan dingin
juga memiliki banyak variasi rasa, menjadikan es krim sebagai makanan
pelengkap maupun cemilan bagi setiap orang. Es krim dikonsumsi di berbagai
negara yang terutama negara yang memiliki daerah tropis seperti Indonesia. Saat
ini es krim telah mendunia seiring banyaknya perkembangan berbagai macam es
krim mulai dari bentuk hingga rasa es krim.

Dahulu es krim sering dianggap sebagai makanan mewah, dan hanya kau
m elite yang dapat menikmatinya. Proses pembuatannya sering kali dianggap rumi
t. Namun sekarang es krim dapat dinikmati oleh semua kalangan, dan dapat dibuat
oleh semua orang. Proses pembuatan es krim secara manual memerlukan garam u
ntuk mempercepat adonan es krim memadat. Garam dan es batu diletakkan diluar
tabung adonan es krim, kemudian tabung diputar sampai es krim memadat dan
dapat dikonsumsi. Fungsi penambahan garam adalah untuk menurunkan titik beku
larutan.

Oleh karena itu, untuk mengetahui cara pembuatan es krim dengan penera
pan titik beku pada sifat koligatif larutan. Maka dilakukanlah praktikum ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian es krim?
2. Bagaimana cara pembuatan es krim dengan penerapan titik beku pada sifat
koligatif larutan?

4
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian es krim yang dikonsumsi oleh banyak
kalangan masyarakat.
2. Untuk mengetahui penerapan titik beku pada sifat koligatif dalam
pembuatan es krim.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Memberikan informasi tentang es krim.
2. Memberikan informasi tentang penerapan titik beku larutan pada sifat
koligatif dalam pembuatan es krim.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Es Krim
Es krim adalah sejenis makanan hidangan beku dan produksi es krim
secara komersial mulai dilakukan pada abad ke-18, menyusul ditemukannya
mesin freezer pada tahun 1846. Pabrik es krim pertama dibangun di Baltimore,
Amerika Serikat, pada tahun 1851 (Anonim, 2008). Es krim dapat dikatakan
sebagai salah satu jenis makanan yang sangat populer di dunia dan sangat
digemari semua kalangan. Es krim juga sangat baik untuk Kesehatan karena kaya
akannutrisi dan termasuk makanan dengan gizi tinggi. Komposisi terbesar es krim
adalah susu yang merupakan sumber protein dan energi yang dapat membantu
pertumbuhan (Chan, 2008).
Es krim dapat didefinisikan sebagai makan beku yang terbuat dari produk
susu (diary) dan dikombinasikan dengan pemberian rasa (flavor) dan pemanis (sw
eetener). Es krim merupakan produk olahan susu yang dibuat dengan cara membe
kukan dan mencampur bahan baku secara bersama-sama. Bahan yang digunakan a
dalah kombinasi susu dengan bahan tambahan seperti gula dan madu atau tanpa b
ahan perasa dan warna stabilizer, bahan campuran es krim disebut ice cream mix 
(ICM), dengan pencampuran bahan yang tepat dan pengolahan yang benar maka d
apat dihasilkan es krim dengan kualitas yang baik (Susilorini, 2007).

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produk Es Krim Menurut Pandaga, M


(2005) yang dapat mempengruhi dalam pembuatan es krim adalah :

1. Lemak Susu

Lemak bisa dikatakan sebagai bahan baku es krim, lemak yang terdapat pa
da es krim berasal dari susu segar yang disebut krim. Lemak susu berfungsi untuk
meningkatkan nilai gizi es krim, menambah citarasa, menghasilkan karakteristik t
ekstur yang lembut, membantu memberikan bentuk dan kepadatan, serta memberi
kan sifat meleleh yang baik.Kadar lemak dalam es krim yaitu antara 8% sampai 1
6%.

6
2. Bahan Kering Tanpa Lemak

Bahan kering tanpa lemak (BKTL) berfungsi untuk meningkatkan kandung


an padatan di dalam es krim sehingga lebih kental. BKTL juga penting sebagai su
mber protein sehingga dapat meningkatkan nilai nutrisi es krim. Unsur protein dal
am pembuatan es krim berfungsi untuk menstabilkan emulsi lemak setelah proses
homogenisasi, menambah citarasa, membantu pembuihan, meningkatkan dan men
stabilkan daya ikat air yang berpengaruh pada kekentalan dan tekstur es krim yang
lembut. Sumber BKTL antara lain susu skim, susu kental manis, dan bubuk whey.
Kadar skim dalam es krim yaitu antara 9% sampai 12%.

3. Bahan Pemanis
Bahan pemanis yang umum digunakan dalam pembuatan es krim adalah g
ula pasir (sukrosa) dan gula bit. Bahan pemanis selain berfungsi memberikan rasa
manis, juga dapat meningkatkan citarasa, menurunkan titik beku yang dapatmemb
entuk kristal-kristal es krim yang halus sehingga meningkatkan penerimaan dan k
esukaan konsumen. Penambahan bahan pemanis sekitar 12% sampai 16%.Bahan
Penstabil (stabilizer) Bahan penstabil yang umum digunakan dalam pembuatan es
krim adalah CMC (carboxy methyl celulose), gum arab, sodium alginat, karagena
n, dan agar. Bahan penstabil berperan untuk meningkatkan kekentalan ICM teruta
ma pada saat sebelum dibekukan dan memperpanjang masa simpan es krim karen
a dapat mencegah kristalisasi es selama penyimpanan. Kadar penstabil dalam es k
rim yaitu antara 0% sampai 0.4%
4. Bahan Pengemulsi

Bahan pengemulsi utama yang digunakan dalam pembuatan es krim adala


h garam halus. Bahan pengemulsi bertujuan untuk memperbaiki struktur lemak da
n distribusi udara dalam ICM, meningkatkan kekompakan bahan-bahan dalam IC
M sehingga diperoleh es krim yang lembut, dan meningkatkan ketahanan es krim
terhadap pelelehan bahan. Campuran bahan pengemulsi dan penstabil akan mengh
asilkan es krim dengan tekstur yang lembut. Kadar pengemulsi dalam es krim yait
u antara 0% sampai 0.25%.

7
5. Aging

Aging merupakan suatu proses pendinginan campuran yang telah dihomog


enisasi pada suhu di bawah 5oC selama antara 4 sampai 24 jam. Waktu aging sela
ma 24 jam memberikan hasil yang terbaik pada industri skala kecil. Hal ini menye
diakan waktu bagi lemak untuk menjadi dingin dan mengkristal serta menghidrasi
protein dan polisakarida sepenuhnya. Selain itu kristalisasi lemak,adsorpsi protein
stabilizer dan emulsifier dalam globula lemak membutuhkan waktu beberapa jam
terutama jika gelatin ditambahkan sebagai stabilizer.

6. Homogenisasi

Homogenisasi pada pembuatan es krim bertujuan untuk menyebarkan glob


ula lemak secara merata keseluruh produk, mencegah pemisahan globula lemak ke
permukaan selama pembekuan dan untuk memperoleh tekstur yang halus karena u
kuran globula lemak kecil, merata, dan protein dapat mengikat air bebas. Homoge
nisasi susu dilakukan pada suhu 70oC setelah pasteurisasi sebelum mix menjadi di
ngin dengan suhu minimum 35C. Manfaat homogenisasi yaitu bahan campuran m
enjadi sempurna, mencegah penumpukan disperse globula lemak selama pembeku
an, memperbaiki tekstur dan kelezatan, mempercepat aging dan produk yang diha
silkan lebih seragam.

2.2 Cara Pembuatan Es Krim Dengan Penerapan Titik Beku Pada Sifat
Koligatif Larutan
Sifat koligatif larutan merupakan sifat larutan yang bergantung pada
jumlah partikel zat terlarutnya dan bukan bergantung pada jenis partikel zat
terlarutnya.
Sifat koligatif larutan itu meliputi:
1. Penurunan Tekanan Uap
Penurunan tekanan uap adalah berkurangnya tekanan uap suatu larutan
relatif terhadap tekanan uap pelarut murninya. Besarnya tekanan uap
bergantung pada jenis zat dan suhu. Zat yang memiliki gaya tarik-menarik
antar partikel relatif besar berarti sukar menguap, mempunyai tekanan uap

8
yang relatif rendah, contohnya garam, gula, glokol, dan gliserol. Sebaliknya,
zat yang memiliki gaya kenaikan titik didih.
Kenaikan titik didih terjadi ketika titik didih larutan menjadi lebih tinggi
dari titik didih pelarut murni. Suhu saat pelarut mendidih meningkat dengan me
nambahkan zat terlarut non-volatil.
2. Tekanan Osmotik
Osmosis adalah proses dimana suatu molekul pelarut bergerak melalui m
embran semi permeabel dari larutan dengan konsentrasi rendah (encer) ke larut
an yang lebih pekat dimana membran ini tidak mampu dilewati oleh zat terlarut.
4. Penurunan Titik Beku
Proses pembekuan suatu zat cair terjadi bila suhu diturunkan,sehingga jar
ak antar partikel sedemikian dekat satu sama lain dan akhirnya bekerja gaya tar
ik menarik antar molekul yang sangat kuat. Adanya partikel-partikel dari zat ter
larut akan mengakibatkan proses pergerakan molekul-molekul pelarut terhalan
g, akibatnya untuk dapat lebih mendekatkan jarak antarmolekul diperlukan suh
u yang lebih rendah. Jadi titik  beku larutan akan lebih rendah daripada titik be
ku pelarut murninya. Perbedaan titik beku akibat adanya partikel-partikel zat te
rlarut disebut penurunan titik beku ΔTf. Penurunan titik beku larutan sebanding
dengan hasil kali molalitas larutan dengan tetapan penurunan titik beku pelarut
Kf, dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut :

ΔTf = Kf (n 1000) : p atau ΔTf = Kf m
ΔTf  = Penurunan titik beku
Kf    = Tetapan penurunan titik beku molal
n      = Jumlah mol zat pelarut
p      = Massa zat pelarut
Cara pembuatan es krim dengan penerapan titik beku pada sifat koligatif la
rutan sebagai berikut : adonan es krim ditempatkan dalam bejana yang terendam
dalam es batu dan air yang sebelumya telah diberi garam dapur sambil diputar
secara terus menerus. Proses tersebut mengakibatkan adonan es krim membeku
dengan titik beku beberapa derajat dibawah titik beku air murni. Ketika es dicam
pur garam, es mencari dan terlarut membentuk air garam serta menurunkan temp

9
eraturnya. Proses ini memerlukan panas dari luar. Proses ini terjadi karena perpi
ndahan kalor dari adonan es krim ke dalam campuran es batu, air dan garam. Ca
mpuran itu mendapat panas dari adonan es krim, sehingga es krim padat dan
dapat dinikmati oleh masyarakat.

BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

1.1 Bahan Percobaan


a. Es batu

10
b. Susu bubuk dancow full cream
c. Pop ice bubuk rasa coklat
d. Gula pasir
e. Air biasa
f. Air Panas
g. Garam dapur

1.2 Alat Percobaan


a. Kaleng
b. Sendok
c. Baskom
d. Blender

1.3 Cara Kerja

Es Krim

Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.

Melarutkan gula pasir 4 sendok dengan air kurang lebih 2


gelas di dalam panci dan diatas api untuk dijadikan air gula.

Blender pop ice dan air gula

Larutkan susu bubuk dancow full cream di


dalam gelas dengan air panas kurang lebih
50 ml.

Tambahkan pop ice dan air gula yang sudah diblender,


aduk hingga merata.

Masukkan ke dalam kaleng dan tutup kembali kaleng


dengan penutup.
11
Masukkan kaleng kedalam baskom.

Masukkan es batu kedalam baskom mengelilingi


bagian luar kaleng. Lalu tambahkan garam.

Putar kaleng secara terus menerus selama 30


menit.

Buka tutup kaleng, jika tekstur es krim sudah


memadat, ambil dengan sendok ke dalam wadah
es krim.

Es krim siap dihidangkan.

BAB IV

PEMBAHASAN

1. Uji Organoleptik
Uji organoleptik melibatkan 25 panelis terdiri atas Mahasiswa studi S1
Farmasi tingkat 2, dan Dosen Praktikum Kimia Organik Stikes Serulingmas
Cilacap. Uji organoleptik ini meliputi rasa, fisik, dan tekstur. Penilaian uji
organoleptik berdasarkan rasa dan aroma dari es krim rasa coklat terdiri dari

12
tingkat kematangan, memiliki rasa atau tidak, rasanya terlalu kuat, rasa dalam
es krim tidak alami, terlalu asam, tidak ada kesegaran, bahan-bahan dari es
krim tersebut sudah kadaluwarsa, teroksidasi, tengik, penyimpanannya terlalu
terlalu manis, tidak ada rasa manis, atau rasa sirup. Uji organoleptik
berdasarkan fisik dan tekstur terdiri dari ada atau tidaknya kristal dalam es
krim, tingkat kepadatan es krim, lengket, teksturnya berpasir, mudah meleleh,
terlalu lembut, dan kasar (Rustanti, 2018).
a. Rasa
Rasa yang dihasilkan es krim yakni rasa coklat. Rasa coklat berasal dari
serbuk minuman es rasa coklat. Sumber rasa manis dihasilkan dari es krim rasa
coklat ini Sebagian besar berasal dari gula dengan takaran 250 gram.
Kemungkinan adanya rasa manis tambahan yang berasal dari gula, tidak
menutup kemungkinan adanya rasa manis tambahan yang berasal dari susu
bubuk dancow full cream dan serbuk minuman es. Rasa manis tambahan dari
susu bubuk dancow full cream berasal dari kandungan laktosa atau gula susu.
Kandungan laktosa pada susu sapi sekitar 5%. Laktosa mudah larut dengan
tingkat kemanisan 1/6 – ½ kali glukosa (Susilorini, 2006). Perbedaan rasa
manis pada setiap perlakuan, disebabkan adanya perbedaan konsentrasi susu
bubuk dan serbuk minuman. Rasa manis atau tidaknya suatu produk,
bergantung juga pada tingkat kesukaan masing-masing panelis terhadap rasa
manis. Selain itu, rasa manis atau tidaknya suatu produk dipengaruhi oleh
sensitivitas seseorang. Sensitivitas mungkin dapat disebabkan karena struktur
lidah yang rusak akibat dari pola makan seseorang (Septiriyani, 2017).
Berdasarkan uji organoleptik dari rasa manis es krim rasa coklat, sebanyak 8
panelis yang merasa kurang manis , ada 16 orang menilai pada kontrol manis.
b. Fisik dan Tekstur
Dilihat dari tekstur es krim, kontrol memiliki kelembutan yang lebih
kecil dari pada sampel lain. Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata skor
penilaian panelis. Es krim rasa coklat memiliki tekstur Sebagian besar yang
berpasir dan kasar pada bagian atas es krim, sedangkan bagian bawah sudah
memiliki tekstur es yang lembut.

13
Fisik dan tekstur dalam es krim kulit rasa coklat merupakan sifat
kekentalan dan kelembutan dari es krim yang dapat diamati dengan indera
peraba dan indera pengecap. Tekstur kasar pada suatu es krim, terjadi karena
waktu pemasakan dan penyimpanan produk Tekstur kasar tersebut diakibatkan
oleh adanya pengkristalan pada es krim. Menurut Widiantoko (2011) dalam
Failisnur (2013), proses kristalisasi es terbentuk karena pelepasan panas pada
saat suhu air diturunkan yang akan mengakibatkan pergerakan-pergerakan
molekul air diperlambat. Bila air didinginkan terus sampai suhu 4°C suatu pola
baru ikatan hidrogen akan terbentuk, dan ketika panas dilepaskan lagi hingga
suhu air mencapai 0°C maka terbentuklah kristal es. Semakin cepat proses
pengerasan es, kristal es yang terbentuk semakin kecil dan tekstur es krim yang
dihasilkan semakin lembut. Proses pengerasan dianggap cukup bila suhu
bagian tengah produk mencapai -18 °C. Suhu pengerasan ini terutama
ditentukan oleh suhu medium pendinginan, kecepatan pergerakan udara
pendingin dan suhu awal produk. Berdasarkan hasil uji organoleptik es krim
rasa coklat terdapat 18 orang panelis yang merasa adanya tekstur kasar pada
pada es krim.
Dalam proses pembuatan es krim, fungsi dari stabilizer yaitu untuk
menghasilkan kelembutan pada fisik dan tekstur es krim. Terbentuknya
kelembutan es krim berdasar kemampuan stabilizer berikatan dengan air
(Rustanti, 2018). Pembuatan es krim rasa coklat menggunakan takaran
stabilizer sebesar 50 gram. Selain disebabkan oleh takaran stabilizer dalam
pembuatan es krim, kelembutan suatu es krim juga dipengaruhi oleh
banyaknya susu bubuk full cream yang digunakan. Susu bubuk yang digunakan
dalam pembuatan es krim terkandung lemak, sedangkan dalam es krim lemak
dibutuhkan untuk membentuk struktur emulsi dan memberikan rasa.
Berdasarkan hasil uji organoleptik es krim rasa coklat terdapat 6 orang panelis
yang merasakan tekstur lembut pada pada es krim.

2. Metode Pembuatan Es Krim


Proses pembuatan es krim yang telah dilakukan menggunakan metode
salting in. Menurut literatur Hanry and Steinberg (1984) dalam Rahmani

14
(2007) metode salting in dapat terjadi ketika NaCl dapat berinteraksi dengan
protein pada konsentrasi NaCl yang rendah, sehingga mengakibatkan protein
menjadi bermuatan dan larut dalam larutan NaCl sehingga presentase protein
menurun. Hal ini disebabkan karena ion NaCl memiliki densitas muatan yang
lebih kecil dibandingkan protein. Sehingga pada proses salting in protein akan
lebih mudah larut. Dalam praktikum yang dilakukan es batu sebagai protein
yang akan larut dalam garam yang memiliki konsentrasi rendah, sehingga
membentuk air garam. Reaksi Kimia Pembuatan Es Krim
Reaksi pembuatan es krim dengan menerapkan reaksi penurunan titik
beku larutan. Reaksi terjadi saat es batu berinteraksi dengan garam. Adonan es
krim dalam kaleng terendam es batu diberi garam dapat membeku seiring prose
s pengguncangan. Hal ini terjadi karena proses perpindahan kalor dari adonan e
s krim yang terdapat di dalam kaleng ke dalam campuran es batu, air, dan gara
m. Suhu normal campuran es dan air adalah 0o C, sedangkan suhu yang dapat
membekukan es krim yakni kurang dari minus 30C. Untuk mencapai suhu terse
but dapat ditambahkan garam sebagai zat terlarut. Garam berfungsi menurunka
n titik beku larutan. Garam larut dengan es yang mencair membentuk air garam
dan menurunkan suhu. Selama proses ini memerlukan panas. Larutan tersebut
mendapatkan kalor dari adonan es krim sehingga es krim memadat. Penggunca
ngan selama proses pembekuan bertujuan untuk memperkecil ukuran kristal es
yang terbentuk sehingga es krim semakin halus. Kemampuan media pendingin
es yang ditambah garam dapat mempercepat penurunan suhu es krim, sehingga
akan menghasilkan suhu akhir es krim yang rendah dan berdampak positif terh
adap upaya mempertahankan kestabilan es krim (Mile, 2013).
Penurunan titik beku larutan es batu dalam pembuatan es krim dapat
mempercepat proses pembuatan. Kondisi ini disebabkan karena ketika es dica
mpur dengan larutan garam, sebagian membentuk air garam dan es secara spon
tan terlarut dalam air garam, akibatnya volume air garam semakin banyak. Di d
alam segumpal es, air terstruktur membentuk tatanan geometrik yang tertentu d
an kaku. Tatanan yang kaku ini rusak ketika tercampur oleh garam, maka mole
kul-molekul air selanjutnya bebas bergerak ke mana-mana dalam wujud cair. N

15
amun proses perombakan struktur padat molekul-molekul es memerlukan ener
gi. Untuk sebongkah es yang hanya kontak dengan garam dan air, energi itu ha
nya dapat diperoleh dari kandungan panas dalam air garam. Maka ketika es me
ncair dan terlarut, akan terjadi penyerapan panas yang terkandung pada air dan
garam, proses ini berlangsung berulang yang menyebabkan menurunnya tempe
raturnya air garam (Rahmat, 2020).
Setelah temperatur dingin air garam ini tercapai, dalam proses pendingin
an es krim tersebut, temperature air garam mendapatkan panas pengganti dari
adonan es krim dan udara didalam kaleng yang mengakibatkan suhu udara, laru
tan, dan es krim dalam kaleng menjadi dingin (Rahman, 2013).
3. Proses Pembuatan Es Krim
Bahan menggunakan bahan garam kasar, susu bubuk dancow dan serbuk
minuman es . Dalam ilmu kimia, garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari
ion positif (kation) dan ion negatif (anion), sehingga membentuk senyawa netra
l (tanpa bermuatan). Komponen kation dan anion ini dapat berupa senyawa ano
rganik seperti klorida (Cl−), dan bisa juga berupa senyawa organik seperti aseta
t (CH 3 COO−), ion monoatomik seperti fluorida (F−), ion poliatomik seperti s
ulfat (SO42−) dan Natrium klorida (NaCl) yang biasanya digunakan untuk bah
an utama garam dapur (Kurlansky, 2002). Bentuk garam yang beredar di pasar
an Indonesia ada tiga jenis yaitu garam halus, bata/briket dan curai/krosok (De
pkes RI, 2004).

Kedua, menggunakan bubuk susu dancow sebagai bahan dasar dari


pembuatan es krim atau juga sebagai bahan pengemulsi. Pada praktikum ini
kenapa harus bubuk susu dancow bukan susu uht cair atau bisa merk susu
lainnya. Susu sapi merupakan salah satu bahan pangan yang penting dalam
mencukupi kebutuhan gizi masyarakat (Utomo dan Pertiwi, 2010).

Susu sapi merupakan salah satu protein hewani yang dibutuhkan


masyarakat terutama generasi muda pada usia sekolah. Susu mengandung
berbagai macam kandungan nutrisi seperti protein, vitamin A, vitamin B,
vitamin D, kalsium, serat, kalium serta fosfor. Kandungan nutrisi tersebut

16
dipelukan tubuh untuk menjaga kesehatan tetap optimal dan tidak mudah sakit.
Susu juga mengandung antibiotik yaitu imunoglobulin yang baik untuk daya
tahan tubuh anak yang sedang tumbuh. Selain yang mudah ditemukan pada
toko, warung atau swalayan. Susu dancow memiliki harga yang tergolong
murah dan memiliki khasiat baik bagi seorang anak-anak .

Bahan selanjutnya ada serbuk minuman es , serbuk minuman es


digunakan dalam pembuatan es krim putar adalah untuk memberi cita rasa,
memberi warna sehingga es krim tidak pucat.

BAB V

KESIMPULAN

1. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya bergantung pada
jumlah partikel zat terlarut dalam kelarutan.
2. Penurunan titik beku adalah perbedaan titik beku akibat partikel zat
terlarut.
3. Penggunaan garam dalam pembuatan es krim bertujuan sebagai penurun
titik beku larutan, sehingga terjadi proses perpindahan kalor dari adonan es
krim ke campuran es batu, air, dan garam.

17
DAFTAR PUSTAKA

Annishia, F. B., & Dhanarindra, S. (2018). Uji Banding Emulsi Pembuatan Es Kri
m: Kuning Telur Dengan Gelatin.  Jurnal Hospitality dan Pariwisata, 3(2).

Awaliah, R. (2022). PENAMBAHAN PASTA UBI JALAR UNGU (IPOMEA BATA


TAS L) DAN PASTA UWI UNGU (DISCOREA ALATA) TERHADAP UJI
ORGANOLEPTIK DAN KUALITAS FISIKOKIMIA ES KRIM= ADDITIO
N OF PURPLE SWEET PASTE (IPOMEA BATATAS L) AND PURPLE U
WI PASTA (DISCOREA ALATA) ON ORGANOLEPTIC TESTING AND P
HYCOCHEMICAL QUALITY OF ICE CREAM (Doctoral dissertation, Uni
versitas Hasanuddin).

18
FATHIA ILMIATI, F. A. T. H. I. A. (2020). PENGARUH PENAMBAHAN KULI
T BUAH NAGA (Hylocereus Polyrhizus) TERHADAP MUTU ORGANOL
EPTIK, KALSIUM DAN VITAMIN C ES KRIM DADIH KERBAU (Doctor
al dissertation, Universitas Perintis Indonesia).

Haryanti, N., & Zueni, A. (2015). Identifikasi mutu fisik, kimia dan organoleptik
es krim daging kulit manggis (Garcinia mangostana L.) dengan variasi sus
u krim. AGRITEPA: Jurnal Ilmu Dan Teknologi Pertanian, 2(1).

Hasanuddin, H., Dewi, K. H., & Fitri, I. (2011). Pengaruh proses pembuatan es kri
m terhadap mutu es krim berbahan baku pisang. Jurnal AgroIndustri, 1(1),
1-7.

Lubis, R. E., Yulianti, N. L., & Widia, I. W. (2020). Studi Beban Pendinginan Ika
n Menggunakan Brine dengan Jenis Garam dan Konsentrasi Berbeda. Jurn
al BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian), 8(1), 71-78.

PANGAN, J. T., Sarofa, U., & Rosida, D. F. (2015). AKTIVITAS ANTIOKSIDA


N ES KRIM BUAH MERAH (Antioxidant Activity of Fruit Red Ice Crea
m). Jurnal Teknologi Pangan, 8(1).

Rahmani, Y. dan Erryana, M. 2007. Pengaruh Metode Penggaraman Basah Terha


dap Karakteristik Produk Ikan Asin Gabus (Ophiocephalus striatus). Jur
nal Teknologi Pertanian 8(3):142-152.

Rohman, M. N., & Mahasin, A. T. (2020). Rancang Bangun Mesin Pembuat Ruja
k Es Krim Kapasitas 120 Cup/Jam Bagi UMKM Di Surabaya Barat. Prosi
ding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate
Social Responsibility (PKM-CSR), 3, 189-198.

Rustanti, M. E. SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN DALAM PEMBUATAN ES KRIM.

Sitanggang, S., Sudiarto, B., & Prasetyo, Y. D. (2019). E-modul kimia Kelas XII:
sifat koligatif larutan.

Sunarya, Y., & Agus, S. (2007). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. PT Grafindo Me
dia Pratama.

19
LAMPIRAN

20
.

21

Anda mungkin juga menyukai