KELOMPOK IX :
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat dan karunia-
bioteknologi dasar yang telah memberikan tugas kepada kami. Kami juga
Kami merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………….... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan......................................................... 2
1.2.1 Maksud Percoaan........................................................................... 2
1.2.2 Tujuan Percobaan........................................................................... 2
1.3 Prinsi Percobaan................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Susu................................................................................................... 3
2.2 Dangke ............................................................................................. 3
2.3 Enzim Papain..................................................................................... 4
2.4 Pengaruh Suhu dan Pemanasan......................................................... 4
2.5 Response Surface Methode (RSM)................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
dangke. Dangke merupakan produk yang menyerupai keju lunak segar dari
telah menjangkau pulau Jawa dan Sumatera bahkan sampai ke luar negeri.
Namun, usaha dangke masih berupa industri rumah tangga dengan menggunakan
teknologi yang sederhana. Proses produksi teknologi yang sederhana ini akan
papain yang diperoleh dari getah buah papaya. Getah pepaya ditambahkan pada
susu yang sebelumnya dilarutkan dengan air terlebih dahulu dan kembali diaduk
agar getah larut sehingga dapat menggumpalkan protein susu. Penggunaan larutan
pada kualitas dangke. Jika konsentrasi enzim papain yang digunakan terlalu tinggi
akan menurunkan nilai rendemen, sedangkan suhu pemanasan yang terlalu tinggi
berpengaruh pada rendahnya kadar protein dan kadar air pada dangke. Oleh
karena itu dilakukan penelitian tentang optimasi konsentrasi enzim papain dan
iv
1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
papain dan suhu pemanasan yang optimal terhadap kadar protein sehingga
optimum.
Prinsip dari percobaan ini adalah penentuan konsentrasi enzim papain dan
pengukuran produksi curd, persentase whey, pH, persentase asam laktat, dan uji
organoleptis.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Susu
beberapa senyawa terlarut. Agar lemak dan air dalam susu tidak mudah terpisah,
maka protein susu bertindak sebagai emulsifier (zat pengemulsi). Kandungan air
di dalam susu sangat tinggi, yaitu sekitar 87,5%, dengan kandungan gula susu
(laktosa) sekitar 5%, protein sekitar 3,5%, dan lemak sekitar 3-4%. Susu juga
merupakan sumber kalsium, fosfor, dan vitamin A yang sangat baik. Mutu protein
susu sepadan nilainya dengan protein daging dan telur, dan terutama sangat kaya
akan lisin, yaitu salah satu asam amino esensial yang sangat dibutuhkan tubuh
(Widodo, 2002).
kelezatan dan komposisinya yaitu mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan
oleh tubuh. Susu tidak mampu bertahan lama pada suhu ruang, bila dibiarkan
selama 6 jam maka akan mengalami penurunan kualitas susu. Dengan adanya
pengolahan dan pengawetan makanan maka susu dapat diolah menjadi produk
2. 2 Dangke
Dangke merupakan produk yang menyerupai keju lunak segar dari Kabupaten
produk olahan yang terbuat dari fermentasi susu yang dikerjakan secara
6
Dangke merupakan produk sejenis keju lunak yang dibuat dengan cara dipanaskan
dengan api kecil sampai mendidih, kemudian ditambahkan koagulan berupa getah
ikatan peptida dalam protein sehingga protein terurai menjadi ikatan peptida yang
substrat (Muchtadi dkk, 1992). Enzim papain diperoleh dari pemurnian getah
dkk, 2020).
membunuh mikroba patogen dan mengurangi jumlah awal mikroba pada susu
tidak ditujukan untuk pasteurisasi susu melainkan telah menjadi bagian dari
proses pengolahan dangke. Meskipun demikian, lama dan suhu pemanasan susu
(Pulungan dkk, 2020). Meskipun jumlah total bakteri tidak berbeda antara
7
dengan suhu 71oC selama 15 detik (HTST), tetapi masa simpan susu HTST lebih
lama.
enzim papain dan suhu pemanasan berpengaruh pada kualitas dangke. Jika
konsentrasi enzim papain yang digunakan terlalu tinggi akan menurunkan nilai
protein yang mengalami denaturasi yang dapat mengubah struktur asli protein
susu yang berupa protein globular dan protein plasma. Sedangkan pH dan % asam
laktat bergerak semakin mendekati pH dan asam laktat susu segar seiring dengan
perubahan temperatur pemanasan yang didahului oleh denaturasi, yaitu pada suhu
65oC sebagian besar protein globular dan myofibril terkoagulasi, pada suhu lebih
tinggi dari 65oC akan terbentuk ikatan sulfit dan suhu yang lebih tinggi lagi gugus
suatu strategi percobaan yang berguna jika respon dipengaruhi beberapa faktor
dan tujuan percobaan adalah untuk mencari respon optimum dengan cara mencari
tempuhan titik tengah dan tempuhan lengan bintang (star arm runs).
beberapa faktor dan tujuan percobaan adalah untuk mencari respon optimum.
8
RSM mencakup masalah : pemilihan rancangan percobaan yang cocok untuk
optimasi dan metode penelusuran ruang faktor untuk mencapai daerah optimum
dengan cepat.
baru, serta pada peningkatan rancangan produk yang sudah ada. Metode yang
digunakan yaitu statistika untuk melihat hubungan antara satu atau lebih variabel
9
BAB III
METODE PENELITIAN
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah buah pepaya umur
2-3 bulan dan susu sapi.
Getah pepaya disadap dari buah pepaya mentah. Getah pepaya yang
didapatkan kemudian dikeringkan dengan freeze dryer pada suhu -45oC selama
50 jam.
berat curd
Produksi curd ( % ) = ×100 % (1)
volume susu awal
volume whey
Persentase whey ( % )= × 100 % (2)
volume susu awal
10
mL NaOH × 0,009× 100 %
Persentase asam laktat ( % )= ×100 % (3)
berat susu( g)
Uji organoleptis dilakukan kepada panelis dengan kriteria berupa warna, aroma,
rasa, dan kesukaan. Indikator penilian terdapat pada Tabel 1.
11
DARTAR PUSTAKA
Hatta, W., Sudarwanto, F.M.T., Sudirman, I., dan Malaka R., 2013, Survei
Potensi Dangke Susu Sapi Sebagai Alternatif Dangke Susu Kerbau di
Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, JITP, 3(1): 40-50.
Malaka, R., Baco, S., dan Prahesti, K.I., 2015, Karakteristik dan Mekanisme
Gelatinasi Curd Dangke Melalui Analisis Fisiko Kimia dan Mikrostruktur,
JITP, 4(2): 56-62.
Montgomery, D.C., 2009, Design and Analysis of Experiment., John Wiley and
Sons, Inc, New York.
Mukhlisah, A.N., Arief, I.I., dan Taufik, E., 2017, Physical, Microbial, and
Chemical Qualities of Dangke Produced by Different Temperatures and
Papain Concentrations, Media PeternakanI, 40(1): 63-70.
Musra, N.I., Yasni, S., dan Syamsir, E., 2021, Karakterisasi Keju Dangke
Menggunakan Enzim Papain Komersial dan Perubahan Fisik Selama
Perubahan, Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, 32(1): 27-35.
Pulungan, M.H., Kamilia, M.M., dan Dewi, I.A., 2020, Optimasi Konsentrasi
Enzim Papaindansuhu Pemanasan pada Pembuatan Dangke
Denganresponse Surface Method (Rsm), Jurnal Teknologi Pertanian,
21(1): 57-68.
Sulmiyati, S. dan Said, N.S., 2018, Karakteristik Dangke Susu Kerbau dengan
Penambahan Crude Papain Kering, Agritech, 38(3): 345-352.
Trihaditia, R., Syamsiah, M., dan Awaliyah, A., 2018, Penentuan Formulasi
Optimum Pembuatan Cookies dari Bekatul Padi Pandanwangi dengan
Penambahan Tepung Terigu Menggunakan Metode Rsm (Response
Surface Method), Agroscience, 8(2): 212-230.
Kesuma, F.M.V., Sayuthi, S.M., Baarri, A.N.A., dan Legowo, A.M., 2013,
Karakteristik Dangke dari Susu dengan Waktu Inkubasi Berbeda Pasca
Perendaman dalam Larutan Laktoferin, Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan,
2(1): 155-158.
12