OLEH
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyusun paper ini yang
1. Bapak Prof. Dr. Ir Bustari Hasan, M.Sc selaku dosen pengampu mata
kuliah Perikanan dan Ilmu Kelautan yang telah memberikan arahan kepada
penulis dalam menyusun paper ini sehingga dapat menyelesaikan dengan sebaik-
baiknya.
ini, namun jika ada kesalahan dan kekurangan baik isi maupun penulisannya,
penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun, untuk itu
Penulis
i
DAFTAR ISI
Isi Halaman
DAFTAR ISI........................................................................................................ i
DAFTAR TABEL................................................................................................ ii
I. PENDAHULUAN
1.1......................................................................................... Latar Belakang
................................................................................................................1
1.2....................................................................................................... Tujuan
................................................................................................................2
II. PEMBAHASAN
2.1 Metode Penelitian.................................................................................... 3
2.1.1. Metode Penentuan Kadar Air dan Protein......................................... 3
2.1.2. Penentuan Aktivitas Air.................................................................... 4
2.1.3. Pengukuran pH.................................................................................. 4
2.1.4. Pengukuran Derajat Hidrolisa........................................................... 4
2.1.5. Pengukuran Asam Amino................................................................. 4
2.1.6. Pengukura Skor Kimia, Asam Amino dan Asam Amino Esensial.. . 4
2.1.7. Uji Kecernaan Protein....................................................................... 5
2.1.8. Analisis Statistik Data....................................................................... 5
2.2. Hasil Komposisi dan Warna dan Rusip Pada Penelitian......................... 5
2.3. Komposisi Asam Amino dan Kualitias Protein...................................... 7
2.4. Kecernaan Protein dan PDCAAS............................................................ 9
III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan.............................................................................................. 10
DAFTAR ISI........................................................................................................ 11
LAMPIRAN......................................................................................................... 12
ii
iii
I. PENDAHULUAN
Produk fermentasi ikan seperti Budu dan Rusip memiliki peranan pernting
Asia Tenggara. Fermentasi ikan adalah metode tradisional yang telah digunakan
Indonesia dan Thailand. Budu, cairan berwarna coklat tua ini biasa dikonsumsi
sebagai saus celup pada makanan sehari-hari dan sebagai bahan tambahan
nama Rusip dan kecap ikan ini banyak dikonsumsi dari Sumatera Timur di Pulau
(Stolephorus sp.) dengan penambahan guka aren 10% dan garam sekitar 25%,
kemudia didiamkan selama dua minggu sebelum dapat dijadikan lauk (Susilawati,
1999).
Penelitian tentang kualitas protein produk fermentasi ikan seperti Budu dan
Rusip menjadi penting karena peran penting protein dalam diet manusia. Protein
1
Produk fermentasi ikan seperti budu dan rusip memiliki potensi sebagai
sumber protein yang baik, namun belum banyak penelitian yang mengkaji secara
Pada jurnal Nadiah et al., (2014) menjelaskan penelitian ini bertujuan untuk
sekaligus mengkaji kualitas protein dari produk fermentasi ikan seperti budu dan
rusip karena protein sangat penting dalam menentukan nilai gizi suatu produk.
I.2. Tujuan
1. Menyajikan hasil penelitian dari jurnal milik Nadiah et al., (2014) tentang
2
II. PEMBAHASAN
vitro dengan menggunakan metode empat enzim. Metode ini telah digunakan
Bahan yang digunakan pada jurnal penelitian ini adalah sampel komersial
Budu dan Rusip. Sampel Budu dan Rusip yang dilakukan pada jurnal penelitian
ini sebanyak 10 botol diperoleh dari Malaysia dan Indonesia. Budu dibeli oleh
peneliti dari pasar tradisional di Tanah Merah, Kelantan. Sedangkan Rusip dari
Penentuan Kadar Air dan Protein, Penentuan Aktivitas Air, Pengukuran pH,
Pengurukan derajat hidrolisis, skor kimia, skor asam amino dan indeks asam
berikut.
dengan asam sulfat, dan penentuan kadar nitrogen total dengan menggunakan
3
II.1.2. Penentuan Aktivitas Air
ditempatkan dalam gelas sekali pakai dan nilai aktivitas air dicatat ketika
II.1.3. Pengukuran pH
Delta, USA). Pengukuran dianalisis rangkap tiga untuk Budu sama seperti Rusip.
oleh Hoyle & Merritt (1994). Satu volume asam trikloroasetat (TCA) 20%
suhu 4 °C selama 10 menit untuk mengumpulkan 10% bahan yang larut dalam
TCA. Total nitrogen dalam bahan larut TCA 10% dan substrat diperkirakan
Sarwar et al., (1983). Sampel dianalisis dengan tiga hidrolisis menggunakan HCl
6N, asam performat + HCl 6N, dan NaOH 4,2N. Setelah itu, dilakukan analisis
II.1.6. Pengukuran Skor Kimia, Asam Amino, Indeks Asam Amino Esensial
4
Pengukuran skor asam amino ditentukan dengan membandingkan
kandubgab asam amino esensial dengan pola kebutuhan asam amino yang
dihitung dengan mengalikan rasio asam amino terendah dalam 1,0 g protein uji
Science (SPSS) versi 16.0 dan Excel (Microsoft Inc.). Analisis varians satu arah
perbandingan rata-rata.
II.2. Hasil Komposisi dan Warna Budu dan Rusip Pada Penelitian
dan Warna pada Budu dan Rusip dapat dilihat pada Tabel 1 yang
menyajikan komposisi kimia seperti kadar air, kadar protein, kadar garam,
5
Tabel 1. Komposisi Kimia dan Warna pada Budu dan Rusip
kandungan protein sebesar 20,72 ± 0,17% dan Rusip memiliki kandungan protein
aspartat, asam glutamat, dan tirosin antara Budu dan Rusip. Budu memiliki nilai
kemerahan (a*) dan kekuningan (b*) yang lebih tinggi dibandingkan dengan
Rusip. Kandungan total asam amino esensial lebih tinggi pada Rusip (50,70 mg/g)
dominan adalah asam glutamat dan asam aspartat, sedangkan arginin tidak
dominan. Kandungan asam amino non esensial lebih tinggi pada Rusip (60,90
Menurut Huda dan Rosma (2012) Komposisi Budu dan Rusip dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk jenis ikan yang digunakan, proses
fermentasi, dan rasio garam terhadap ikan. Jenis ikan yang digunakan dalam
biasanya dibuat dari Stolephorus sp. (ikan teri), sedangkan Rusip dapat dibuat dari
berbagai jenis ikan. Spesies ikan yang berbeda memiliki profil protein dan asam
6
amino yang berbeda, yang dapat berkontribusi pada perbedaan komposisi antara
bakteri dan ragi, yang dapat memecah protein dan komponen lain dari ikan.
Essential
Histidine 3.10 ± 0.03a 4.00 ± 0.05a
Isoleusine 4.60 ± 0.04a 5.60 ± 0.06a
Leucine 7.10 ± 0.06a 8.80 ± 0.08b
Lysine 7.50 ± 0.03a 10.4 ± 0.09b
Methionine 3.00 ± 0.02a 3.60 ± 0.03b
Phenylalanine 3.80 ± 0.03a 4.60 ± 0.04a
Threonine 4.60 ± 0.04a 5.40 ± 0.04a
Tryptophan 1.00 ± 0.01b 0.70 ± 0.01a
Valine 5.50 ± 0.05a 6.60 ± 0.06a
Cysteine 0.60 ± 0.00a 1.00 ± 0.02a
Non essential
Alanine 5.70 ± 0.06a 6.70 ± 0.05a
Arginine 1.70 ± 0.02a 3.50 ± 0.04b
Aspartic acid 8.20 ± 0.06a 10.4 ± 0.07b
Glutamic acid 17.4 ± 0.13a 23.0 ± 0.19b
Glysine 5.10 ± 0.04a 5.80 ± 0.03a
Proline 3.50 ± 0.03a 4.00 ± 0.04a
Serine 3.20 ± 0.02a 3.60 ± 0.03a
Tyrosine 3.20 ± 0.02a 3.90 ± 0.02b
∑ AA 88.80 111.60
∑ EAA 40.80 50.70
∑ NAAA 48.00 60.90
Chemical score 5.88 4.12
Amino acid score 9.09 6.36
EAA Index 8.56 7.72
*Data adalah Mean ± SD. Angka dengan huruf yang sama pada baris yang sama berbeda secara
signifikan (p<0,05)
7
Komposisi asam amino dan kualitas protein Budu dan Rusip
berkisar antara 3,50 ± 0,04 hingga 7,50 ± 0,03 mg/g protein, sedangkan
Rusip memiliki kandungan EAA berkisar antara 4,60 ± 0,04 hingga 10,40
corrected amino acid score) dihitung untuk menilai kualitas protein. Nilai
kimiawi Budu dan Rusip masing-masing adalah 5,88 dan 4,12, jika
yang diperoleh untuk Budu berkisar antara 9,80 hingga 51,60, sedangkan
Rusip memiliki nilai PDCAAS berkisar antara 12,24 hingga 67,13. Asam
beberapa faktor, antara lain jenis ikan yang digunakan, proses fermentasi,
dan komposisi asam amino. Menurut Huda dan Rosma (2012) Jenis ikan
kualitas protein. Spesies ikan yang berbeda memiliki profil protein dan
perbedaan kandungan asam amino esensial dan kualitas protein Budu dan
8
dapat mempengaruhi ketersediaan dan daya cerna asam amino, sehingga
protein suatu produk pangan. Perbedaan komposisi asam amino pada Budu
Mendoza, 1985).
Nilai kecernaan protein dan skor asam amino terkoreksi kecernaan protein
(PDCAAS) untuk sampel Budu dan Rusip pada jurnal ini ditunjukkan pada Tabel
3.
Tabel 3. Nilai Kecernaan Protein dan Skor PDCAAS Budu dan Rusip
Nilai kecernaan protein dan PDCAAS untuk Budu dan Rusip ditentukan
metode in vitro yang dijelaskan oleh Hsu et al., (1977) dan Satterlee et al., (1979),
mengalikan rasio asam amino terendah (mg asam amino esensial dalam 1,0 g
protein uji / mg asam amino yang sama dalam 1,0 g pola referensi) dengan
9
10
III. PENUTUP
III.1. Kesimpulan
kandungan asam amino total, asam amino esensial, dan asam amino non-
esensial yang lebih tinggi dibandingkan dengan Budu. Nilai kimiawi, nilai
asam amino, dan nilai PDCAAS juga lebih tinggi pada Rusip
dibandingkan dengan Budu. Daya cerna protein dari Budu dan Rusip tidak
Penting untuk dicatat bahwa kualitas protein Budu dan Rusip dapat
11
DAFTAR PUSTAKA
Huda, N. and Rosma, A. 2006. Budu And Tukai: Edemic Fermented Fish
Products From West Sumatra. Infofish International 3: 49-51.
Susilawati, 1999. Analisa Senyawa Etil Asetat Pada Rusip Ikan Bilis
(Stolephorus sp). Skripsi Program Studi Teknologi Hasil Pertanian.
Jurusan Teknologi Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Sriwijaya.
Indralaya.
Nadiah, I., Nurul, H., Wan, N. W. A and Abbas, F.M. A. 2014. Protein Quality
of Fish Fermented Product: Budu and Rusip. APJSAFE. 2(2):17-24
AOAC. 2000. Official Methods of Analysis, 17th edition, AOAC International,
Gaithersburg, M.D.
Hoylee, N.T., and Merritt, J.H. 1994. Quality of fish protein hydrolysate from
Herring (Clupea harengus). Journal of Food Sciennce, 59: 76-79 & 129.
FAO/WHO. 1991. Protein quality evaluation. Report of the Joint FAO/WHO
Expert Consultation. FAO Food and Nutrition Paper 51, Food and
Agriculture Organization of the United Nations, Rome, Italy.
Sarwar, G., Christensen, D.A., Finlayson, A.J., Friedman, M., Hackler, L.R.,
Mackenzie, S.L., Pellet, P.L., and Tkachuk, R. 1983. Inter- and Intra-
Laboratory Variation in Amino Acid Analysis of Food Proteins. Journal of
Food Science, 48: 526-531.
Sawar, G. and McDonough, F.E. 1990. Review of protein quality evaluation
methods. Journal of Association Official Analytical Chemistry, 73: 347-
356.
Saishithi, P. 1994. Traditional fermented fish: fish sauce production. In: Martin,
A.M., Editor, Fisheries processing: biotechnological applications, Chapman
& Hall, London, 109-131.
Owen, J.D., Mendoza, I.S. 1985. Enzymatically hydrolyzed and bacterially
fermented fishery product. Journal of. Food. Technology. 20: 273-293.
Hsu, H., Vavak, D.L., Satterlee, L.D. and. Miller, G.A. 1977. A multienzyme
technique for estimation protein digestibility. Journal of Food Science. 42:
1269-1273.
Satterlee, L.D. Marshall, H.F. and J.M. Tennyson. 1979. Measuring protein
quality. J.A.O.C.S. 56:103-109.
12
LAMPIRAN
13