USULAN PENELITIAN
DINI MALIHA
NPM 230110130036
UNIVERSITAS PADJAJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2017
PENAMBAHAN JAHE SEBAGAI FLAVOR
DALAM PEMBUATAN KECAP UDANG PUTIH
SECARA FERMENTASI ENZIMATIS
USULAN PENELITIAN
Diajukan untuk Menempuh Sidang Usulan Penelitian
DINI MALIHA
NPM 230110130036
UNIVERSITAS PADJAJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2017
JUDUL : PENAMBAHAN JAHE SEBAGAI FLAVOR
DALAM
PEMBUATAN KECAP UDANG PUTIH SECARA
FERMENTASI ENZIMATIS
PENULIS : DINI MALIHA
NPM : 230110130036
Komisi Pembimbing
Ketua,
Anggota,
1 Dr. Ir. Eddy Afrianto, M.Si. sebagai ketua komisi pembimbing yang telah
membantu memberi pengarahan dalam pembuatan usulan penelitian.
2 Ir. Ibnu Dwi Buwono, M.Si sebagai anggota komisi pembimbing sekaligus
dosen wali yang telah membantu memberi motivasi dan pengarahan dalam
pembuatan usulan penelitian.
3 Iis Rostini, S.Pi., M.Si. sebagai dosen penelaah yang telah memberikan
saran dan masukan kepada penulis.
4 Dr. Ir. Iskandar, M.Si. sebagai Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Padjadjaran.
5 Prof. Dr. Ir. Junianto, MP.sebagai Ketua Program Studi Perikanan Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran.
6 Bapak dan ibu dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Padjadjaran yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang sangat
bermanfaat bagi penulis.
7 Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan penulis baik secara
moril maupun materi, Ayahanda dan Ibunda tercinta, serta adik dan kakak
tercinta.
8 Sahabat-sahabat mahasiswa yang selalu mendukung dan membantu setiap
saat
9 Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu
persatu.
Penulis telah berusaha sebaik mungkin dalam penyusunan usulan penelitian
ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun agar menjadi masukan yang berguna bagi penulis. Penulis berharap
semoga usulan penelitian ini dapat memberikan manfaat dan berguna khususnya
bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.
Dini Maliha
DAFTAR ISI
Bab Halaman
DAFTAR TABEL................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................... viii
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang........................................................................... 1
I.2 Identifikasi Masalah................................................................... 3
I.3 Tujuan Penelitian........................................................................ 4
I.4 Kegunaan Penelitian................................................................... 4
I.5 Kerangka Pemikiran................................................................... 4
I.6 Hipotesis..................................................................................... 6
II. TINJAUANPUSTAKA
II.1 Udang Putih (Penaeus merguiensis)........................................ 7
II.2 Fermentasi Produk Perikanan................................................... 8
II.2.1 Fermentasi Garam ................................................................... 10
II.2.2 Fermentasi Asam Laktat........................................................... 11
II.2.3 Beberapa Faktor yang Berperan dalam Fermentasi.................. 12
II.2.4 Kerusakan pada produk fermentasi hasil perikanan................. 14
II.3 Kecap Ikan................................................................................ 14
II.4 Nanas (Ananas comosus).......................................................... 17
II.5 Jahe........................................................................................... 20
II.6 Cita Rasa Jahe.......................................................................... 21
II.7 Mekanisme Jahe sebagai Flavor dalam Kecap Udang............. 22
1. Kerangka Pemikiran...........................................................................6
2. Udang Putih (Penaeus merguiensis)...................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan kecap udang dengan
cita rasa yang terbaik setelah dilakukan penambahan jahe dan dapat mengetahui
hasil uji organoleptik serta uji proksimat dari kecap udang yang ditambahkan jahe
tersebut.
1.4 Kegunaan
Kegunaan dari penelitian ini yaitu untuk menjadi bahan informasi terhadap
tingkat kesukaan konsumen dalam penambahan jahe sebagai flavor kecap udang
putih sebagai penghasil cita rasa yang terbaik dan untuk mengetahui informasi
terhadap kadar air dan kadar protein dari kecap udang.
1.6 Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dengan penambahan jahe
sebagai flavor dalam kecap udang konsentrasi terbaik yang ditambahkan jahe
adalah sebesar 0,5% yang memiliki warna cokelat kekuningan, aroma agak
tercium aroma jahe, rasa gurih dan agak pedas dan penampakan jernih.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Udang termasuk salah satu jenis hasil perikanan yang cukup penting dalam
menunjang penerimaan devisa negara melalui ekspor komoditi non migas.
Kandungan protein pada udang relatif tinggi, sekitar 21% dan rendah kolesterol.
Selain itu udang juga mempunyai kandungan vitamin A dan B1, serta zat kapur
maupun fosfor (Warintek 2003 dalam Sulistiyono dkk 2004).
Udang putih (Penaeus merguiensis) atau disebut juga banana prawn
adalah satu diantara sembilan jenis udang yang bernilai niaga tinggi dan sangat
digemari di Indonesia karena mempunyai rasa dan daging yang enak, disamping
harganya yang lebih murah daripada udang windu. Berbeda dengan banyak
spesies udang putih yang masuk ke Indonesia baru-baru ini, banana prawn tidak
memerlukan daya adaptasi terhadap lingkungan terlebih dahulu bila
dikembangkan (Diniah 2001).
CO2
lainnya menjadi asam laktat, etanol, asam astetat, asam format, dan dalam
CO2
3 H2
CH 3
.CHOH.COOH
(asam laktat)
CH 3
CHO
(asetat dehid)
CH 3 CH 2
OH
(etanol)
Gambar 2. Proses Fermentasi Asam Laktat (Adawyah 2007)
aw
water activity atau aktivitas air = , yaitu perbandingan antara tekanan uap
dari larutan (P) dengan tekanan air murni (Po) pada suhu yang sama (Adwyah
2007).
Mikroba yang telah berhasil diisolasi dari produk kecap ikan antara lain
bakteri halofilik, kapang, dan khamir. Kapang yang ditemukan seperti
Cladosporium herbarum, Aspergillus fumigatus, dan Penicillum notatum.
Sedangkan dari jenis khamir berupa Caudida clausenii. Beberapa jenis bakteri
yang berperan dalam tahapan pembuatan kecap ikan sebagai berikut.
a. Pada awal fermentasi
Bacillus sp, terutama B. coagulane, B. megaterium, dan B. sublitis.
b. Pada pertengahan fermentasi
Staphylococcus epidermis, B. lincheniformis, Micrococcus calpogenes.
c. Pada akhir fermentasi
M. varians, dan M. saprophyticus (Adawyah 2007)
Beberapa jenis bakteri tesebut baik secara tunggal maupun bersama akan
menghasilkan enzim yang mampu mendegradasi komponen dalam tubuh ikan dan
menghasilkan senyawa yang khas pada produk kecap ikan. Jumlah mikroba yang
ada pada kecap akan berkurang semakin lamanya proses fermentasi. Hal itu
terjadi karena terbentuknya asam (Adawyah 2007).
Kecap ikan mempunyai komposisi gizi yang baik karena kandungan
nitrogennya, selama proses, protein daging ikan akan terhidrolisa sehingga
dihasilkan senyawa senyawa lain yang lebih mudah dicerna. Selama proses
fermentasi akan terjadi penurunan total nitrogen meskipun dalam kandungan
amino nitrogen akan terjadi peningkatan yang cukup tinggi. Kandungan amino
nitogen yang tinggi dalam kecap ikan merupakan sumber gizi yang mudah dicerna
dan dimanfaatkan oleh tubuh (Rahayu et al. 1992 dalam Septiani 2007).
Komponen utama dari kecap ikan adalah metil keton yang menyebabkan
cita rasa seperti keju. Selain itu dihasilkan senyawa senyawa volatil lainnya
yang mempunyai berat molekul rendah yaitu asam asam organik dan karbonil
(Veen 1953). Menurut Saisithi et al. (1966) aroma dan cita rasa kecap ikan
dipengaruhi oleh adanya senyawa senyawa asam amino (asam glutamat,
histidin, alanin, leusin, fenil alanin, dan prolin), amin (trimetil amin, dimetil amin,
histamin, glikosmin dan glutamin), asam indol asetat dan asam beta-hidroksifenil
piruvat.
Kecap ikan mempunyai aroma seperti daging atau meaty, keju atau cheesy
dan amoniakal. Cita rasa daging disebabkan oleh adanya senyawa glutamat.
Aroma keju disebabkan oleh asam lemak berantai pendek, yaitu asam butirat,
valerat dan setat dan aroma amoniakal disebabkan oleh adannya senyawa
NH 3
senyawa amida, amin dan amoniak (Dougan dan Howard 1975).
Berikut ini akan ditampilkan komposisi kimia kecap ikan menurut SNI 01-
4271-1996.
2.5 Jahe
Jahe (Zingiber officinale Roscoe) adalah salah satu spesies tanaman dari
famili Zingiberaceae. Tanaman ini berasal dari Asia tetapi sekarang
dibudidayakan di Hindia Barat, Afrika, India, dan daerah tropis lainnya
(Singletary 2010).
Berikut ini adalah klasifikasi jahe menurut Haryoto (2003):
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Spesies : Zingiber officinale
Komposisi kimia dan aktivitas antioksidan (dalam ekstrak air dan pelarut)
dari akar Jahe (Zingiber officinale) yaitu; komponen antioksidan yang dianalisa
adalah polifenol, vitamin C, karoten , flavonoid dan tanin. Kandungan protein
dan lemak masing masing besarnya adalah 5,08 dan 3,72 g / 100 g. kandungan
mineral yaitu besi, kalsium, fosfor, seng, tembaga, kromium dan mangan. Vitamin
C adalah 3,85 (g), 8,0 (mg), 88,4 (mg), 174 (mg), 0,92 (mg), 0,545 (mg), 70 (mg),
9.13 (mg) dan 9,33 (mg) per 100 gram (Shirin Adel dan Prakash 2010).
Jahe tersusun atas ratusan senyawa kimia aktif. Masing-masing senyawa tersebut
diketahui memiliki khasiat tertentu bagi tubuh. Senyawa Phenol misalnya,
terbukti memiliki efek anti-radang dan diketahui ampuh mengusir penyakit sendi
juga ketegangan yang dialami otot. Selain phenol, rimpang jahe juga mengandung
zingil berene dan shogol. Senyawa ini dikenal baik sebagai anti-oksidan dan juga
efektif melawan penyakit kanker pun jantung. Senyawa penting lainnya yang
dijumpai pada rimpang jahe adalah minyak atsiri. Minyak ini bermanfaat untuk
mereduksi nyeri, sebagai anti-imflamasi dan juga pembasmi bakteri yang baik.
Selain bermanfaat untuk kesehatan, minyak atsiri ini juga diketahui menyumbang
aroma yang khas pada jahe. Sementara itu, sensasi pedas jahe berasal dari
zingiberen dan zingiberol yang juga dijumpai dalam minyak atsiri tadi. Selain
kandungan jahe yang telah disebutkan di atas, masih ada banyak komponen zat
lain yang ditemukan dalam jahe. Zat aktif tersebut antara lain mineral sineol,
fellandren, minyak damar, kamfer, zingiberin, borneol, zingiberol, gingerol
(paling banyak terkandung pada jahe merah), asam aminos, zingeron, vitamin A,
B1, C, lipidas, protein, niacin dan masih banyak lagi lainnya (Bashendra 2013.
NH 3
amin dan amoniak (Dougan dan Howard 1975). Bila kecap ikan
ditambahkan jahe makan akan sedikit beraroma khas jahe. Karakteristik bau dan
aroma jahe berasal dari campuran senyawa zingeron, shogaol serta minyak atsiri
dengan kisaran 1-3% dalam jahe segar.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
W2
ditimbang ( )
Kadar air dapat dihitung dengan rumus:
W 1W 2
Kadar air (wet basis) = W1 x
100%
W1
Keterangan : = berat sampel awal
W 2 = berat sampel setelah dikeringkan
1
ke dalam labu kjeldahl. Ditambahkan 4 tablet kjeltab dam 10 ml
H 2 SO 4
. Larutan di didihkan sampai cairan menjadi jernih tidak
Keterangan :
X2 = Statistika uji friedman
Rj = Jumlah ranking hasil pengamatan perlakuan ke-j
k = Banyaknya perlakuan
b = Ulangan
Apabila data hasil penelitian menunjukan angka yang sama, maka
digunakan faktor koreksi sebagai berikut :
T
FK = 1 - 2
bk (k 1)
Keterangan :
T = ti3 -ti
ti = banyaknya nilai pengamatan yang sama untuk suatu peringkat dalam blok ke-i
Keterangan :
= Selisih rata-rata ranking
Melakukan
Tambahkan Penyaringan
ekstrak kedua. Laluudang
nenas. Perbandingan dimasukkan
dan nanas 1 : 5
DagingDaging dimasukkan
udang dipotong kedalam
kecil kecil wadah
lalu
kedalam botol.
yang sampai
digiling bersih halus
Nama panelis :
Tanggal pengujian :
Produk yang diuji : Bekasam Kerang Hijau matang dan mentah
Perhatikan contoh yang terdapat di depan Saudara. Amati dan beri penilaian
terhadap :
Kenampakan: Penilaian kenampakan meliputi warna kecap udng putih. Penilaian
ini dilakukan panelis dengan cara melihat kondisi warna kecap udang putih.
Aroma: Penilaian dilakukan dengan cara mencium langsung kecap udang putih.
Kecap udang putih yang bagus tercium bau spesifik khas kecap udang putih
seperti aroma asam daging dan keju.
Tekstur: Penilaian tekstur dilakukan dengan cara menyentuh kecap udang putih
berdasarkan tingkat kentalan kecap udang putih. Kecap udang putih yang baik
memiliki tekstur yang kental. Kecap udang putih yang baik memiliki tekstur yang
kental.
Rasa: Penilaian berdasarkan enak tidaknya kecap udang putih.
Berdasarkan kesukaan saudara akan bekasam kerang hijau tersebut
berikanlah salah satu angka dalam skala numerik yang sesuai dengan skala
hedonik:
Karakteristik Organoleptik
Kode Produk
Kenampakan Aroma Tekstur Rasa
311
312
313
314
Tanda Tangan
(Nama Panelis)
Lampiran 3. Kuisioner Penentuan Produk (Bayes)
Tanda Tangan
(Nama Panelis)