Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

ILMU DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SUSU

OLEH:
AHMAD ALI MUHDI
201510350311007

JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN 2018

i
LEMBAR PENGESAHAN
Berdasarkan hasil praktikum “ILMU DAN TEKNOLOGI
PENGOLAHAN SUSU” yang dilaksanakan di Laboratorium Peternakan
Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang maka
dengan ini menyatakan bahwa:

Nama : Ahmad Ali Muhdi


NIM : 201510350311007
Jurusan : Peternakan
Fakultas : Pertanian-Peternakan

Telah mengikuti praktikum “ILMU DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN


SUSU” secara keseluruhan.
Telah diperiksa dan disetujui
Malang, 12 Mei 2018

Asisten I Asisten II Asisten III Asisten IV

Arief Rahman Nidia Sastika Unggul Bima Sundarwati Sukijo


Hidayat Putri Setiawan
20141035031113 20141035031113 201410350311142 201410350311118
7 6

Instruktur

Dr. Ir. Khusnul Khotimah, MM, MP


NIP. 11091020208

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT Tuhan yang Maha Esa yang
telah memberikan berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan Ilmu dan Teknologi Pengolahan Susu. Laporan
ini digunakan untuk melengkapi tugas mata kuliah Ilmu dan Teknologi
Pengolahan Susu di Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Peternakan
Universitas Muhammadiyah Malang tahun 2018.

Laporan ini dibuat berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan


selama satu semester. Adapun isi dari laporan resmi ini adalah hasil dari
seluruh laporan praktikum yang telah dilaksanakan. Pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu
dalam penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih


jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis membutuhkan kritik dan saran
yang membangun agar praktikum ini bias bermanfaat bagi penulis dan
semua pihak yang membutuhkan.

Malang, 12 Mei 2018

Ahmad Ali Muhdi

iii
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan ii
………………………………………………
Kata Pengantar iii
……………………………………………………..
Daftar Isi …………………………………………………………... iv
BAB I 1
PENDAHULUAN…………………………………………..
1.1 Latar Belakang …………………………………………….. 1
1.2 Tujuan ……………………………………………………... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………….. 3
2.1 Uji Kualitas Air Susu ……………………………………… 3
2.2 Pasteurisasi Susu ………………………………………….. 4
2.3 Pembuatan Yoghurt ……………………………………….. 5
2.4 Pembuatan Ice Cream 5
………………………………………
2.5 Pembuatan Keju …………………………………………… 6
2.6 Pembuatan Dodol 6
………………………………………......
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM 7
………………………….
3.1 Waktu dan Tempat 7
…………………………………………
3.2 Alat dan Bahan ……………………………………………. 8
3.3 Prosedur Praktikum 10
………………………………………...
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 11
…………………………..
4.1 Hasil ……………………………………………………….. 11
4.2 Pembahasan 12
………………………………………………...
BAB V PENUTUP ………………………………………………... 15
5.1 Kesimpulan ………………………………………………... 15
5.2 Saran ………………………………………………………. 15
DAFTAR PUSTAKA 16
……………………………………………...

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Susu merupakan bahan makanan yang sangat penting bagi
kebutuhan manusia, karena mengandung zat yang sangat diperlukan oleh
tubuh. Salah satu aspek yang mempengaruhi kualitas protein dalam susu
adalah pengolahan yang melibatkan proses pemanasan, pendinginan,
pengeringan, penambahan bahan kimia, fermentasi, radiasi dan perlakuan
lainnya. Penanganan susu yang baik dimaksudkan agar diperoleh susu
dengan kualitas yang baik pula serta memenuhi standar susu yang telah
ditentukan dan masih layak untuk dikonsumsi oleh manusia. Untuk
menjaga susunan dan keadaan susu, diperlukan adanya kewaspadaan dan
peraturan-peraturan untuk menjaga mutu, kemurnian dan kesehatan susu
tersebut dalam mata rantai produksi dan peredarannya di pasaran.

Susu adalah hasil produk yang banyak diolah menjadi suatu


produk yang bernilai lebih. Pada dasarnya olahan susu ditujukan untuk
mengawetkan masa simpan susu serta menambah nilai jual produk susu.
Adapun pengolahan susu yang dilakukan dalam praktikum ini adalah
pembuatan pasteurisasi susu, pembuatan yoghurt, ice cream, keju serta
dodol.

Berdasarkan pada pemaparan latar belakang diatas maka


praktikum ini dilakasanakan. Mahasiswa diwajibkan melakukan
praktikum untuk memperoleh pengetahuan serta kemampuan dalam hal
mengolah produk susu. Proses pengolahan susu juga dihadapkan pada
masalah-masalah yang kompleks dalam pelaksanaannya dikarenakan
praktikan kurang kemampuan dalam hal mengolah susu dan ini telah
menjadi dasar dari pelaksanaan praktikum ini.

1
1.2 Tujuan
Adapun tujuan praktikum ini adalah:
1.2.1 Uji kualitas air susu.
1. Mengetahui parameter uji susu segar.
1.2.2 Pasteurisasi Susu
1. Mengetahui pasteurisasi susu.
1.2.3 Yoghurt
1. Mengetahui yoghurt.
1.2.4 Ice Cream
1. Mengetahui Ice Cream.
1.2.5 Keju
1. Mengetahui keju.
1.2.6 Dodol susu
1. Mengetahui dodol susu.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengujian Air Susu Segar
Susu merupakan bahan makanan yang istimewa bagi manusia
karena kelezatan dan komposisinya yang ideal selain susu mengandung
semua zat yang dibutuhkan oleh tubuh, semua zat makanan yang
terkandung didalam susu dapat diserap oleh darah dan dimanfaatkan oleh
tubuh. Didalam kehidupan sehari-hari, sebagian kecil orang meminum
susu segar. Hal ini disebabkan karena tidak terbiasa mencium aroma susu
segar (mentah). Pada waktu susu berada di dalam ambing ternak yang
sehat atau beberapa saat setelah keluar, susu merupakan suatu bahan
murni, higienis, bernilai gizi tinggi, mengandung sedikit bakteri yang
berasal dari ambing, bau, rasa tidak berubah dan tidak berbahaya untuk
diminum (Sanam dkk, 2014).
Susu murni atau susu segar merupakan hasil dari proses pemerahan
dan belum mendapat perlakuan apapun kecuali pendinginan. Nilai gizinya
yang tinggi menyebabkan susu menjadi media yang sangat cocok bagi
mikroorganisme untuk pertumbuhan dan perkembangannya sehingga
dalam waktu yang sangat singkat susu menjadi tidak layak dikonsumsi
(Zakaria dkk, 2011).
Penilaian mutu dan produksi susu sering digunakan sebagai tolak
ukurnya adalah berdasarkan uji kualitas susu terhadap komposisi susu dan
keadaan fisik susu. Uji kualitas susu dapat ditinjau dari uji alkohol, uji
derajat asam, dan angka katalase yang merupakan pemeriksaan terhadap
keadaan susu yang berguna untuk memeriksa dengan cepat keasaman
susu, menentukan adanya kuman-kuman pada air susu (Nababan dkk,
2015).

3
2.2 Pasteurisasi Susu
Pengolahan susu perlu lebih diperhatikan sebelum susu
dikonsumsi. Pasteurisasi susu diperlukan untuk mematikan semua bakteri
patogen, hampir semua bakteri pembusuk dan mempertahankan
semaksimal mungkin sifat fisik dan cita rasa susu (Balia Roostita dkk,
2010).
Selama proses penyimpanan, susu pasteurisasi diduga akan
mengalami perubahan baik sifat kimia maupun karakteristik mikroba.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas susu pasteurisasi adalah bahan
baku, kondisi pasteurisasi serta kemungkinan kontaminasi. Proses
pasteurisasi pada suhu 630C selama 30 menit dan suhu 720C selama 15
detik memberikan dampak terhadap keberadaan spesies, Brucella abortus,
Campylobacter jejuni, E. coli, Coxiella burneti, Patogenic E. coli
(0157:H7), L. monocytogenes, Mycobacterium tuberculosis, M. bovis,
Salmonella enterica serotype, Streptococcus pyogene dan Yersinia
enterocolitica [CITATION Kri17 \l 1033 ].
Pada umumnya UMKM pengolahan susu masih menggunakan
metode konvensional yaitu dengan menggunakan nyala api kompor untuk
proses pasteurisasi. Pemanasan metode 2 konvensional tidak merata dan
menjadikan tidak efektif dalam proses pemanasan (Najmina dan Raisa,
2010).
2.3 Pembuatan Yoghurt
Yoghurt merupakan produk fermentasi yang melibatkan jasa
mikroorganisme yaitu bakteri. Yoghurt terbentuk dari bakteri baik yang
bermanfaat bagi kesehatan, seperti Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococus thermopillus (Wakhidah dkk, 2017).

4
Susu dapat diolah menjadi aneka produk olahan misalnya Yoghurt
dan keju. Kedua produk tersebut merupakan produk fermentasi yang
melibatkan jasa mikroorganisme yaitu bakteri. Fermentasi merupakan
salah satu teknologi pengawetan dan pengolahan susu [ CITATION Far08 \l
1033 ].
Yoghurt mempunyai nilai gizi yang lebih tinggi daripada susu
segar sebagai bahan dasar dalam pembuatan Yoghurt, hal ini karena
meningkatnya total padatan sehingga kandungan zat-zat gizi lainnya juga
meningkat. Selain itu Yoghurt memiliki kesegaran, aroma dan teksturnya
dan rasa khas yaitu asam dan manis [ CITATION Sis08 \l 1033 ].
2.4 Pembuatan Ice Cream
Es krim merupakan produk olahan susu yang dibuat dengan cara
membekukan dan mencampur bahan baku secara bersama-sama . Bahan
yang digunakan adalah kombinasi susu dengan bahan tambahan seperti
gula dan madu (Rahmawadi dkk, 2012).
Nilai gizi es krim sangat tergantung pada nilai gizi bahan baku
yang digunakan, untuk membuat es krim yang memiliki kualitas tinggi
bahan bakunya perlu diketahui dengan pasti, dengan menggunakan susu
sebagai bahan utama pembuatan es krim. Es krim memiliki beberapa fakta
gizi yang tidak terduga, keunggulan es krim yang didukung oleh bahan
utamanya yaitu susu tanpa lemak dan lemak susu maka es krim hampir
sempurna dengan kandungan gizi yang lengkap [ CITATION Sus08 \l 1033 ].
Pembuatan es krim menggunakan bahan tambahan yaitu bahan
pengembang dan bahan penstabil. Untuk bahan pengembang dapat
digunakan baking powder (natrium bikarbonat) yang merupakan bahan
pengembang dan dipakai untuk meningkatkan volume dan memperingan
tekstur bahan makanan antara lain es krim [ CITATION Fit10 \l 1033 ].
2.5 Pembuatan Keju

5
Enzim adalah suatu protein yang bertindak sebagai katalisator
reaksi biologi (biokatalisator). Pemanfaatan enzim saat ini berkembang
pesat terutama pada industry pengolahan pangan misalnya penggunaan
enzim rennin untuk menggumpalkan susu pada proses pembuatan keju
(Mustakim dkk, 2016).
Keju merupakan salah satu hasil dari susu fermentasi yang
mempunyai rasa gurih dan warna kuning. Biasanya oleh masyarakat, keju
ini digunakan sebagai campuran makanan pembuatan kue atau dimakan
langsung untuk cemilan [ CITATION Idr12 \l 1033 ].
Keju dibuat melalui proses koagulasi/pembentukan, pemotongan,
pemanasan curd, pembuangan whey, dan pengepresan. Keju
diklasifikasikan menjadi 18 varietas dengan perbedaan yang terletak pada
bentuk penjualan produk, tipe pengepakan dan merk dagang (Susilorini
dkk, 2009).
2.6 Pembuatan Dodol
Susu dapat diolah menjadi berbagai produk olahan, diantaranya
dodol susu. Dodol susu adalah salah satu produk olahan susu dengan
penambahan gula, tepung ketan, tepung tapioca, dan santan melalui proses
pemanasan pada susu segar atau yang kurang segar [ CITATION Nur13 \l
1033 ].
Pembuatan dodol susu sebagai produk pangan asal susu olahan
harus menarik bagi selera konsumen. Faktor daya tarik tersebut antara lain
berhubungan dengan sifat fisik produk yang meliputi: konsistensi, kadar
air dan sifat organoleptiknya [ CITATION Fit10 \l 1033 ].
Bahan dasar yang digunakan untuk membuat dodol adalah susu
cair segar maupun sudah agak rusak, dan ditambahkan bahan-bahan lain
seperti santan, tepung ketan, dan gula, sebagai bahan pendukung.
Sehingga dalam pembuatan dodol susu sebaiknya digunakan bahan-bahan

6
yang berkualitas baik, agar diproleh produk dodol yang baik [ CITATION
Idr12 \l 1033 ].

7
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan tempat
Adapun pelaksanaan waktu dan tempat praktikum ilmu dan
teknologi pengolahan susu adalah sebagai berikut :
3.1.1 Uji Kualitas Air Susu
Waktu pelaksaan praktikum pengujian air susu pada hari sabtu, 12
april 2018 pukul 10.00 wib sampai. Bertempat di Laboratorium
Peternakan Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah
Malang
3.1.2 Pasteurisasi Susu
Waktu pelaksaan praktikum pembuatan susu pasteurisasi pada hari
Rabu, 18 april 2018 pukul 13.00 wib. Bertempat di Laboratorium
Peternakan Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah
Malang
3.1.3 Pembuatan Yogurt
Waktu pelaksaan praktikum pembuatan yogurt pada hari Rabu, 18
april 2018 pukul 17.00 wib. Bertempat di Laboratorium Peternakan
Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang
3.1.4 Pembuatan Ice Cream
Waktu pelaksaan praktikum pembuatan ice cream pada hari
Kamis, 03 mei 2018 pukul 15.00 wib. Bertempat di Laboratorium
Peternakan Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah
Malang
3.1.5 Pembuatan Keju

8
Waktu pelaksaan praktikum pembuatan keju pada hari sabtu, 05
Mei 2018 pukul 11.00 wib. Bertempat di Laboratorium Peternakan
Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang
3.1.6 Pembuatan Dodol Susu
Waktu pelaksaan praktikum pembuatan dodol susu pada hari sabtu,
05 Mei 2018 pukul 11.00 wib. Bertempat di Laboratorium Peternakan
Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.
3.2 Alat dan bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ilmu dan
teknologi pengolahan susu adalah sebagai berikut:
3.2.1 Uji Kualitas Air Susu
Alat Bahan
1. Tabung reaksi 1. Susu murni
2. Beakerglass 2. Air
3. Gelas ukur 3. Gula
4. pH meter 4. Garam
5. Lactodensimeter 5. Vetsin
6. Penjepit tabung reaksi 6. Alcohol
7. Pipet 7. Larutan biru metilen
8. Sendok 8.Larutan H2O2
9. Tisu
10.Korek
11.Incubator
12.Tabung dan penyumbat karet
3.2.2 Pasteurisasi Susu
Alat Bahan
1. Botol pengemas 1. Susu
2. Panci kecil 2. Air
3. Panci besar 3. Penambah rasa

9
4. Sendok kayu 4. gula
5. Kompor
6. timbangan
3.2.3 Pembuatan Yogurt
Alat Bahan
1. Botol pengemas 1. Susu
2. Sendok 2. Starter
3. Gelas ukur
3.2.4 Pembuatan ice cream
Alat Bahan
1. Sendok 1. Susu
2. Gelas ukur
3. Mesin ice cream
2. Karagen
3. Cmc
4. Skim
5. Whippy
6. Gula
7. Garam
3.2.5 Pembuatan keju
Alat Bahan
1. Timbangan 1. Susu
2. Sendok pengaduk 2. Asam sitrat
3. Panci/ wadah bertutup 3. Rennet/rennin
4. Kain saring
5. Loyang
6. Oven
7. Telenan

3.2.6 Pembuatan dodol susu

10
Alat Bahan
1. Teflon 1. Susu
2. Sendok kayu 2. Gula
3. Piring 3. Tepung ketan
4. Timbangan
3.3 Prosedur praktikum
Adapun prosedur praktikum ilmu dan teknologi pengolahan susu
adalah sebagai berikut :
3.3.1 Pengujian air susu
a. Uji organoleptik
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menguji sample a sampai f seperti rasa, bau, warna dan tekstur
3. Mencatat hasil pengujian
4. Mendokumentasikan sample
b. Uji berat jenis
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Memasukkan laktodensimeter ke sample a sampai sample f
3. Mencatat hasil dari pengujian dengan menggunakan
laktodensimeter
4. Mendokumentasikan hasil dari pengujian
c. Uji pH
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menekan tombol on
3. Membuka tutup sensor pH
4. Mencuci sensor dengan aquadest menggunakan botol semprot
kemudian lap sensor menggunakan tissue hingga kering
5. Menekan tombol Cal ( muncul tulisan cal 1)

11
6. Kalibrasi sensor pH dengan menggunakan pH 6,86 (dalam wadah
botol film). Amati, jika nilai pH standar ± 6,86 sudah muncul pada
layar kemudian tekan tombol Cal muncul tulisan cal 2
7. Mencuci sensor aquadest menggunakan botol semprot kemudian
lap sensor menggunakan tissue hingga kering
8. Kalibrasi sensor pH 4,01 (dalam wadah botol film). Amati, jika pH
standar ± 4,01 sudah muncul pada layar kemudian tekan tombol
enter. Jika muncul icon L atau H pada layar bawah artinya
kalibrasi sukses dan alat siap digunakan
9. Mencuci sensor dengan aquadest menggunakan botol semprot,
kemudian lap sensor menggunakan tissue hingga kering
10. Masukkan sample cair yang yang akan di uji dalam botol film
kemudian amati nilai pH sample yang di uji sampai muncul
gambar senyum dan mencatat nilai pH pada layar
11. Mencuci sensor dengan aquadest menggunakan botol semprot
kemudian lap sensor menggunakan sensor tissue hingga kering
kemudian tutup sensor pH dengan penutup khusus sensor
12. Menekan tombol off
d. Uji didih
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengambil sample d sebanyak 5 ml lalu taruh di tabung reaksi
3. Mendidihkan susu yang sudah ditabung reaksi sampai mendidih
4. Mendinginkan susu yang sudah mendidih hingga menggumpal
5. Mengamati dan mencatat hasil dari pengujian uji didih
6. Mendokumentasikan hasil pengujian
e. Uji alkohol
1. Menyiapkan alat dan bahan

12
2. Masukkan sample d sebanyak 5 ml ke dalam tabung reaksi dan 5
ml alcohol kedalam tabung reaksi yang sama
3. Menghomogenkan sample
4. Mengamati perubahan susu seperti ada gumpalan atau tidak
5. Mencatat dan mendokumentasikan hasil pengujian
f. Uji reduktase
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengambil 5 ml susu dari sample d ke dalam tabung reaksi
3. Meneteskan 4 tetes metilen blue ke dalam tabung reaksi yang
sudah berisi sample
4. Tutup sample dan homogenkan sehingga warna biru merata
5. Mengamati dan mencatat hasil dari pengujian
g. Uji katalase
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Megambil 5 ml sample dari susu d ke dalam tabung reaksi
3. Mengambil 2,5 ml H2O2 lalu teteskan ke dalam sample yang
sudah ada di dalam tabung reaksi
4. Menutup sample lalu homogenkan sample
5. Mencatat hasil pengujian
3.3.2 Pembuatan susu Pasteurisasi
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menuangkan susu ke dalam panci kecil
3. Mengambil panci besar yang sudah di isi air 1/5 dari volum panci
tersebut
4. Kemudian memanaskan panci yang besar
5. Setelah panci yang besar masukkan panci kecil berisi air susu
6. Memanaskan susu hingga suhu yang sesuai dengan kelompoknya
7. Lalu pertahankan suhu hingga 30 menit

13
8. Lalu setelah 30 menit selesai angkat suhu sampai suhu 52˚C
9. Menambahkan rasa vanilla
10. Mengemas susu kedalam botol kemasan
11. Menguji organoleptik hasil pembuatan pasteurisasi
12. Mencatat hasil pengujian
3.3.3 Pembuatan yogurt
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menyiapkan glass baker kemudian di isi susu sebanyak 100 ml lalu
tambahkan starter sebanyak 5% dari total susu
3. Mengaduk susu yang sudah ditambahkan starter lalu masukan ke
dalam botol kemasan
4. Menyimpan ke dalam incubator
5. Mengamati dengan uji organoleptic
6. Mencatat hasil yogurt
3.3.4 Pembuatan ice cream
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Pasteurisasi dahulu susu sebelum melakukukan pembuatan
3. Mencampur bahan seperti susu, karagen/cmc, skim, whippy, gula,
garam. Apabila menggunakan cmc tidak boleh dalam keadaan
panas
4. Memasukkan ke dalam mesin pencampur ice cream tunggu hingga
sudah menyatu membentuk soft ice cream
5. Mencatat waktu leleh
3.3.5 Pembuatan keju
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Melakukan pasteurisasi susu
3. Menurunkan suhu susu menjadi 37˚C-38˚C
4. Memasukkan asam sitrat

14
5. Melarutkan rennet dengan air sebanyak 10 ml
6. Mengaduk susu selama 2 menit
7. Memasukkan larutan rennet dan tunggu selama 20 menit
8. Kemudian ambil sample di saring dan di remas sampai air keluar,
jangan terlalu kering dalam meremas
9. Timbang hasil pembuatan keju
10. Mengumpulkan jadi satu sample kemudian di taburi garam
11. Mengoven adonan selama 1 menit
12. Adonan diambil kemudian di remas lagi
13. Setelah di oven selama 2 menit ambil dapat dilakukan pengujian
14. Menguji keju menggunakan uji organoleptic
15. Mencatat hasil uji organoleptic
3.3.6 Pembuatan dodol susu
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Menimbang bahan bahan yang digunakan seperti susu, gula,
dan tepung tapioka.
3. Memanaskan susu sebanyak 500 ml diatas Teflon.
4. Memasukkan gula secara langsung.
5. Memasukkan tepung ketan secara bertahap.
6. Mengaduk aduk adonan dalam api kecil hingga kalis dan
berubah warna.
7. Melakukan pengujian dodol menggunakan uji organoleptic.
8. Mencatat hasil uji organoleptik .

15
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penyusunan laporan Manajemen Ternak Potong
ini adalah sebagai berikut:
1. Uji kualitas susu dapat ditinjau dari uji alkohol, uji derajat asam, dan
angka katalase yang merupakan pemeriksaan terhadap keadaan susu
yang berguna untuk memeriksa dengan cepat keasaman susu.
2. Pasteurisasi adalah pemanasan susu pada suhu dan waktu tertentu
dengan tujuan 2 memusnahkan bakteri patogen tanpa merusak
komposisi, flavor, serta nilai nutrisinya.
3. Yoghurt merupakan produk fermentasi yang melibatkan jasa
mikroorganisme yaitu bakteri. Yoghurt terbentuk dari bakteri baik
yang bermanfaat bagi kesehatan, seperti Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococus thermopillus.
4. Es krim merupakan produk olahan susu yang dibuat dengan cara
membekukan dan mencampur bahan baku secara bersama-sama.
5. Keju dibuat melalui proses koagulasi/pembentukan, pemotongan,
pemanasan curd, pembuangan whey, dan pengepresan.
6. Dodol merupakan campuran dari susu dengan tepung beras ketan dan
gula sehingga dihasilkan produk makanan yang kenyal dengan rasa
manis denga aroma susu.
5.2 Saran
Sebaiknya pelaksanaan praktikum dapat dijalankan dengan proses
yang baik yang diimbangi dengan kesungguhan praktikan serta
keterampilan asisten yang mumpuni. Diharapkan praktikum kedepannya
dapat dijalankan lebih baik lagi.

16
DAFTAR PUSTAKA
Balia Roostita. L, E. H. (2010). Jumlah Bakteri Total Dan Koliform Pada
Susu Segar Peternakan Sapi Perah Rakyat Dan Susu
PasteurisasiTanpa Kemasan Di Pedagang Kaki Lima. Jurnal Ilmu
Ternak dan Veteriner, 6 (1) : 45-50.
Fardiaz, D. (2008). Pengantar Teknologi Pangan. Jakarta: Gramedia.
Fitrahdini. (2010). Pengantar Teknologi Pengolahan Susu. Malang:
Fakultas Peternakan UB.
Idris, S. (2012). Pengantar Teknologi Pengolahan Susu. Malang:
Universitas Brawijaya.
Kristanti, N. (2017). Daya Simpan Susu Pasteurisasi Ditinjau Dari
Kualitas Mikroba Termodurik Dan Kualitas Kimia. Jurnal Ilmu
dan Teknologi Hasil Ternak, 12 (1): 1-7.
Mustakim, Muarifah, R. F., & Al Awwaly, K. U. (2016). Pembuatan Keju
Dengan Menggunakan Enzim Renin Mucor pusillus amobil.
Jurnal Ilmu-Ilmu Ternak, 19 (2): 137 - 149.
Nababan M, I. K. (2015). Kualitas Susu Segar pada Penyimpanan Suhu
Ruang Ditinjau dari Uji Alkohol, Derajat Keasaman dan Angka
Katalase. Indonesia Medicus Veterinus, 4(4) : 374-382.
Najmina L, R. K. (2010). Pasteurisasi Menggunakan Gelombang Mikro
Untu Meningkatkan Mutu UMKM Natural Probiotik. JITP, 1 (12):
3-9.
Nuroso, A. (2013). Pembuatan Dodol Susu. Jurnal Teknologi Pertanian, 2
(2): 12-17.
Rahmawadi, R. D., Purwadi, & Djalal, R. (2012). Tingkat Penambahan
Bahan Pengembang Pada Pembuatan Es Krim Instan Ditinjau Dari
Mutu Organoleptik Dan Tingkat Kelarutan. Bagian Teknologi
Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang .
Sanam AB, S. I. (2014). Ketahanan Susu Kambing Peranakan Ettawah
Post-Thawing pada Penyimpanan Lemari Es Ditinjau dari Uji
Didih dan Alkohol. J Veteriner 3(1) : 1-8.
Siswanto, M. (2008). Teknologi Pengolahan Susu. Kanisius: Yogyakarta.

17
Susilorini, & Sawitri. (2008). Produk Olahan Susu. Yogyakarta: Kanisius.
Susilorini, Eko, T., & Sawitri. (2009). Produk Olahan Susu. Depok:
Penebar Swadaya.
Wakhidah N, G. J. (2017). Yoghurt Susu Sapi Segar dengan Penambahan
Ekstrak Ampas Jahe dari Destilasi Minyak Atsiri. Proceeding
Biology Education Conference, 14 (1): 278-284.
Zakaria Y, H. M. (2011). Analisis Kualitas Susu Kambing
PeranakanEtawah yang Disterilkan pada Suhu dan Waktu yang
Berbeda. Jurnal Agripet, 11 (1): 29-31.

18

Anda mungkin juga menyukai