Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PEMBUATAN COOKIES GLASS

UNTUK PENCEGAHAN LIMBAH PLASTIK BERLEBIHAN

DENGAN PRINSIP KIMIA HIJAU KE-1

Disusun oleh : Denis Arista (10)

Erifa Azahra Firda (12)

Lataj'al Rizqika Bu'dan Ilaika (15)

Nava Salsabila Rizkya Putri (24)

Pramono Adi Wibowo (25)

Raihan Dzaky Herlambang (28)

Rochman Fahmi Jalaludin (32)

SMA NEGERI 2 JOMBANG

2022

Jalan Dokter Wahidin Sudirohusodo No.1, Sengon, Kec. Jombang, Kabupaten Jombang,
Jawa Timur 61419
PRAKATA

Segala puji bagi Allah Yang Maha Esa atas segala bantuan dan pertolongan-Nyasehingga
laporan ini dapat tersusun. Dan semua itu tidaklah luput dari adil dari berbagai pihak yang
telah banyakmembantu.Laporan ini disusun sebagai sebagai pertanggung jawaban kami atas
kegiatan dan program percobaan yang telah kami laksanakan di tahun 2022. Laporan ini
juga merupakan cerminan dari kerja keras dan Kerjasama bagian percobaan dan bagian
pendidikan, serta seluruh bagian yang ada pada kelompok kerja kami .Besar harapan pada
periode sekarang dan akan datang.Kami menyadari bahwa laporan ini belumlah sempurna
dan masih terdapat berbagai kekurangan. Olehnya itu, saran dan kritik yang membangun
akan menjadi prioritas dalammenutupi segala kekurangan.Akhirnya kami ucapkan banyak
terima kasih atas segala pihak yang telah berpartisipasi dan membantu tersusunnya laporan
ini.
Jombang, 11 September 2022
DAFTAR ISI

Daftar isi

1. BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………….
2. BAB II
KAJIAN
TEORI…………………………………………………………………………
3. BAB III
METODE
PERCOBAAN…………………………………………………………………………
4. BAB IV
PENGAMATAN DAN
PEMBAHAS…………………………………………………………………………...
5. BAB V
KESIMPULAN…………………………………………………………………………
6. DAFTAR PUSAKA.
………………………………………………………………………………

LAMPIRAN……………………………………………………………………………
ABSTRAK

Abstrak

Penelitian ini dilatar belakangi oleh data observasi yang menunjukkan perolehan pada
materi kimia hijau. Untuk merespons hal itu maka peneliti melakukan penelitian tindakan
kelas yang bertujuan untuk mengetahui pencegahan limbah yang sesuai dengan prinsip
kimia hijau ke-1. Tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini antara lain: (1) Mengetahui
pelaksanaan metode eksperimen dalam pembuatan cookies glass, (2) Mengetahui tujuan
pembuatan cookies glass untuk pengurangan limbah gelas plastic.

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 9 September Adengan jumlah siswa sebanyak 7 orang.
Penelitian ini mengukur seluruh ranah yang ada pada hasil belajar, yaitu: kognitif, afektif dan
psikomotor. Hasil penelitian menunjukan peningkatan limbah plasti setiap harinya mencapai
2 ton , oleh karena itu adanya inovasi cookies glass ini adalah untuk pencegahan dan
pengurangan limbah plastik . Dengan metode eksperimen siswa mendapatkan pengalaman
belajar langsung sehingga pembelajaran lebih menarik dan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Dari data dan percobaan yang kami lakukan, pembuatan cookies glass ini cukup
mudah dan akan lebih baik digunakan disbanding menggunakan gelas plastik.

Kata Kunci: cookies glass, kimia hijau.


BAB I
A. Judul
Pembuatan Cookies glass untuk pengurangan limbah plastik

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh limbah plastik terhadap lingkungan?


2. Apa pengaruh pembuatan cookies glass terhadap limbah plastik?

C. Tujuan
1. Mengidentifikasi adanya prinsip kimia hijau ke-1
2. Mengidentifikasi timbulnya limbah plastic terhadap lingkunga
3. Mengidentifikasi adanya metode pengurangan limbah plastik

D. Manfaat
1. Agar praktikan dapat mengamati prinsip kimia hijau ke-1
2. Agar praktikan dapat mengidentifikasi pembuatan suatu metode pengurangan limbah
plastik
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN TEORI
Prinsip kimia hijau yang pertama adalah Pencegahan (prevention) Dilansir dari situs ACS
(American Chemical Society), prinsip kimia hijau ini menegaskan bahwa lebih baik mencegah
produksi limbah, ketimbang mengolah dan membersihkannya. Seperti kata pepatah ,mencegah
lebih baik daripada mengobati, prinsip ini menekankan perencanaan yang matang guna mencegah
terbentuknya limbah beracun sebelum mulai produksi. Pencegahan terbentuknya limbah beracun akan
lebih baik daripada menangani dan membersihkannya. Oleh karena itu prinsip yang kami gunakan
yaitu prinsip kimia hijau ke 1, yaitu pencegahan limbah plastik, limbah plastic sangat banyak sekali di
gunakan di era akhir akhir ini. Produk yang kami rancangkan yaitu Cookies glass ukurannya mungkin
terlihat kecil untuk ukuran gelas pada umumnya, namun bisa di inovasi lebih baik lagi untuk
digunakan kedepanya. Cookies glass berbahan dasar tepung, kandungan tepung nya yang tinggi
menyebabkan Cookies ini tidak gampang larut saat terkena air. Lain halnya dengan biscuit lain yang
mudah larut jika tercampur air. Proses pematangan cookies ini juga beda dengan biscuit yang lain.
Kue kering atau Cookies adalah penganan yang rasanya manis atau asin gurih, sangat digemari oleh
berbagai kalangan baik tua maupun muda. Menurut Lilyana (2003:2) Cookies pertama
kali dikenal di Perancis dengan sebutan Biscuits. Bis artinya dua dan cuit artinya memasak
jadi maknanya kue yang dimasak dua kali supaya kering, renyah dan tahan lama. Istilah yang
sama juga digunakan di Inggris. Di Belanda kue kering disebut dengan Koekjoe artinya kue
kecil, sedangkan orang Amerika menyebut kue kering Cookies. Dalam setiap kesempatan kue
kering bisa menjadi suguhan yang menarik. Kue kering sering dihidangkan pada saat
menjamu tamu, hari-hari istimewa ataupun sebagai makanan cemilan, karena selain
bentuknya yang kecil, gurih, renyah, kaya akan lemak, kue kering ini dapat bertahan lama
asal disimpan dalam wadah yang kedap udara. Dengan adanya inovasi cookies glass ini akan
menjadi suatu proses pengurangan limbah plastic yang beragam. Karena bahan dasar
pembuatan cookies ini sangat ramah lingkungan.

BAB 3
ALAT DAN BAHAN PEMBUATAN COOKIES GLASS
Bahan :

 2 1/4 cup tepung terigu serbaguna


 1/2 sdt soda kue
 1 cup mentega tawar suhu ruang
 1/2 cup gula pasir
 1 cup brown sugar
 1 sdt garam kosher
 2 sdt ekstrak vanili murni
 2 butir telur berukuran besar
 12 ons semi-sweet chocochips

CARA PEMBUATAN

1. Panaskan oven dahulu hingga mencapai suhu 177 derajat celsius, letakkan loyang pada
posisi tengah (posisi ketiga atas dan bawah).
2. Dalam mangkuk kecil, masukkan tepung dan soda kue lalu aduk. Di mangkuk lainnya
kocok mentega, gula pasir, dan brown sugar dengan kecepatan sedang hingga
mengembang, sekitar 3 menit. Tambahkan garam, vanila, dan telur aduk rata.
3. Kurangi kecepatan menjadi rendah dan sedikit demi sedikit tambahkan campuran tepung,
aduk sampai tercampur lalu masukan chocochips.
4. Dengan menggunakan sendok es krim, taruh adonan di loyang yang sudah dilapisi kertas
roti dengan jarak sekitar 5 cm.
5. Panggang selama 8-10 menit sampai pinggiran cookie berwarna keemasan, tetapi masih
empuk di tengahnya.
6. Keluarkan cookie dari oven, biarkan dingin 1-2 menit. Pindahkan cookie ke rak kawat dan
biarkan dingin sepenuhnya.
7. Simpan cookie dalam wadah kedap udara pada suhu ruang, dapat bertahan hingga 1
minggu.

1. Bahan Dasar
Tepung terigu Kunci Biru
Tepung terigu yang digunakan dalam pembuatan kue mengandung protein 8-10 %
merupakan tepung lunak yang, mempunyai sifat gluten yang rendah dan sangat cocok untuk
pembuatan cake dan kue kering. Fungsi tepung terigu pada pembuatan kue adalah sebagai
jaringan atau pembentuk rangka kue akibat pembentukan gluten. Penggunaan tepung
terigu berkadar protein antar 8 –10 % dan kurang dari 0,4 abu, berasal dari gandum jenis
soft . Di Indonesia tepung ini dikenal dengan nama terigu cap Kunci Biru. Fungsi tepung ini
yaitu membangun struktur kue dan sebagai pengikat bahan-bahan yang digunakan dalam
kue kering. Warna tepung putih dan memiliki tekstur yang lembut

Gula
Gula yang biasa digunakan dalam kue kering adalah gula pasir, gula palem, Icing Sugar
(tepung gula), atau brown sugar (gula karamel) yang digunakan untuk memberi rasa manis
dan memberi warna pada kue. Kue kering yang menggunakan gula sedikit, warnanya akan
pucat. Penggunaan gula halus dan kasar akan menghasilkan kue yang berbeda. Gula halus
akan memudahkan kita dalam pembuatannya karena cepat hancur. Kue yang dihasilkan
akan mempunyai tekstur yang halus. Sebaliknya bila gula yang digunakan gula pasir, kue
akan kering dan renyah.

Lemak
Fungsi lemak dalam pembuatan kue yaitu sebagai bahan pengempuk dan menjaga
ketahanan kue. Penggunaan lemak sebelum dicampur dengan bahan kue yang lain dapat
dilakukan dengan 2 cara yaitu pengocokan lemak sampai volumenya naik dan dengan cara
dicairkan terlebih dahulu. Mentega yang umum dijual yaitu merk “Wisjman”, “UBS
Roombutter”, “Orchid Butter”, sedangkan untuk margarin yang umum dijual yaitu merk “
Blue Band” dan “Simas”.

2. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang biasanya dicampur dengan bahan dasar dan dapat
menambah rasa serta aroma yang khas dalam kue kering. Bahan tambahan untuk kue
kering sebagaimana yang tercantum dalam mata kuliah Cookies adalah sebagai berikut :

Kelapa, dipergunakan dalam bentuk kelapa parut yang dikeringkan, sekarang sudah banyak
dijual dan siap untuk dipergunakan.
Keju Parut, keju yang sudah diparut, fungsinya yaitu untuk menambah citarasa kue.
Kismis/Currant, adalah buah anggur hitam yang dikeringkan. Bentuknya kecil. Yang baik
untuk digunakan adalah Currant yang kulitnya tebal, bulat, berisi, tua dan berwarna biru
kehitaman. Apabila akan digunakan, terlebih dahulu harus diseduh dengan air panas selama
dua menit, kemudian ditiriskan dan siap untuk digunakan.
Wijen, biji wijen berbentuk kecil-kecil, berwarna kekuning-kuningan seperti madu, tumbuh
di Turki dan India, digunakan sebagai campuran maupun penutup kue. Bila dipanggang akan
menyebarkan rasa dan aroma kacang sangrai. Dari biji wijen dapat dihasilkan minyak wijen.
Kacang-kacangan, seperti :
Almond, merupakan kacang yang rasanya enak, lezat dan halus dipergunakan untuk
membangkitkan rasa dari kue. Perlakuan terhadap kacang ini yaitu dengan cara dicincang
baik halus maupun kasar disesuaikan dengan kebutuhan.
Kacang Tanah, kacang ini mengandung kurang lebih 40 % minyak yang sering digunakan
untuk membuat lemak nabati. Karena harganya tidak begitu mahal, kacang tanah digunakan
untuk berbagai macam kue kering.
Kacang Mete, Merupakan kacang yang mempunyai rasa lembut, gurih dan lezat. Kacang ini
berasal dari biji jambu monyet. Perlakuan terhadap kacang ini yaitu dengan cara dicincang
baik halus maupun kasar disesuaikan dengan kebutuhan.
Baca Lainnya : Panca Indera
3. Bahan Pelengkap
Bahan pelengkap adalah bahan yang melengkapi bahan dasar dan bahan tambahan,
sehingga menghasilkan kue kering yang lebih lezat dan tahan lama. Sebagaimana yang
tercantum dalam hand out mata kuliah Cookies bahan pelengkap tersebut diantaranya :

1. Susu bubuk
Susu bubuk yaitu susu yang disemprotkan ke dalam ruang panas sampai terbentuk butiran-
butiran yang halus. Keuntungan menggunakan susu bubuk terhadap produk yang dibuat
diantaranya adalah kue kering menjadi renyah, memberikan aroma yang harum dan
memberikan nilai gizi

2. Garam
Garam berfungsi membangkitkan rasa lezat dan gurih pada makanan, menambah aroma,
menambah kelembaban kue kering, membantu pembentukan warna, butiran dan tekstur
kue serta membantu menghindari pertumbuhan bakteri di dalam adonan.

3. Bahan Pewangi
Digunakan sebagai campuran untuk menimbulkan harum-haruman dan rasa lezat. Dengan
penambahan bahan pewangi akan menambah keistimewaan pada hasil produksi. Pewangi
kue kering umum dijual dengan merk “ Vanilli “

Peralatan yang Digunakan dalam Pembuatan Kue Kering


Pembuatan kue kering memerlukan peralatan yang lengkap, karena alat yang dipersiapkan
sebelumnya dapat membantu kelancaran dalam pembuatan produk yang akan dibuat. Alat-
alat yang harus dipersiapkan dalam pembuatan kue kering ini, diantaranya : alat persiapan,
pengolahan dan penyajian.

Alat Persiapan
Alat persiapan adalah alat yang digunakan pada saat sebelum proses pengolahan
berlangsung sehingga memudahkan dalam proses pengolahan. Alat untuk menimbang
bahan merupakan alat yang digunakan untuk persiapan membuat adonan kue kering, dapat
berupa timbangan, sendok takaran dan gelas ukuran yang berguna untuk mengukur berat
bahan sehingga ukurannya tepat. Alat penimbang yang digunakan harus baik dalam hal
tidak rusak, untuk pemeliharaannya bisa dengan selalu membersihkan dan mengeringkan
alat apabila sudah dan akan dipergunakan.

Alat Pengolahan
Alat pengolahan yaitu alat-alat dapur yang digunakan pada saat proses pengolahan dari
produk itu sendiri.Alat-alat pengolahan yang digunakan dalam pembuatan kue kering yaitu
mixer, mangkuk adonan dan spatula atau sendok kayu.

Mixer atau kocokan listrik, kocokan manual atau kocokan kawat. Penggunaan mixer
biasanya bisa digantikan dengan kocokan kawat, disebabkan karena pada umumnya
pembuatan adonan kue kering tidak dikocok lama atau tidak memerlukan pengembangan
yang maksimal.
Mangkuk adonan, mangkuk adonan sebaiknya dipilih mangkuk dengan ukuran besar agar
memudahkan pengocokan atau pengadukan adonan. Mangkuk dapat terbuat dari bahan
apa saja kecuali bahan aluminium, karena warna adonan dapat berubah menjadi kehitaman.
Sendok karet atau plastik dan sendok kayu. Sendok kayu ini lebih populer dengan nama
spatula, dipakai untuk mengaduk dan membersihkan adonan yang melekat di sekeliling
mangkuk, sebaiknya siapkan spatula yang berukuran besar maupun kecil dan tangkainya
kuat agar nyaman ketika dipakai.
Cetakan bentuknya beraneka ragam terbuat dari bermacam-macam bahan seperti bahan
plastik, stainless steel atau alumunium. Cetakan terdiri dari beberapa macam fungsi
tergantung dari penggunaan alat pencetak tersebut, seperti halnya cetakan semprit yang
dapat digunakan pada adonan yang mudah dipulung sehingga menghasilkan kue kering
semprit. Cetakan yang dipilih bisa digunakan cetakan yang bermutu baik dan kokoh agar
produk yang dicetak tidak mudah berubah.
Gilingan kayu
Gilingan kayu berfungsi untuk memipihkan atau meratakan adonan sesuai dengan ketebalan
yang diinginkan, selanjutnya selanjutnya dilakukan pencetakan. Gilingan kayu ini digunakan
dalam tehnik rolled cookies. Gilingan kayu yang baik adalah gilingan yang mempunyai
permukaan licin secara menyeluruh

Sendok dan Garpu, Sendok dan garpu berfungsi untuk memudahkan adonan dipulung dan
dibentuk
Plastik atau Kertas Kue, Plastik atau kertas kue sering digunakan sebagai alas pada saat
menggiling adonan untuk dicetak.
Baca Lainnya : Wayang Adalah
Alat untuk Membakar
Alat yang umumnya digunakan dalam pembakaran kue kering di antaranya:

1. Oven
Oven merupakan alat yang digunakan dalam membakar kue kering. Hal penting dalam
penggunaan oven adalah menentukan suhu panas oven umumnya panas oven untuk kue
kering sebesar 160-180 C dengan lama pembakaran kue 15-25 menit, yang paling penting
dalam pembakaran ialah suhu panas oven harus stabil agar menghasilkan kue kering yang
sempurna.

2. Loyang
Loyang yang dipilih untuk membuat kue kering tentunya loyang mempunyai kualitas baik,
loyang alumunium yang tebal biasanya lebih kuat, tahan lama dan tidak menyebabkan
bagian bawah kue gosong. Apabila menggunakan beberapa loyang di dalam pembakaran
usahakan menggunakan loyang yang sama jenisnya, karena hal ini akan mempengaruhi hasil
yang dicapai.

3. Alat Peniris
Alat peniris digunakan untuk mendinginkan kue yang baru dikeluarkan, selain itu alat peniris
merupakan tempat penyimpanan sementar, sebelum dimasukkan kedalam toples. Alat
peniris yang biasanya digunakan berupa rak kue, pada umumnya rak kue terbuat dari logam
anti karat dan digunakan untuk mendinginkan kue kering yang baru dikeluarkan dan bila
tidak rak kue dapat menggunakan kertas minyak

Alat Penyajian Kue


Alat penyajian yaitu alat-alat yang digunakan pada saat menyajikan kue kering yaitu dengan
dikemas menggunakan toples, baik yang terbuat dari kaca maupun dari plastik. Kemasan
yang digunakan untuk kue kering harus tertutup rapat agar kue kering yang disimpan tidak
cepat lunak.

Karakteristik Kue Kering (Cookies)


Karakteristik cookies yang baik diantaranya yaitu:

Cookies renyah dan lembut.


Cookies krispy atau garing.
Tekstur remah lembut.
Remah cookies agak berlemak.
Bentuk dan warna cookies harus seragam.
Metode Pembuatan Cookies
Aduk gula dan lemak sampai membentuk krim (ringan dan warna menjadi lebih terang).
Masukkan cairan (telur atau susu cair). Lalu masukkan terigu secara bertahap dan aduk
secara perlahan.

Hal-hal yang penting:

Pengadukan jangan terlalu lama supaya tidak mengeras.


Jika menggunakan baking powder, sebaiknya diayak bersama tepung terigu sebelum
dilakukan pencampuran.
Jika menggunakan bahan lainnya (kacang, penyedap, dan sebagainya), masukkan bersama
tepung terigu.
Proses Pembuatan Cookies
Proses Pembuatan Cookies

Proses pembuatan cookies meliputi tiga tahap yaitu :

1. Pembuatan /Pencampuran Adonan


Pembuatan adonan diawali dengan proses pencampuran dan pengadukan bahan-bahan.
Ada dua metode dasar pencampuran adonan, yaitu metode krim (creaming method) dan
metode all in, namun yang paling umum adalah metode krim.

Metode krim
Lemak, gula, garam dan bahan pengembang dicampur sampai terbentuk krim homogen
dengan menggunakan mixer. Tambahkan telur dan dikocok dengan kecepatan rendah dan
selama pembentukan krim ini dapat ditambahkan bahan pewarna dan essence. Pada tahap
akhir ditambahkan susu dan tepung secara perlahan kemudian dilakukan penga dukan
sampai terbentuk adonan yang cukup mengembang dan mudah dibentuk.

Metode all in
Sementara itu pembuatan cookies dengan metode all in semua bahan dicampur secara
langsung bersama tepung. Pencampuran ini dilakukan sampai adonan cukup
mengembang.cPada saat proses pembuatan adonan, ada persaingan pada permukaan
tepung antara fase air dari tepung dan lemak. Air dan larutan gula berinteraksi dengan
protein tepung untuk membentuk gluten membentuk jaringan yang kuat dan plastis. Pada
saat beberapa lemak tertutup oleh tepung, jaringan ini terputus, sehingga produk menjadi
tidak keras setelah dipanggang, dan mudah leleh di dalam mulut. Jika kandungan lemak
dalam adonan sangat tinggi, hanya sedikit air yang diperlukan untuk membuat konsistensi
adonan sesuai yang diinginkan, gluten yang terbentuk hanya sedikit, proses gelatinisasi juga
berkurang sehingga terbentuk tekstur yang sangat lembut. Selain itu lemak juga turut
berperan dalam menentukan rasa dari cookies/biskuit. Selama pembentukan adonan waktu
pencampuran harus diperhatikan untuk mendapatkan adonan yang homogen dan dengan
pengembangan gluten yang diinginkan.

2. Pengolahan atau pencetakan cookies


Menurut Brown (2000) cara pengolahan atau pencetakan cookies dapat dibagi atau di
klasifikasikan menjadi 6 jenis yaitu:

Molded cookies, yaitu adonan yang dibentuk dengan alat atau dengan tangan
Pressed cookies, yaitu adonan yang dimasukkan ke dalam cetakan semprit dan baru setelah
itu disemprotkan di atas loyang.
Bar cookies, yaitu adonan yang dimasukkan kedalam Loyang pembakaran yang sudah dialas
kertas roti dengan ketebalan ½ cm, dimasak setengah matang lalu dipotong bujur sangkar
kemudian dibakar kembali sampai matang.
Drop cookies, yaitu adonan yang dicetak dengan menggunakan sendok teh kemudian di
drop diatas loyang pembakaran.
Rolled cookies, yaitu adonan diletakkan di atas papan atau meja kerja kemudian digiling
dengan menggunakan rolling pin lalu adonan dicetak sesuai dengan selera.
Ice box/ refrigerator, yaitu adonan cookies dibungkus dan disimpan dalam refrigerator
setelah agak mengeras adonan diambil sedikitsedikit sudah bisa untuk dicetak/potong atau
dibentuk sesuai dengan selera.
Baca Lainnya : Indikator adalah
Pencampuran dan pengadukan dengan metode krim baik untuk cookies yang dicetak,
karena menghasilkan adonan yang bersifat membatasi pengembangan gluten yang
berlebihan. Adonan kemudian digiling menjadi lembaran (tebal + 0.3 cm), dicetak sesuai
keinginan dan disusun pada loyang yang telah diolesi lemak, kemudian dipanggang dalam
oven. Penggilingan (pelempengan) dan pencetakan adonan sebaiknya dilakukan sesegera
mungkin setelah adonan terbentuk. Penggilingan dilakukan berulang agar dihasilkan
adonan yang halus dan kompak, serta memiliki ketebalan yang seragam.

3. Pembakaran cookies
Setiap jenis cookies memerlukan suhu dan lama pembakaran yang berbeda untuk
memperoleh hasil yang maksimal. Semakin besar cookies yang dicetak semakin lama
pembakarannya dan suhu pembakaran tidak boleh terlalu panas. Suhu pembakaran pada
cookies yang umum 160-200oC dengan lama pembakaran 10 -15 menit, atau lebih lama.
Pengaruh gula pada cookies adalah semakin sedikit kandungan gula dan lemak dalam
adonan, suhu pemanggangan dapat dibuat lebih tinggi (177-204 oC). Suhu dan lama waktu
pemanggangan akan mampu mempengaruhi kadar air cookies dimasukkan karena bagian
luar akan terlalu cepat matang. Hal ini dapat menghambat pengembangan dan permukaan
cookies yang dihasilkan menjadi retak-retak. Selain itu adonan juga jangan mengandung
terlalu banyak gula karena akan mengakibatkan cookies terlalu keras atau terlalu manis.
Cookies yang dihasilkan segera didinginkan untuk menurunkan suhu dan pengerasan
cookies akibat memadatnya gula dan lemak.
BAB 4

PEMBAHASAN

1. Bagaimana pengaruh limbah plastik terhadap lingkungan?


Dampak plastik terhadap lingkungan merupakan akibat negatif yang harus ditanggung alam
karena keberadaan sampah plastik. Dampak ini ternyata sangat signifikan. Kemarin saya
telah mengupload postingan tentang Bahaya Kemasan Plastik dan Kresek Post kali ini lebih
menyoroti bahaya limbah plastik terhadap lingkungan.

Sebagaimana yang diketahui, plastik yang mulai digunakan sekitar 50 tahun yang silam, kini
telah menjadi barang yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Diperkirakan ada
500 juta sampai 1 milyar kantong plastik digunakan penduduk dunia dalam satu tahun. Ini
berarti ada sekitar 1 juta kantong plastik per menit. Untuk membuatnya, diperlukan 12 juta
barel minyak per tahun, dan 14 juta pohon ditebang.

Konsumsi berlebih terhadap plastik, pun mengakibatkan jumlah sampah plastik yang besar.
Karena bukan berasal dari senyawa biologis, plastik memiliki sifat sulit terdegradasi (non-
biodegradable). Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun hingga
dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Sampah kantong plastik dapat mencemari
tanah, air, laut, bahkan udara.

Kantong plastik terbuat dari penyulingan gas dan minyak yang disebut ethylene. Minyak, gas
dan batu bara mentah adalah sumber daya alam yang tak dapat diperbarui. Semakin banyak
penggunaan palstik berarti semakin cepat menghabiskan sumber daya alam tersebut.

Fakta tentang bahan pembuat plastik, (umumnya polimer polivinil) terbuat dari
polychlorinated biphenyl (PCB) yang mempunyai struktur mirip DDT. Serta kantong plastik
yang sulit untuk diurai oleh tanah hingga membutuhkan waktu antara 100 hingga 500
tahun. Akan memberikan akibat antara lain:

Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah.


Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-
hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing.
PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman akan
menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan.
Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah.
Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam
tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah.
Kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan mudah
diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun.
Hewan-hewan dapat terjerat dalam tumpukan plastik.
Hewan-hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut menganggap kantong-
kantong plastik tersebut makanan dan akhirnya mati karena tidak dapat mencernanya.
Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap tidak akan hancur
menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya.
Pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai-sungai akan mengakibatkan
pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir.
Untuk menanggulangi sampah plastik beberapa pihak mencoba untuk membakarnya. Tetapi
proses pembakaran yang kurang sempurna dan tidak mengurai partikel-partikel plastik
dengan sempurna maka akan menjadi dioksin di udara. Bila manusia menghirup dioksin ini
manusia akan rentan terhadap berbagai penyakit di antaranya kanker, gangguan sistem
syaraf, hepatitis, pembengkakan hati, dan gejala depresi. Terus gimana, dong?. Kita memang
tidak mungkin bisa menghapuskan penggunaan kantong plastik 100%, tetapi yang paling
memungkinkan adalah dengan memakai ulang plastik (reuse), mengurangi pemakaian
plastik (reduce), dan mendaur ulang (recycle). Terakhir, mungkin perlu regulasi dari
pemerintah untuk meredam semakin meningkatnya penggunaan plastik.

2. Apa pengaruh pembuatan cookies glass terhadap limbah plastik?

Hasil penelitian menunjukan peningkatan limbah plasti setiap harinya mencapai 2 ton , oleh
karena itu adanya inovasi cookies glass ini adalah untuk pencegahan dan pengurangan
limbah plastic, pembuatan cookies glass ini cukup mudah dan akan lebih baik digunakan di
banding menggunakan gelas plastik. Dengan adanya cookies glass ini membantu
mengurangi adanya limbah plastik yang ada di lingkungan sekitar, banyak sekali caffe caffe
yang menggunakan gelas plastic sebagai wadah minuman. Namun dengan adanya cookies
glass ini bisa di jadikan bahan pengganti wadah minuman plastic tersebut. Bahan bahan
yang digunakan juga sangat ramah lingkungan, sehingga dapat mengurangi adanya limbah
plastic yang ada di sekitar.

BAB 5
BAB V
PENUTUP

Kesimpulan
Perolehan ide hingga mengembangkannya bukanlah perkara susah tapi bukan berarti
mudah. Demikian kesimpulan yang didapat dari kegiatan pengurangan limbah plastik ini.
Pengerjaan yang menghasilkan hasil terutama kegiatan yang kami hasilkan memerlukan
ketekunan dan kedisiplinan. Meskipun banyak yang mengungkapkan bahwa keberhasilan
merupakan kegiatan yang bergantung pada ide dan kelancaran kelompok dalam melahirkan
ide. Tetapi hal itu juga harus dilandasi secara disiplin. Tanpa kedisiplinan, usaha tidak akan
menghasilkan hasil hingga karya.
Kami panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya
sehingga terwujudlah penyelesaian dari laporan kimia tentang pembuatan kerajinan hingga
perabot dan lain-lain dari salah satu 12 prinsip kimia hijau yaitu tentang pencegahan limbah,
dan kami juga memulai dari limbah plastik.
Sehingga kami berharap dari pembuatan laporan ini dapat dijadikan motivasi untuk
pembekalan kelestarian bumi di masa mendatang. Seperti keseimbangan ekosistem,
kehidupan makhluk bumi menjadi lebih sehat, dan hal hal positif yang lainnya.
Oleh karena itu kami sampaikan terima kasih atas segala perhatian dan mohon maaf atas
segala kekurangan. Bila ada kekurangan-kekurangan yang datang dari kami, dan itulah
kemampuan kami. Namun bila ada kelebihan dan kebaikannya itu yang datang dari Allah
SWT. Sekian dari penyusun laporan, kami ucapkan terima kasih atas perhatiannya.
Berikut beberapa saran dari kami untuk keselamatan kerja produsen.

Saran
1. Hati-hati saat menggunakan kompor gas.
2. Gunakan sarung tangan saat sedang menggunakan oven.
3. Luka bisa juga berasal dari makanan yang panas.
4. Hati-hati dengan makanan yang tumpah ke lantai.
5. Perhatikan pisau tajam yang ada di dapur.

A. DAFTAR PUSTAKA
. Parning,dkk.2007. KIMIA 1 SMA/MA Kelas XII.Tanpa Tempat.KDT (Katalog Dalam
Terbitan)

Anonim.2013.Penerapan sifat koligatif pada pembuatan es CKK. Diunduh di


http://izzahfahma.blogspot.com/2013/10/penerapan-sifat-koligatif-pada.html [18 Agustus
2022]

Anonim.2022Pembuatan CCK. i http://indrajid21.blogspot.com/2014/02/laporan-pembuatan-


eskrim.html [ 9 September 2022]

Haryanto, Untung Tri.2013. LKS KIMIA Kelas X Semester Gasal.Klaten:Viva Pakarindo.

Anonim.Tanpa Tahun.ASK. Diunduh di http://id.wikipedia.org/wiki/KAH [18 ]


FOTO PEMBU

Anda mungkin juga menyukai