Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK

TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN

ES KRIM MIXUE DI CIREBON

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pembimbing: Hesti, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh:

Cindya Aprilia Khusumadewi 122040009

Salsahbilah 122040015

Hanum Diva Wulansari 122040016

Mohammad Chaeriel Gibran 122040019

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
Jalan Pemuda No. 32, Sunyaragi Kec. Kesambi, Kota Cirebon
JAWA BARAT 45132
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
“Pengaruh harga dan kualitas produk terhadap pengambilan keputusan pembelian es
krim Mixue di Cirebon”

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembutan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan ter-
buka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang “Pengaruh harga dan kualitas
produk terhadap pengambilan keputusan pembelian es krim Mixue di Cirebon” dapat
memberikan manfaat kepada pembaca.

Cirebon, 29 Januari 2023

DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................5
PENDAHULUAN............................................................................................................5
1.1 Latar Belakang Masalah...........................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................7
1.3 Tujuan Penelitian......................................................................................................7
1.4 Manfaat Penelitian....................................................................................................8
BAB II...........................................................................................................................9
KAJIAN PUSTAKA........................................................................................................9
2.1 Kajian Teori...............................................................................................................9
2.1.1 Harga.......................................................................................................................9
2.1.2 Kualitas....................................................................................................................9
2.1.3 Keputusan Pembelian..........................................................................................10
2.2 Kerangka Pemikiran...............................................................................................11
2.2.1 Hubungan Kualitas dan Harga...........................................................................12
2.2.2 Hubungan Kualitas dan Keputusan Pembelian................................................12
2.2.3 Hubungan Harga dan Keputusan Pembelian....................................................13
2.2.4 Hubungan Kualitas, Harga terhadap Keputusan Pembelian..........................13
BAB III........................................................................................................................14
METODE PENELITIAN.............................................................................................14
3.1 Metode Penelitian....................................................................................................14
3.2 Cara Pengumpulan Data........................................................................................14
3.2.1 Cara Pengumpulan Data.....................................................................................14
BAB IV........................................................................................................................18
PEMBAHASAN.............................................................................................................18
BAB V.........................................................................................................................18
PENUTUP......................................................................................................................18
5.1 Kesimpulan..............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Es Krim adalah sebuah makanan beku yang dibuat dari produk susu seperti
krim, digabungkan dengan perasa dan pemanis. Campuran ini diaduk dan ditu-
runkan suhunya untuk mencegah pembentukan es besar. Prinsip pembuatan es krim
adalah membentuk rongga udara pada campuran bahan es krim sehingga diperoleh
pengembangan volume yang membuat es krim menjadi lebih ringan, tidak terlalu
padat, dan mempunyai tekstur yang lembut (Padaga dan Sawitri, 2005). Menurut
SNI (1995) es krim adalah jenis makanan semi padat yang dibuat dengan cara pem-
bekuan tepung es krim atau dari campuran susu, lemak hewani maupun nabati,
gula, dengan atau tanpa bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang di-
izinkan.
Salah satu perusahaan es krim di Indonesia adalah Mixue Ice Cream & Tea.
Mixue Ice Cream & Tea adalah perusahaan es krim dan tea shop asal China yang
telah berdiri dari tahun 1997. Saat ini, usaha es krim ini sudah mempunyai lebih
dari 10.000 outlet yang tersebar luas di dalam maupun di luar China seperti Viet-
nam, Singapura, Malaysia, bahkan Indonesia. di Indonesia sendiri Mixue Ice Cream
& Tea telah masuk sejak tahun 2020 lalu dan mulai memasuki wilayah Yogyakarta
pada bulan November tepatnya pada tanggal 15 November 2021 dan pertama kali
membuka outlet di wilayah Demangan. Sebagai konsumen, dengan begitu
maraknya usaha penjualan es krim tentu saja akan sangat membingungkan kon-
sumen untuk melakukan pemilihan. Oleh sebab itu, faktor seperti kemasan, harga,
dan kualitas produk diduga mempengaruhi minat beli konsumen.
Saat ini kemasan produk memang telah menjadi hal yang penting. Kemasan
tidak lagi berfungsi hanya sebagai wadah pembungkus produk makanan atau minu-
man supaya terhindar dari debu, kotoran, benturan, udara, dan sinar matahari, tetapi
juga menjadi alat promosi serta menarik minat pembeli. Bahkan menurut (Ahmed
et al., 2014) dengan kemasan, peningkatan penjualan bisa meningkat dan pangsa
pasar dan mengurangi biaya promosi dan pasar. Selain itu, Rundh (2005) dalam
(Ahmed et al., 2014) menyatakan bahwa kemasan bisa menarik perhatian kon-
sumen terhadap merek tertentu, menaikkan citra, dan merangsang persepsi kon-
sumen perihal produk.
Selain kemasan, faktor lain yang mempengaruhi minat beli konsumen
adalah harga (pricing) serta kualitas produk. Harga merupakan satuan moneter atau
ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan supaya mem-
peroleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa (Tjiptono,2008).
Mixue sendiri menawarkan harga yang bervariasi dan terbilang terjangkau untuk es
krim yang dijual dengan beragam varian rasa. Tetapi, tidak seluruh konsumen akan
mempunyai pemikiran yang sama tentang harga yang ditawarkan ini. Xie dan
Shugan (2000:230) mengatakan bahwa konsumen yang baru lebih sensitif dalam
perbandingan harga daripada konsumen yang lama dalam waktu melakukan
transaksi pembelian. Hal inilah yang kadang menciptakan kesempatan untuk mem-
bedakan harga bagi pendatang baru dikaitkan dengan harga yang sangat sensitif.
Kemasan dan harga tentu saja berpengaruh, namun kualitas produk adalah
yang paling utama, diyakini serta digunakan konsumen untuk menilai suatu usaha.
Kualitas di menu minuman yang dihasilkan Mixue mendapat perhatian utama,
mengingat kualitas di menu berkaitan erat dengan kepuasan konsumen. Hal ini da-
pat terlihat dari cita rasa yang khas dari berbagai macam variasi menu es krim
Mixue. Mulai dari es krim kacang merah, es krim boba, es krim matcha, es krim
oreo, sampai milk tea.

Kemajuan dalam bidang ekonomi, menyebabkan pengembangan dunia us-


aha juga mengalami pertumbuhan dan kemajuan yang pesat. Hal ini membuat para
produsen untuk lebih berfikir kritis, kreatif dan inovatif terhadap perubahan yang
terjadi, baik di bidang sosial, budaya, politik maupun ekonomi. Hal terpenting yang
sebaiknya dilakukan oleh perusahaan agar berhasil dalam persaingan bisnis yaitu
berupaya membangun strategi perusahaan guna mencapai tujuan untuk
meningkatkan dan mempertahankan konsumen.
Perusahaan yang baik harusnya melibatkan konsep marketing mix yang
dikenal dengan 4P (product, price, place, promotion) untuk menarik minat beli
konsumen. Perusahaan harus mempertimbangkan kualitas produk yang dihasilkan
karena dengan meningkatkan kualitas maka reputasi perusahaan akan meningkat
sehingga perusahaan akan mendapatkan predikat yang baik dimata pelanggan.
Banyak perusahaan baru yang menawarkan berbagai produk dengan menerapkan
strategi pemasaran yang bermacam-macam guna menarik perhatian calon kon-
sumen untuk menggunakan produknya, terutama pemasaran di dunia digital.
Banyak perusahaan yang mempromosikan produk dan perusahaannya lewat berba-
gai media digital dengan konten yang bervariasi. Selain itu, lokasi bisnis yang tepat
akan dapat memenuhi harapan perusahaan untuk menarik konsumen. Maka, pemili-
han lokasi bisnis yang dekat dengan target pasar serta ketersediaan infrastruktur
yang memadai merupakan sebuah strategi yang juga dapat memudahkan konsumen
untuk mendapatkan produk/jasa yang diinginkannya.
Dari pembahasan tersebut peneliti tertarik untuk meneliti kedai es krim
Mixue di Cirebon yang tampak selalu ramai pengunjung dan banyak di temukan
dimanapun karena Mixue ada jika tersedia ruko kosong dan juga dengan jumlah
kunjungan pembeli yang banyak berdasarkan keputusan pembelian produk yang
dipengaruhi persepsi harga dan kualitas produk yang dijual oleh Mixue.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka rumusan
masalah yang terdapat dalam penelitian ini yaitu :
1. Bagaimana harga yang ada di Mixue?
2. Bagaimana tingkat kualitas produk yang ada di Mixue?
3. Bagaimana keputusan konsumen untuk pembelian produk yang ada di
Mixue?
4. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk
Mixue?
5. Apakah harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada produk
Mixue?
6. Bagaimana kenyamanan

1.3 Tujuan Penelitian


Dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai yaitu :
1. Untuk mengetahui bagaimana kualitas produk yang ada di Mixue
2. Untuk mengetahui harga produk Mixue
3. Untuk mengetahui keputusan konsumen dalam pembelian produk Mixue
4. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian
pada produk Mixue
5. Untuk mengetahui pengaruh harga terhadap keputusan pembelian pada pro-
duk Mixue

1.4 Manfaat Penelitian


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain:
1. Kegunaan Akademis
a. Menambah wawasan dan pengalaman dalam dunia bisnis terutama di
bidang cafe
b. Sebagai referensi dalam memecahkan masalah-masalah dalam berbisnis
di masa yang akan datang
2. Kegunaan Praktis
a. Hasil penelitian dapat digunakan oleh Mixue sebagai acuan untuk mem-
buat kebijakan yang berkaitan dengan kualitas produk, harga dan pro-
mosi, serta dapat dijadikan sebagai acuan evaluasi perusahaannya.
b. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian selan-
jutnya dalam hal pengembangan di bidang penelitian.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori.

2.1.1 Harga
Harga menurut Kotler & Amstrong (2001) adalah sejumlah uang yang di-
tukarkan untuk sebuah produk atau jasa. Lebih jauh lagi, harga adalah sejumlah nilai
yang konsumen tukarkan untuk jumlah manfaat dengan memiliki atau menggunakan su-
atu barang atau jasa. Menurut Kotler dan Armstrong (2012) indikator yang dimiliki
harga adalah sebagai berikut:
1. Keterjangkauan harga, konsumen bisa menjangkau harga yang telah ditetapkan
oleh perusahaan. Produk biasanya ada beberapa jenis dalam satu merek dan
harganya juga berbeda dari termurah sampai termahal.
2. Harga sesuai kemampuan atau daya saing harga, konsumen sering memband-
ingkan harga suatu produk dengan produk lainnya. Dalam hal ini mahal murah-
nya harga suatu produk sangat dipertimbangkan oleh konsumen pada saat
membeli produk tersebut.
3. Kesesuaian harga dengan kualitas produk, harga sering kali dijadikan sebagai
indikator kualitas bagi konsumen. Orang sering memilih harga yang lebih
tinggi di antara dua barang karena mereka melihat adanya perbedaan kualitas.
4. Kesesuaian harga dengan manfaat, konsumen memutuskan membeli suatu pro-
duk jika manfaat yang dirasakan lebih besar atau sama dengan yang telah
dikeluarkan untuk mendapatkannya.

2.1.2 Kualitas
Mutu atau kualitas merupakan isu yang dominan pada banyak perusa-
haan, bersamaan dengan waktu yang pesat, fleksibilitas dalam memenuhi permintaan
konsumen dan harga jual yang rendah, mutu merupakan pilihan kunci dan strategis.
Menurut Tjiptono (2013), kualitas produk adalah kualitas meliputi usaha memenuhi
atau melebihi harapan pelanggan; kualitas yang mencakup produk, jasa, manusia,
proses, serta lingkungan; kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa
yang dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada
masa mendatang). Kotler dan Armstrong (2013) berpendapat bahwa kemampuan sebuah
produk memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas,
ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya.
kualitas yang dipersepsikan (perceived quality) meliputi cita rasa, reputasi pro-
duk, dan tanggung jawab perusahaan terhadap produk yang dikonsumsi oleh konsumen.
Pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen tidaklah selalu semudah yang
dibayangkan. Bagian dari kualitas produk adalah perihal kualitas produk. Konsumen
tidak selalu mengatakan apa yang mereka inginkan dan banyak produk yang kurang
berhasil karena kegagalan dalam memahami aspek-aspek yang sesungguhnya bernilai
bagi pelanggan mereka seperti kualitas produk yang handal (Umar, 2013; MBSO,
2014).

2.1.3 Keputusan Pembelian


Keputusan pembelian merupakan keputusan konsumen untuk membeli suatu
produk setelah sebelumnya memikirkan tentang layak tidaknya membeli produk itu den-
gan mempertimbangkan informasiinformasi yang ia ketahui dengan relitas tentang pro-
duk itu setelah ia menyaksikannya. Hasil dari pemikiran itu dipengaruhi ketakutan ke-
hendak konsumen untuk membeli sebagai alternatif dari istilah keputusan pembelian
yang dikemukakan oleh Zeithalm (1998) dalam (Setiadi, 2013).
Kotler dan Amstrong (2008) mengemukakan lima tahapan perilaku konsumen
dalam pengambilan keputusan pembelian, yaitu:
1. Pengenalan kebutuhan
Pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen menghadapi suatu masalah, yaitu
suatu keadaan dimana terdapat perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan keadaan
yang sebenarnya terjadi.
2. Pencari informasi
Pencari informasi mulai dilakukan ketika konsumen memandang bah wa kebutuhan
tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan mengonsumsi produk. Konsumen akan
mencari informasi yang tersimpan dalam ingatannya (pencarian internal) dan mencari
informasi dari luar (pencarian eksternal).
3. Evaluasi alternatif
Evaluasi alternatif adalah proses mengevaluasi pilihan produk dan merek, dan
memilihnya sesuai dengan keinginan konsumen. Pada proses ini konsumen memband-
ingkan berbagai merek pilihan yang dapat memberikan manfaat kepadanya serta
masalah yang dihadapinya.
4. Keputusan pembelian
Setelah tahap-tahap di atas dilakukan, pembeli akan menentukan sikap dalam
pengambilan keputusan apakah membeli atau tidak. Jika memilih untuk membeli pro-
duk, dalam hal ini konsumen dihadapkan pada beberapa alternatif pengambilan keputu-
san seperti produk, merek, penjual, tempat, harga, penjual, kuantitas dan waktu
5. Hasil
Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa tingkat
kepuasan dan ketidak- puasan. Tahap ini dapat memberikan informasi yang penting bagi
perusahaan apakah produk dan pelayanan yang telah dijual dapat memuaskan konsumen
atau tidak.

2.2 Kerangka Pemikiran


Kerangka pemikiran menguraikan keterkaitan antar variable yang digunakan
pada judul penelitian, yaitu antara kualitas produk (X1), harga (X2), dan keputusan
pembelian (Y). Kualitas produk yang dikonsumsi oleh konsumen, dipersepsikan
meliputi cita rasa, reputasi produk, dan tanggung jawab perusahaan terhadap produk
yang dikonsumsi oleh konsumen. Pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen
tidaklah selalu semudah yang dibayangkan. Selain itu, harga juga penting adanya,
karena tinggi atau rendahnya harga akan menentukan seseorang dalam membeli satu
barang. Keduanya memiliki peran yang bermakna dalam mempengaruhi keputusan
pembelian satu barang yang ditawarkan. Pelanggan yang merasa kebutuhan dan/atau
keinginan sesuai dengan yang dicari maka akan memutuskan pembelian produk dari pe-
rusahaan tersebut. Hal ini mempengaruhi tahapan sampai pada pasca pembelian dimana
konsumen mampu menilai sejauh mana tingkat kepuasan yang didapatkan pasca pembe-
lian barang.

2.2.1 Hubungan Kualitas dan Harga


Kualitas produk adalah salah satu hal pendukung yang membuat suatu produk
dipilih oleh masyarakat untuk dibeli dan dikonsumsi. Kualitas produk yang ditawarkan
akan menentukan bagaimana minat masyarakat terhadap produk tersebut. Menurut
Kotler (2005:49) “Kualitas produk adalah keseluruhan ciri serta dari suatu produk atau
pelayanan pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan/ tersirat”.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas produk adalah keadaan, ciri
serta kemampuan sebuah produk dalam menjalankan fungsinya dalam memenuhi serta
memuaskan konsumen baik itu dari tampilan, daya tahan, maupun manfaat yang produk
tersebut berikan.
Pada umumnya harga menjadi hal utama yang diperhatikan oleh calon kon-
sumen ketika ingin membeli produk. Tinggi atau rendahnya harga akan menentukan
seseorang dalam membeli satu barang. Melalui harga, seorang bisa memutuskan apakah
produk tersebut akan dimiliki dan dikonsumsinya atau sebaliknya.
Menurut penelitian Rao dan Manroe (1989) konsumen mempunyai anggapan
adanya hubungan yang positif antara harga dan kualitas suatu produk, maka mereka
akan membandingkan antara produk yang satu dengan yang lainnya dan barulah kon-
sumen mengambil keputusan untuk membeli suatu produk. Terdapat tiga indikator men-
cirikan harga dengan manfaat.

2.2.2 Hubungan Kualitas dan Keputusan Pembelian


Berdasarkan penelitian yang dilakukan olah Habibah, dan Sumiati (2016) mela-
porkan Kualitas Produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan hasil
regresi maka hubungan antara Kualitas Produk dan Keputusan Pembelian dinyatakan
searah. Dengan kata lain, semakin tinggi koefisien kualitas yang dimiliki suatu produk
maka semakin sering Keputusan Pembelian yang dilakukan konsumen. Kualitas Produk
berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen sebab produk yang berkualitas
tinggi adalah produk yang dapat merangsang persepsi dan emosional konsumen yang
berdampak pada keputusan pembelian melalui variasi, warna, desain, dan lain-lain.
Melalui kualitas produk yang melibatkan emosional, konsumen dibuat merasa aman
saat membeli produk yang nantinya memicu terjadinya keputusan pembelian oleh kon-
sumen tersebut.
Memiliki kualitas produk yang baik membuat penjual mendapat keuntungan
dalam bentuk pembelian ulang yang dilakukan oleh konsumen. Konsumen yang
melakukan pembelian ulang tentunnya memiliki persepsi bahwa produk tersebut memi-
liki kualitas dan keamanan yang baik. Sehingga konsumen akan beranggapan bahwa in-
formasi mengenai prioduk terkait dengan kualitas dan keamanan sebagai informasi yang
penting.
2.2.3 Hubungan Harga dan Keputusan Pembelian
Harga adalah unsur bauran pemasaran yang paling mudah disesuaikan, ciri-ciri
produk, saluran distribusi. Harga juga mengkomunikasikan posisi nilai yang dimaksud
perusahaan tersebut kepada pasar tentang produk dan mereknya. Dalam hal ini harga
merupakan suatu cara bagi seorang penjual untuk membedakan penawarannya dari pe-
saing. Sehingga penetapan harga dapat dipertimbakan sebagai bagian dari fungsi difer-
ensiasi barang dalam pemasaran. Harga menentukan keputusan pembelian konsumen,
harga mempunyai arti yan penting, karena harga merupakan salah satu atribut yang
pling penting yang dievaluasi oleh konsumen dalam pngambilan keputusan pembelian ,
juga digunakan untuk memutuskan cara medapat manfaat dan nilai dari daya belinya.
Oleh karena itu harga yang ditawarkan harus terjangkau dan sesuai pendapatan kon-

sumen.

2.2.4 Hubungan Kualitas, Harga terhadap Keputusan Pembelian


Pada denelitian yang dilakukan Utami R.P., dan Saputra H. (2017) melaporkan
secara simultan kualitas produk dan harga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
minat beli suatu produk. Ketika seseorang berbelanja, hal awal yang sering diperhatikan
calon konsumen adalah harga, kemudian produk yang akan dibeli, baik tampilan
maupun kualitasnya. Harga dan kualitas produk adalah hal penting bagi konsumen.
Penetapan harga pada suatu produk haruslah sesuai dan wajar dengan kualitas produk
yang ditawarkan. Tingginya harga yang ditawarkan tersebut harus sesuai dengan man-
faat yang akan diterima oleh konsumen yang mengkonsumsinya. Harga yang terlalu
tinggi dan terlalu rendah akan mempengaruhi minat beli konsumen. Harga yang terlalu
tinggi akan membuat konsumen beralih ke produk lain yang sejenis tetapi dengan harga
yang lebih murah, begitu sebaliknya, jika harga yang ditawarkan terlalu rendah kon-
sumen akan ragu dengan kualitas produk yang ditawarkan tersebut sehingga mengu-
rangi minat beli akan produk tersebut. Selanjutnya, tingginya kualitas produk yang
ditawarkan akan menarik minat beli konsumen, begitu juga sebaliknya.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Variabel- variabel yang akan diteliti oleh peneliti adalah Kualitas Produk (X1),
Dan Harga (X2), Dan Keputusan Pembelian (X3).Dalam penelitian ini peneliti akan
menggunakan metode penelitian dangan menggunakan metode deskriptif.
Menurut Sugiyono (2017:35), metode penelitian deskriptif sebagai berikut:
“Metode penelitian deskriptif ini dilakukan untuk mengetahui keberadaan variable
mandiri, baik hanya pada saat variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri atau
variabel bebas) tanpa membuat perbandingan variabel itu sendiri dan mencari hubungan
dengan variabel lain. Dengan metode analisis deskriptif dapat diselidiki fenomena atau
kunci permasalahan dari penelitian tersebut. ”

3.2 Cara Pengumpulan Data

3.2.1 Cara Pengumpulan Data


Pengumpulan data adalah suatu proses pengumpulan data premier dan sekunder,
dalam suatu penelitian pengumpulan data merupakan langkah yang penting karena data
yang dikumpulkan akan digunakan untuk pemecahan masalah yang sedang diteliti atau
untuk menguji hipotesi yang telah dirumuskan. Dalam penelitian ini teknik pengumpu-
lan data yang digunakan pada penelitian ini adalah:
1. Observasi Sugiyono (2012:145) observasi adalah teknik pengumpulan data yang
mempunyai ciri spesifik bila dibandingkan dengan teknik lain, yaitu wawancara
dan kuesioner. Jika wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan
orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam
yang lain.
2. Wawancara (Interview) Narbuko dan Achmadi (2010:83), wawancara adalah
proses tanya-jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana
dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-in-
formasi atau keterangan-keterangan.
3. Studi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan
menggunakan berbagai catatan tertulis yang ada dilokasi penelitian (Mixue
Cipto, Cirebon) serta sumber-sumber lain yang menyangkut masalah yang
diteliti dengan lingkungan terkait. Sumber-sumber lain yang dimaksud adalah
penulis mencari data dokumen melalui internet dengan tetap memperhatikan
kebenaran informasinya agar data-data yang diperoleh bisa relevan dengan tema
dan judul yang sudah ditentukan penulis. Dokumentasi tersebut diantaranya
meliputi profil tempat penelitian, foto, video, dan catatan atau artikel lain ten-
tang tempat atau lingkungan yang diperoleh dari media online..

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Bagaimana harga yang ada di Mixue?


Mixue memiliki beragam varian es krim. Harganya juga sangat variatif. Salah
satu faktor ramainya gerai Mixue adalah mereka menyediakan harga yang sangat
terjangkau oleh banyak kalangan konsumen. Harga yang mereka berikan relatif rendah
mulai dari Rp. 8.000 sampai Rp 22.000 saja yang menjadikan Mixue ini selalu ramai
pengunjung. Dengan berbagai varian rasa dan harga, membuat konsumen bebas
memilih es krim sesuai harga yang diinginkan. Karena harga yang terjangkau ini Mixue
bisa bersaing dengan banyak outlet es krim diluar sana. Bahkan mixue masuk dalam
jajaran perusahaan yang mempunyai cabang terbanyak diseluruh dunia peringkat ke-5.

4.2 Bagaimana tingkat kualitas produk yang ada di Mixue?


Walau dengan harga yang relatif rendah, packaging yang menarik, rasa dan
kualitas produk yang ada di gerai ini juga mempunyai kualitas yang tinggi, sehingga
membuat Mixue tidak hanya terjangkau namun juga layak untuk dibeli. Mixue juga
memastikan bahan-bahan baku yang mereka gunakan selalu dalam keadaan paling segar
ketika diterima oleh outlet-outlet mereka. Namun sayangnya walau mixue sudah
membuka banyak cabang di Indonesia dan sudah lolos BPOM, faktanya mixue masih
dalam proses mendapatkan sertifikasi halal dari MUI maupun dari Kementerian Agama.

4.3 Bagaimana keputusan konsumen untuk pembelian produk yang ada di Mixue?
Keputusan pembelian konsumen ditentukan oleh berbagai faktor, termasuk
kebutuhan, preferensi, harga, kualitas, dan citra merek. Dalam konteks pembelian
produk di Mixue, faktor-faktor ini dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk
membeli atau tidak membeli produk tertentu. Faktor-faktor ini dapat bervariasi dari
konsumen ke konsumen dan dapat berubah seiring waktu.

4.4 Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk dan harga terhadap keputusan
pembelian pada produk Mixue?
Desain logo mixue yang sederhana dan mudah diingat menjadi salah satu faktor
yang menarik konsumen membeli produk di mixue. Didukung juga oleh kualitas produk
yang sudah bagus dengan harga yang tergolong relatif murah, kebersihan outlet dan
pelayanan yang sangat baik tentunya akan menarik perhatian lebih yang bisa
berpengaruh pada minat konsumen untuk tidak perlu berpikir panjang untuk membeli
produk mixue.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Es krim merupakan makanan beku yang terbuat dari produk susu seperti
krim, lalu dicampur dengan perasa dan pemanis buatan ataupun alami. Campuran
ini diaduk dan diturunkan suhunya untuk mencegah pembentukan es besar. Es krim
merupakan salah satu makanan beku yang banyak digemari. Es krim bisa dinikmati
kapanpun dan dimanapun. Dengan adanya kemajuan dalam bidang ekonomi yang
mengalami pertumbuhan dan kemajuan yang pesat, membuat para pemilik usaha
harus memutar otak dan berpikir secara kritis dan kreatif untuk menciptakan pro-
duk-produk yang lebih inovatif agar tidak tertinggal jaman dan tetap bisa menarik
minat pembeli. Dalam persaingan bisnis yang berkembang pesat ini, hal utama
yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah membentuk strategi yang kuat un-
tuk mencapai tujuan, mempertahankan dan meningkatkan pembelian. Salah satu pe-
rusahaan yang terus berinovasi adalah Mixue Ice Cream & Tea.
Mixue Ice Cream & Tea adalah perusahaan es krim dan tea shop asal China
yang telah berdiri dari tahun 1997. Setelah melakukan penelitian terhadap es krim
Mixue ini, dapat diketahui bahwa es krim yang ada di Mixue memiliki berbagai
varian rasa . Mulai dari es krim kacang merah, es krim boba, es krim matcha, es
krim oreo, sampai milk tea. Harga es krim Mixue ini relative terjangkau. Dengan
harga yang relative terjangkau ini, membuat es krim Mixue digemari berbagai
kalangan. Logo yang terdapat pada outlet Mixue juga sangat menarik. Selain faktor
harga, faktor lain seperti varian rasa yang beragam, kualitas produk yang bagus,
packaging yang menarik, kebersihan outlet, pelayanan yang ramah, tempat yang
nyaman dan estetik,dan lokasi yang strategis sangat memengaruhi perkembangan
outlet Mixue yang ada di Cirebon.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Es_krim
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai