Anda di halaman 1dari 3

Analisis Iklan ” Oreo”

Gambar 2.1 Oreo (Twist, Lick, Dunk)

Oreo adalah salah satu nama dagang yang diproduksi oleh Nabisco pertama kali pada tahun 1912.
Produk Oreo in

i, di Indonesia dikelola oleh PT Kraft Indonesia. Produk ini berupa semacam biskuit coklat dengan lapisan
cream putih di tengahnya. Dengan tetap menggunakan warna biru sebagai warna dominan, packaging
Oreo menjadi nilai tambah secara visual karena telah menjadi karakter dari Oreo itu sendiri.

Gambar 1.2 Iklan Oreo

Iklan terbaru Oreo yang sering muncul di televisi saat ini adalah iklan Oreo dengan visualisasi kartun.
Menurut saya, dalam iklan Oreo terbaru tersebut mengajak penonton untuk membayangkan rasa enak
dari Oreo yang terdiri atas krim yang nikmat di balut oleh sandwich cokelat. Hingga jika memberikan
kepada vampire dan hiu yang notabene makhluk yang menyeramkan, dengan memakan Oreo maka
akan menjadi menyenangkan. Selain itu dalam iklan ini juga terdapat visualisasi berbagi Oreo kepada
semua orang, warna kulit, suku, hingga robot. Ini mengartikan bahwa Oreo memang susah di sukai oleh
semua orang, bisa menjadi pemersatu perbedaan yang sesuai dengan tagline “Penuh Keajaiban”.
Ditambah lagu yang menarik dan mudah di ingat, iklan ini menjadi salah satu yang mudah diingat oleh
konsumen. Itu berarti iklan ini berhasil menarik perhatian konsumen dengan visualisasi animasi yang
modern yang pasti di sukai terutama oleh anak-anak dan audio lagu yang mudah di ingat.

Adapun lirik dalam iklan Oreo yang terbaru, yaitu “Bayangkanku beri Oreo tuk si vampire yang
menyeramkan, akankah dia berubah dengan susu segelas, kurasa semua kan jelas, menyenangkan
karena creamnya sangat nikmat dalam sandwich coklat, bila si hiu datang, ku beri Oreo lagi, bisakah dia
bersahabat dan berbagi, bayangkan ku beri Oreo, dunia penuh keajaiban kalau kuberi Oreo tuk kamu,
Bayangkan ku beri Oreo.”

Adapun analisis Oreo yang saya buat berupa analisis SWOT, yaitu Strength (kekuatan), Weakness
(kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threat (ancaman).
Strength :

· Oreo punya banyak varian rasa yang berbeda, yakni Oreo Original, Oreo Double Stuf, Oreo
Chocolate Creme, Oreo Coconut Delight, Oreo Strawberry Creme, Oreo Ice Cream Blueberry Flavor, dan
masih banyak lagi.

· Oreo dapat dinikmati dengan berbagai cara seperti dengan susu (diputar, dijilat, dicelup) atau
sebagai topping dalam makanan maupun minuman.

· Terdapat banyak pilihan kemasan, mulai dari kemasan plastik maupun berbentuk cup dengan
berbagai ukuran.

· Harganya relatif murah dan terjangkau.

Weakness :

· Kurang gencarnya promosi varian lain (baru) dari Oreo selain Oreo Original, sehingga hanya ada
segelintir kecil khalayak yang mengetahui dan sadar akan adanya varian-varian baru tersebut. Hal ini
sangat disayangkan, karena apabila kepedulian khalayak akan varian baru tersebut sangat kurang maka
akan berimbas pada produksinya.

· Pencinta cokelat yang ingin menjaga kesehatan dan berat badan yang ideal akan mengurangi jumlah
pembelian Oreo atau bahkan sama sekali tidak membeli Oreo.

Opportunities :

· Bagi khalayak (konsumen) yang temasuk dalam kategori penggemar berat cokelat atau biskuit
cokelat dengan isian cream.

· Menjadikan Oreo sebagai produk snack berbentuk sandwich cokelat pilihan yang sehat dan baik
untuk semua segmen usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa muda.

Threat :

· Hadirnya produk-produk pesaing sejenis yang berusaha menciptakan biskuit dengan berbagai rasa
isian. Contohnya “Regal Marie Duo”.

· Gencarnya iklan dan promosi dari produk-produk pesaing yang selalu melakukan inovasi produk.
Banyak produk pesaing yang berlomba-lomba melakukan inovasi produk dan diferensiasi dalam
merebut pangsa pasarnya.

Adapun segmentasi, targeting, dan positioning pada produk Oreo.

Segmentasi : Demografi

Targeting : Semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa muda.


Positioning : Makanan ringan dengan bentuk sandwich cokelat dan lapisan cream di tengahnya dengan
kandungan vitamin yang baik bagi tubuh serta enak, “Oreo Diputar, Dijilat, Dicelup”.

Anda mungkin juga menyukai