Oleh :
OKTA HOLISTIAN
10319021
KOTA PRABUMULIH
2022/2023
HALAMAN PERSETUJUAN
PROPOSAL PENELITIAN SKRIPSI
Diajukan oleh :
NAMA : OKTA HOLISTIAN
NIM : 10319021
Mengetahu,
Ketua Program Studi Ekonomi Islam
Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Al Furqon Prabumulih,
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 23
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada Perkembangan zaman yang semakin ketat akan persaingan,
sudah seharusnya setiap pengusaha menciptakan kreatifitas produk-produk
yang bukan hanya mengedepankan kuantitasnya melainkan kualitasnya.
Hal tersebut, dikarenakan berpengaruh besar terhadap keputusan
pembelian yang mana ketika konsumen memutuskan untuk membeli suatu
produk maka artinya mereka memiliki alasan tersendiri terhadap
keputusan tersebut.1
Secara umum, manajemen pemasaran adalah proses penetapan
tujuan-tujuan pemasaran bagi suatu organisasi/ perusahaan dengan
mempertimbangkan sumber daya internal dan menciptakan pertukaran
yang menguntungkan dengan target pasar yang bermaksud untuk
mencapai tujuan utama2
Pemasaran merupakan salah satu fungsi penting dalam sebuah
perusahaan untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan mengirimkan
nilai kepada konsumen. Salah satu aspek penting dalam pemasaran adalah
branding atau pembentukan merek. Merek yang kuat dan terkenal dapat
meningkatkan citra perusahaan dan menarik minat konsumen untuk
membeli produk atau jasa yang ditawarkan.3
Merek merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan
pemasaran karena kegiatan memperkenalkan dan menawarkan produk
tidak terlepas dari merek yang dihandalkan oleh perusahaan terhadap
konsumen.4
1
Cipta Pradina Ningsih, Pengaruh Brand Image Produk Makanan Terhadap Keputusan
Pembelian. (Medan:Universitas Muhammadiyah Sumatera Selatan,2019) hlm 1
2
Sri sugiarti, peranana manajemen pemasaran dalam pengembangan bisnis secara
konsep dan aplikasi, (Jakarta:Universitas Tama Jagakarsa, 2021) hlm 6
3
http://smesta.kemenkopukm.go.id/mengapa-merek-penting-bagi-bisnis-anda/ , diakses
pada tanggal 28 Maret 2022, pukul 08:42 wib
4
Jefry Romadonny, Pengaruh merek, promosi, dan kualitas produk terhadap keputusan
pembelian (Bandung:STIE Kridatama, 2018) hlm 84
1
Dalam islam, merek dapat dilihat sebagai suatu bentuk akad atau
perjanjian antara penjual dan pembeli. Penjual bertanggung jawab untuk
memberikan produk atau jasa yang sesuai dengan merek yang dijanjikan
kepada pembeli, sementara pembeli bertanggung jawab untuk membayar
harga yang telah disepakati. Merek yang baik dalam islam adalah merek
yang tidak menipu dan tidak mengecewakan konsumen, serta menjaga
kejujuran dan kualitas setiap produk dan jasa yang ditawarkan. Selain itu,
merek yang baik juga dapat meningkatkan kepercayaan dan reputasi
perusahaan atau individu yang menawarkan produk dan jasanya. 5
Pembahasan mengenai merek, banyak hal yang harus di
pertimbangkan agar bagaimana produk tersebut dapat diterima oleh
konsumen dengan cara menentukan bagaimana konsumen merasa puas
dengan adanya merek yang berkualitas.
5
Abdul Haris, Merek dalam Perspektif Ekonomi Islam. (Jurnal Ekonomi Islam, Jakarta,
2016), vol 2, nomor 2.
6
https://www.dgip.go.id/unduhan/download/uu-nomor-20-tahun-2016-tentang -
merek-32 , (diakses pada tanggal 28 Desember 2022)
2
Hal ini bisa dilihat dengan banyaknya penjual/ produsen
Sagarurung di Kecamatan Talang Ubi dan sekitarnya, yang bisa
menyebabkan begitu banyak pesaing dengan melihat berbagai kualitas
produk dan merek dari setiap penjual, salah satu Sagururung di Kecamatan
Talang Ubi adalah Sagarurung Suka Rasa tepatnya di Kelurahan Talang
Ubi Barat Kabupaten PALI.
Sagarurung Suka Rasa merupakan salah satu usaha kuliner atau
usaha makanan khas daerah kabupaten PALI yaitu ikan yang di asapi.
Sagururung Suka Rasa ini sudah berdiri sejak Tahun 2007 dan hingga saat
ini telah berkembang dengan banyaknya produk yang terjual.
Tabel 1.
Data Penjualan Sagarurung Suka Rasa selama 5 Tahun Terakhir
3
tahun 2022 bisa dikatakan lebih meningkat dari tahun sebelumnya yaitu
mencapai 8.640kg dengan jumlah pendapatan Rp. 129.600.000 hal ini
dikarenakan pada bulan Desember Dinas Koperasi dan UKM kabupaten
PALI mengadakan acara Sagarurung Festival sehingga Sagarurung Suka
Rasa mengalami peningkatan penjualan karena banyaknya pesanana pada
acara tersebut.
Ketika konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk
sebenarnya mereka memiliki alasan-alasan tertentu dalam memilih sebuah
produk, misalnya merasa puas dengan kualitas dan pelayanan yang
ditawarkan produk tersebut. Ada pula konsumen yang membeli barang
berdasarkan kebutuhan akan suatu barang dan tidak sedikit konsumen
yang membeli suatu produk secara spontanitas, maksudnya konsumen
membeli produk tersebut tanpa ada rencana untuk membeli sebelumnya
atau tanpa adanya pertimbangan-pertimbangan khusus ketika memutuskan
untuk membeli. 7
Keputusan pembelian merupakan suatu tindakan yang dilakukan
konsumen untuk membeli produk. Setiap produsen pasti menjalankan
strategi agar konsumen memutuskan membeli produknya. 8
Selama proses pengambilan keputusan membeli konsumen dapat
menerima pengaruh dari berbagai anggota kelompok mereka, situasi
maupun strategi pemasaran yang telah diterapkan perusahaan-perusahaan
yang bersaing dipasar yang sama. Untuk meningkatkan keputusan
pembelian konsumen perlu dilakukan penciptaan kesadaran merek,
menjaga presepsi kualitas produk, asosiasi merek dan loyalitas terhadap
merek agar mampu tetap di ingat oleh konsumen sehingga konsumen tidak
akan berpaling kepada produk lain. 9
7
Fransiska Paramitasari, pengaruh brand image terhadap keputusan pembelian,
(Malang, Universitas Brandwijaya, 2017) hlm 2
8
Surya Sanjaya, Pengaruh Promosi dan Merek terhadap Keputusan Pembelian, (Medan,
Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis, 2015) hlm 108
9
Siska Dwi Rachmawati, Pengaruh Kesadaran Merek dan Citra Merek terhadap
Keputusan Pembelian, (Surabaya: Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi, 2019) hlm 25
4
Menurut observasi awal, merek memiliki pengaruh yang cukup
signifikan terhadap keputusan pembelian Ikan Sagarurung Suka Rasa. Hal
ini dapat dilihat dari pola konsumen yang cenderung memilih produk dari
merek tertentu yang dianggap memiliki kualitas yang baik, reputasi yang
baik, dan terpercaya. Konsumen juga cenderung memilih merek yang
telah dikenal dan familiar bagi mereka, serta merek yang memiliki citra
yang positif. Selain itu, merek juga dapat mempengaruhi persepsi
konsumen tentang kualitas produk.
Berdasarkan wawancara awal dengan salah satu pelanggan Ikan
Sagarurung Suka Rasa di Kantor Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten
PALI, menyimpulkan bahwa merek adalah faktor penting dalam keputusan
pembelian mereka, dan seringkali menjadi alasan utama mengapa mereka
memilih produk tersebut.10
Penelitian dilakukan oleh Resky Putri Pertiwi “Pengaruh Citra
Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk Iphone Dengan Gaya
Hidup Sebagai Variabel Intervening di Kabupaten Baru. Hasil dari
penelitian ini. Diketahui bahwa terdapat pengaruh tidak langsung citra
merek terhadap keputusan pembelian melalui gaya hidup.
Penelitian dilakukan oleh Nadia Rizki “Pengaruh Merek dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Parfum di Kota Banda Aceh” (Studi kasus
di kecamatan Syiah Kuala). Citra merek mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen, hal ini membuktikan bahwa citra merek
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Artinya semakin
bagusnya citra merek maka semakin tingginya keputusan pembelian
konsumen. Sebaliknya semakin kurang bagusnya citra merek maka
semakin rendahnya keputusan pembelian konsumen.
Berdasarkan latar belakang tersebut, Maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH MEREK
10
Reti Anggraini, Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten PALI
5
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN Pada Sagarurung Suka
Rasa Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
6
E. Telaah pustaka
11
Nuremil, Pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek
vespa (Makkasar : Universitas Muhammadiyah Makkasar, 2017)
7
citra merek berpengaruh positif dan siginifikan terhadap keputusan
pembelian produk tersebut. Yang dapat diartikan jika merek produk terus
melakukan perbaikan maka akan berdampak yang signifikan terhadap
keputusan pembelian. 12
12
Riski Adria Nanda, pengaruh citra merek terhadap keputusan konsumen dalam
membeli celana merek wrangler di distro (Pekanbaru : Universitas Islam Riau, 2018)
13
Trya Fattika Sari, Pengaruh citra merek dan kualitas produk terhadap keputusan
pembelian produk ponds (Medan : Universitas Islam Negeri Sumatera Selatan, 2018)
8
menggunakan analisis linier sederhana.
14
Alvian Senly, Pengaruh citra merek (brand image) terhadap pengambilan keputusan
pembelian, (Makassar: Universitas Negeri Makassar, 2017)
9
toyota kijang innova di Polman, penentuan sampel menggunakan teknik
Non-Probability Sampling yaitu 100 responden. Metode analisis data
menggunakan bantuan software SPSS 17 for windows. Penelitian ini
menggunakan Analisis Regresi Linier berganda dengan tujuan untuk
membuktikan hipotesis mengenai adanya pengaruh variabel keunggulan
asosiasi merek (X1), kekuatan asosiasi merek (X2), keunikan asosiasi
merek (X3), secara parsial maupun secara bersama-sama terhadap
keputusan pembelian. Berdasarkan dari hasil uji F, ternyata hasil
penelitian ini membuktikan bahwa semua variabel citra merek
(keunggulan asosiasi merek, kekuatan asosiasi merek dan keunikan
asosiasi merek) dari variabel citra merek secara simultan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen, yaitu keputusan
pembelian. 15
F. Kerangka Teori
1. Merek
Menurut American Marketing Association (AMA), merek adalah
istilah, tanda, simbol, atau desain, atau kombinasi keduanya, yang
dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang dan jasa dari satu penjual atau
kelompok penjual dan untuk membedakannya dari para pesaing.16
15
Alfian B, pengaruh citra merek (brand image) terhadap pengambilan keputusan
pembelian mobil toyota kijang innova, (Makassar: Universitas Hasanudin, 2017)
16
Andriansan Sudarso, Manajemen Merek, Yayasan Kita Menulis, Jakarta, 2020, hlm 5
10
2. Indikator Merek
Untuk mengetahui pengaruh merek terhadap keputusan pembelian
konsumen, American Marketing Association (AMA) memberikan
indikator merek yang penting meliputi : 17
a. Kesadaran merek (brand awareness), seberapa banyak konsumen
mengenal merek produk atau layanan
b. Citra merek (brand image), persepsi konsumen tentang merek
produk atau layanan
c. Kesetiaan merek (brand loyalty), seberapa banyak konsumen
cenderung memilih dan tetap menggunakan atau layanan dari
merek tertentu
d. Asosiasi merek (brand association), atribut yang terkait dengan
merek dan dihubungkan oleh konsumen dengan merek tersebut
e. Persepsi kualitas merek (brand perceived quality), seberapa baik
konsumen memandang kualitas produk atau layanan merek mereka
f. Aset merek (brand equity), nilai finansial dan non-finansial yang
terkait dengan merek.
17
Andriansan Sudarso, Manajemen Merek, Yayasan Kita Menulis, Jakarta, 2020, hlm 13
18
Lilis Kayawati, membangun citra merek sesuai konsep syariah, (Bandung: Universitas
singaperbangsa karawang, 2021) hlm 46
19
Muhammad Ilham Maulana, Merek dalam perspektif ekonomi islam (Jurnal Ekonomi
Islam, 2016) vol 2, no 2.
11
a. Kejujuran dan keadilan dalam setiap transaksi bisnis, termasuk
dalam penggunaan merek
b. Kualitas yang baik dan terjamin pada setiap produk atau jasa yang
ditawarkan
4. Keputusan Pembelian
Keputusan hasil akhir dari suatu proses pemikiran atau penilaian
yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok. Philip Kotler dan Kevin
Keller mendefinisikan keputusan pembelian adalah proses yang dilalui
12
konsumen dalam memilih dan membeli produk atau jasa yang
memenuhi kebutuhan atau keinginan mereka.20
20
Philip Kotler & Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Penerbit Erlangga,
Jakarta, 2008, hlm 188
21
Yenni Arfah, Keputusan Pembelian Produk, Penerbit PT Inovasi Pratama Internasioanl,
Padang, 2022, hlm 6
13
kepuasan dari barang dibeli maka keinginan membelinya semakin
kuat.
22
Siti fatimah, Keputusan pembelian dalam perspektif ekonomi islam, (Jurnal ekonomi
islam, 2015) vol 1, nomor 1.
23
Hesty Handayani, Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen muslim dalam perspektif syariah, (Universitas Islam Indonesia, 2018)
14
7. Faktor Pendorong Terhadap Keputusan Pembelian
Faktor-faktor pendorong keputusan pembelian menurut Sangadji
dan Sopiah adalah : 24
a. Faktor Internal, merupakan faktor yang dapat mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen yang berasal dari dalam diri
konsumen. Faktor internal meliputi motivasi, persepsi,
pembelajaran dan keyakinan (kepercayaan) dan sikap
b. Faktor Eksternal, merupakan faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian yang berasal dari luar diri konsumen, faktor eksternal
meliputi budaya, kelas sosial dan keanggotaan dalam suatu
kelompok.
G. Kerangka Pemikiran
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang
bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah
didentifikasi sebagai masalah yang penting. 25 Kerangka penelitian ini
menggambarkan pengaruh variabel independen yaitu merek terhadap
variabel dependen yaitu keputusan pembelian
Berdasarkan landasan teori diatas maka dapat disusun kerangka
pemikiran sebagai berikut :
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
H. Definisi Operasional
a. Merek adalah suatu simbol untuk membedakan produk atau jasa dari
produsen pesaing
24
Yenni Arfah, Keputusan Pembelian Produk, Penerbit PT Inovasi Pratama Internasioanl,
Padang, 2022, hlm 5
25
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, ( Bandung :
CV.ALFABETA, 2016), hlm 29
15
b. Keputusan Pembelian adalah proses pemikiran konsumen dalam
memilih dan membeli suatu produk.
I. Metode Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan Pada Sagururung Suka Rasa yang berada
di Talang Pipa Bawah Kelurahan Talang Ubi Barat Kecamatan Talang
Ubi Kabupaten PALI.
2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian
kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian lapangan yang
berbentuk angka. 26 Pada penelitian ini menggunakan penelitian
pendekatan kuantitatif. Hal ini dikarenakan penelitian ini akan melihat
bagaimana pengaruh merek terhadap keputusan pembelian Ikan
Sagarurung Suka Rasa di Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI.
3. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah subyek dari mana data
diperoleh. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua sumber
data. Adapun data yang dimaksud adalah :
a. Data Primer
Menurut Sugiyono, Data primer yaitu data yang diperoleh langsung
dari sumbernya atau data yang dikumpulkan oleh peneliti secara
langsung dari objek penelitian yang sedang diteliti. 27 Adapun data
primer dalam penelitian ini adalah data hasil kuisioner dan
wawancara yang peneliti lakukan terhadap responden Ikan
Sagarurung Suka Rasa tersebut.
26
Alo Liliweri, Metodologi Penelitian Kuantitaif, Jakarta: Kencana, 2019, hlm 191
27
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung :
CV.ALFABETA, 2016), hlm 245
16
b. Data Sekunder
Menurut sugiyono, data sekunder adalah data yang telah
dikumpulkan oleh orang lain sebelumnya dan telah tersedia untuk
umum. 28 Adapun yang dimaksud dengan data sekunder dalam
penelitian ini antara lain Responden yang melakukan pembelian
Ikan Sagarurung Suka Rasa tersebut.
Keterangan :
n = Jumlah sampel
28
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung :
CV.ALFABETA, 2016), hlm 245
29
Ibid hlm 81
30
Ibid
31
Ibid, hlm.82
17
N = Jumlah Populasi
e = Tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditolelir
sebesar 10 %
Dalam penelitian ini jumlah populasi konsumen dengan batas
kesalahan yang diinginkan adalah 10%. Maka dengan mengikuti
perhitungan diatas hasilnya adalah:
n = 4.320/1+4.320 (0,01)2
= 4.320/1 + 4.320 (0,01)
= 4.320/ 44,2
= 97,73 dibulatkan menjadi 98
Dalam hal ini peneliti mengambil sampel 98 orang konsumen
dari Sagarurung Suka Rasa Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI
sebagai perwakilan untuk mengetahui tingkat pengaruh Merek
terhadap Keputusan Pembelian Sagarurung Suka Rasa.
32
Endang Widi Winarni, Teori dan Praktik Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif,
Jakarta : Bumi Askara, 2018, hlm 46
18
menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau
pertanyaan. 33
Skala likert pelayanan dan kepuasan konsumen disusun
menggunakan skala sikap likert yang terdiri dari 5 jenjang yaitu:
a. Sangat Tidak Setuju : STS Skor 1
b. Tidak Setuju : TS Skor 2
c. Kurang Setuju : KS Skor 3
d. Setuju :S Skor 4
e. Sangat Setuju : SS Skor 5
33
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung :
CV.ALFABETA, 2016), hlm 80-142
34
Azwar, S, Penyusunan Skala Psikologi, Edisi Kedua, Yogyakarta : Pustaka Belajar,
2012, hlm 106
35
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, ( Bandung :
CV.ALFABETA, 2016), hal.125
19
2) Membandingkan r hitung dan r tabel dengan tingkat
signifikan 5%
3) Membuat kesimpulan
b. Uji Reabilitas
Uji Reabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu
alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat di andalkan. 36 Bila
suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang
sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative konsisten
maka alat pengukur tersebut reliabel. Dengan kata lain, reabilitas
menunjukan konsistensi suatu alat pengukur di dalam pengukur
gejala yang sama.
Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :
1) Jika r alpha positif dan r alpha > rule of tumb maka butir-
butir tersebut reliable
2) Membandingkan rule of tumb dengan r alpha
3) Membuat kesimpulan.
36
Singarimbun, 1989. Pada Statmat, “ Uji Validitas da Reabilitas Untuk
Penelitian”, https://www.statmat.net/uji-validitas-dan-reliabilitas/ (diakses pada 29 Maret
2023)
20
menentukan pengaruh sebuah variabel bebas (independen)
terhadap variabel terikat (dependen). 37
Dengan rumus :
Y = a + bX
Keterangan :
Y : nilai yang diprediksikan
X : nila variabel independen
a : nilai konstanta
b : koefisien regresi
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji Koefisien determinasi adalah kemampuan variabel X
(variabel independen) mempengaruhi variabel Y (variabel
dependen). Semakin besar koefisien determinasi menunjukan
semakin banyak kemampuan X menerangkan Y.
d. Hipotesis Uji t
Uji signifikan individu atau lebih dikenal dengan uji t statistik t
merupakan analisis data secara parsial. Uji t ini nantinya akan
menunjukan berapa banyak pengaruh variabel independen secara
parsial terhadap variabel dependen. 38
Pengujian tersebut dapat dilakukan uji t sebagai berikut :39
1) Ho diterima dan Ha ditolak apabila t hitung < t tabel, bearti
tidak ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel
terikat
2) Ho ditolak dan Ha di terima apabila t hitung > t tabel, bearti
terdapat pengaruh antara variabel bebas dengan variabel
terikat.
37
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung :
CV.ALFABETA, 2016), hlm 201
38
Mudzakir Ilyas, Pengaruh kualitas pelayam terhadap loyalitas nasabah pada PT. Bank
Syariah Cabang Palembang, dalam jurnal kajian ekonomi islam, volume 1 no 1, Mei 2020, hlm 57.
39
Ibid
21
J. Sistematika Penulisan
dalam sistematika ini terdiri dari lima bab dan setiap bab terdiri
dari sub-sub bab. Masing-masing menampakan titik berat yang berbeda,
namun dalam satu kesatuan yang mendukung dan saling melengkapi.
Adapun sistematika penulisan dapat diuraikan sebagai berikut :
1. BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab 1 memuat latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan
2. BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab II ini menguraikan tinjauan pustaka yang menjadi landasan
teori, teori yang digunakan dalam penelitian ini mengenai merek dan
keputusan pembelian
3. BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang jenis penelitian kuantitatif yang
digunakan dalam penelitian, meliputi jenis penelitian, sumber data,
teknik pengumpulan data, lokasi penelitian dan analisis data
4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum obyek,
karakteristik responden, data deskriptif, analisis data keseluruhan hasil
penelitian dan akan dilanjutkan dengan pembahasan hasil penelitian
5. BAB V KESIMPULAN
Bab ini terdiri dari simpulan yang menunjukkan keberhasilan tujuan
dari penelitian.
22
DAFTAR PUSTAKA
23
Nanda Adria Rizki, 2018, Pengaruh citra merek terhadap keputusan
pembelian konsumen dalam membeli celana merek wrangler di
distro Barcode pekanbaru, Pekanbaru; Universitas Islam Riau.
Ningsih Pradina Cipta, 2019, Pengaruh brand image produk makanan
terhadap keputusan pembelian., Medan: Universitas
Muhammadiyah Sumatera Selatan.
Nugroho Deki, 2021, Pengaruh merek, kualitas produk dan harga terhadap
keputusan pembelian konsumen, Klaten: Universitas widya dharma.
Nuremil, 2017, Pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian sepeda
motor merek vespa pada PT. Anugerah Aspac Pratama Kota
Makassar. Makassar:Universitas Muhammadiyah Makassar.
Paramitasari Fransiska, 2017, Pengaruh brand image terhadap keputusan
pembelian, Malang: Universitas Brandwijaya.
Rachmawati Dwi Siska, 2019, Pengaruh kesadaran merek dan citra merek
terhadap keputusan pembelian, Surabaya: Jurnal ekonomi bisnis
dan akuntansi.
Romadony Jefry, 2018, pengaruh merek, promosi dan kualitas produk
terhadap keputusan pembelian, Banudung: STIE Kridatama.
Sanjaya Surya, 2015, Pengaruh promosi dan merek terhadap keputusan
pembelian, Medan: Jurnal Ilmiah manajemen dan bisnis.
Sari Fattika Trya, 2018, Pengaruh citra merek dan kualitas produk terhadap
keputusan pembelian pada produk ponds, Medan: Universitas
negeri sumatera selatan.
Senly Alvian, 2017, Pengaruh citra merek (brand image) terhadap
pengambilan keputisan, Makassar: Universitas negeri makassar.
Singarimbun, 1989, Uji Validitas da Reabilitas Untuk Penelitian,
https://www.statmat.net/uji-validitas-dan-reliabilitas/ (diakses pada
29 Maret 2023)
Singarimbun, uji validitas dan reabilitas, http://www.statmat.net/uji-
validitas-dan-reabilitas/
Sudarso Andriansan, 2020, Manajemen merek,Jakarta: Yayasan kita Menulis
24
Sugiarti Sri, 2021, Peranan Manajemen pemasaran dalam pengembangan
bisnis secara konsep dalam aplikasinya, Jakarta: Universitas tama
jagakarsa.
Sugiyono, 2016, Metode penelitian kuantitatif , kualitatif dan R&D,
Bandung: CV ALFABETA
Winarni Widi Endang, 2018, Teori dan praktik penelitian kuantitatif dan
kualitatif, Jakarta: Bumi Aksara.
25