Anda di halaman 1dari 4

1.

Deskripsikan tentang senyawa 1,5-bis (4-hidroksi-3-metoksifenil) penta-1,4-


dien-3-on !
Jawab:
Senyawa gamavuton-0 1,5-bis (4-hidroksi-3-metoksifenil) penta-1,4-dien-3-on
merupakan salah satu senyawa analog kurkumin yang dibuat dengan maksud
untuk memperbaiki stabilitas kurkumin yang dipengaruhi oleh pH dan cahaya.
Senyawa ini lebih stabil pada pH di atas 6,5 dibandingkan dengan kurkumin dan
tetap mempunyai sifat antioksidan (Da’i, dkk., 2009: 37).
2. Fungsi penambahan dan perlakuan!
Labu alas bulat leher 3 digunakan untuk memudahkan dalam penambahan sampel
saat di refluks
NaOH ditambahkan untuk memberi suasana basa
Direfluks untuk memurnikan sampel
Penambahan HCl untuk memberi suasana asam
Rekristalisasi dilakukan untuk membentuk kembali senyawa gamavuton-0
Disaring untuk memisahkan endapan (Suirta, 2016).
3. Jelaskan MSDS bahan!
a. Metanol
Bentuk cair
Warna tidak berwarna
Bau ciri khas
Titik lebur -98 °C
Titik didih/rentang didih 64,5 °C
Uap dapat membentuk campuran mudah-meledak dengan udara.
Produk ini stabil secara kimiawi di bawah kondisi ruangan standar (suhu kamar)
(Smartlab, 2017).
b. NaOH
Bentuk padat
Warna putih
Bau Tak berbau
pH kira-kira > 14 pada 100 g/l 20 °C
Titik lebur 319 - 322 °C
Titik didih/rentang didih 1.390 °C pada 1.013 hPa
Reaksi yang hebat dapat terjadi dengan : Aseton, Chlorin, Ethylen oksida
dapat terurai dengan cepat jika kontak dengan: Zat-zat kimia organik, hydrogen
sulfida (Smartlab, 2019).
4. Jelaskan prinsip kerja refluks, rangkaian alat dan fungsinya
Prinsip dari metode refluks adalah pelarut volatil yang digunakan akan menguap
pada suhu tinggi, namun akan didinginkan dengan kondensor sehingga pelarut
yang tadinya dalam bentuk uap akan mengembun pada kondensor dan turun lagi
ke dalam wadah reaksi sehingga pelarut akan tetap ada selama reaksi berlangsung
(Sudarwati dan Fernanda, 2019: 22).
b. Rangkaian alat refluks adalah:
- Termometer untuk mengukur suhu
- Kondensor untuk pendinginan
- Statif dan klem untuk penahan dan penyeimbang
-Labu alas leher tiga utntuk wadah sampel
-Rotary evaporator untuk menguapkan
5. Jelaskan tentang kristalisasi dan rekristalisasi!
Kristalisasi dapat didefinisikan sebagai proses di mana komponen padatan
mengendap dari larutan jenuh dalam bentuk kristal. Penjenuhan biasanya
dilakukan melalui pendinginan atau penguapan. Rekristalisasi adalah metode
dasar untuk memurnikan senyawa organik padat. Senyawa yang diperoleh dari
sumber alam atau dari campuran reaksi kimia hampir selalu terdapat pengotor.
Pengotor ini terdiri dari kombinasi pengotor yang tidak larut, terlarut, dan zat
pewarna. Untuk mendapatkan senyawa yang murni, pengotor ini harus
dibersihkan dengan tahapan pemisahan secara prosedur rekristalisasi (Wardah,
2012: 11)
DAFTAR PUSTAKA

Da’i, M., Astuti, N. Y., dan Utami, W. “Uji Aktivitas Penangkapan Radikal
DPPH oleh Analog Kurkumin Monoketon dan N-Heteroalifatik Monoketon”.
Pharmacon 10, no. 2 (2009): h. 36-42.
Smart Lab (2017) Lembar Data Keselamatan Bahan kimia, menurut Peraturan
(UE) No.1907/2006.
Smart Lab (2019) Lembar Data Keselamatan Bahan kimia, menurut Peraturan
(UE) No.1907/2006.
Sudarwati, T, P, L. dan Fernanda, H, F. Aplikasi Pemanfaatan Daun Pepaya
(Carica papaya) Sebagai Biolarvasida Terhadap Larva Aedes aegypti.
Surabaya: Graniti, 2019.
Wardah. “Isolasi, Uji Penghambatan Aktivitas Xantin Oksidase dan Identifikasi
Senyawa Aktif dari Fraksi Etil Asetat pada Ekstrak Akar Tanaman Acalypha
indica Linn”. Skripsi. Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
2012.

Anda mungkin juga menyukai