PERCOBAAN 1
PENGAMATAN UJI PENDAHULUAN
Disusun Oleh :
I. Tujuan Percobaan
1.1 Mengetahui warna, bentuk, dan bau beberapa zat padat.
1.2 Mengetahui warna, kental atau encer, dan bau beberapa zat cair.
1.3 Mengetahui warna nyala kation Na+, K+, Ca2+, Ba2+, Sr2+, dan Pb2+.
V. Hasil Pengamatan
5.1 Organoleptis
No. Zat Padat Bentuk Kristal Warna Bau
1. Al2(SO4)3 Kristal bubuk Transparan Asam
2. Al2O3 Serbuk halus Putih Tidak berbau
3. AgNO3 Kristal bubuk Transparan Tidak berbau
4. BaCl2 Kristal bubuk Putih Garam
5. CaCl2 Kristal Transparan Asam
6. CuSO4 Kristal Biru Tidak berbau
7. FeSO4 Kristal bubuk Putih-hijau Asam
8. FeCl3 Cair encer Kuning Tidak berbau
9. NiSO4 Kristal bubuk Hijau Asam
10. MgSO4 Kristal bubuk Putih Garam
11. Pb(CH3COO)2 Kristal Putih Berbau
12. K2CrO4 Serbuk Kuning Tidak berbau
13. K2Cr2O7 Serbuk Jingga Tidak berbau
14. Na2S2O3 Kristal Transparan Menyengat
15. NaOH Kristal Putih Tidak berbau
VI. Pembahasan
Pada percobaan kali ini dilakukan pengujian organoleptis dimana
percobaan ini dilakukan dengan menggunakan panca indera manusia mulai dari
melihat tekstur zat, mencium bau zat, dan melihat warna suatu zat.
Pada zat padat yang kami teliti dan zat cair yang kami teliti juga ada
yang berbeda bila dibandingkan dengan MSDS, diantaranya larutan Al2(SO4)3
saat kami teliti terlihat bentuk kristal seperti bubuk, namun seharusnya
bentuknya kristal, dan larutan FeCl3 saat kami teliti bentuknya cair encer,
namun menurut (Farmakope, 1979: 659) bentuk dari FeCl3 yaitu hablur atau
serbuk hablur.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya faktor
penyimpanan zat di vial yang tidak rapat sehingga mempengaruhi zat yang
tersimpan di dalam vial dimana vial harus kedap udara dan bisa menjaga zat
tetap di dalamnya.
Pada uji analisa kualitatif digunakan dua macam uji, diantaranya uji
reaksi kering dan uji reaksi basah. Yang kami lakukan yaitu salah satu uji reaksi
kering yaitu uji nyala kation dimana dilakukan dengan cara mencelupkan kawat
Ni-Krom ke dalam larutan HCl pekat. Hal ini dilakukan agar tidak ada zat yang
menempel di kawat Ni-Krom sehingga mudah dalam mengidentifikasinya. Zat
yang akan diperiksa yaitu natrium, kalium, kalsium, barium, stronsium, dan
timbal. Dipilihnya zat-zat ini dikarenakan zat ini mampu menunjukkan warna
yang spesifik.
Warna nyala yang didapatkan yaitu natrium berwarna jingga, kelium
berwarna jingga, kalsium berwarna jingga, barium berwarna kuning, stronsium
berwarna merah muda, dan timbal berwarna jingga kebiruan. Dari hasil
pengamatan, ada yang belum sesuai dengan literatur. Pada natrium seharusnya
warna kuning, kalium berwarna ungu, barium berwarna hijau, dan timbal
berwarna biru-keabuan.
Hal ini bisa terjadi dikarenakan pada saat melihat warna nyala ada
kesalahan, tidak membakar kawat Ni-Krom di nyala oksidasi, kawat Ni-Krom
belum bersih saat dicelupkan ke dalam HCl pekat. Warna yang berbeda-beda
dikarenakan adanya perbedaan jumlah elektron yang dimiliki tiap atom energi
pada saat proses pemanasan.
VII. Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan kali ini, yaitu:
1. Warna yang terbentuk dari zat padat adalah ada yang putih. Biru
kuning, jingga, dan lain-lain. Bentuknya pun berbentuk kristal.
2. Tekstur yang terbentuk dari zat cair adalah encer dan warna yang
terbentuk adalah bening.
3. Warna nyala api kation, diantaranya natrium warna kuning, kalium
warna ungu, kalsium warna jingga, barium warna hijau, stronsium
warna merah, dan timbal warna biru keabuan.
VIII. Daftar Pustaka
Day, R. A dan Underwood, A. L. (1989). Analisis Kimia Kuantitatif
Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (1979). Farmakope
Indonesia Edisi III. Jakarta: Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
Haryadi. (1990). Ilmi Kimia Analitik Dasar. Jakarta: PT. Gramedia.
Khopkar, S. M. (1990). Konsep Dasar Kimia Analitik. Bombay: India
Institute of Technology.
Svehla, G. (1979). Textbook of Macro dan Semimicro Qualitative
Inorganic Analysis. London: Longman Grup Limited.